Share

Bab 1138

Author: Angin
Hati Nova yang gelisah baru merasa lebih tenang begitu dia mendengar perkataan Chandra tersebut.

“Aku keluar sebentar,” kata Chandra.

Usai berkata, Chandra berdiri dan meninggalkan kediaman Jenderal Langit. Malam itu juga, dia pergi ke markas Pasukan Api Merah. Paul ditempatkan di markas Pasukan Api Merah.

Di kantor.

“Jenderal Langit, ada apa malam-malam datang ke sini?” tanya Paul yang berdiri di depan Julius. “Apakah terjadi sesuatu?”

Paul telah mengikuti Chandra selama bertahun-tahun. Sejak Chandra masuk ke dalam kantor hingga saat ini, ekspresi wajahnya terlihat serius. Paul tahu pasti telah terjadi sesuatu.

“Hmm.” Chandra menjawab, “Terjadi sesuatu di Kota Rivera. Kali ini aku sudah mengusik keluarga Tanoto. Tindakanku selanjutnya juga akan mengganggu kepentingan beberapa orang. Mereka nggak tahan dengan hal itu, makanya mereka tangkap Sandra, Grace, Toni dan yang lainnya di Kota Rivera. Mereka ingin aku tinggalkan Kota Diwangsa dan pergi ke Gunung Langit.”

Paul langsung tercengan
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Jenderal Naga   Bab 1139

    Chandra pergi dengan membawa Pedang Penghakiman. Tujuannya kali ini adalah Kelompok Gunung Langit.Konferensi Gunung Langit akan segera diadakan. Untuk saat ini, Chandra tidak tahu apa yang akan terjadi di Konferensi Gunung Langit.Chandra hanya tahu Empat Keluarga Besar telah runtuh. Pada Konferensi Gunung Langit, Empat Keluarga Besar akan menggunakan ilmu bela diri untuk menyelesaikan konflik mereka.Pertama, Chandra adalah anggota keluarga Atmaja, dia tidak mungkin untuk tidak terlibat dalam masalah ini. Apa pun yang terjadi, Chandra pasti akan terlibat.Kedua, Chandra adalah panglima Pasukan Naga Hitam, Raja Naga, serta Jenderal Langit. Chandra mewakili negara. Sedangkan promotor Konferensi Gunung Langit adalah orang dari suku Dukun. Chandra pasti akan berhadapan dengan orang dari suku Dukun.Konferensi Gunung Langit kali ini pasti akan pecah menjadi pertempuran sengit, hidup atau mati tidak bisa dipastikan. Chandra juga tidak tahu apakah dirinya bisa kembali hidup-hidup kali ini.

  • Jenderal Naga   Bab 1140

    Nova bukan lagi Nova yang lemah dan bisa ditindas oleh siapa saja.“Nova, percaya padaku. Aku akan bawa keluarga Kurniawan kembali. Sekalipun aku harus pertaruhkan nyawaku, aku akan bawa mereka kembali.” Usai berkata, Chandra menatap Sonia. Kemudian, dia berkata lagi, “Sonia, kamu dan Nova kembali ke Kota Rivera. Kota Diwangsa terlalu berbahaya, untuk saat ini kalian jangan terlibat dulu.”“Bagaimana bisa?” Sonia langsung menolak, “Aku akan pergi bersamamu. Di saat-saat genting, aku bisa berikan saran. Selain itu, kamu sama sekali nggak paham tentang prajurit kuno, juga nggak tahu ada pesilat apa saja di antara prajurit kuno. Aku tahu lebih banyak tentang hal-hal ini. Aku ikut kamu, aku bisa bantu kamu.”Chandra berkata dengan sungguh-sungguh, “Kamu tahu apa yang akan terjadi saat kita pergi ke Gunung Langit? Empat Keluarga Besar sudah runtuh. Di Konferensi Gunung Langit nanti, tiga keluarga mengepung keluarga Atmaja. Kamu juga bagian dari keluarga Atmaja. Kalau kamu pergi, mereka pas

  • Jenderal Naga   Bab 1141

    Gunung Langit yang dituju Chandra bukanlah Gunung Langit Gurun Selatan. Gunung Langit terletak di sebelah timur Someria. Gunung Langit membentang lebih dari 20.000 km di seluruh Someria. Dari peta Someria, Gunung Langit terlihat seperti seekor naga raksasa. Mata air di bagian timur adalah kepala naga.Chandra meninggalkan Kota Diwangsa dengan membawa Pedang Penghakiman. Dia memulai perjalanan ke Kota Ponda, kota yang paling dekat dengan Gunung Langit.Di pesawat, Chandra tidak pernah melepaskan pedang di tangannya. Dia bersandar di kursi dan memejamkan matanya untuk beristirahat.Sesaat kemudian, pesawat tiba di Kota Ponda.“Pak, kita telah tiba di Kota Ponda.”Chandra tanpa sadar tertidur ketika dia memejamkan mata dan mengistirahatkan pikirannya sejenak. Setelah tiba di Kota Ponda pun dia tidak sadar. Sampai dia mendengar suara yang merdu di telinganya, Chandra baru sadar.“Sudah sampai?”“Iya, sudah sampai.”Pramugari itu mengangguk pelan. Pramugari itu telah memperhatikan Chandra

  • Jenderal Naga   Bab 1142

    Kepala Gunung Langit adalah ketua perkumpulan dan memiliki status yang sangat tinggi di Someria.Kepala Gunung Langit generasi saat ini sudah pasti tidak akan lemah. Chandra menarik napas dalam-dalam, lalu mengeluarkan ponselnya lagi. Kali ini dia menelepon Paul yang berada di Kota Diwangsa.Segera, panggilan tersambung, suara Paul datang dari ujung lainnya, “Jenderal Langit, ada perintah apa?”Chandra langsung memberi perintah, “Aku akan kirimkan sebuah rekaman suara ke kamu. Kamu gunakan basis data untuk mencocokkannya dan lihat apakah bisa diketahui siapa orang ini.”“Oke, nggak masalah,” kata Paul.“Sonia dan Nova sudah diantar kembali ke Kota Rivera?” tanya Chandra.“Hmm, sudah diantar. Sesuai permintaan Jenderal Langit, mereka dikurung di dalam sebuah rumah.”“Hati-hati.” Chandra mengingatkan, “Mereka semua adalah praktisi seni bela diri. Terutama Nova. Sekarang dia sudah sangat kuat. Totok yang aku berikan hanya bisa menahan mereka paling lama satu hari. Setelah itu, kalau merek

  • Jenderal Naga   Bab 1143

    Sisilia tidak pernah melihat wajah Chandra dengan jelas. Sekarang Chandra mendongakkan kepalanya, Sisilia pun bisa melihat seluruh wajah Chandra. Perempuan itu langsung tercengang.Pria itu adalah Chandra, orang yang paling kuat dan berpengaruh di Someria. Detak jantungnya hampir berhenti pada detik dia mengenali Chandra. Dia tiba-tiba merasa seperti tercekik, napasnya pun memburu. Sisilia tidak menyangka akan bertemu dengan Chandra dalam penerbangannya.Chandra memiliki terlalu banyak gelar. Dewa Perang Someria, Naga Hitam sang panglima Pasukan Hitam, dokter sakti nomor satu di Someria, Raja Naga dari Gurun Selatan, Jenderal Langit Pasukan Api Merah.“Hmm, ada apa?”Chandra menatap perempuan cantik di depannya. Dia tidak mengenali perempuan itu. Meskipun mereka pernah bertemu di pesawat sebelumnya, Chandra sama sekali tidak melihat ke arah Sisilia, apalagi mengingat seperti apa rupanya.“Cha-Chandra, Raja Naga, Jenderal Langit ....”Wajah cantik Sisilia tampak terkejut. Pria di depann

  • Jenderal Naga   Bab 1144

    Sebelum Chandra mencapai puncak gunung, terdengar suara teriakan dingin. Segera setelah itu, kepingan salju yang melayang di langit berkumpul dengan cepat membentuk sebuah bola salju. Kemudian, bola salju itu menghantam ke arah Chandra dengan kekuatan serangan yang dahsyat.Chandra langsung menghunus pedangnya. Dia mengangkat Pedang Penghakiman di tangannya, pedang itu menjadi menyilaukan. Energi pedang inti yang besar meledak dan memotong bola salju yang menghantam ke arah Chandra. Pada detik berikutnya, kepingan salju beterbangan di langit.Chandra berdiri di atas pohon besar dan memandang ke depan. Ada seorang pria tua berdiri di atas batu di depannya.Pria tua itu mengenakan jubah putih, dengan janggut putih di wajahnya yang bulat. Pria tua itu terlihat agak kasar. Dia meletakkan kedua tangannya di belakang punggung dan menatap Chandra yang berdiri di atas pohon besar di depannya.“Sejak kapan ada pesilat yang begitu kuat di Someria? Masih muda tapi memiliki energi sejati yang kuat

  • Jenderal Naga   Bab 1145

    Di puncak Gunung Langit, di mana tanahnya datar.Kalau dilihat sekilas, ada hamparan luas berwarna putih di bawah. Meski hari sudah malam, tak terasa seperti malam sama sekali.Pak Tua muncul di puncak gunung bersama Chandra. Dia melambaikan tangannya dengan santai, dan kekuatan pun muncul di telapak tangannya.Kekuatan itu menyapu ke arah batu beku di depannya, dan batu itu langsung meleleh.Bentuk keseluruhan batu itu perlahan-lahan mulai terlihat.Meja batu dan beberapa kursi batu.Pak Tua berjalan ke sana dan duduk, memandang Chandra, menunjuk ke kursi di sebelahnya, lalu berkata, “Anak Muda, jangan sungkan. Duduklah.”Chandra berjalan mendekat, duduk, dan memandang lelaki tua itu dengan rasa ingin tahu. Da sedang menebak-nebak identitas lelaki tua itu.Dia tahu bahwa lelaki tua itu diutus oleh Gunung Langit, tapi dia tidak tahu aliran Gunung Langit yang mana.“Pak, Bapak siapa?”“Ha ha ha ….”Pak Tua tersenyum dan berkata, “Kamu tunggu di sini. Aku akan pergi mengambil anggur.”Be

  • Jenderal Naga   Bab 1146

    “Anggur jenis apa ini?” Chandra tampak terkejut.Pak Tua tersenyum dan berkata, “Anggur ini disebut anggur teratai salju Gunung Langit, disebut juga cairan suci teratai salju.”Chandra mengambil gelas anggur itu, mengamati beberapa tetes anggur di dalamnya, dan mencium aromanya dengan lembut.Aroma menyegarkan menyebar ke hidungnya, dan pada saat ini, energi sejati dalam tubuhnya menjadi bersemangat dan tak terkendali.“Sungguh menakjubkan,” serunya.Setelah mengatakan itu, dia hendak meminumnya.Namun, gelas anggur di tangannya itu langsung direnggut.“Kalau kamu ingin meminum anggur ini, kamu harus membuktikan apakah kamu pantas meminumnya.”Chandra mendongak dan melihat Pak Tua sedang menatapnya dengan ekspresi jahil setelah mengambil anggurnya.Chandra jadi “serakah”.Anggur itu sungguh luar biasa. Hanya dengan menciumnya saja sudah membuat energi sejatinya menjadi bersemangat. Kalau dia menyesapnya, efeknya akan ....“Pak, apa ada persyaratan lain untuk meminumnya?”Pak Tua menjel

Latest chapter

  • Jenderal Naga   Bab 2225

    Lawan Chandra kali ini semua sudah diatur khusus oleh Yosan. Dia ingin melihat apakah Chandra yang membawa beban yakni Luna masih bisa masuk ke final. Dia juga penasaran seberapa kuat kekuatan Chandra yang sebenarnya.Karena Yosan dapat melihat tingkat kultivasi para prajurit biasa dalam sekali lihat. Akan tetapi, dia tidak dapat melihat tingkat kultivasi Chandra, juga tidak bisa melihat kekuatan asli Chandra.Saat ini, di atas arena.Seratus orang telah menyebar. Chandra masih berdiri di tengah. Dia melihat orang-orang di sekitarnya, lalu menatap Luna dan memberi perintah, “Kamu ikuti aku. Jangan lari sembarangan. Kalau sampai ada orang ambil kesempatan untuk keluarkan kamu dari arena, kamu akan kehilangan kualifikasi untuk masuk ke Sekte Dayan.”“Oke, aku mengerti,” kata Luna sambil mengangguk pelan.Sekarang Chandra adalah harapan terakhir Luna. Tanpa perlindungan Chandra, Luna tidak akan bisa masuk ke Sekte Dayan.Di atas arena, seratus orang saling waspada. Semua mencari orang yan

  • Jenderal Naga   Bab 2224

    Yosan muncul di arena. Dia melihat ke arah para prajurit yang tersisa dan berkata dengan suara keras, “Selanjutnya akan ada pertarungan lawan semua. Tidak ada aturan untuk pertarungan ini. Kalian dapat menggunakan senjata dan jurus apa pun. Kalau kalian jatuh dari arena, maka kalian akan kehilangan kualifikasi untuk bertarung. Hanya akan ada sepuluh orang yang tersisa di arena. Namun, kehilangan kualifikasi bukan berarti kalian tidak memiliki kesempatan lagi.”“Setelah semua orang berpartisipasi, jika orang yang terpilih masih belum penuhi kuota seribu orang, maka pertarungan terus dilanjutkan sampai terkumpul seribu orang.”Suara Yosan bergema keras. Begitu mendengar kata-kata Yosan, semua orang jadi tergerak. Mereka yang berhasil ke area pusan dan masuk babak final adalah yang terbaik dari generasi sebelumnya. Mereka semua sangat percaya diri dengan kemampuan mereka sendiri.Sesaat kemudian, seorang murid Sekte Dayan naik ke atas arena dan mulai memanggil nama-nama. Mereka yang naman

  • Jenderal Naga   Bab 2223

    Luna tidak percaya dirinya bisa seberuntung itu. Namun, dia sudah sangat berterima kasih kepada Chandra. Karena berkat Chandra, Luna mampu sampai sejauh ini.Chandra menunggu pertarungan berikutnya dengan sabar. Karena Chandra hanya memiliki satu token di tangannya. Dia ada di peringkat terakhir. Jika harus bertarung, dia orang pertama yang akan bertarung.Sesuai dugaan, Chandra adalah orang yang pertama bertarung. Saat ini, arena dibagi menjadi banyak area. Di area tempat Chandra berada saat ini, ada seorang murid Sekte Dayan memegang sebuah daftar nama di tangannya. Dia pun membaca daftar nama di tangannya.“Pertarungan pertama antara Chandra dan Marino.”Seiring dengan bergemanya suara, seorang pria berjalan keluar dari kerumunan dan muncul di tengah arena tarung. Arena besar terbagi menjadi banyak arena kecil. Banyak prajurit berkumpul di sekitar setiap arena kecil.Chandra menatap orang itu. Chandra tahu, orang itu adalah lawannya yang bernama Marino. Sekarang yang harus Chandra l

  • Jenderal Naga   Bab 2222

    Menyelamatkan Chandra sudah pasti adalah pilihan yang paling bijak yang Luna ambil dalam hidup ini.Di depan sana, sudah ada banyak murid Sekte Dayan. Orang-orang itu sedikit terkejut ketika melihat ada orang yang tiba di area pusat secepat itu.“Mereka cepat sekali. Ini baru tiga hari, mereka sudah sampai di area pusat. Sepertinya mereka berdua cukup kuat.”“Entah mereka berdua datang dari mana.”“Bagaimana kalau dicoba dulu?”“Jangan dulu. Kalau Tetua tahu, pasti kita yang disalahkan.”Beberapa murid Sekte Dayan berkumpul. Mereka melihat Chandra dan Luna yang baru tiba, lalu mereka mulai mengobrol. Chandra pun tidak menghiraukan murid-murid Sekte Dayan itu. Dia mencari tempat dan duduk bersila di tanah. Kemudian, dia menyerap Energi Spiritual Langit dan Bumi, dan mulai berlatih dengan serius. Sementara itu, Luna hanya menyaksikan Chandra dari samping.Hari demi hari berlalu. Dalam sekejap mata, sudah lima hari berlalu. Masih tersisa waktu dua hari dari sepuluh hari yang telah ditentu

  • Jenderal Naga   Bab 2221

    Di dalam Lukisan Gunung Bulan, Chandra sedang bertarung dengan Yoko. Kedua pria itu saling bertarung. Keduanya saling beradu kekuatan. Sekalipun Chandra sangat kuat, tingkat kekuatannya lebih rendah dari Yoko. Masih ada kesenjangan kekuatan di antara mereka.Jika dia tidak menggunakan Jurus Langkah Melawan Langit, akan sulit bagi Chandra untuk mengalahkan Yoko. Akan tetapi, dia tidak berniat menggunakan Jurus Langkah melawan langit. Jurus tersebut merupakan jurus pamungkas klan Gera. Chandra diincar Sekte Sutan juga karena jurus tersebut.“Kamu sangat kuat.” Chandra menatap Yoko yang ada di depannya, lalu berkata, “Aku bukan lawanmu.”Chandra tidak sok kuat. Dia yang sekarang lebih memilih untuk menyembunyikan kekuatannya.“Aku bisa merasakan kamu belum kerahkan seluruh kekuatanmu. Coba gunakan seluruh kekuatanmu dan lawan aku,” kata Yoko.Chandra tersenyum tipis. “Sudah kubilang, aku bukan tandinganmu. Barusan aku sudah keluarkan seluruh kekuatanku. Tujuanmu sudah tercapai. Kalau ngga

  • Jenderal Naga   Bab 2220

    Pria berjubah biru yang baru muncul itu tidak lain adalah orang yang diatur Tetua Yosan untuk menguji kekuatan Chandra. Namanya Yoko, kekuatannya berada pada tingkat ketiga Alam Kesucian. Kekuatannya sudah termasuk sangat kuat.Yoko menatap Chandra dengan senyum lebar di wajahnya. “Anak muda, kamu sangat beruntung dapat perhatian dari Tetua. Tujuan kedatanganku sangat sederhana, yaitu untuk uji kultivasimu. Kalau kamu bisa kalahkan aku, maka kamu akan langsung masuk ke area pusat. Bahkan kamu bisa langsung dapat tempat di sepuluh besar.”Yoko langsung mengatakan tujuan kedatangannya. Setelah mendengar hal itu, Chandra spontan mengerutkan kening. Chandra juga tidak menyangka kalau dirinya telah menarik perhatian para tetua. Dia datang ke Sekte Dayan hanya untuk berlatih dengan tenang tanpa menarik perhatian.Akan tetapi, dilihat dari situasi saat ini, tidak masalah jika Chandra menarik perhatian para tetu. Dengan begitu, dia bisa menjadi murid para tetua atau bahkan ketua sekte. Sekte

  • Jenderal Naga   Bab 2219

    Ziyan sangatlah sombong. Dia tetap meremehkan Chandra, sekalipun sudah melihat kekuatan Chandra yang luar biasa. Karena dia menganggap dirinya sebagai salah satu prajurit jenius terkuat di antara murid terakhir yang direkrut oleh Sekte Dayan. Dia pasti sudah pergi menuju bumi dan bersaing untuk mendapatkan keberuntungan kalau saja dirinya tidak terlalu muda dan kekuatannya sedikit lebih kuat daripada orang-orang yang sudah berkultivasi selama ratusan tahun. Dia tidak diutus ke bumi karena dia memiliki sedikit celah dengan utusan jenius dari 3000 dunia tersegel lainnya. “Baiklah,” balas tetua tanpa memaksa Ziyan karena dia tahu kalau muridnya itu sangatlah sombong. Di Lukisan Gunung Bulan. Chandra membawa Luna menuju area pusat. Sepanjang jalan, mereka bertemu dengan banyak orang yang sedang bertarung untuk memperebutkan token. Chandra memilih orang-orang itu secara acak untuk merebut token mereka lalu memberikannya kepada Luna. Siapa pun yang ditemuinya sepanjang jalan dan dia mengi

  • Jenderal Naga   Bab 2218

    “Semuanya tergantung dengan kekuatanmu.”“Oke, ayo kita bertarung,” balas Chandra tenang. “Anak muda, kamu terlalu sombong. Namaku adalah Waro, jadi ingatlah namaku ini,” ujar murid itu dingin.“Kamu pasti akan meremehkanku kalau aku tidak memberimu pelajaran.”Kemudian raut wajah Chandra berubah gelap seraya berkata, “Luna, mundurlah!”Luna dengan cepat melangkah mundur tepat ketika Waro menghunuskan pedangnya. Di saat yang bersamaan, Chandra juga mulai bergerak. Dia bergerak dengan menggunakan seluruh kekuatannya dan muncul di depan Waro dalam sekejap mata. Waro baru saja menghunuskan pedangnya ketika telapak tangan Chandra berhasil memukul dada Waro. Kecepatan Chandra sungguh luar biasa sampai Waro terpental dan memuntahkan darah tanpa sempat bereaksi. Walaupun kekuatan Chandra baru berada di tingkat kelima Alam Trasenden dan kekuatan fisik yang setara dengan tingkat pertama Alam Keabadian, kekuatannya sudah mencapai puncak dari setiap tingkat. Oleh karena itu, kekuatannya tidak

  • Jenderal Naga   Bab 2217

    Jupiter tidak ingin kehilangan wajahnya di hadapan murid Sekte Dayan yang lain. Dalam sekejap mata, aura kekuatannya melonjak pesat.“Jupiter mengerahkan seluruh kekuatannya.”“Tapi, sepertinya calon murid yang sedang diuji itu juga belum mengerahkan seluruh kekuatannya. Entah, sekarang orang itu sudah berada di tingkat kekuatan apa.”“Jupiter sudah mencapai tingkat pertama Alam Kesucian. Kekuatannya ini tak terkalahkan di antara seluruh murid yang berusia di bawah 50 tahun.”“Bukankah dia akan melanggar peraturan kalau sampai dia menggunakan seluruh kekuatannya? Tetua pasti akan menyalahkannya jika ….”“Kamu tidak perlu khawatir begitu. Lagi pula, kita akan tetap melepaskannya, sekalipun dia kalah dalam pertarungan ini. Dengan begitu, kita tidak terhitung melanggar peraturan, kan?”Para murid lainnya yang berkumpul di kejauhan mulai berdiskusi setelah merasakan aura kekuatan Jupiter. Chandra juga bisa merasakan aura kekuatan Jupiter yang semakin meningkat. Dia tersenyum tipis dan sama

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status