Share

Bab 16

Lilik sengaja mengajak Ramon ke rumah sakit, tanpa memberi tahu siapa yang akan dijenguk. Karena, kalau Lilik jujur mengatakan kalau yang sakit adalah Alina, dan kehadiran Ramon sudah ditunggu oleh Hadi. Sudah pasti Ramon akan menolak mentah-mentah, meski Lilik memaksa sekalipun. Lilik tahu betul bagaimana watak Ramon, kalau sudah benci pada seseorang, jangankan untuk bertemu dan bicara. Melihat saja, Ramon sudah tak sudi.

Lilik menggandeng tangan Ramon dengan sedikit memaksa, menuju ranjang Alina. Sekeras-kerasnya hati Ramon, dia paling mudah luluh pada adik ibunya ini. Bertahun-tahun dibesarkan, membuat Ramon sering tak kuasa menolak permintaan Lilik. Ramon masih terdiam, belum bereaksi apa-apa saat berada di dekat Alina.

"Kamu lihat sendiri, kan, Ram? Karma itu nyata, hukum tabur tuai itu berlaku," gumam Lilik pelan. "Bukan hanya dia yang ingin menutup mata dengan tenang, tanpa membawa rasa berdosa. Bu Lek, pun sama. Bu Lek juga ingin meninggal dengan tenang. Bu Lek akan sangat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Ciplux Rini
seru bngt.
goodnovel comment avatar
Yuli W
Tapi tdk mendapatkan maaf dr Marini kan?! Menurutku klo soal maaf Alina lbh butuh ke Marini sedangkan Hadi keduanya yaitu Marini dan Ramon. Klo aku jd Ramon aku bakal memaafkan meski butuh waktu tp sulit menemuinya. Ibunya meninggal dlm kesedihan dan mendadak(meski jihad karna mengandung).
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status