Chandra tidak punya pilihan.Demi Sandra dan yang lainnya, serta demi keluarga Kurniawan, dia harus mengambil tindakan untuk mengalahkan dan membunuh Maniso.Ekspresi di wajahnya berubah muram. Dia memegang Pedang Penghakiman, terbang ke udara dan dengan cepat menyerang ke arah Maniso yang berada di depan.Maniso memegang Pedang Es erat-erat. Hawa dingin melanda dirinya.Chandra muncul di hadapannya dalam sekejap, dan dia mengangkat Pedang Es untuk melawan.Ting!Kedua pedang mereka bertabrakan, dan energi sejati yang menakutkan bergetar, bagai riak di air, dengan cepat menyebar ke segala arah.Chandra merasakan kekuatan dahsyat menyapu Pedang Penghakiman, yang membuat lengannya sedikit mati rasa. Sebelum dia sempat bereaksi, Maniso sudah mengubah tekniknya, dan Pedang Es itu diayunkan ke bawah Pedang Penghakiman, sehingga mengenai lengannya.Chandra memutar Pedang Penghakiman di tangannya dan dengan cepat menghadang serangan itu dan berbalik badan, lalu dia mengayunkan Pedang Penghaki
Chandra mundur dengan cepat, tapi pedang es itu terlalu cepat.Dia mengangkat pedangnya untuk melawan.Ting!Pedang es itu hancur dan berubah menjadi patahan es batu.Pada saat ini, pedang es lainnya telah bersilangan di udara, membentuk jaring pedang. Chandra berada di salah satu celah jaring pedang itu, terus-menerus menghindar dan melawan.Dia sedikit ceroboh dan lengannya terkena pedang, sehingga membentuk luka yang mengeluarkan darah.Rasanya sangat sakit, sehingga dia hampir tidak bisa memegang pedangnya dengan stabil.Pada saat ini, dia tidak berani lengah algi.Dia mengaktifkan Pernapasan Bintang Biduk dengan kekuatan penuh, dan energi yang kuat memenuhi seluruh tubuh dan menembus ke anggota tubuh dan tulangnya. Kulitnya langsung berubah, berubah menjadi warna perunggu, dan dia berubah menjadi manusia perunggu dalam sekejap.“Itu ….?”Di puncak gunung yang jauh, Maggie melihat Chandra menjelma menjadi manusia perunggu dan berseru, “Dialah yang mengalahkan Daniel di Gunung Xira
“Ketua.”“Ayah.”Semua orang di Kelompok Gunung Langit berteriak.“Chandra, kalau kamu berani menyentuh ayahku, aku nggak akan pernah melepaskanmu,” teriak Maggie dengan sedih sambil memandang ke arah Chandra pergi.Saat ini, di puncak gunung tertinggi di Gunung Langit.Seorang lelaki tua berjanggung berdiri di depan tebing.Pertempuran itu disaksikan oleh Pak Tua.Namun, dia tidak mengambil tindakan apa pun.Dia menyaksikan Chandra pergi membawa ketua Kelompok Gunung Langit.Setelah membawa orang itu pergi, Chandra segera menghilang dan menjauh dari anggota Kelompok Gunung Langit lainnya.Sebuah gunung yang tertutup salju, puluhan kilometer jauhnya dari Kelompok Gunung Langit.Di puncak gunung. Chandra menempatkan Maniso di tanah.Maniso memuntahkan seteguk darah.Chandra melirik pria itu.Wajah Maniso pucat dan dia bertanya dengan lemah, “Chandra, kami Kelompok Gunung Langit nggak pernah ada masalah dengan Keluarga Atmaja, dan aku, Maniso, nggak punya masalah denganmu. Mengapa kamu
Pada saat ini, Chandra sedang bergegas pergi ke sana.Dia menggunakan energi sejatinya dan terus berlari dengan kecepatan yang sangat cepat. Kecepatannya mencapai lebih dari 200 kilometer dalam waktu setengah jam.Dia mengeluarkan ponselnya, melihat lokasi yang diberikan, lalu melihat vila mandiri di depannya.Villanya sangat luas. Luasnya sekitar beberapa ribu meter persegi, dengan tiga lantai. Chandra memegang Pedang Penghakiman dan berjalan mendekat.Dia datang ke pintu dan mengetuknya dengan pelan.Segera setelah itu, pintu dibuka.Yang membukakan pintu adalah seorang laki-laki berumur dua puluhan, berjaket tebal dan bertopi. Ketika melihat Chandra, pria itu seperti melihat hantu. Saking ketakutannya, pria itu segera melangkah mundur dan terus berteriak.“Chandra datang! Chandra datang!” Teriakan itu menarik perhatian orang-orang.Banyak orang bergegas keluar saat itu juga, dipimpin oleh Alden.Chandra melangkah masuk dan sampai di halaman vila. Dia melihat orang-orang yang keluar
Chandra bisa melihat mereka semua terlihat sehat, terlihat jelas bahwa mereka tidak disiksa dalam beberapa hari terakhir.“Mereka bisa pergi kapan saja.” Alden merentangkan tangannya dan berkata, “Chandra, aku pasti bisa melepaskan mereka. Mereka bisa pergi kapan saja, tapi aku tetap mengatakan hal yang sama. Kamu sudah membunuh Maniso, ketua Kelompok Gunung Langit. Apa kamu tahu status Kelompok Gunung Langit di dunia seni bela diri kuno?”Chandra terdiam dan tidak mengatakan apa-apa.Alden melanjutkan, “Kelompok Gunung Langit sangat disegani di dunia seni bela diri kuno. Seratus tahun yang lalu, ketua Kelompok Gunung Langit adalah pemimpin aliansi. Para praktisi seni bela diri kuno di dunia dipimpin oleh Kelompok Gunung Langit, dan Kelompok Gunung Langit juga merupakan kekuatan pendukung di belakang raja. Apa menurutmu, kamu masih bisa kembali menjadi Raja Naga dan menjadi Jenderal?”Di ruang tamu, Sandra hanya bisa mengerutkan kening ketika mendengar kata-kata itu. Dia bertanya, “Cha
Yang lain juga melihat ke arah Chandra.Chandra berkata, “Jika nggak terjadi apa-apa, aku akan bisa pulang setelah tahun baru.”Konferensi Gunung Langit diadakan pada hari ke 28 di akhir tahun.Jaraknya hanya dua hari sampai tahun baru.Konferensi Gunung Langit pasti tidak akan berakhir dalam dua hari.Jika semuanya berjalan baik, Chandra akan bisa kembali setelah tahun baru.Jika semuanya tidak berjalan dengan baik ....Chandra tidak berani memikirkannya, karena dia tidak yakin bisa pulang dalam keadaan hidup.Mendengar perkataannya, semuanya terdiam.Setelah beberapa saat, Grace angkat bicara dan berkata, “Kak Chandra, aku juga telah melatih energiku, tetapi aku baru saja memulainya dan kekuatanku masih sangat lemah, jadi aku nggak dapat membantumu.”“Pulanglah. Kalian nggak perlu mengkhawatirkan hal ini. Setelah kalian pulang, kalian bisa melakukan apa pun yang kalian mau, selain meninggalkan Rivera,” kata Chandra lembut.Sekarang, setelah dia memakan racunnya Alden, dia berencana u
Chandra bisa bernapas lebih lega setelah Sandra dan yang lainnya berhasil diusir dari tempat ini. Chandra yakin kalau Alden tidak akan lagi bisa memainkan tipe muslihatnya ataupun menggunakan Sandra untuk mengancamnya karena Chandra sudah meminum racunnya. Selain itu, Alden juga yakin kalau Chandra akan membantunya untuk melakukan apa pun yang disuruhnya. Di aula vila. “Chandra, aku sangat kagum padamu. Kamu adalah seseorang yang memiliki bakat yang sangat langka dan luar biasa. Padahal kamu masih sangat muda. Kamu pasti akan menjadi sosok yang tidak terkalahkan kalau kamu terus seperti ini selama beberapa dekade ke depan. Ayo kita lakukan bersama-sama dan kita wujudkan masa gemilang yang tidak pernah terwujud sebelumnya,” ujar Alden sambil menatap Chandra dengan penuh kekaguman. “Aku selama ini nggak pernah tahu, apa yang sebenarnya ingin dilakukan oleh suku Dukun? Coba kamu ceritakan semuanya padaku,” tanya Chandra tenang. “Kamu nggak tahu?” Alden justru balik melontarkan pertany
Alden melanjutkan kata-katanya setelah melihat Chandra yang terdiam dengan berkata, “Ada banyak negara yang terlibat dalam pertempuran itu. Saat itu, pihak musuh sudah melakukan banyak kejahatan keji di seluruh dunia. Namun, Raja memilih untuk menyerah dan membiarkan mereka semua pergi begitu saja.”“Kelompok kami menganjurkan untuk memanfaatkan kesempatan ini untuk melancarkan serangan. Tapi, Raja memutuskan untuk tetap tenang dan memulihkan kekuatan negara. Karena hal inilah mereka mulai terpecah belah dan menimbulkan perlawanan terhadap suku Dukun yang menimbulkan banyak korban dan kerugian bagi suku Dukun. Saat itu, Raja juga maju dan menghancurkan Suku Dukun serta keluarga Kirana seakan Raja melupakan semua kebaikan yang kedua pihak itu sudah lakukan untuk membela negara.”“Aku mengerti pihak yang berkuasa memang harus bersikap kejam untuk menghindari masalah di kemudian hari. Tapi, apa yang mereka lakukan terlalu kejam.”Alden menceritakan kejadian memilukan itu dengan penuh emos
Sasa mengatakan, kalau dirinya tidak bisa membantu Chandra secara langsung untuk membunuh musuh. Karena ketika seseorang dengan tingkat kekuatan sepertinya akan terikat dengan karma dalam setiap hal yang dilakukannya. Namun, dia juga bisa menyelesaikan beberapa karma yang menimpanya. Chandra langsung merasa sangat tertarik dengan apa yang dikatakan Sasa. Namun, Sasa tidak ingin menceritakan lebih banyak lagi kepada Chandra dan hanya mengatakan kalau kekuatan Chandra belum cukup untuk memahami semua itu. Akhirnya, Chandra tidak memiliki pilihan lain selain berhenti bertanya. Kemudian Chandra menatap Sasa lalu bertanya, “Kak Sasa, sebenarnya tingkat kekuatanmu sudah berada di tingkat berapa? Seberapa kuatnya kamu?”Namun, Sasa hanya tersenyum tanpa menjawab pertanyaan Chandra. “Apa maksudmu itu?” tanya Chandra sambil mengerutkan keningnya. “Aku kan sudah bilang padamu sebelumnya. Kekuatanmu saat ini, masih belum bisa memahami semua itu. Kamu pasti akan mengetahuinya nanti kalau kekua
Chandra mungkin bisa memperoleh keberuntungan itu jika mereka berdua mencarinya. “Bagaimana kalau kita mencari keberuntungan itu secara terpisah?” tanya Chandra. Chandra tidak ingin mencarinya bersama Lilian karena dia tidak ingin memicu kemarahan keluarga Sky kalau sampai dia berhasil menemukan keberuntungan itu. Walaupun Chandra sama sekali tidak takut pada mereka, lebih baik dia menghindari masalah sekecil apa pun. “Oke,” jawab Lilian sambil mengangguk. Kemudian Chandra berjalan menuju salah satu lorong, sedangkan Lilian berjalan ke arah sebaliknya. Chandra berjalan semakin dalam dan dia menemukan banyak sekali lorong di sekelilingnya yang membuat dia tidak tahu harus pergi ke arah mana. “Roh Penunggu, Roh Penunggu ….”Chandra berusaha memanggil Roh Penunggu setelah berpisah dari Lilian. Tidak lama kemudian, sebuah suara berkata di dalam pikiran Chandra, “Tuanku, aku di sini.”“Aku sudah berada di tanah leluhur keluarga Sky. Tempat ini benar-benar ajaib. Konon, tempat ini adal
Saat ini, sosok leluhur tertinggi di dalam keluarga Sky adalah Shura Sky. Satu-satunya orang yang mungkin tahu tentang kaitan liontin giok dengan segel langit dan bumi adalah Shura Sky. Namun, Shura justru menggelengkan kepalanya seraya berkata, “Aku tidak tahu tentang hal itu. Lagi pula, sudah banyak warisan sejarah yang salah. Tapi, satu-satunya hal yang pasti adalah harta karun keluarga Sky bukanlah harta karun sembarangan dan pasti ada rahasia yang tersembunyi di dalamnya.”“Oh.”Lilian tampak kecewa setelah mendengar jawaban Shura lalu dia mengganti topik pembicaraan mereka dengan berkata, “Kakek Shura, tolong bawa Kak Chandra ke gua dulu.”“Yani, bawa mereka ke sana,” ujar Shura memberikan perintah kepada gadis muda di sebelahnya. Usia gadis itu mungkin sekitar 17 sampai 18 tahun. Dia mengenakan gaun berwarna hijau yang sangat sederhana. Dia tampak seperti seorang gadis desa dengan wajah yang cukup cantik. “Baik, Kakek.”Yani menatap Lilian dan Chandra lalu berkata, “Kalian bi
“Keluarga Sky tinggal di desa ini ribuan tahun yang lalu,” jelas Lilian. Chandra mengangguk pelan lalu berkata, “Tapi, pulau ini terlihat biasa saja. Tidak ada yang spesial ketika aku masuk ke sini. Padahal pulau ini adalah peninggalan prajurit yang sangat kuat. Apa mungkin ada harta karun yang terpendam di pulau ini?”Lilian menggeleng lalu berkata, “Aku juga kurang tahu tentang hal itu. Klan keluargaku yang mewariskan tradisi bagi setiap anggota keluarga yang tumbuh dewasa harus datang ke pulau ini untuk mencoba peruntungan mereka untuk mendapatkan keberuntungan. Tapi, sampai sekarang tidak ada satu pun anggota klan keluarga kami yang berhasil mendapatkan keberuntungan itu.”“Sungguh?” Chandra dengan cepat bertanya, “Kalian benar-benar tidak tahu keberuntungan seperti apa yang ada di pulau peninggalan leluhur kalian ini? Bukankah seharusnya kalian sudah cukup mengenal tempat ini dan bisa menemukan keberuntungan di dalamnya?”Namun, Lilian justru menggeleng lalu berkata, “Tanah peni
Chandra adalah orang luar pertama yang datang ke tanah leluhur keluarga Sky. Keluarga Sky keluar dari tanah leluhur mereka sejak ribuan tahun yang lalu. Sebelumnya, mereka menjalani hidup dengan damai di sana. Kereta binatang yang mereka tumpangi berhasil keluar dari badai. Namun, Chandra masih bisa merasakan kekuatan dahsyat dari badai itu, sekalipun sekarang mereka sudah berada cukup jauh dari badai. Lilian berjalan keluar dari kereta binatang dan berdiri di atasnya. Dia melihat badai tornado yang ada di depan mereka lalu menggigit jarinya sampai mengeluarkan darah. Kemudian dia mengendalikan darahnya untuk terbang ke arah tornado. Tidak lama kemudian, hal aneh terjadi. Badai tornado itu tiba-tiba berhenti dan sebuah jalan yang aman muncul dari balik badai. “Jalan!” seru Lilian sambil mengendalikan kemudi kereta binatang. Mereka dengan cepat mulai memasuki area lautan setelah berhasil melewati badai tornado. Kabut putih terbentang luas di depan mereka yang membuat mereka hanya b
Lilian berbalik lalu pergi. Chandra memutuskan untuk berkultivasi di halaman hari ini. Tak terasa langit sudah berubah gelap. Dia duduk di halaman sambil menatap langit di atasnya. Dia merasa dirinya hanyalah makhluk kecil di dunia ini. Entah ada berapa banyak rahasia yang tersembunyi di bawah langit ini. Dia juga tidak tahu, apa yang ada di sisi lain dari langit berbintang di atasnya? Dia bertanya-tanya di dalam hati, apa mungkin langit itu ada ujungnya? Malam berlalu ketika Chandra terus termenung sepanjang malam. Keesokan harinya. Lilian muncul di halaman belakang di pagi hari. Dia mengenakan pakaian yang indah dan cantik yang membuat dirinya tampak sangat anggun. “Kak Chandra,” panggil Lilian dengan suaranya yang manis dan renyah. “Ya,” balas Chandra sambil mengangguk. “Ayo, aku akan membawamu ke tanah leluhur kami.”“Baik.”Chandra memang cukup tertarik dengan tanah leluhur keluarga Sky. Apa mungkin di sana terdapat warisan yang ditinggalkan oleh prajurit kuat keluarga Sky d
Chandra benar-benar menginginkan Giok Pemakaman tersebut. Sekarang, dia menyatakan ketertarikannya dengan giok itu setelah Jarga membahasnya. Selain itu, tanah leluhur keluarga Sky? Sepengetahuan Chandra, keluarga Sky merupakan salah satu keluarga yang melegenda. Bahkan leluhur mereka sempat menjadi orang terkuat di bumi pada periode itu. Jadi, tentu saja tanah leluhur keluarga Sky adalah hal yang cukup menarik bagi Chandra. Dia ingin pergi dan melihat tanah leluhur itu. Namun, Jarga tampak ragu untuk menunjukkan tanah leluhur keluarganya dan memberikan giok itu setelah Chandra menolak untuk menikah dengan Lilian. Bagaimanapun juga, liontin giok ini adalah harta karun keluarga Sky. Bahkan mereka rela seluruh kota dibantai untuk mempertahankan liontin giok ini. Jadi, bagaimana mungkin mereka bisa memberikan liontin giok itu kepada Chandra secara sukarela?Walaupun Chandra sudah menyelamatkan keluarga Sky, Jarga tetap tidak bersedia memberikan liontin giok itu kepada Chandra. Satu-sat
Beberapa hari kemudian, mereka semua tiba di Kota Sky Draga yang sekarang sudah berubah menjadi kota mati. Mayat bergelimpangan di mana-mana dengan darah yang mengalir tanpa henti bagaikan sungai disertai dengan bau busuk yang menyengat ke seluruh penjuru kota. Jarga memerintahkan prajurit dari kota sekitar Sky Draga untuk membersihkan kota ini. Hanya dalam beberapa hari, Sky Draga berhasil dibersihkan. Chandra terpaksa tinggal untuk sementara waktu di Sky Draga karena keluarga Sky masih memiliki banyak urusan yang harus mereka selesaikan dan belum sempat untuk menyiapkan bahan pangan bagi Chandra. Chandra tinggal di sana kurang lebih selama setengah bulan ketika Kota Sky Draga perlahan mulai pulih. Sebuah halaman di istana kekaisaran Negara Sky Draga. Chandra duduk di halaman sambil menyerap energi spiritual langit dan bumi untuk berkultivasi. “Kak Chandra!”Sebuah suara yang renyah memanggil namanya. Tidak lama kemudian, pintu terbuka dan seorang perempuan cantik bergaun indah be
Lilian bergegas membawa seluruh anggota keluarganya pergi. Tidak lama kemudian, mereka sudah sampai di jalur yang jauh dari pegunungan tempat Istana Kegelapan berada. Di area luar pegunungan. Lilian menangis penuh kebahagiaan seraya berkata, “Syukurlah Papa baik-baik saja. Kota Sky Draga sudah dibantai habis-habisan, aku pikir ….”“Huhu ….”Lilian mulai menangis setelah teringat apa yang telah terjadi dalam beberapa waktu belakangan. Bagaimanapun juga, dia adalah seorang putri yang hidup dengan penuh kemakmuran. Dia sama sekali tidak pernah berpikir akan menjadi target pembunuhan. Pilu di hatinya semakin menjadi-jadi ketika dia teringat, bagaimana dirinya diburu dan para pengawalnya yang sudah tumbang karena melindunginya. “Lilian.”Jarga memeluk putrinya lalu berkata, “Kamu sudah banyak menderita.”“Kak Lilian, apa yang sebenarnya terjadi?”“Bagaimana kamu bisa membawa kami semua keluar dari Istana Kegelapan?”“Apa kamu memberikan liontin giok itu pada mereka?”Beberapa anggota kel