Tingkat Kedelapan, Penggerak Langit. Auranya saja sudah dapat menggerakkan angin dan awan.Mana mungkin Maniso tidak merasakannya?Namun, Konferensi Gunung Langit akan segera diadakan. Ini merupakan ajang pencak silat terbesar dalam seratus tahun terakhir. Jadi, wajar saja kalau ada praktisi yang berada di Tingkat Kedelapan muncul.“Ayah, orang ini telah membuat kehebohan besar di sekte Gunung Langit. Orang itu jelas-jelas memprokasi kita. Seratus tahun yang lalu, semua orang di sekte kita dikerahkan dan mengakibatkan banyak korban jiwa. Seratus tahun telah berlalu, dan sekarang kita baru saja pulih. Kalau seseorang berencana menyerang sekte kita, takutnya kita ….” Maggie tampak khawatir.“Selain itu, anggur teratai salju telah dicuri.”“Apa?”Ekspresi Maniso berubah masam. Dia bertanya, “Anggur teratai salju dicuri? Kapan itu terjadi?”“Kemarin.”Maniso berkata dengan ekspresi serius, “Paviliun anggur dijaga oleh banyak tetua, termasuk tetua yang berada di Tingkat Keenam. Orang yang m
Pada saat yang sama di sebuah rumah di Pangkalan Militer Rivera.Di sekeliling rumah itu ada beberapa tentara bersenjata lengkap.Pintu dibuka dan Sonia berjalan keluar.Begitu dia keluar, dia dihadang oleh beberapa tentara. Para prajurit itu segera berlutut di tanah dan berkata dengan ekspresi memohon di wajah mereka, “Bu Sonia, kami mohon jangan mempersulit kami. Para petinggi sudah mengeluarkan perintah. Kalau kami pergi, kami akan dihukum menurut hukum militer, mulai dari dikeluarkan dari militer hingga ditembak mati.”Jantung Sonia berdebar kencang mendengar hal itu.Titik akupunturnya sudah lancar tadi malam. Dia ingin pergi, tapi dia diancam oleh para tentara ini.Nova juga ikut berjalan keluar, melihat para tentara yang berlutut di tanah.Dia telah berpartisipasi dalam pelatihan khusus, dan dia tahu bahwa tugas wajib seorang tentara adalah mematuhi perintah dan melakukan apa yang diatur oleh atasannya.“Panggil Arya, aku ingin menemuinya,” perintah Nova.“Bu Nova, nggak bisa. J
Arya benar-benar ketakutan.Dia meninggalkan kantor dan berjalan menuju rumah Nova dan Sonia. Tak lama kemudian, dia sampai di luar pintu dan mengetuk dengan pelan.Nova dan Sonia masih mendiskusikan rencana yang akan mereka lakukan untuk pergi dari sana.Mendengar ketukan di pintu, Sonia berdiri dan berkata, “Aku akan membuka pintunya.”Sonia berjalan menuju pintu, membuka pintu, dan melihat Arya di luar pintu.“Bu Sonia,” panggil Arya dengan senyuman di wajahnya.“Silahkan masuk.” Sonia berbalik badan dan memasuki rumah.Arya mengikuti dari belakang.Saat melihat Arya datang, Nova pun berdiri dengan raut wajah kesal. “Arya, apa maksudmu? Berapa lama kamu berencana mengurung kami?”Arya tampak malu dan berkata, “Bu Sonia, Ibu nggak bisa menyalahkan saya. Chandra telah mengeluarkan perintah dan nggak memperbolehkan Ibu meninggalkan tempat ini atau pergi ke Gunung Langit. Aku nggak bisa berbuat apa-apa.”Sonia melirik ke arah Arya dan bertanya dengan tenang, “Arya, kamu juga tahu kalau
“Haha, boleh juga kamu. Masih ada beberapa tetes anggur yang tersisa. Kamu bisa meminumnya semua. Meski nggak akan membantu energi sejatimu mencapai puncak, itu tetap bisa menambah banyak energi sejatimu. “Mendengar hal tersebut, Chandra sangat gembira dan segera meminum beberapa tetes anggur yang tersisa.Kali ini, efeknya tidak sebaik yang pertama kali.Dia mulai menyerap dan memurnikan energi itu, dan hanya dalam satu jam, dia telah menyerap semua energi dari anggur teratai salju.“Oh iya ....”Setelah menyerapnya, Chandra teringat sesuatu dan berkata, “Pak, aku masih punya satu masalah sekarang, tolong beri saya nasihat.”“Baiklah, mari kita dengarkan.”“Beberapa temanku ditangkap musuh. Aku curiga hal itu dilakukan oleh orang-orang dari Suku Dukun. Mereka memintaku untuk datang ke Gunung Langit terlebih dahulu dan memintaku untuk membunuh pemimpin Kelompok Gunung Langit. Setelah aku berhasil melakukannya, mereka baru mau melepaskan teman-temanku. Apa yang harus aku lakukan?”Chan
Belasan murid Kelompok Gunung Langit menghalangi jalan Chandra.Namun, kekuatan murid-murid ini relatif rendah, dan kebanyakan dari mereka berada di Tingkat Pertama.Mereka tidak mempunyai kemampuan untuk menangkis dan menghadapi Chandra. Pedang di tangan mereka seketika dibelah oleh Chandra.Selain itu, mereka hanya melihat bayangan sekilas, dan pedang di tangan mereka sudah terbelah.Belasan orang itu tampak takut.Ini …. Kekuatan macam apa ini.Chandra tidak ingin mempermalukan murid-murid itu, jadi dia berdiri di belakang mereka dan berkata dengan tenang, “Chandra datang di sini untuk berkunjung. Pergi dan laporkan secepatnya.”Belasan murid itu baru sadar ketika mendengar suaranya.Mereka dengan cepat mengambil pedang yang patah di tanah dan pulang.Sementara itu, Chandra memandang dengan sabar dari luar.Di aula besar istana.Banyak praktisi seni bela diri hebat berkumpul di sana, dipimpin oleh ketua Kelompok Gunung Langit, Maniso.Selain itu, ada beberapa tetua lainnya.Mereka b
Chandra seketika mengeluarkan Pedang Penghakiman, mengayunkan tubuhnya, dan muncul di depan Maniso pada detik berikutnya.Maggie berteriak kaget, “Ayah, hati-hati.”Maniso mengangkat tangannya dan energi yang kuat muncul di telapak tangannya. Energi itu membentuk perisai pelindung dan menahan serangan pedang Chandra.Chandra merasa pedangnya menyentuh pelat besi. Sekeras apa pun dia berusaha, dia tidak bisa menembusnya.Maniso juga kaget.Kekuatan Chandra begitu kuat, sehingga dia menggunakan seluruh kekuatannya untuk menahannya.“Chandra, Kelompok Gunung Langit nggak pernah punya masalah dengan keluarga Atmaja. Apa maksudmu?” ujarnya dingin.Chandra tidak menjawabnya dan tiba-tiba melangkah mundur. Dia terbang ke udara dan mengayunkan Pedang Penghakiman dari atas dengan keras.Energi kuat sepanjang sepuluh meter keluar dari Pedang Penghakiman, menghantam ke bawah dengan kekuatan yang luar biasa dan langsung bergerak ke arah Maniso.“Mundur ....”Maniso melambaikan tangannya dengan ker
Chandra tidak punya pilihan.Demi Sandra dan yang lainnya, serta demi keluarga Kurniawan, dia harus mengambil tindakan untuk mengalahkan dan membunuh Maniso.Ekspresi di wajahnya berubah muram. Dia memegang Pedang Penghakiman, terbang ke udara dan dengan cepat menyerang ke arah Maniso yang berada di depan.Maniso memegang Pedang Es erat-erat. Hawa dingin melanda dirinya.Chandra muncul di hadapannya dalam sekejap, dan dia mengangkat Pedang Es untuk melawan.Ting!Kedua pedang mereka bertabrakan, dan energi sejati yang menakutkan bergetar, bagai riak di air, dengan cepat menyebar ke segala arah.Chandra merasakan kekuatan dahsyat menyapu Pedang Penghakiman, yang membuat lengannya sedikit mati rasa. Sebelum dia sempat bereaksi, Maniso sudah mengubah tekniknya, dan Pedang Es itu diayunkan ke bawah Pedang Penghakiman, sehingga mengenai lengannya.Chandra memutar Pedang Penghakiman di tangannya dan dengan cepat menghadang serangan itu dan berbalik badan, lalu dia mengayunkan Pedang Penghaki
Chandra mundur dengan cepat, tapi pedang es itu terlalu cepat.Dia mengangkat pedangnya untuk melawan.Ting!Pedang es itu hancur dan berubah menjadi patahan es batu.Pada saat ini, pedang es lainnya telah bersilangan di udara, membentuk jaring pedang. Chandra berada di salah satu celah jaring pedang itu, terus-menerus menghindar dan melawan.Dia sedikit ceroboh dan lengannya terkena pedang, sehingga membentuk luka yang mengeluarkan darah.Rasanya sangat sakit, sehingga dia hampir tidak bisa memegang pedangnya dengan stabil.Pada saat ini, dia tidak berani lengah algi.Dia mengaktifkan Pernapasan Bintang Biduk dengan kekuatan penuh, dan energi yang kuat memenuhi seluruh tubuh dan menembus ke anggota tubuh dan tulangnya. Kulitnya langsung berubah, berubah menjadi warna perunggu, dan dia berubah menjadi manusia perunggu dalam sekejap.“Itu ….?”Di puncak gunung yang jauh, Maggie melihat Chandra menjelma menjadi manusia perunggu dan berseru, “Dialah yang mengalahkan Daniel di Gunung Xira
Lawan Chandra kali ini semua sudah diatur khusus oleh Yosan. Dia ingin melihat apakah Chandra yang membawa beban yakni Luna masih bisa masuk ke final. Dia juga penasaran seberapa kuat kekuatan Chandra yang sebenarnya.Karena Yosan dapat melihat tingkat kultivasi para prajurit biasa dalam sekali lihat. Akan tetapi, dia tidak dapat melihat tingkat kultivasi Chandra, juga tidak bisa melihat kekuatan asli Chandra.Saat ini, di atas arena.Seratus orang telah menyebar. Chandra masih berdiri di tengah. Dia melihat orang-orang di sekitarnya, lalu menatap Luna dan memberi perintah, “Kamu ikuti aku. Jangan lari sembarangan. Kalau sampai ada orang ambil kesempatan untuk keluarkan kamu dari arena, kamu akan kehilangan kualifikasi untuk masuk ke Sekte Dayan.”“Oke, aku mengerti,” kata Luna sambil mengangguk pelan.Sekarang Chandra adalah harapan terakhir Luna. Tanpa perlindungan Chandra, Luna tidak akan bisa masuk ke Sekte Dayan.Di atas arena, seratus orang saling waspada. Semua mencari orang yan
Yosan muncul di arena. Dia melihat ke arah para prajurit yang tersisa dan berkata dengan suara keras, “Selanjutnya akan ada pertarungan lawan semua. Tidak ada aturan untuk pertarungan ini. Kalian dapat menggunakan senjata dan jurus apa pun. Kalau kalian jatuh dari arena, maka kalian akan kehilangan kualifikasi untuk bertarung. Hanya akan ada sepuluh orang yang tersisa di arena. Namun, kehilangan kualifikasi bukan berarti kalian tidak memiliki kesempatan lagi.”“Setelah semua orang berpartisipasi, jika orang yang terpilih masih belum penuhi kuota seribu orang, maka pertarungan terus dilanjutkan sampai terkumpul seribu orang.”Suara Yosan bergema keras. Begitu mendengar kata-kata Yosan, semua orang jadi tergerak. Mereka yang berhasil ke area pusan dan masuk babak final adalah yang terbaik dari generasi sebelumnya. Mereka semua sangat percaya diri dengan kemampuan mereka sendiri.Sesaat kemudian, seorang murid Sekte Dayan naik ke atas arena dan mulai memanggil nama-nama. Mereka yang naman
Luna tidak percaya dirinya bisa seberuntung itu. Namun, dia sudah sangat berterima kasih kepada Chandra. Karena berkat Chandra, Luna mampu sampai sejauh ini.Chandra menunggu pertarungan berikutnya dengan sabar. Karena Chandra hanya memiliki satu token di tangannya. Dia ada di peringkat terakhir. Jika harus bertarung, dia orang pertama yang akan bertarung.Sesuai dugaan, Chandra adalah orang yang pertama bertarung. Saat ini, arena dibagi menjadi banyak area. Di area tempat Chandra berada saat ini, ada seorang murid Sekte Dayan memegang sebuah daftar nama di tangannya. Dia pun membaca daftar nama di tangannya.“Pertarungan pertama antara Chandra dan Marino.”Seiring dengan bergemanya suara, seorang pria berjalan keluar dari kerumunan dan muncul di tengah arena tarung. Arena besar terbagi menjadi banyak arena kecil. Banyak prajurit berkumpul di sekitar setiap arena kecil.Chandra menatap orang itu. Chandra tahu, orang itu adalah lawannya yang bernama Marino. Sekarang yang harus Chandra l
Menyelamatkan Chandra sudah pasti adalah pilihan yang paling bijak yang Luna ambil dalam hidup ini.Di depan sana, sudah ada banyak murid Sekte Dayan. Orang-orang itu sedikit terkejut ketika melihat ada orang yang tiba di area pusat secepat itu.“Mereka cepat sekali. Ini baru tiga hari, mereka sudah sampai di area pusat. Sepertinya mereka berdua cukup kuat.”“Entah mereka berdua datang dari mana.”“Bagaimana kalau dicoba dulu?”“Jangan dulu. Kalau Tetua tahu, pasti kita yang disalahkan.”Beberapa murid Sekte Dayan berkumpul. Mereka melihat Chandra dan Luna yang baru tiba, lalu mereka mulai mengobrol. Chandra pun tidak menghiraukan murid-murid Sekte Dayan itu. Dia mencari tempat dan duduk bersila di tanah. Kemudian, dia menyerap Energi Spiritual Langit dan Bumi, dan mulai berlatih dengan serius. Sementara itu, Luna hanya menyaksikan Chandra dari samping.Hari demi hari berlalu. Dalam sekejap mata, sudah lima hari berlalu. Masih tersisa waktu dua hari dari sepuluh hari yang telah ditentu
Di dalam Lukisan Gunung Bulan, Chandra sedang bertarung dengan Yoko. Kedua pria itu saling bertarung. Keduanya saling beradu kekuatan. Sekalipun Chandra sangat kuat, tingkat kekuatannya lebih rendah dari Yoko. Masih ada kesenjangan kekuatan di antara mereka.Jika dia tidak menggunakan Jurus Langkah Melawan Langit, akan sulit bagi Chandra untuk mengalahkan Yoko. Akan tetapi, dia tidak berniat menggunakan Jurus Langkah melawan langit. Jurus tersebut merupakan jurus pamungkas klan Gera. Chandra diincar Sekte Sutan juga karena jurus tersebut.“Kamu sangat kuat.” Chandra menatap Yoko yang ada di depannya, lalu berkata, “Aku bukan lawanmu.”Chandra tidak sok kuat. Dia yang sekarang lebih memilih untuk menyembunyikan kekuatannya.“Aku bisa merasakan kamu belum kerahkan seluruh kekuatanmu. Coba gunakan seluruh kekuatanmu dan lawan aku,” kata Yoko.Chandra tersenyum tipis. “Sudah kubilang, aku bukan tandinganmu. Barusan aku sudah keluarkan seluruh kekuatanku. Tujuanmu sudah tercapai. Kalau ngga
Pria berjubah biru yang baru muncul itu tidak lain adalah orang yang diatur Tetua Yosan untuk menguji kekuatan Chandra. Namanya Yoko, kekuatannya berada pada tingkat ketiga Alam Kesucian. Kekuatannya sudah termasuk sangat kuat.Yoko menatap Chandra dengan senyum lebar di wajahnya. “Anak muda, kamu sangat beruntung dapat perhatian dari Tetua. Tujuan kedatanganku sangat sederhana, yaitu untuk uji kultivasimu. Kalau kamu bisa kalahkan aku, maka kamu akan langsung masuk ke area pusat. Bahkan kamu bisa langsung dapat tempat di sepuluh besar.”Yoko langsung mengatakan tujuan kedatangannya. Setelah mendengar hal itu, Chandra spontan mengerutkan kening. Chandra juga tidak menyangka kalau dirinya telah menarik perhatian para tetua. Dia datang ke Sekte Dayan hanya untuk berlatih dengan tenang tanpa menarik perhatian.Akan tetapi, dilihat dari situasi saat ini, tidak masalah jika Chandra menarik perhatian para tetu. Dengan begitu, dia bisa menjadi murid para tetua atau bahkan ketua sekte. Sekte
Ziyan sangatlah sombong. Dia tetap meremehkan Chandra, sekalipun sudah melihat kekuatan Chandra yang luar biasa. Karena dia menganggap dirinya sebagai salah satu prajurit jenius terkuat di antara murid terakhir yang direkrut oleh Sekte Dayan. Dia pasti sudah pergi menuju bumi dan bersaing untuk mendapatkan keberuntungan kalau saja dirinya tidak terlalu muda dan kekuatannya sedikit lebih kuat daripada orang-orang yang sudah berkultivasi selama ratusan tahun. Dia tidak diutus ke bumi karena dia memiliki sedikit celah dengan utusan jenius dari 3000 dunia tersegel lainnya. “Baiklah,” balas tetua tanpa memaksa Ziyan karena dia tahu kalau muridnya itu sangatlah sombong. Di Lukisan Gunung Bulan. Chandra membawa Luna menuju area pusat. Sepanjang jalan, mereka bertemu dengan banyak orang yang sedang bertarung untuk memperebutkan token. Chandra memilih orang-orang itu secara acak untuk merebut token mereka lalu memberikannya kepada Luna. Siapa pun yang ditemuinya sepanjang jalan dan dia mengi
“Semuanya tergantung dengan kekuatanmu.”“Oke, ayo kita bertarung,” balas Chandra tenang. “Anak muda, kamu terlalu sombong. Namaku adalah Waro, jadi ingatlah namaku ini,” ujar murid itu dingin.“Kamu pasti akan meremehkanku kalau aku tidak memberimu pelajaran.”Kemudian raut wajah Chandra berubah gelap seraya berkata, “Luna, mundurlah!”Luna dengan cepat melangkah mundur tepat ketika Waro menghunuskan pedangnya. Di saat yang bersamaan, Chandra juga mulai bergerak. Dia bergerak dengan menggunakan seluruh kekuatannya dan muncul di depan Waro dalam sekejap mata. Waro baru saja menghunuskan pedangnya ketika telapak tangan Chandra berhasil memukul dada Waro. Kecepatan Chandra sungguh luar biasa sampai Waro terpental dan memuntahkan darah tanpa sempat bereaksi. Walaupun kekuatan Chandra baru berada di tingkat kelima Alam Trasenden dan kekuatan fisik yang setara dengan tingkat pertama Alam Keabadian, kekuatannya sudah mencapai puncak dari setiap tingkat. Oleh karena itu, kekuatannya tidak
Jupiter tidak ingin kehilangan wajahnya di hadapan murid Sekte Dayan yang lain. Dalam sekejap mata, aura kekuatannya melonjak pesat.“Jupiter mengerahkan seluruh kekuatannya.”“Tapi, sepertinya calon murid yang sedang diuji itu juga belum mengerahkan seluruh kekuatannya. Entah, sekarang orang itu sudah berada di tingkat kekuatan apa.”“Jupiter sudah mencapai tingkat pertama Alam Kesucian. Kekuatannya ini tak terkalahkan di antara seluruh murid yang berusia di bawah 50 tahun.”“Bukankah dia akan melanggar peraturan kalau sampai dia menggunakan seluruh kekuatannya? Tetua pasti akan menyalahkannya jika ….”“Kamu tidak perlu khawatir begitu. Lagi pula, kita akan tetap melepaskannya, sekalipun dia kalah dalam pertarungan ini. Dengan begitu, kita tidak terhitung melanggar peraturan, kan?”Para murid lainnya yang berkumpul di kejauhan mulai berdiskusi setelah merasakan aura kekuatan Jupiter. Chandra juga bisa merasakan aura kekuatan Jupiter yang semakin meningkat. Dia tersenyum tipis dan sama