Share

Bab 1130

Author: Angin
Chandra berkata dengan bersungguh-sungguh, “Aku juga nggak ada cara lain lagi. Baru saja sebentar, sudah berapa banyak orang besar telepon aku, suruh aku jangan bertindak sembarangan dan penuhi permintaan musuh. Sonia, tolong bantu aku cari ide.”

Pada saat Chandra menelepon Nova, Sonia sudah memperhatikan masalah ini. Segera setelah itu, informasi dari keluarga Atmaja tiba.

Setelah mengetahui masalah ini, Sonia langsung memikirkan cara untuk menghadapi tiga ribu tentara bayaran dengan kerugian paling minimal. Sekarang dia sudah memiliki sebuah ide.

“Chandra, jadi begini analisisku. Tiga ribu tentara bayaran ini jelas tahu kalau mereka berada di Kota Diwangsa, bahkan akan melawan Pasukan Api merah. Tapi, mereka tetap datang. Itu menunjukkan kalau mereka sama sekali nggak ingin kembali hidup-hidup.”

“Orang seperti itu yang paling sulit dihadapi. Satu-satunya hal yang bisa membuat seseorang mengorbankan nyawanya hanyalah uang. Mereka butuh uang, atau keluarga mereka butuh uang. Sebelum pe
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Jenderal Naga   Bab 1131

    Chandra membawa Hendi ke tempat yang berjarak 20 meter dari Baja lagi. Setelah melihat Baja dan beberapa tentara bayaran bersenjata lengkap di depan, Chandra berkata dengan lantang, “Aku sudah bawa dia ke sini. Tapi, menyiapkan helikopter butuh waktu lebih lama. Selain itu, harus diisi bahan bakar dulu, yang pasti akan makan waktu lebih lama lagi.”Chandra berbicara sambil membuka borgol di tangan Hendi, lalu mendorong pria tua itu ke depan.Hendi yang baru saja mendapat kembali kebebasannya segera berlari cepat ke depan. Setelah terhuyung beberapa kali, dia baru sampai di samping Baja.“Mustang mana?” tanya Hendi. “Apakah dia sudah meninggalkan Kota Diwangsa?”Baja melirik Hendi sebentar tanpa mengatakan apa pun. Kemudian, Baja melihat jam, sudah sembilan menit.“Chandra, masih ada satu menit lagi. Kalau dalam satu menit ini aku nggak lihat helikopter, kalau begitu antara aku atau kamu yang mati.”Suara Baja menggema keras.“Bawa ke sini,” perintah Chandra.Segera, sebuah helikopter t

  • Jenderal Naga   Bab 1132

    Chandra duduk di dalam helikopter. Dia sedang menghitung waktu, juga melihat lingkungan sekitarnya.Sekitar 20 menit kemudian, helikopter itu sudah terbang ke luar kota dan tiba di pinggiran kota. Chandra yakin saat ini Pasukan Api Merah sudah dikerahkan. Selain itu, Chandra juga tahu kalau kamera satelit terus memantau helikopter ini.Setelah helikopter pergi menjauh, helikopter Pasukan Api Merah segera mengambil posisi dan muncul di atas Vila Harapan. Di dalam setiap helikopter ada penembak jitu. Mereka telah membidik tiga ribu orang di bawah sana.Tiga ribu tentara bayaran di bawah juga telah melihat langit sudah dipenuhi dengan helikopter. Namun, mereka sama sekali tidak merasa takut. Karena mereka berani datang, maka mereka sudah siap untuk mati.Mereka juga tidak bertindak gegabah. Selama Baja pergi dengan selamat, keluarga mereka akan mendapatkan uangnya.Pada saat ini, suara toa bergema di kawasan vila.“Orang-orang di luar, dengar baik-baik. Sekarang juga menyerah, maka kalian

  • Jenderal Naga   Bab 1133

    “Selamat siang pemirsa, selamat datang di berita tengah hari. Pada siang hari ini, Pasukan Api Merah melakukan latihan tempur militer di Kota Diwangsa. Dalam latihan ini, tiga ribu Pasukan Api Merah bersenjata lengkap berakting sebagai penjahat dan mengepung kawasan Vila Harapan Kota Diwangsa.”“Ini adalah latihan tembak-menembak. Selama akting, seluruh Pasukan Api Merah dikerahkan dan menyelesaikan misi penyelamatan dalam waktu yang sangat singkat. Untuk informasi lebih lanjut mengenai latihan tersebut, silakan ikuti laporan tindak lanjut kami.”....Sebuah berita menyebar ke seluruh pelosok Kota Diwangsa, bahkan seluruh negeri. Hari ini, Pasukan Api Merah dikerahkan. Jalanan dipenuhi dengan kendaraan militer dan tank. Selain itu, seluruh kota juga ditutup. Di langit, helikopter bahkan jet tempur yang tak terhitung jumlahnya juga dikerahkan.Hal tersebut menimbulkan kepanikan. Namun segera, berita mengenai hal itu keluar. Semua orang baru tahu kalau itu hanyalah latihan.Pasukan Api M

  • Jenderal Naga   Bab 1134

    Chandra tersenyum dan berkata, “Saya sudah lama mendengar nama besar Pak Luandi, hari ini saya akhirnya bertemu dengan orang aslinya.”Raja tersenyum dan bertanya, “Ada masalah apa kamu berkunjung kali ini?”Chandra berkata, “Bukan masalah besar. Hanya saja kali ini saya usik keluarga Tanoto, ini pasti akan melibatkan banyak orang. Selain itu, ada juga tentara bayaran yang muncul di Kota Diwangsa. Mereka bahkan menggunakan senjata militer. Ada banyak masalah di sini, saya khawatir akan ada guncangan besar di pangkalan militer. Jadi saya datang ke sini untuk menyampaikan hal ini.”Raja mengangguk dan berkata, “Hmm, sudah kuduga. Kamu lakukan saja apa yang ingin kamu lakukan. Nggak usah peduli siapa yang akan terlibat, yang penting sudah sesuai aturan. Memang sudah saatnya merapikan sistem di sini, sudah saatnya melakukan perubahan. Sebenarnya, aku sudah lama ingin ambil tindakan. Hanya saja aku nggak pernah dapat memiliki kesempatan, juga nggak ada jaminan setelah usik orang-orang itu,

  • Jenderal Naga   Bab 1135

    Di luar kediaman Jenderal Langit.Sebuah mobil militer datang, Chandra keluar dari mobil. Penjaga di depan pintu langsung memberi hormat pada saat yang bersamaan.Chandra mengangkat tangan pada mereka dan langsung berjalan menuju kediaman. Sonia dan Nova sedang duduk di halaman.Dalam beberapa hari terakhir, hubungan keduanya tampak baik-baik saja. Mereka mengobrol satu sama lain, juga tidak memandang satu sama lain dengan tatapan dingin.Hari ini mereka berdua sangat khawatir, khawatir masalah Chandra akan menjadi tidak terkendali. Untung saja tidak ada hal di luar dugaaan.“Chandra.”“Sayang.”Chandra berjalan ke halaman, kedua perempuan itu berdiri secara serempak. Chandra berjalan mendekat, lalu duduk di kursi di paviliun dan bertanya, “Nova, yang di Kota Rivera sana sudah diatur dengan baik, belum?”“Hmm.” Nova mengangguk dan berkata, “Aku sudah menyuruh pesilat dari Istana Raja Langit untuk melindungi secara diam-diam.”“Baguslah kalau begitu.” Chandra spontan menghela napas lega

  • Jenderal Naga   Bab 1136

    “Baik.”Fendi mengangguk dan langsung pergi. Sedangkan Alden juga tidak berlama-lama di situ lagi. Dia pun berbalik dan masuk ke vila di belakangnya.***Chandra berani mendiskusikan rencana dengan Sonia dan Nova di kediaman Jenderal Langit. Setelah melalui diskusi dengan cermat, akhirnya Chandra memiliki rencana yang detail.Besok malam Chandra akan membunuh Taka. Pada saat itu, dia akan membawa Pedang Penghakiman dan Pasukan Api Merah, lalu langsung pergi ke tempat tinggal Taka. Alih-alih membawa Taka kembali dan memenjarakannya, Chandra akan langsung membunuhnya.Taka juga akan menyiapkan penggantinya terlebih dahulu. Setelah Chandra membahas rencana tersebut, Chandra pun memberitahu Devita tentang rencananya. Devita juga mengirimkan semua informasi tentang suku Dukun kepada Chandra.Semua informasi itu merupakan informasi suku Dukun yang dimiliki Taka. Chandra membuka dokumen itu dan membacanya dengan cermat.Pemimpin suku Dukun, identitasnya tidak diketahui. Suku Dukun juga memili

  • Jenderal Naga   Bab 1137

    Raut wajah Chandra langsung menjadi gelap. Dia sudah menyadari ada sesuatu yang tidak beres ketika dia menerima panggilan itu.“Sayang, bagaimana ini?” Nova menjadi panik.Saat ini, Chandra menerima sebuah file video. Dia menerima file video tersebut dan melihatnya. Banyak orang muncul di dalam video tersebut.Sandra, Amanda, Grace, juga ada Toni, Boni dan Hendro. Mereka semua dalam kondisi diikat. Kemudian, gambar video berubah. Seorang pria tidak dikenal muncul dalam video tersebut. Dia memakai tudung hitam, sehingga Chandra tidak bisa melihat wajahnya dengan jelas.“Chandra, kalau kamu ingin mereka selamat, datang ke Gunung Langit.”Video berakhir di sini. Chandra spontan mengepalkan tangannya, pembuluh darah di lengannya pun menonjol.Nova memegang erat tangan Chandra dengan raut wajah khawatir, “Sayang ....”Chandra mengangkat tangannya dan berkata, “Nova, jangan panik. Semua akan baik-baik saja.”Chandra tidak tahu siapa yang menangkap mereka. Namun, dia bisa menebak secara kasar

  • Jenderal Naga   Bab 1138

    Hati Nova yang gelisah baru merasa lebih tenang begitu dia mendengar perkataan Chandra tersebut.“Aku keluar sebentar,” kata Chandra.Usai berkata, Chandra berdiri dan meninggalkan kediaman Jenderal Langit. Malam itu juga, dia pergi ke markas Pasukan Api Merah. Paul ditempatkan di markas Pasukan Api Merah.Di kantor.“Jenderal Langit, ada apa malam-malam datang ke sini?” tanya Paul yang berdiri di depan Julius. “Apakah terjadi sesuatu?”Paul telah mengikuti Chandra selama bertahun-tahun. Sejak Chandra masuk ke dalam kantor hingga saat ini, ekspresi wajahnya terlihat serius. Paul tahu pasti telah terjadi sesuatu.“Hmm.” Chandra menjawab, “Terjadi sesuatu di Kota Rivera. Kali ini aku sudah mengusik keluarga Tanoto. Tindakanku selanjutnya juga akan mengganggu kepentingan beberapa orang. Mereka nggak tahan dengan hal itu, makanya mereka tangkap Sandra, Grace, Toni dan yang lainnya di Kota Rivera. Mereka ingin aku tinggalkan Kota Diwangsa dan pergi ke Gunung Langit.”Paul langsung tercengan

Latest chapter

  • Jenderal Naga   Bab 2225

    Lawan Chandra kali ini semua sudah diatur khusus oleh Yosan. Dia ingin melihat apakah Chandra yang membawa beban yakni Luna masih bisa masuk ke final. Dia juga penasaran seberapa kuat kekuatan Chandra yang sebenarnya.Karena Yosan dapat melihat tingkat kultivasi para prajurit biasa dalam sekali lihat. Akan tetapi, dia tidak dapat melihat tingkat kultivasi Chandra, juga tidak bisa melihat kekuatan asli Chandra.Saat ini, di atas arena.Seratus orang telah menyebar. Chandra masih berdiri di tengah. Dia melihat orang-orang di sekitarnya, lalu menatap Luna dan memberi perintah, “Kamu ikuti aku. Jangan lari sembarangan. Kalau sampai ada orang ambil kesempatan untuk keluarkan kamu dari arena, kamu akan kehilangan kualifikasi untuk masuk ke Sekte Dayan.”“Oke, aku mengerti,” kata Luna sambil mengangguk pelan.Sekarang Chandra adalah harapan terakhir Luna. Tanpa perlindungan Chandra, Luna tidak akan bisa masuk ke Sekte Dayan.Di atas arena, seratus orang saling waspada. Semua mencari orang yan

  • Jenderal Naga   Bab 2224

    Yosan muncul di arena. Dia melihat ke arah para prajurit yang tersisa dan berkata dengan suara keras, “Selanjutnya akan ada pertarungan lawan semua. Tidak ada aturan untuk pertarungan ini. Kalian dapat menggunakan senjata dan jurus apa pun. Kalau kalian jatuh dari arena, maka kalian akan kehilangan kualifikasi untuk bertarung. Hanya akan ada sepuluh orang yang tersisa di arena. Namun, kehilangan kualifikasi bukan berarti kalian tidak memiliki kesempatan lagi.”“Setelah semua orang berpartisipasi, jika orang yang terpilih masih belum penuhi kuota seribu orang, maka pertarungan terus dilanjutkan sampai terkumpul seribu orang.”Suara Yosan bergema keras. Begitu mendengar kata-kata Yosan, semua orang jadi tergerak. Mereka yang berhasil ke area pusan dan masuk babak final adalah yang terbaik dari generasi sebelumnya. Mereka semua sangat percaya diri dengan kemampuan mereka sendiri.Sesaat kemudian, seorang murid Sekte Dayan naik ke atas arena dan mulai memanggil nama-nama. Mereka yang naman

  • Jenderal Naga   Bab 2223

    Luna tidak percaya dirinya bisa seberuntung itu. Namun, dia sudah sangat berterima kasih kepada Chandra. Karena berkat Chandra, Luna mampu sampai sejauh ini.Chandra menunggu pertarungan berikutnya dengan sabar. Karena Chandra hanya memiliki satu token di tangannya. Dia ada di peringkat terakhir. Jika harus bertarung, dia orang pertama yang akan bertarung.Sesuai dugaan, Chandra adalah orang yang pertama bertarung. Saat ini, arena dibagi menjadi banyak area. Di area tempat Chandra berada saat ini, ada seorang murid Sekte Dayan memegang sebuah daftar nama di tangannya. Dia pun membaca daftar nama di tangannya.“Pertarungan pertama antara Chandra dan Marino.”Seiring dengan bergemanya suara, seorang pria berjalan keluar dari kerumunan dan muncul di tengah arena tarung. Arena besar terbagi menjadi banyak arena kecil. Banyak prajurit berkumpul di sekitar setiap arena kecil.Chandra menatap orang itu. Chandra tahu, orang itu adalah lawannya yang bernama Marino. Sekarang yang harus Chandra l

  • Jenderal Naga   Bab 2222

    Menyelamatkan Chandra sudah pasti adalah pilihan yang paling bijak yang Luna ambil dalam hidup ini.Di depan sana, sudah ada banyak murid Sekte Dayan. Orang-orang itu sedikit terkejut ketika melihat ada orang yang tiba di area pusat secepat itu.“Mereka cepat sekali. Ini baru tiga hari, mereka sudah sampai di area pusat. Sepertinya mereka berdua cukup kuat.”“Entah mereka berdua datang dari mana.”“Bagaimana kalau dicoba dulu?”“Jangan dulu. Kalau Tetua tahu, pasti kita yang disalahkan.”Beberapa murid Sekte Dayan berkumpul. Mereka melihat Chandra dan Luna yang baru tiba, lalu mereka mulai mengobrol. Chandra pun tidak menghiraukan murid-murid Sekte Dayan itu. Dia mencari tempat dan duduk bersila di tanah. Kemudian, dia menyerap Energi Spiritual Langit dan Bumi, dan mulai berlatih dengan serius. Sementara itu, Luna hanya menyaksikan Chandra dari samping.Hari demi hari berlalu. Dalam sekejap mata, sudah lima hari berlalu. Masih tersisa waktu dua hari dari sepuluh hari yang telah ditentu

  • Jenderal Naga   Bab 2221

    Di dalam Lukisan Gunung Bulan, Chandra sedang bertarung dengan Yoko. Kedua pria itu saling bertarung. Keduanya saling beradu kekuatan. Sekalipun Chandra sangat kuat, tingkat kekuatannya lebih rendah dari Yoko. Masih ada kesenjangan kekuatan di antara mereka.Jika dia tidak menggunakan Jurus Langkah Melawan Langit, akan sulit bagi Chandra untuk mengalahkan Yoko. Akan tetapi, dia tidak berniat menggunakan Jurus Langkah melawan langit. Jurus tersebut merupakan jurus pamungkas klan Gera. Chandra diincar Sekte Sutan juga karena jurus tersebut.“Kamu sangat kuat.” Chandra menatap Yoko yang ada di depannya, lalu berkata, “Aku bukan lawanmu.”Chandra tidak sok kuat. Dia yang sekarang lebih memilih untuk menyembunyikan kekuatannya.“Aku bisa merasakan kamu belum kerahkan seluruh kekuatanmu. Coba gunakan seluruh kekuatanmu dan lawan aku,” kata Yoko.Chandra tersenyum tipis. “Sudah kubilang, aku bukan tandinganmu. Barusan aku sudah keluarkan seluruh kekuatanku. Tujuanmu sudah tercapai. Kalau ngga

  • Jenderal Naga   Bab 2220

    Pria berjubah biru yang baru muncul itu tidak lain adalah orang yang diatur Tetua Yosan untuk menguji kekuatan Chandra. Namanya Yoko, kekuatannya berada pada tingkat ketiga Alam Kesucian. Kekuatannya sudah termasuk sangat kuat.Yoko menatap Chandra dengan senyum lebar di wajahnya. “Anak muda, kamu sangat beruntung dapat perhatian dari Tetua. Tujuan kedatanganku sangat sederhana, yaitu untuk uji kultivasimu. Kalau kamu bisa kalahkan aku, maka kamu akan langsung masuk ke area pusat. Bahkan kamu bisa langsung dapat tempat di sepuluh besar.”Yoko langsung mengatakan tujuan kedatangannya. Setelah mendengar hal itu, Chandra spontan mengerutkan kening. Chandra juga tidak menyangka kalau dirinya telah menarik perhatian para tetua. Dia datang ke Sekte Dayan hanya untuk berlatih dengan tenang tanpa menarik perhatian.Akan tetapi, dilihat dari situasi saat ini, tidak masalah jika Chandra menarik perhatian para tetu. Dengan begitu, dia bisa menjadi murid para tetua atau bahkan ketua sekte. Sekte

  • Jenderal Naga   Bab 2219

    Ziyan sangatlah sombong. Dia tetap meremehkan Chandra, sekalipun sudah melihat kekuatan Chandra yang luar biasa. Karena dia menganggap dirinya sebagai salah satu prajurit jenius terkuat di antara murid terakhir yang direkrut oleh Sekte Dayan. Dia pasti sudah pergi menuju bumi dan bersaing untuk mendapatkan keberuntungan kalau saja dirinya tidak terlalu muda dan kekuatannya sedikit lebih kuat daripada orang-orang yang sudah berkultivasi selama ratusan tahun. Dia tidak diutus ke bumi karena dia memiliki sedikit celah dengan utusan jenius dari 3000 dunia tersegel lainnya. “Baiklah,” balas tetua tanpa memaksa Ziyan karena dia tahu kalau muridnya itu sangatlah sombong. Di Lukisan Gunung Bulan. Chandra membawa Luna menuju area pusat. Sepanjang jalan, mereka bertemu dengan banyak orang yang sedang bertarung untuk memperebutkan token. Chandra memilih orang-orang itu secara acak untuk merebut token mereka lalu memberikannya kepada Luna. Siapa pun yang ditemuinya sepanjang jalan dan dia mengi

  • Jenderal Naga   Bab 2218

    “Semuanya tergantung dengan kekuatanmu.”“Oke, ayo kita bertarung,” balas Chandra tenang. “Anak muda, kamu terlalu sombong. Namaku adalah Waro, jadi ingatlah namaku ini,” ujar murid itu dingin.“Kamu pasti akan meremehkanku kalau aku tidak memberimu pelajaran.”Kemudian raut wajah Chandra berubah gelap seraya berkata, “Luna, mundurlah!”Luna dengan cepat melangkah mundur tepat ketika Waro menghunuskan pedangnya. Di saat yang bersamaan, Chandra juga mulai bergerak. Dia bergerak dengan menggunakan seluruh kekuatannya dan muncul di depan Waro dalam sekejap mata. Waro baru saja menghunuskan pedangnya ketika telapak tangan Chandra berhasil memukul dada Waro. Kecepatan Chandra sungguh luar biasa sampai Waro terpental dan memuntahkan darah tanpa sempat bereaksi. Walaupun kekuatan Chandra baru berada di tingkat kelima Alam Trasenden dan kekuatan fisik yang setara dengan tingkat pertama Alam Keabadian, kekuatannya sudah mencapai puncak dari setiap tingkat. Oleh karena itu, kekuatannya tidak

  • Jenderal Naga   Bab 2217

    Jupiter tidak ingin kehilangan wajahnya di hadapan murid Sekte Dayan yang lain. Dalam sekejap mata, aura kekuatannya melonjak pesat.“Jupiter mengerahkan seluruh kekuatannya.”“Tapi, sepertinya calon murid yang sedang diuji itu juga belum mengerahkan seluruh kekuatannya. Entah, sekarang orang itu sudah berada di tingkat kekuatan apa.”“Jupiter sudah mencapai tingkat pertama Alam Kesucian. Kekuatannya ini tak terkalahkan di antara seluruh murid yang berusia di bawah 50 tahun.”“Bukankah dia akan melanggar peraturan kalau sampai dia menggunakan seluruh kekuatannya? Tetua pasti akan menyalahkannya jika ….”“Kamu tidak perlu khawatir begitu. Lagi pula, kita akan tetap melepaskannya, sekalipun dia kalah dalam pertarungan ini. Dengan begitu, kita tidak terhitung melanggar peraturan, kan?”Para murid lainnya yang berkumpul di kejauhan mulai berdiskusi setelah merasakan aura kekuatan Jupiter. Chandra juga bisa merasakan aura kekuatan Jupiter yang semakin meningkat. Dia tersenyum tipis dan sama

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status