Share

Bab 8

“Ayo!, Kita pergi dari sini Jejaka!’ seru Rangga Wulung seraya menarik kuat kuat pergelangan tangan yang dipegangnya. Rangga Wulung terkejut bukan main! Ternyata yang ditariknya bukan lagi tangan Jejaka, melainkan tangan seorang laki-laki tua. Rangga Wulung hanya bisa mendengus kesal. Rupanya pada saat dia terpana barusan, Jejaka itu sempat menukar tangannya dengan tangan seorang aki yang kebetulan berada di dekatnya. Tentu orang tua keriput itu mengamuk sejadi-jadinya. Bibirnya yang sudah berlipat keriput seperti kain lusuh, menyemburkan makian pedas, tepat di depan hidung Rangga Wulung. Bahkan makian orang tua di depannya juga disertai gerimis kecil yang terlontar dari mulutnya. Dengan bibir tersenyum kecut, Rangga Wulung mengusap wajahnya yang hampir basah oleh air ludah.

Naas sekali nasibnya hari ini.

Setelah itu Rangga Wulung tersadar pada keadaan Jejaka. ”Ke mana dia sekarang?”

“Jejaka…!” teriak Rangga Wulung keli

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status