Share

Bab 7

Plakkk!

Sungguh di luar dugaan! Justru tenaga dorongan yang kuat ketika memapak itu dimanfaatkan Jari Setan untuk memutar tubuhnya sambil mengelebatkan jari tangannya. Begitu cepatnya, sehingga tak bisa dihindari lagi oleh si Kapak Setan. Maka….

Clap!”Aaakh…!”

Si Kapak Setan kontan menjerit memilukan ketika jari tangan lawan menembus lehernya seperti menembus pelepah pisang. Matanya kontan mendelik ngeri. Dan begitu Jari Setan mencabut jarinya dari leher, darah memuncrat memerciki panggung.

Penonton seketika berseru ngeri. Dalam pemandangan semacam itu, mestinya tidak perlu sampai mati. Karena, pertandingan ini semata-mata hanya untuk menentukan orang yang bakal menjadi pengawal Tuan Adi Cokro.

Namun rupanya, Jari Setan memang tidak pernah berniat memberi keringanan kepada siapa pun yang berurusan dengannya. Jari Setan segera menjura, memberi hormat kepada hadirin. Wajahnya dingin, sedikit pun tidak memperlihatkan penyesal

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status