Share

Bab 1147

Penulis: Angin
Chandra meminum setetes anggur.

Anggur itu sungguh ajaib. Setetesnya membuat seluruh tubuhnya terasa seperti terbakar. Energi sejatunya seperti kayu bakar kering, langsung terbakar dan bergejolak terus menerus di dalam tubuhnya.

Chandra menyerap energi itu dengan serius.

Pak Tua sedang berdiri di depan tebing tak jauh dari situ, dengan tangan di belakang punggung sambil memandang ke kejauhan.

Malam itu berlalu dengan cepat.

Chandra membutuhkan waktu semalaman untuk menyerap energi dari setetes anggur itu.

Setelah satu malam, energi sejatinya menjadi semakin kuat.

Setelah selesai menyerap semua energi itu, dia menghela napas panjang, berdiri, dan berkata dengan lantang, “Terima kasih, Pak.”

Pak Tua berbalik badan.

Dengan satu langkah ke depan, dia muncul di hadapan Chandra dan duduk di kursi batu di dekat sana. Dia menatap Chandra dengan senyuman di wajahnya dan berkata, “Lumayan. Ini baru satu malam dan kamu sudah menyerap dan menyempurnakannya.”

Chandra juga duduk dan berkata, “Setela
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Jenderal Naga   Bab 1148

    Pak Tua tersenyum tipis, mengangkat tangannya, dan aura menakutkan muncul di wajahnya. Pegunungan salju yang sedang runtuh di kejauhan berhenti seketika.“Apa itu?” Chandra kaget lagi.“Aura ini?”Dia menatap Pak Tua di depannya.Dia pernah melihat aura ini sebelumnya.Saat berada di Gunung Xira, dia memukuli Daniel hingga pria itu muntah darah. Setelah Daniel ditolong, muncul aura seperti ini. Aura yang bisa menggerakkan angin dan awan. Hal itu mengagetkan para praktisi seni bela diri.Dan dia juga tahu bahwa itu adalah Alam Kedelapan, yang disebut Penggerak Langit.Saat ini, dia merasakan aura yang sama lagi.“Pak, apa Bapak adalah praktisi yang berada di Tingkat Kedelapan?” “Hahaha …,” Pak Tua mengelus janggut putihnya sambil tertawa.Tawanya meyakinkan Chandra bahwa lelaki itu praktisi seni bela diri yang berada di Tingkat Kedelapan. Dia hanya bisa menghela napas dengan kagum. Dia tak menyangka akan bertemu dengan orang yang berada di Tingkat Kedelapan saat pertama kali datang ke

  • Jenderal Naga   Bab 1149

    Tingkat Kedelapan, Penggerak Langit. Auranya saja sudah dapat menggerakkan angin dan awan.Mana mungkin Maniso tidak merasakannya?Namun, Konferensi Gunung Langit akan segera diadakan. Ini merupakan ajang pencak silat terbesar dalam seratus tahun terakhir. Jadi, wajar saja kalau ada praktisi yang berada di Tingkat Kedelapan muncul.“Ayah, orang ini telah membuat kehebohan besar di sekte Gunung Langit. Orang itu jelas-jelas memprokasi kita. Seratus tahun yang lalu, semua orang di sekte kita dikerahkan dan mengakibatkan banyak korban jiwa. Seratus tahun telah berlalu, dan sekarang kita baru saja pulih. Kalau seseorang berencana menyerang sekte kita, takutnya kita ….” Maggie tampak khawatir.“Selain itu, anggur teratai salju telah dicuri.”“Apa?”Ekspresi Maniso berubah masam. Dia bertanya, “Anggur teratai salju dicuri? Kapan itu terjadi?”“Kemarin.”Maniso berkata dengan ekspresi serius, “Paviliun anggur dijaga oleh banyak tetua, termasuk tetua yang berada di Tingkat Keenam. Orang yang m

  • Jenderal Naga   Bab 1150

    Pada saat yang sama di sebuah rumah di Pangkalan Militer Rivera.Di sekeliling rumah itu ada beberapa tentara bersenjata lengkap.Pintu dibuka dan Sonia berjalan keluar.Begitu dia keluar, dia dihadang oleh beberapa tentara. Para prajurit itu segera berlutut di tanah dan berkata dengan ekspresi memohon di wajah mereka, “Bu Sonia, kami mohon jangan mempersulit kami. Para petinggi sudah mengeluarkan perintah. Kalau kami pergi, kami akan dihukum menurut hukum militer, mulai dari dikeluarkan dari militer hingga ditembak mati.”Jantung Sonia berdebar kencang mendengar hal itu.Titik akupunturnya sudah lancar tadi malam. Dia ingin pergi, tapi dia diancam oleh para tentara ini.Nova juga ikut berjalan keluar, melihat para tentara yang berlutut di tanah.Dia telah berpartisipasi dalam pelatihan khusus, dan dia tahu bahwa tugas wajib seorang tentara adalah mematuhi perintah dan melakukan apa yang diatur oleh atasannya.“Panggil Arya, aku ingin menemuinya,” perintah Nova.“Bu Nova, nggak bisa. J

  • Jenderal Naga   Bab 1151

    Arya benar-benar ketakutan.Dia meninggalkan kantor dan berjalan menuju rumah Nova dan Sonia. Tak lama kemudian, dia sampai di luar pintu dan mengetuk dengan pelan.Nova dan Sonia masih mendiskusikan rencana yang akan mereka lakukan untuk pergi dari sana.Mendengar ketukan di pintu, Sonia berdiri dan berkata, “Aku akan membuka pintunya.”Sonia berjalan menuju pintu, membuka pintu, dan melihat Arya di luar pintu.“Bu Sonia,” panggil Arya dengan senyuman di wajahnya.“Silahkan masuk.” Sonia berbalik badan dan memasuki rumah.Arya mengikuti dari belakang.Saat melihat Arya datang, Nova pun berdiri dengan raut wajah kesal. “Arya, apa maksudmu? Berapa lama kamu berencana mengurung kami?”Arya tampak malu dan berkata, “Bu Sonia, Ibu nggak bisa menyalahkan saya. Chandra telah mengeluarkan perintah dan nggak memperbolehkan Ibu meninggalkan tempat ini atau pergi ke Gunung Langit. Aku nggak bisa berbuat apa-apa.”Sonia melirik ke arah Arya dan bertanya dengan tenang, “Arya, kamu juga tahu kalau

  • Jenderal Naga   Bab 1152

    “Haha, boleh juga kamu. Masih ada beberapa tetes anggur yang tersisa. Kamu bisa meminumnya semua. Meski nggak akan membantu energi sejatimu mencapai puncak, itu tetap bisa menambah banyak energi sejatimu. “Mendengar hal tersebut, Chandra sangat gembira dan segera meminum beberapa tetes anggur yang tersisa.Kali ini, efeknya tidak sebaik yang pertama kali.Dia mulai menyerap dan memurnikan energi itu, dan hanya dalam satu jam, dia telah menyerap semua energi dari anggur teratai salju.“Oh iya ....”Setelah menyerapnya, Chandra teringat sesuatu dan berkata, “Pak, aku masih punya satu masalah sekarang, tolong beri saya nasihat.”“Baiklah, mari kita dengarkan.”“Beberapa temanku ditangkap musuh. Aku curiga hal itu dilakukan oleh orang-orang dari Suku Dukun. Mereka memintaku untuk datang ke Gunung Langit terlebih dahulu dan memintaku untuk membunuh pemimpin Kelompok Gunung Langit. Setelah aku berhasil melakukannya, mereka baru mau melepaskan teman-temanku. Apa yang harus aku lakukan?”Chan

  • Jenderal Naga   Bab 1153

    Belasan murid Kelompok Gunung Langit menghalangi jalan Chandra.Namun, kekuatan murid-murid ini relatif rendah, dan kebanyakan dari mereka berada di Tingkat Pertama.Mereka tidak mempunyai kemampuan untuk menangkis dan menghadapi Chandra. Pedang di tangan mereka seketika dibelah oleh Chandra.Selain itu, mereka hanya melihat bayangan sekilas, dan pedang di tangan mereka sudah terbelah.Belasan orang itu tampak takut.Ini …. Kekuatan macam apa ini.Chandra tidak ingin mempermalukan murid-murid itu, jadi dia berdiri di belakang mereka dan berkata dengan tenang, “Chandra datang di sini untuk berkunjung. Pergi dan laporkan secepatnya.”Belasan murid itu baru sadar ketika mendengar suaranya.Mereka dengan cepat mengambil pedang yang patah di tanah dan pulang.Sementara itu, Chandra memandang dengan sabar dari luar.Di aula besar istana.Banyak praktisi seni bela diri hebat berkumpul di sana, dipimpin oleh ketua Kelompok Gunung Langit, Maniso.Selain itu, ada beberapa tetua lainnya.Mereka b

  • Jenderal Naga   Bab 1154

    Chandra seketika mengeluarkan Pedang Penghakiman, mengayunkan tubuhnya, dan muncul di depan Maniso pada detik berikutnya.Maggie berteriak kaget, “Ayah, hati-hati.”Maniso mengangkat tangannya dan energi yang kuat muncul di telapak tangannya. Energi itu membentuk perisai pelindung dan menahan serangan pedang Chandra.Chandra merasa pedangnya menyentuh pelat besi. Sekeras apa pun dia berusaha, dia tidak bisa menembusnya.Maniso juga kaget.Kekuatan Chandra begitu kuat, sehingga dia menggunakan seluruh kekuatannya untuk menahannya.“Chandra, Kelompok Gunung Langit nggak pernah punya masalah dengan keluarga Atmaja. Apa maksudmu?” ujarnya dingin.Chandra tidak menjawabnya dan tiba-tiba melangkah mundur. Dia terbang ke udara dan mengayunkan Pedang Penghakiman dari atas dengan keras.Energi kuat sepanjang sepuluh meter keluar dari Pedang Penghakiman, menghantam ke bawah dengan kekuatan yang luar biasa dan langsung bergerak ke arah Maniso.“Mundur ....”Maniso melambaikan tangannya dengan ker

  • Jenderal Naga   Bab 1155

    Chandra tidak punya pilihan.Demi Sandra dan yang lainnya, serta demi keluarga Kurniawan, dia harus mengambil tindakan untuk mengalahkan dan membunuh Maniso.Ekspresi di wajahnya berubah muram. Dia memegang Pedang Penghakiman, terbang ke udara dan dengan cepat menyerang ke arah Maniso yang berada di depan.Maniso memegang Pedang Es erat-erat. Hawa dingin melanda dirinya.Chandra muncul di hadapannya dalam sekejap, dan dia mengangkat Pedang Es untuk melawan.Ting!Kedua pedang mereka bertabrakan, dan energi sejati yang menakutkan bergetar, bagai riak di air, dengan cepat menyebar ke segala arah.Chandra merasakan kekuatan dahsyat menyapu Pedang Penghakiman, yang membuat lengannya sedikit mati rasa. Sebelum dia sempat bereaksi, Maniso sudah mengubah tekniknya, dan Pedang Es itu diayunkan ke bawah Pedang Penghakiman, sehingga mengenai lengannya.Chandra memutar Pedang Penghakiman di tangannya dan dengan cepat menghadang serangan itu dan berbalik badan, lalu dia mengayunkan Pedang Penghaki

Bab terbaru

  • Jenderal Naga   Bab 2157

    Sasa mengatakan, kalau dirinya tidak bisa membantu Chandra secara langsung untuk membunuh musuh. Karena ketika seseorang dengan tingkat kekuatan sepertinya akan terikat dengan karma dalam setiap hal yang dilakukannya. Namun, dia juga bisa menyelesaikan beberapa karma yang menimpanya. Chandra langsung merasa sangat tertarik dengan apa yang dikatakan Sasa. Namun, Sasa tidak ingin menceritakan lebih banyak lagi kepada Chandra dan hanya mengatakan kalau kekuatan Chandra belum cukup untuk memahami semua itu. Akhirnya, Chandra tidak memiliki pilihan lain selain berhenti bertanya. Kemudian Chandra menatap Sasa lalu bertanya, “Kak Sasa, sebenarnya tingkat kekuatanmu sudah berada di tingkat berapa? Seberapa kuatnya kamu?”Namun, Sasa hanya tersenyum tanpa menjawab pertanyaan Chandra. “Apa maksudmu itu?” tanya Chandra sambil mengerutkan keningnya. “Aku kan sudah bilang padamu sebelumnya. Kekuatanmu saat ini, masih belum bisa memahami semua itu. Kamu pasti akan mengetahuinya nanti kalau kekua

  • Jenderal Naga   Bab 2156

    Chandra mungkin bisa memperoleh keberuntungan itu jika mereka berdua mencarinya. “Bagaimana kalau kita mencari keberuntungan itu secara terpisah?” tanya Chandra. Chandra tidak ingin mencarinya bersama Lilian karena dia tidak ingin memicu kemarahan keluarga Sky kalau sampai dia berhasil menemukan keberuntungan itu. Walaupun Chandra sama sekali tidak takut pada mereka, lebih baik dia menghindari masalah sekecil apa pun. “Oke,” jawab Lilian sambil mengangguk. Kemudian Chandra berjalan menuju salah satu lorong, sedangkan Lilian berjalan ke arah sebaliknya. Chandra berjalan semakin dalam dan dia menemukan banyak sekali lorong di sekelilingnya yang membuat dia tidak tahu harus pergi ke arah mana. “Roh Penunggu, Roh Penunggu ….”Chandra berusaha memanggil Roh Penunggu setelah berpisah dari Lilian. Tidak lama kemudian, sebuah suara berkata di dalam pikiran Chandra, “Tuanku, aku di sini.”“Aku sudah berada di tanah leluhur keluarga Sky. Tempat ini benar-benar ajaib. Konon, tempat ini adal

  • Jenderal Naga   Bab 2155

    Saat ini, sosok leluhur tertinggi di dalam keluarga Sky adalah Shura Sky. Satu-satunya orang yang mungkin tahu tentang kaitan liontin giok dengan segel langit dan bumi adalah Shura Sky. Namun, Shura justru menggelengkan kepalanya seraya berkata, “Aku tidak tahu tentang hal itu. Lagi pula, sudah banyak warisan sejarah yang salah. Tapi, satu-satunya hal yang pasti adalah harta karun keluarga Sky bukanlah harta karun sembarangan dan pasti ada rahasia yang tersembunyi di dalamnya.”“Oh.”Lilian tampak kecewa setelah mendengar jawaban Shura lalu dia mengganti topik pembicaraan mereka dengan berkata, “Kakek Shura, tolong bawa Kak Chandra ke gua dulu.”“Yani, bawa mereka ke sana,” ujar Shura memberikan perintah kepada gadis muda di sebelahnya. Usia gadis itu mungkin sekitar 17 sampai 18 tahun. Dia mengenakan gaun berwarna hijau yang sangat sederhana. Dia tampak seperti seorang gadis desa dengan wajah yang cukup cantik. “Baik, Kakek.”Yani menatap Lilian dan Chandra lalu berkata, “Kalian bi

  • Jenderal Naga   Bab 2154

    “Keluarga Sky tinggal di desa ini ribuan tahun yang lalu,” jelas Lilian. Chandra mengangguk pelan lalu berkata, “Tapi, pulau ini terlihat biasa saja. Tidak ada yang spesial ketika aku masuk ke sini. Padahal pulau ini adalah peninggalan prajurit yang sangat kuat. Apa mungkin ada harta karun yang terpendam di pulau ini?”Lilian menggeleng lalu berkata, “Aku juga kurang tahu tentang hal itu. Klan keluargaku yang mewariskan tradisi bagi setiap anggota keluarga yang tumbuh dewasa harus datang ke pulau ini untuk mencoba peruntungan mereka untuk mendapatkan keberuntungan. Tapi, sampai sekarang tidak ada satu pun anggota klan keluarga kami yang berhasil mendapatkan keberuntungan itu.”“Sungguh?” Chandra dengan cepat bertanya, “Kalian benar-benar tidak tahu keberuntungan seperti apa yang ada di pulau peninggalan leluhur kalian ini? Bukankah seharusnya kalian sudah cukup mengenal tempat ini dan bisa menemukan keberuntungan di dalamnya?”Namun, Lilian justru menggeleng lalu berkata, “Tanah peni

  • Jenderal Naga   Bab 2153

    Chandra adalah orang luar pertama yang datang ke tanah leluhur keluarga Sky. Keluarga Sky keluar dari tanah leluhur mereka sejak ribuan tahun yang lalu. Sebelumnya, mereka menjalani hidup dengan damai di sana. Kereta binatang yang mereka tumpangi berhasil keluar dari badai. Namun, Chandra masih bisa merasakan kekuatan dahsyat dari badai itu, sekalipun sekarang mereka sudah berada cukup jauh dari badai. Lilian berjalan keluar dari kereta binatang dan berdiri di atasnya. Dia melihat badai tornado yang ada di depan mereka lalu menggigit jarinya sampai mengeluarkan darah. Kemudian dia mengendalikan darahnya untuk terbang ke arah tornado. Tidak lama kemudian, hal aneh terjadi. Badai tornado itu tiba-tiba berhenti dan sebuah jalan yang aman muncul dari balik badai. “Jalan!” seru Lilian sambil mengendalikan kemudi kereta binatang. Mereka dengan cepat mulai memasuki area lautan setelah berhasil melewati badai tornado. Kabut putih terbentang luas di depan mereka yang membuat mereka hanya b

  • Jenderal Naga   Bab 2152

    Lilian berbalik lalu pergi. Chandra memutuskan untuk berkultivasi di halaman hari ini. Tak terasa langit sudah berubah gelap. Dia duduk di halaman sambil menatap langit di atasnya. Dia merasa dirinya hanyalah makhluk kecil di dunia ini. Entah ada berapa banyak rahasia yang tersembunyi di bawah langit ini. Dia juga tidak tahu, apa yang ada di sisi lain dari langit berbintang di atasnya? Dia bertanya-tanya di dalam hati, apa mungkin langit itu ada ujungnya? Malam berlalu ketika Chandra terus termenung sepanjang malam. Keesokan harinya. Lilian muncul di halaman belakang di pagi hari. Dia mengenakan pakaian yang indah dan cantik yang membuat dirinya tampak sangat anggun. “Kak Chandra,” panggil Lilian dengan suaranya yang manis dan renyah. “Ya,” balas Chandra sambil mengangguk. “Ayo, aku akan membawamu ke tanah leluhur kami.”“Baik.”Chandra memang cukup tertarik dengan tanah leluhur keluarga Sky. Apa mungkin di sana terdapat warisan yang ditinggalkan oleh prajurit kuat keluarga Sky d

  • Jenderal Naga   Bab 2151

    Chandra benar-benar menginginkan Giok Pemakaman tersebut. Sekarang, dia menyatakan ketertarikannya dengan giok itu setelah Jarga membahasnya. Selain itu, tanah leluhur keluarga Sky? Sepengetahuan Chandra, keluarga Sky merupakan salah satu keluarga yang melegenda. Bahkan leluhur mereka sempat menjadi orang terkuat di bumi pada periode itu. Jadi, tentu saja tanah leluhur keluarga Sky adalah hal yang cukup menarik bagi Chandra. Dia ingin pergi dan melihat tanah leluhur itu. Namun, Jarga tampak ragu untuk menunjukkan tanah leluhur keluarganya dan memberikan giok itu setelah Chandra menolak untuk menikah dengan Lilian. Bagaimanapun juga, liontin giok ini adalah harta karun keluarga Sky. Bahkan mereka rela seluruh kota dibantai untuk mempertahankan liontin giok ini. Jadi, bagaimana mungkin mereka bisa memberikan liontin giok itu kepada Chandra secara sukarela?Walaupun Chandra sudah menyelamatkan keluarga Sky, Jarga tetap tidak bersedia memberikan liontin giok itu kepada Chandra. Satu-sat

  • Jenderal Naga   Bab 2150

    Beberapa hari kemudian, mereka semua tiba di Kota Sky Draga yang sekarang sudah berubah menjadi kota mati. Mayat bergelimpangan di mana-mana dengan darah yang mengalir tanpa henti bagaikan sungai disertai dengan bau busuk yang menyengat ke seluruh penjuru kota. Jarga memerintahkan prajurit dari kota sekitar Sky Draga untuk membersihkan kota ini. Hanya dalam beberapa hari, Sky Draga berhasil dibersihkan. Chandra terpaksa tinggal untuk sementara waktu di Sky Draga karena keluarga Sky masih memiliki banyak urusan yang harus mereka selesaikan dan belum sempat untuk menyiapkan bahan pangan bagi Chandra. Chandra tinggal di sana kurang lebih selama setengah bulan ketika Kota Sky Draga perlahan mulai pulih. Sebuah halaman di istana kekaisaran Negara Sky Draga. Chandra duduk di halaman sambil menyerap energi spiritual langit dan bumi untuk berkultivasi. “Kak Chandra!”Sebuah suara yang renyah memanggil namanya. Tidak lama kemudian, pintu terbuka dan seorang perempuan cantik bergaun indah be

  • Jenderal Naga   Bab 2149

    Lilian bergegas membawa seluruh anggota keluarganya pergi. Tidak lama kemudian, mereka sudah sampai di jalur yang jauh dari pegunungan tempat Istana Kegelapan berada. Di area luar pegunungan. Lilian menangis penuh kebahagiaan seraya berkata, “Syukurlah Papa baik-baik saja. Kota Sky Draga sudah dibantai habis-habisan, aku pikir ….”“Huhu ….”Lilian mulai menangis setelah teringat apa yang telah terjadi dalam beberapa waktu belakangan. Bagaimanapun juga, dia adalah seorang putri yang hidup dengan penuh kemakmuran. Dia sama sekali tidak pernah berpikir akan menjadi target pembunuhan. Pilu di hatinya semakin menjadi-jadi ketika dia teringat, bagaimana dirinya diburu dan para pengawalnya yang sudah tumbang karena melindunginya. “Lilian.”Jarga memeluk putrinya lalu berkata, “Kamu sudah banyak menderita.”“Kak Lilian, apa yang sebenarnya terjadi?”“Bagaimana kamu bisa membawa kami semua keluar dari Istana Kegelapan?”“Apa kamu memberikan liontin giok itu pada mereka?”Beberapa anggota kel

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status