Share

Bab 18

"Kang... Apakah Kakang ... mau menikah denganku ... ?" tanya Ningrum malam itu, saat dirinya tengah bermanja dipangkuan Jejaka. Jejaka sendiri tampak bersandar ranjang batu beralaskan tikar yang terbuat dari daun kelapa.

Mendengar perkataan Ningrum, Jejaka terdiam. Lalu ditatapnya raut wajah jelita yang ada dipangkuannya itu. Sejak tadi, Jejaka memang sibuk membelai-belai wajah cantik jelita Ningrum. Sehingga saat Ningrum menanyakan hal itu, Jejaka menghentikan kegiatannya itu.

Menikah. Tentu kata itu masih jauh dari pikiran Jejaka, tapi melihat tatapan Ningrum kepadanya dengan penuh harap, membuat Jejaka tak enak hati. Tak ingin mengecewakan gadis cantik jelita yang ada dihadapannya itu. Tapi Jejaka juga memikirkan tentang pernikahan di usia muda, menikah bukan urusan gampang. Tapi perlu pemikiran yang matang dan sangat panjang.

“Jika memang kakang tak ingin, aku takkan memaksa” kata Ningrum dengan suara berat. Gadis itu bangkit dan berniat untuk be

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status