Share

Bab 5

SIANG memanggang bulat-bulat kota raja, membuat debu jalan menjadi amat ringan. Hingga tatkala angin bertiup, debu-debu itu beterbangan menjengkelkan Matahari memang bersinar terik. Tapi biarpun begitu kota raja tetap ramai. Terlebih lagi, siang itu ada acara yang banyak mengundang minat orang di sekitarnya.

Rangga Wulung yang kebetulan pergi ke kota raja bersama Jejaka untuk menjual kelebihan jagung dan belanja beberapa keperluan, tidak luput dari rasa ingin tahu. Mereka bergegas mempercepat lari kuda yang menarik pedati. ”Ada apa ya, Kang?” tanya Jejaka ketika pedati yang dikendarai kini sudah kosong, melewati sebuah kerumunan yang ditengah-tengahnya terdapat sebuah panggung. ”Nampaknya ada pertandingan adu kanuragan,” jawab Rangga Wulung menduga-duga.

Setahu Rangga Wulung, jika ada panggung besar di kota raja seperti itu, biasanya akan ada pertunjukan kesenian takyat, atau pertandingan adu kanuragan.

“Kita nonton dulu ya, Kang…,” ajak Jejaka, sambil menatap kakak seperguruannya.

“B
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status