Share

Bab 1152

Penulis: Angin
“Haha, boleh juga kamu. Masih ada beberapa tetes anggur yang tersisa. Kamu bisa meminumnya semua. Meski nggak akan membantu energi sejatimu mencapai puncak, itu tetap bisa menambah banyak energi sejatimu. “

Mendengar hal tersebut, Chandra sangat gembira dan segera meminum beberapa tetes anggur yang tersisa.

Kali ini, efeknya tidak sebaik yang pertama kali.

Dia mulai menyerap dan memurnikan energi itu, dan hanya dalam satu jam, dia telah menyerap semua energi dari anggur teratai salju.

“Oh iya ....”

Setelah menyerapnya, Chandra teringat sesuatu dan berkata, “Pak, aku masih punya satu masalah sekarang, tolong beri saya nasihat.”

“Baiklah, mari kita dengarkan.”

“Beberapa temanku ditangkap musuh. Aku curiga hal itu dilakukan oleh orang-orang dari Suku Dukun. Mereka memintaku untuk datang ke Gunung Langit terlebih dahulu dan memintaku untuk membunuh pemimpin Kelompok Gunung Langit. Setelah aku berhasil melakukannya, mereka baru mau melepaskan teman-temanku. Apa yang harus aku lakukan?”

Chan
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Jenderal Naga   Bab 1153

    Belasan murid Kelompok Gunung Langit menghalangi jalan Chandra.Namun, kekuatan murid-murid ini relatif rendah, dan kebanyakan dari mereka berada di Tingkat Pertama.Mereka tidak mempunyai kemampuan untuk menangkis dan menghadapi Chandra. Pedang di tangan mereka seketika dibelah oleh Chandra.Selain itu, mereka hanya melihat bayangan sekilas, dan pedang di tangan mereka sudah terbelah.Belasan orang itu tampak takut.Ini …. Kekuatan macam apa ini.Chandra tidak ingin mempermalukan murid-murid itu, jadi dia berdiri di belakang mereka dan berkata dengan tenang, “Chandra datang di sini untuk berkunjung. Pergi dan laporkan secepatnya.”Belasan murid itu baru sadar ketika mendengar suaranya.Mereka dengan cepat mengambil pedang yang patah di tanah dan pulang.Sementara itu, Chandra memandang dengan sabar dari luar.Di aula besar istana.Banyak praktisi seni bela diri hebat berkumpul di sana, dipimpin oleh ketua Kelompok Gunung Langit, Maniso.Selain itu, ada beberapa tetua lainnya.Mereka b

  • Jenderal Naga   Bab 1154

    Chandra seketika mengeluarkan Pedang Penghakiman, mengayunkan tubuhnya, dan muncul di depan Maniso pada detik berikutnya.Maggie berteriak kaget, “Ayah, hati-hati.”Maniso mengangkat tangannya dan energi yang kuat muncul di telapak tangannya. Energi itu membentuk perisai pelindung dan menahan serangan pedang Chandra.Chandra merasa pedangnya menyentuh pelat besi. Sekeras apa pun dia berusaha, dia tidak bisa menembusnya.Maniso juga kaget.Kekuatan Chandra begitu kuat, sehingga dia menggunakan seluruh kekuatannya untuk menahannya.“Chandra, Kelompok Gunung Langit nggak pernah punya masalah dengan keluarga Atmaja. Apa maksudmu?” ujarnya dingin.Chandra tidak menjawabnya dan tiba-tiba melangkah mundur. Dia terbang ke udara dan mengayunkan Pedang Penghakiman dari atas dengan keras.Energi kuat sepanjang sepuluh meter keluar dari Pedang Penghakiman, menghantam ke bawah dengan kekuatan yang luar biasa dan langsung bergerak ke arah Maniso.“Mundur ....”Maniso melambaikan tangannya dengan ker

  • Jenderal Naga   Bab 1155

    Chandra tidak punya pilihan.Demi Sandra dan yang lainnya, serta demi keluarga Kurniawan, dia harus mengambil tindakan untuk mengalahkan dan membunuh Maniso.Ekspresi di wajahnya berubah muram. Dia memegang Pedang Penghakiman, terbang ke udara dan dengan cepat menyerang ke arah Maniso yang berada di depan.Maniso memegang Pedang Es erat-erat. Hawa dingin melanda dirinya.Chandra muncul di hadapannya dalam sekejap, dan dia mengangkat Pedang Es untuk melawan.Ting!Kedua pedang mereka bertabrakan, dan energi sejati yang menakutkan bergetar, bagai riak di air, dengan cepat menyebar ke segala arah.Chandra merasakan kekuatan dahsyat menyapu Pedang Penghakiman, yang membuat lengannya sedikit mati rasa. Sebelum dia sempat bereaksi, Maniso sudah mengubah tekniknya, dan Pedang Es itu diayunkan ke bawah Pedang Penghakiman, sehingga mengenai lengannya.Chandra memutar Pedang Penghakiman di tangannya dan dengan cepat menghadang serangan itu dan berbalik badan, lalu dia mengayunkan Pedang Penghaki

  • Jenderal Naga   Bab 1156

    Chandra mundur dengan cepat, tapi pedang es itu terlalu cepat.Dia mengangkat pedangnya untuk melawan.Ting!Pedang es itu hancur dan berubah menjadi patahan es batu.Pada saat ini, pedang es lainnya telah bersilangan di udara, membentuk jaring pedang. Chandra berada di salah satu celah jaring pedang itu, terus-menerus menghindar dan melawan.Dia sedikit ceroboh dan lengannya terkena pedang, sehingga membentuk luka yang mengeluarkan darah.Rasanya sangat sakit, sehingga dia hampir tidak bisa memegang pedangnya dengan stabil.Pada saat ini, dia tidak berani lengah algi.Dia mengaktifkan Pernapasan Bintang Biduk dengan kekuatan penuh, dan energi yang kuat memenuhi seluruh tubuh dan menembus ke anggota tubuh dan tulangnya. Kulitnya langsung berubah, berubah menjadi warna perunggu, dan dia berubah menjadi manusia perunggu dalam sekejap.“Itu ….?”Di puncak gunung yang jauh, Maggie melihat Chandra menjelma menjadi manusia perunggu dan berseru, “Dialah yang mengalahkan Daniel di Gunung Xira

  • Jenderal Naga   Bab 1157

    “Ketua.”“Ayah.”Semua orang di Kelompok Gunung Langit berteriak.“Chandra, kalau kamu berani menyentuh ayahku, aku nggak akan pernah melepaskanmu,” teriak Maggie dengan sedih sambil memandang ke arah Chandra pergi.Saat ini, di puncak gunung tertinggi di Gunung Langit.Seorang lelaki tua berjanggung berdiri di depan tebing.Pertempuran itu disaksikan oleh Pak Tua.Namun, dia tidak mengambil tindakan apa pun.Dia menyaksikan Chandra pergi membawa ketua Kelompok Gunung Langit.Setelah membawa orang itu pergi, Chandra segera menghilang dan menjauh dari anggota Kelompok Gunung Langit lainnya.Sebuah gunung yang tertutup salju, puluhan kilometer jauhnya dari Kelompok Gunung Langit.Di puncak gunung. Chandra menempatkan Maniso di tanah.Maniso memuntahkan seteguk darah.Chandra melirik pria itu.Wajah Maniso pucat dan dia bertanya dengan lemah, “Chandra, kami Kelompok Gunung Langit nggak pernah ada masalah dengan Keluarga Atmaja, dan aku, Maniso, nggak punya masalah denganmu. Mengapa kamu

  • Jenderal Naga   Bab 1158

    Pada saat ini, Chandra sedang bergegas pergi ke sana.Dia menggunakan energi sejatinya dan terus berlari dengan kecepatan yang sangat cepat. Kecepatannya mencapai lebih dari 200 kilometer dalam waktu setengah jam.Dia mengeluarkan ponselnya, melihat lokasi yang diberikan, lalu melihat vila mandiri di depannya.Villanya sangat luas. Luasnya sekitar beberapa ribu meter persegi, dengan tiga lantai. Chandra memegang Pedang Penghakiman dan berjalan mendekat.Dia datang ke pintu dan mengetuknya dengan pelan.Segera setelah itu, pintu dibuka.Yang membukakan pintu adalah seorang laki-laki berumur dua puluhan, berjaket tebal dan bertopi. Ketika melihat Chandra, pria itu seperti melihat hantu. Saking ketakutannya, pria itu segera melangkah mundur dan terus berteriak.“Chandra datang! Chandra datang!” Teriakan itu menarik perhatian orang-orang.Banyak orang bergegas keluar saat itu juga, dipimpin oleh Alden.Chandra melangkah masuk dan sampai di halaman vila. Dia melihat orang-orang yang keluar

  • Jenderal Naga   Bab 1159

    Chandra bisa melihat mereka semua terlihat sehat, terlihat jelas bahwa mereka tidak disiksa dalam beberapa hari terakhir.“Mereka bisa pergi kapan saja.” Alden merentangkan tangannya dan berkata, “Chandra, aku pasti bisa melepaskan mereka. Mereka bisa pergi kapan saja, tapi aku tetap mengatakan hal yang sama. Kamu sudah membunuh Maniso, ketua Kelompok Gunung Langit. Apa kamu tahu status Kelompok Gunung Langit di dunia seni bela diri kuno?”Chandra terdiam dan tidak mengatakan apa-apa.Alden melanjutkan, “Kelompok Gunung Langit sangat disegani di dunia seni bela diri kuno. Seratus tahun yang lalu, ketua Kelompok Gunung Langit adalah pemimpin aliansi. Para praktisi seni bela diri kuno di dunia dipimpin oleh Kelompok Gunung Langit, dan Kelompok Gunung Langit juga merupakan kekuatan pendukung di belakang raja. Apa menurutmu, kamu masih bisa kembali menjadi Raja Naga dan menjadi Jenderal?”Di ruang tamu, Sandra hanya bisa mengerutkan kening ketika mendengar kata-kata itu. Dia bertanya, “Cha

  • Jenderal Naga   Bab 1160

    Yang lain juga melihat ke arah Chandra.Chandra berkata, “Jika nggak terjadi apa-apa, aku akan bisa pulang setelah tahun baru.”Konferensi Gunung Langit diadakan pada hari ke 28 di akhir tahun.Jaraknya hanya dua hari sampai tahun baru.Konferensi Gunung Langit pasti tidak akan berakhir dalam dua hari.Jika semuanya berjalan baik, Chandra akan bisa kembali setelah tahun baru.Jika semuanya tidak berjalan dengan baik ....Chandra tidak berani memikirkannya, karena dia tidak yakin bisa pulang dalam keadaan hidup.Mendengar perkataannya, semuanya terdiam.Setelah beberapa saat, Grace angkat bicara dan berkata, “Kak Chandra, aku juga telah melatih energiku, tetapi aku baru saja memulainya dan kekuatanku masih sangat lemah, jadi aku nggak dapat membantumu.”“Pulanglah. Kalian nggak perlu mengkhawatirkan hal ini. Setelah kalian pulang, kalian bisa melakukan apa pun yang kalian mau, selain meninggalkan Rivera,” kata Chandra lembut.Sekarang, setelah dia memakan racunnya Alden, dia berencana u

Bab terbaru

  • Jenderal Naga   Bab 2066

    Chandra tidak bisa masuk kembali ke Pustaka Agung karena dia harus meningkatkan kultivasinya lagi jika ingin masuk ke sana. Jadi sekarang, dia hanya bisa mengandalkan roh penunggu untuk membantunya berlatih. Bagaimanapun juga, roh penunggu itu sudah menjadi pengikut Kaisar Ceptra sejak ribuan tahun lamanya, jadi dia pasti sudah menguasai jurus dan teknik bela diri yang luar biasa.“Syut!”Sebuah bayangan tiba-tiba muncul. Tubuh laki-laki itu perlahan berubah nyata sampai akhirnya menjadi sosok seorang manusia sesungguhnya. Laki-laki tua itu mengenakan jubah abu-abu dengan rambut putih dan berjanggut. Dia tersenyum ke arah Chandra lalu bertanya, “Tuanku, ada apa?”Ini adalah pertama kalinya Chandra melihat sosok asli si roh penunggu. Namun, semua itu tidaklah penting sekarang. Karena kedatangannya ke Istana Abadi adalah untuk mempelajari beberapa jurus baru. Walaupun Chandra sangat percaya diri dengan kemampuannya saat ini, alangkah baiknya jika dia mempelajari beberapa jurus dan tekni

  • Jenderal Naga   Bab 2065

    Chandra menyetuji persyaratan yang diajukan Dusky. Kesalahannya akan diampuni kalau sampai dia berhasil menang. Namun, mereka akan membunuh seluruh manusia bumi kalau sampai dia kalah. Ini artinya, Chandra mempertaruhkan nyawa seluruh manusia bumi. Namun, Chandra yakin dia tidak akan kalah. “Kamu yang menentukan kapan dan di mana pertarungan akan dilaksanakan,” ujar Chandra tenang. “Kalau begitu, pertarungan akan dilaksanakan seminggu dari sekarang di Gunung Bushu,” jawab Dusky.“Oke,” balas Chandra sambil mengangguk. Kemudian dia berbalik dan pergi di bawah tatapan orang-orang. Senyuman di wajah Dusky seketika membeku dan berubah muram setelah Chandra pergi. Dia berbalik dan memasuki istana penguasa kota bersama para prajurit kuat di belakangnya. Di dalam istana penguasa kota. Dusky duduk di kursi utama sambil menatap Anak Dewa yang berada di bawahnya lalu bertanya dengan tenang, “Anak Dewa, apa kamu yakin bisa membunuh Chandra?”Anak Dewa berkata dengan nada meremehkan, “Chandra

  • Jenderal Naga   Bab 2064

    Chandra mengernyitkan keningnya. Laki-laki yang berada di depannya saat ini seharusnya adalah Dusky. Namun, Chandra tidak mengira kalau Dusky adalah laki-laki yang populer di kalangan perempuan. Chandra mengenal beberapa orang yang berjalan di belakang Dusky. Mereka adalah Anak Dewa, Jayhan, Candra dan Haraza. Selain itu, ada beberapa orang lagi yang Chandra tidak kenal.“Penguasa Kota.”Beberapa penjaga menyapa Dusky dengan hormat ketika dia berjalan keluar. Dusky berjalan ke arah Chandra dan berhenti beberapa meter di depannya. “Kamu Chandra, ya?” tanya Dusky sambil menatap Chandra dan tersenyum. “Benar,” jawab Chandra cepat. Kemudian Dusky berkata dengan lembut, “Kamu tahu kan kalau di kota ini dilarang untuk bertarung? Aku menetapkan peraturan ini untuk menciptakan perdamaian di kota ini. Tapi, kamu justru membunuh orang ketika kamu muncul di sini. Perilakumu itu tentu saja sudah melanggar peraturanku. Aku harus memberimu pelajaran agar tidak ada lagi yang berani melakukan hal

  • Jenderal Naga   Bab 2063

    Chandra yakin dirinya bisa membunuh Anak Dewa. Oleh karena itu, Basita tidak berusaha menghentikannya. “Chandra, aku tidak akan menghentikanmu jika kamu sudah bertekad untuk membunuh Anak Dewa. Tapi, Anak Dewa bukanlah makhluk terkuat dari dunia lain. Sosok yang terkuat adalah Dusky yang sudah mencapai tingkat enam Alam Trasenden. Ada enam tingkatan di Alam Trasenden dan orang yang sudah melampaui tingkat enam akan masuk ke dalam Alam Suci.”“Kamu tidak boleh bertindak gegabah ketika kamu pergi ke Kota Dusky lagi. Kamu harus berbicara dengan baik agar Dusky mengizinkanmu untuk menghadapi Anak Dewa. Kamu juga harus membuat Dusky berjanji, masalah ini selesai jika Anak Dewa berhasil kamu bunuh.”“Apa kamu mengerti?”Chandra berkata dengan santai, “Ya, aku mengerti. Lagi pula, aku punya caraku sendiri.”Chandra pergi setelah selesai berdiskusi dengan Basita tentang niatnya untuk menantang Anak Dewa. Setengah hari kemudian, Chandra sudah muncul kembali di Gunung Bushu lalu bergegas pergi

  • Jenderal Naga   Bab 2062

    Bagaimana mungkin Chandra bisa menanggapi dengan santai apa yang terjadi di Kota Dusky? Chandra menatap prajurit yang menghadangnya dengan tenang. Kemudian dia berkata, “Kedatanganku ke sini karena ingin menemui Basita. Aku akan pergi ke Kota Dusky setelah bertemu dengan Basita.”“Oke, kamu tunggu di sini. Aku akan melapor dulu.”Salah satu dari beberapa prajurit itu berbalik dan pergi, sedangkan prajurit lainnya menatap Chandra dengan waspada. Namun, Chandra tidak terlalu memikirkan sikap dingin para prajurit ini. Lagi pula, prajurit dari dunia lain memang sangat kuat, jadi wajar saja kalau prajurit bumi takut untuk menyinggung mereka. Chandra pasti akan melakukan hal yang sama kalau saja dia berada di posisi para prajurit bumi. Bagaimanapun juga, para prajurit dunia lain sudah banyak memakan korban manusia bumi. Tidak lama kemudian, prajurit yang melapor kembali lalu berkata, “Ketua bersedia bertemu denganmu. Ketua ada di gunung belakang.”Chandra melangkah maju dan mulai menaiki

  • Jenderal Naga   Bab 2061

    Sasa melirik Chandra lalu menghilang dari pandangan dalam sekejap mata. Anehnya, Chandra tidak bisa merasakan kekuatan Sasa, sekalipun dia sudah menjadi pemilik Istana Abadi. Hal ini tentu saja membuatnya cukup terkejut. Perempuan yang luar biasa. “Leluhur, aku keluar dulu,” ujar Chandra sambil menatap Pak Tua Noa. “Tuanku, jangan panggil saya seperti itu. Panggil saja saya Noa,” balas Noa.Sekarang, Chandra adalah pemilik baru dari Istana Abadi. Itu artinya Chandra adalah penguasa Pak Tua Noa, jadi tidak pantas jika Chandra masih memanggilnya dengan sebutan leluhur. Namun, Chandra tidak mengatakan apa pun dan sebuah pemikiran muncul di benaknya lalu seketika dia sudah muncul di luar istana. Di luar istana, ada banyak prajurit yang berkumpul dengan raut wajah bingung. Mereka semua berasal dari dunia lain. Chandra muncul di tempat yang tidak ada orang di sekitarnya. Dia langsung tersenyum ketika melihat kerumunan orang-orang dari kejauhan. “Jadi kecil.”Sebuah pemikiran muncul di b

  • Jenderal Naga   Bab 2060

    Sosok bayangan itu menghilang setelah dia tertawa terbahak-bahak. Si bayangan dan perempuan bergaun putih melihat peristiwa itu dari kejauhan dalam diam. Mereka sadar, Tuan mereka sekarang sudah benar-benar pergi dari bumi dan tidak akan pernah kembali lagi. Chandra tampak sangat gembira. Dia berjalan menghampiri peri dan mengambilnya. Tidak lama kemudian, si bayangan muncul di hadapan Chandra. Dia sedikit membungkuk lalu berkata dengan hormat, “Tuanku, memurnikah peri sangatlah mudah. Tuanku hanya perlu menyuntikkan energi sejati ke dalamnya.”“Terima kasih sudah memberitahuku,” ujar Chandra. Dia mengerahkan energi sejatinya lalu menyuntikkannya ke dalam batu kristal yang ada di tangannya. Batu kristal itu seketika berubah cerah lalu merasuk ke dalam alis Chandra dan menghilang. Saat ini, Chandra sudah terhubung dengan Rumah Abadi dan seluruh isinya. Dia juga tahu kalau ternyata nama Rumah Abadi ini adalah Istana Abadi Ceptra yang merupakan peninggalan Kaisar Ceptra di zaman kuno.

  • Jenderal Naga   Bab 2059

    Pedang di tangan Chandra tiba-tiba saja terlempar dari tangannya. Kemudian perempuan bergaun putih bergegas menyerang Chandra kembali. Pedang di tangannya berhasil menyentuh dada Chandra, tapi dia tidak menusuk Chandra. Dia menatap Chandra lalu tersenyum kecil seraya berkata, “Kamu kalah.”“Aku kalah?” Chandra tercengang. Dia tidak pernah menyangka kalau dirinya akan kalah seperti ini. Bagaimana mungkin dia kalah begitu saja setelah berlatih dua tahun lamanya?“Belum tentu.”Chandra memanfaatkan kesempatan itu untuk melayangkan serangan balik kepada si perempuan bergaun putih. Dia mengangkat tangannya dan dua jenis energi sejati muncul dari kedua tangannya. Kedua energi itu bersatu dalam sekejap mata dan membentuk kekuatan yang sangat dahsyat. Si perempuan bergaun putih tidak menyangka kalau Chandra akan melakukan serangan balik di saat terpojok seperti ini. Sebenarnya, dia bisa dengan cepat menghindari serangan Chandra, tapi tiba-tiba saja dia mendapat pesan dari si bayangan. Dia

  • Jenderal Naga   Bab 2058

    Perempuan bergaun putih itu tampak sangat antusias. Akhirnya, dia menemukan lawan yang setara setelah bertahun-tahun. Sekarang, dia tidak lagi menahan diri untuk mengeluarkan kekuatan maksimalnya di puncak segel kedelapan. Gaunnya berkibar dengan rambut yang menari-nari. Ditambah lagi, dengan aura yang mengerikan terpancar dari tubuhnya. Tubuhnya melesat dengan sangat cepat menuju Chandra. Dia mengangkat tangannya dan berusaha memukul Chandra dengan kekuatan telapak tangan yang berhasil mendistorsi udara di sekitarnya. Kekuatan telapak tangan ini mampu melukai prajurit yang sudah masuk ke Alam Trasenden. Namun, Chandra sama sekali tidak takut untuk menghadapi kekuatan telapak tangan itu. Dia justru bergerak maju dan menghadapi serangan perempuan itu.Duar!Energi sejati mereka saling beradu dan mengguncang kehampaan. Keduanya terus bertarung di area terbuka. Perempuan itu bergerak dengan sangat cepat, aneh dan sulit ditebak. Walaupun Chandra tidaklah lemah, semua serangannya bisa dit

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status