Sebelum Chandra mencapai puncak gunung, terdengar suara teriakan dingin. Segera setelah itu, kepingan salju yang melayang di langit berkumpul dengan cepat membentuk sebuah bola salju. Kemudian, bola salju itu menghantam ke arah Chandra dengan kekuatan serangan yang dahsyat.Chandra langsung menghunus pedangnya. Dia mengangkat Pedang Penghakiman di tangannya, pedang itu menjadi menyilaukan. Energi pedang inti yang besar meledak dan memotong bola salju yang menghantam ke arah Chandra. Pada detik berikutnya, kepingan salju beterbangan di langit.Chandra berdiri di atas pohon besar dan memandang ke depan. Ada seorang pria tua berdiri di atas batu di depannya.Pria tua itu mengenakan jubah putih, dengan janggut putih di wajahnya yang bulat. Pria tua itu terlihat agak kasar. Dia meletakkan kedua tangannya di belakang punggung dan menatap Chandra yang berdiri di atas pohon besar di depannya.“Sejak kapan ada pesilat yang begitu kuat di Someria? Masih muda tapi memiliki energi sejati yang kuat
Di puncak Gunung Langit, di mana tanahnya datar.Kalau dilihat sekilas, ada hamparan luas berwarna putih di bawah. Meski hari sudah malam, tak terasa seperti malam sama sekali.Pak Tua muncul di puncak gunung bersama Chandra. Dia melambaikan tangannya dengan santai, dan kekuatan pun muncul di telapak tangannya.Kekuatan itu menyapu ke arah batu beku di depannya, dan batu itu langsung meleleh.Bentuk keseluruhan batu itu perlahan-lahan mulai terlihat.Meja batu dan beberapa kursi batu.Pak Tua berjalan ke sana dan duduk, memandang Chandra, menunjuk ke kursi di sebelahnya, lalu berkata, “Anak Muda, jangan sungkan. Duduklah.”Chandra berjalan mendekat, duduk, dan memandang lelaki tua itu dengan rasa ingin tahu. Da sedang menebak-nebak identitas lelaki tua itu.Dia tahu bahwa lelaki tua itu diutus oleh Gunung Langit, tapi dia tidak tahu aliran Gunung Langit yang mana.“Pak, Bapak siapa?”“Ha ha ha ….”Pak Tua tersenyum dan berkata, “Kamu tunggu di sini. Aku akan pergi mengambil anggur.”Be
“Anggur jenis apa ini?” Chandra tampak terkejut.Pak Tua tersenyum dan berkata, “Anggur ini disebut anggur teratai salju Gunung Langit, disebut juga cairan suci teratai salju.”Chandra mengambil gelas anggur itu, mengamati beberapa tetes anggur di dalamnya, dan mencium aromanya dengan lembut.Aroma menyegarkan menyebar ke hidungnya, dan pada saat ini, energi sejati dalam tubuhnya menjadi bersemangat dan tak terkendali.“Sungguh menakjubkan,” serunya.Setelah mengatakan itu, dia hendak meminumnya.Namun, gelas anggur di tangannya itu langsung direnggut.“Kalau kamu ingin meminum anggur ini, kamu harus membuktikan apakah kamu pantas meminumnya.”Chandra mendongak dan melihat Pak Tua sedang menatapnya dengan ekspresi jahil setelah mengambil anggurnya.Chandra jadi “serakah”.Anggur itu sungguh luar biasa. Hanya dengan menciumnya saja sudah membuat energi sejatinya menjadi bersemangat. Kalau dia menyesapnya, efeknya akan ....“Pak, apa ada persyaratan lain untuk meminumnya?”Pak Tua menjel
Chandra meminum setetes anggur.Anggur itu sungguh ajaib. Setetesnya membuat seluruh tubuhnya terasa seperti terbakar. Energi sejatunya seperti kayu bakar kering, langsung terbakar dan bergejolak terus menerus di dalam tubuhnya.Chandra menyerap energi itu dengan serius.Pak Tua sedang berdiri di depan tebing tak jauh dari situ, dengan tangan di belakang punggung sambil memandang ke kejauhan.Malam itu berlalu dengan cepat.Chandra membutuhkan waktu semalaman untuk menyerap energi dari setetes anggur itu.Setelah satu malam, energi sejatinya menjadi semakin kuat.Setelah selesai menyerap semua energi itu, dia menghela napas panjang, berdiri, dan berkata dengan lantang, “Terima kasih, Pak.”Pak Tua berbalik badan.Dengan satu langkah ke depan, dia muncul di hadapan Chandra dan duduk di kursi batu di dekat sana. Dia menatap Chandra dengan senyuman di wajahnya dan berkata, “Lumayan. Ini baru satu malam dan kamu sudah menyerap dan menyempurnakannya.”Chandra juga duduk dan berkata, “Setela
Pak Tua tersenyum tipis, mengangkat tangannya, dan aura menakutkan muncul di wajahnya. Pegunungan salju yang sedang runtuh di kejauhan berhenti seketika.“Apa itu?” Chandra kaget lagi.“Aura ini?”Dia menatap Pak Tua di depannya.Dia pernah melihat aura ini sebelumnya.Saat berada di Gunung Xira, dia memukuli Daniel hingga pria itu muntah darah. Setelah Daniel ditolong, muncul aura seperti ini. Aura yang bisa menggerakkan angin dan awan. Hal itu mengagetkan para praktisi seni bela diri.Dan dia juga tahu bahwa itu adalah Alam Kedelapan, yang disebut Penggerak Langit.Saat ini, dia merasakan aura yang sama lagi.“Pak, apa Bapak adalah praktisi yang berada di Tingkat Kedelapan?” “Hahaha …,” Pak Tua mengelus janggut putihnya sambil tertawa.Tawanya meyakinkan Chandra bahwa lelaki itu praktisi seni bela diri yang berada di Tingkat Kedelapan. Dia hanya bisa menghela napas dengan kagum. Dia tak menyangka akan bertemu dengan orang yang berada di Tingkat Kedelapan saat pertama kali datang ke
Tingkat Kedelapan, Penggerak Langit. Auranya saja sudah dapat menggerakkan angin dan awan.Mana mungkin Maniso tidak merasakannya?Namun, Konferensi Gunung Langit akan segera diadakan. Ini merupakan ajang pencak silat terbesar dalam seratus tahun terakhir. Jadi, wajar saja kalau ada praktisi yang berada di Tingkat Kedelapan muncul.“Ayah, orang ini telah membuat kehebohan besar di sekte Gunung Langit. Orang itu jelas-jelas memprokasi kita. Seratus tahun yang lalu, semua orang di sekte kita dikerahkan dan mengakibatkan banyak korban jiwa. Seratus tahun telah berlalu, dan sekarang kita baru saja pulih. Kalau seseorang berencana menyerang sekte kita, takutnya kita ….” Maggie tampak khawatir.“Selain itu, anggur teratai salju telah dicuri.”“Apa?”Ekspresi Maniso berubah masam. Dia bertanya, “Anggur teratai salju dicuri? Kapan itu terjadi?”“Kemarin.”Maniso berkata dengan ekspresi serius, “Paviliun anggur dijaga oleh banyak tetua, termasuk tetua yang berada di Tingkat Keenam. Orang yang m
Pada saat yang sama di sebuah rumah di Pangkalan Militer Rivera.Di sekeliling rumah itu ada beberapa tentara bersenjata lengkap.Pintu dibuka dan Sonia berjalan keluar.Begitu dia keluar, dia dihadang oleh beberapa tentara. Para prajurit itu segera berlutut di tanah dan berkata dengan ekspresi memohon di wajah mereka, “Bu Sonia, kami mohon jangan mempersulit kami. Para petinggi sudah mengeluarkan perintah. Kalau kami pergi, kami akan dihukum menurut hukum militer, mulai dari dikeluarkan dari militer hingga ditembak mati.”Jantung Sonia berdebar kencang mendengar hal itu.Titik akupunturnya sudah lancar tadi malam. Dia ingin pergi, tapi dia diancam oleh para tentara ini.Nova juga ikut berjalan keluar, melihat para tentara yang berlutut di tanah.Dia telah berpartisipasi dalam pelatihan khusus, dan dia tahu bahwa tugas wajib seorang tentara adalah mematuhi perintah dan melakukan apa yang diatur oleh atasannya.“Panggil Arya, aku ingin menemuinya,” perintah Nova.“Bu Nova, nggak bisa. J
Arya benar-benar ketakutan.Dia meninggalkan kantor dan berjalan menuju rumah Nova dan Sonia. Tak lama kemudian, dia sampai di luar pintu dan mengetuk dengan pelan.Nova dan Sonia masih mendiskusikan rencana yang akan mereka lakukan untuk pergi dari sana.Mendengar ketukan di pintu, Sonia berdiri dan berkata, “Aku akan membuka pintunya.”Sonia berjalan menuju pintu, membuka pintu, dan melihat Arya di luar pintu.“Bu Sonia,” panggil Arya dengan senyuman di wajahnya.“Silahkan masuk.” Sonia berbalik badan dan memasuki rumah.Arya mengikuti dari belakang.Saat melihat Arya datang, Nova pun berdiri dengan raut wajah kesal. “Arya, apa maksudmu? Berapa lama kamu berencana mengurung kami?”Arya tampak malu dan berkata, “Bu Sonia, Ibu nggak bisa menyalahkan saya. Chandra telah mengeluarkan perintah dan nggak memperbolehkan Ibu meninggalkan tempat ini atau pergi ke Gunung Langit. Aku nggak bisa berbuat apa-apa.”Sonia melirik ke arah Arya dan bertanya dengan tenang, “Arya, kamu juga tahu kalau
Lawan Chandra kali ini semua sudah diatur khusus oleh Yosan. Dia ingin melihat apakah Chandra yang membawa beban yakni Luna masih bisa masuk ke final. Dia juga penasaran seberapa kuat kekuatan Chandra yang sebenarnya.Karena Yosan dapat melihat tingkat kultivasi para prajurit biasa dalam sekali lihat. Akan tetapi, dia tidak dapat melihat tingkat kultivasi Chandra, juga tidak bisa melihat kekuatan asli Chandra.Saat ini, di atas arena.Seratus orang telah menyebar. Chandra masih berdiri di tengah. Dia melihat orang-orang di sekitarnya, lalu menatap Luna dan memberi perintah, “Kamu ikuti aku. Jangan lari sembarangan. Kalau sampai ada orang ambil kesempatan untuk keluarkan kamu dari arena, kamu akan kehilangan kualifikasi untuk masuk ke Sekte Dayan.”“Oke, aku mengerti,” kata Luna sambil mengangguk pelan.Sekarang Chandra adalah harapan terakhir Luna. Tanpa perlindungan Chandra, Luna tidak akan bisa masuk ke Sekte Dayan.Di atas arena, seratus orang saling waspada. Semua mencari orang yan
Yosan muncul di arena. Dia melihat ke arah para prajurit yang tersisa dan berkata dengan suara keras, “Selanjutnya akan ada pertarungan lawan semua. Tidak ada aturan untuk pertarungan ini. Kalian dapat menggunakan senjata dan jurus apa pun. Kalau kalian jatuh dari arena, maka kalian akan kehilangan kualifikasi untuk bertarung. Hanya akan ada sepuluh orang yang tersisa di arena. Namun, kehilangan kualifikasi bukan berarti kalian tidak memiliki kesempatan lagi.”“Setelah semua orang berpartisipasi, jika orang yang terpilih masih belum penuhi kuota seribu orang, maka pertarungan terus dilanjutkan sampai terkumpul seribu orang.”Suara Yosan bergema keras. Begitu mendengar kata-kata Yosan, semua orang jadi tergerak. Mereka yang berhasil ke area pusan dan masuk babak final adalah yang terbaik dari generasi sebelumnya. Mereka semua sangat percaya diri dengan kemampuan mereka sendiri.Sesaat kemudian, seorang murid Sekte Dayan naik ke atas arena dan mulai memanggil nama-nama. Mereka yang naman
Luna tidak percaya dirinya bisa seberuntung itu. Namun, dia sudah sangat berterima kasih kepada Chandra. Karena berkat Chandra, Luna mampu sampai sejauh ini.Chandra menunggu pertarungan berikutnya dengan sabar. Karena Chandra hanya memiliki satu token di tangannya. Dia ada di peringkat terakhir. Jika harus bertarung, dia orang pertama yang akan bertarung.Sesuai dugaan, Chandra adalah orang yang pertama bertarung. Saat ini, arena dibagi menjadi banyak area. Di area tempat Chandra berada saat ini, ada seorang murid Sekte Dayan memegang sebuah daftar nama di tangannya. Dia pun membaca daftar nama di tangannya.“Pertarungan pertama antara Chandra dan Marino.”Seiring dengan bergemanya suara, seorang pria berjalan keluar dari kerumunan dan muncul di tengah arena tarung. Arena besar terbagi menjadi banyak arena kecil. Banyak prajurit berkumpul di sekitar setiap arena kecil.Chandra menatap orang itu. Chandra tahu, orang itu adalah lawannya yang bernama Marino. Sekarang yang harus Chandra l
Menyelamatkan Chandra sudah pasti adalah pilihan yang paling bijak yang Luna ambil dalam hidup ini.Di depan sana, sudah ada banyak murid Sekte Dayan. Orang-orang itu sedikit terkejut ketika melihat ada orang yang tiba di area pusat secepat itu.“Mereka cepat sekali. Ini baru tiga hari, mereka sudah sampai di area pusat. Sepertinya mereka berdua cukup kuat.”“Entah mereka berdua datang dari mana.”“Bagaimana kalau dicoba dulu?”“Jangan dulu. Kalau Tetua tahu, pasti kita yang disalahkan.”Beberapa murid Sekte Dayan berkumpul. Mereka melihat Chandra dan Luna yang baru tiba, lalu mereka mulai mengobrol. Chandra pun tidak menghiraukan murid-murid Sekte Dayan itu. Dia mencari tempat dan duduk bersila di tanah. Kemudian, dia menyerap Energi Spiritual Langit dan Bumi, dan mulai berlatih dengan serius. Sementara itu, Luna hanya menyaksikan Chandra dari samping.Hari demi hari berlalu. Dalam sekejap mata, sudah lima hari berlalu. Masih tersisa waktu dua hari dari sepuluh hari yang telah ditentu
Di dalam Lukisan Gunung Bulan, Chandra sedang bertarung dengan Yoko. Kedua pria itu saling bertarung. Keduanya saling beradu kekuatan. Sekalipun Chandra sangat kuat, tingkat kekuatannya lebih rendah dari Yoko. Masih ada kesenjangan kekuatan di antara mereka.Jika dia tidak menggunakan Jurus Langkah Melawan Langit, akan sulit bagi Chandra untuk mengalahkan Yoko. Akan tetapi, dia tidak berniat menggunakan Jurus Langkah melawan langit. Jurus tersebut merupakan jurus pamungkas klan Gera. Chandra diincar Sekte Sutan juga karena jurus tersebut.“Kamu sangat kuat.” Chandra menatap Yoko yang ada di depannya, lalu berkata, “Aku bukan lawanmu.”Chandra tidak sok kuat. Dia yang sekarang lebih memilih untuk menyembunyikan kekuatannya.“Aku bisa merasakan kamu belum kerahkan seluruh kekuatanmu. Coba gunakan seluruh kekuatanmu dan lawan aku,” kata Yoko.Chandra tersenyum tipis. “Sudah kubilang, aku bukan tandinganmu. Barusan aku sudah keluarkan seluruh kekuatanku. Tujuanmu sudah tercapai. Kalau ngga
Pria berjubah biru yang baru muncul itu tidak lain adalah orang yang diatur Tetua Yosan untuk menguji kekuatan Chandra. Namanya Yoko, kekuatannya berada pada tingkat ketiga Alam Kesucian. Kekuatannya sudah termasuk sangat kuat.Yoko menatap Chandra dengan senyum lebar di wajahnya. “Anak muda, kamu sangat beruntung dapat perhatian dari Tetua. Tujuan kedatanganku sangat sederhana, yaitu untuk uji kultivasimu. Kalau kamu bisa kalahkan aku, maka kamu akan langsung masuk ke area pusat. Bahkan kamu bisa langsung dapat tempat di sepuluh besar.”Yoko langsung mengatakan tujuan kedatangannya. Setelah mendengar hal itu, Chandra spontan mengerutkan kening. Chandra juga tidak menyangka kalau dirinya telah menarik perhatian para tetua. Dia datang ke Sekte Dayan hanya untuk berlatih dengan tenang tanpa menarik perhatian.Akan tetapi, dilihat dari situasi saat ini, tidak masalah jika Chandra menarik perhatian para tetu. Dengan begitu, dia bisa menjadi murid para tetua atau bahkan ketua sekte. Sekte
Ziyan sangatlah sombong. Dia tetap meremehkan Chandra, sekalipun sudah melihat kekuatan Chandra yang luar biasa. Karena dia menganggap dirinya sebagai salah satu prajurit jenius terkuat di antara murid terakhir yang direkrut oleh Sekte Dayan. Dia pasti sudah pergi menuju bumi dan bersaing untuk mendapatkan keberuntungan kalau saja dirinya tidak terlalu muda dan kekuatannya sedikit lebih kuat daripada orang-orang yang sudah berkultivasi selama ratusan tahun. Dia tidak diutus ke bumi karena dia memiliki sedikit celah dengan utusan jenius dari 3000 dunia tersegel lainnya. “Baiklah,” balas tetua tanpa memaksa Ziyan karena dia tahu kalau muridnya itu sangatlah sombong. Di Lukisan Gunung Bulan. Chandra membawa Luna menuju area pusat. Sepanjang jalan, mereka bertemu dengan banyak orang yang sedang bertarung untuk memperebutkan token. Chandra memilih orang-orang itu secara acak untuk merebut token mereka lalu memberikannya kepada Luna. Siapa pun yang ditemuinya sepanjang jalan dan dia mengi
“Semuanya tergantung dengan kekuatanmu.”“Oke, ayo kita bertarung,” balas Chandra tenang. “Anak muda, kamu terlalu sombong. Namaku adalah Waro, jadi ingatlah namaku ini,” ujar murid itu dingin.“Kamu pasti akan meremehkanku kalau aku tidak memberimu pelajaran.”Kemudian raut wajah Chandra berubah gelap seraya berkata, “Luna, mundurlah!”Luna dengan cepat melangkah mundur tepat ketika Waro menghunuskan pedangnya. Di saat yang bersamaan, Chandra juga mulai bergerak. Dia bergerak dengan menggunakan seluruh kekuatannya dan muncul di depan Waro dalam sekejap mata. Waro baru saja menghunuskan pedangnya ketika telapak tangan Chandra berhasil memukul dada Waro. Kecepatan Chandra sungguh luar biasa sampai Waro terpental dan memuntahkan darah tanpa sempat bereaksi. Walaupun kekuatan Chandra baru berada di tingkat kelima Alam Trasenden dan kekuatan fisik yang setara dengan tingkat pertama Alam Keabadian, kekuatannya sudah mencapai puncak dari setiap tingkat. Oleh karena itu, kekuatannya tidak
Jupiter tidak ingin kehilangan wajahnya di hadapan murid Sekte Dayan yang lain. Dalam sekejap mata, aura kekuatannya melonjak pesat.“Jupiter mengerahkan seluruh kekuatannya.”“Tapi, sepertinya calon murid yang sedang diuji itu juga belum mengerahkan seluruh kekuatannya. Entah, sekarang orang itu sudah berada di tingkat kekuatan apa.”“Jupiter sudah mencapai tingkat pertama Alam Kesucian. Kekuatannya ini tak terkalahkan di antara seluruh murid yang berusia di bawah 50 tahun.”“Bukankah dia akan melanggar peraturan kalau sampai dia menggunakan seluruh kekuatannya? Tetua pasti akan menyalahkannya jika ….”“Kamu tidak perlu khawatir begitu. Lagi pula, kita akan tetap melepaskannya, sekalipun dia kalah dalam pertarungan ini. Dengan begitu, kita tidak terhitung melanggar peraturan, kan?”Para murid lainnya yang berkumpul di kejauhan mulai berdiskusi setelah merasakan aura kekuatan Jupiter. Chandra juga bisa merasakan aura kekuatan Jupiter yang semakin meningkat. Dia tersenyum tipis dan sama