Share

Bab 21

Jejaka dan Ningrum saling berpacu siapa yang paling cepat diantara mereka berdua. Tanpa perlu tempo lama, pasangan muda mudi tersebut sudah sampai di depan pintu gerbang sebuah perguruan silat dalam waktu yang bersamaan.

Perguruan Bambu Wulung!

“Aku kalah, Ningrum!"

"Tidak, Kakang! Aku yang kalah!"

“Aku yang kalah!"

“Aku!" Ningrum ngotot.

“Iya deh, iya ... " akhirnya Jejaka mengalah juga.

Dengan senyum manis, Ningrum langsung merangkul Jejaka, "Kenapa Kakang Jejaka selalu mengalah jika kita adu debat?"

"Sebab ... kalau aku yang menang, toh pada akhirnya aku yang rugi sendiri ... " sungut si Jejaka sambil memencet hidung Ningrum.

"Rugi?"

"Rugi besar malah!"

"Kok bisa!?"

"Rugi karena tidak dapat jatah!" ucap Jejaka sambil membuai mesra rambut panjang Ningrum.

"Dasar buaya darat!" kata Ningrum sambil mencubit mesra pinggang Jejaka. Jejaka hanya tertawa kecil saja.

T

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status