Share

6. Blues

Author: prasidafai
last update Last Updated: 2024-07-25 15:48:30

Attar menangis dengan kencang. Sementara Fara terduduk dengan lesu. Fara sudah lupa berapa hari dia tidak keramas, bahkan hari ini dia baru sempat mandi satu kali.

Ada suara gaduh dari luar pintu. Tak lama kemudian, pintu kamar dibuka dengan kasar. Sarah muncul bersama Shakir. Wajah wanita itu merah.

"Ma, sudah, Ma," pinta Shakir yang masih bertahan menggunakan nada yang lemah lembut. Padahal guratan kemarahan ada di wajahnya saat Sarah tidak mau mendengarnya.

Sarah menatap Fara dengan tajam. Matanya bergerak-gerak antara Fara dan Attar. Sementara itu, Shakir segera menggendong Attar dan menenangkan bayinya.

"Kamu tuh udah gak ikut makan malam bareng. Anak nangis, kamu gak ngapa-ngapain! Suami kamu baru pulang kerja udah harus ngurus bayi. Terus kerjaan kamu apa?" Sarah mencaci maki Fara.

"Ma, stop, please? Fara butuh istirahat." Shakir membela Fara. Attar mulai tenang dalam dekapannya.

Fara mengerutkan dahinya pada Sarah. Tangannya mengepal. "Maaf, Ma."

Namun, hanya itu yang keluar d
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Jebakan Istri Lugu   7. Private

    Alunan musik klasik terdengar di penjuru ruangan. Pramusaji bergerak ke sana ke mari di antara kerumunan orang-orang berjas dan bergaun mewah. Aroma parfum mahal juga bertebaran di mana-mana."Pak Alman Ashraf dari Risjad Hotel," bisik Niko pada telinga Shakir ketika ada seorang pria mendekatinya sambil tersenyum, bersiap menyapa."Penjualan Afnan Watch untuk tamu VVIP di hotelnya meningkat pesat enam bulan belakangan ini," lanjut Niko. Shakir mengangguk, lalu balas tersenyum pada pria itu."Pak Alman Ashraf," sapa Shakir sambil mengulurkan tangan untuk bersalaman. Raut wajahnya tegas dan tatapannya hangat."Pak Shakir. Lama gak ketemu. Saya pikir Pak Shakir akan lupa dengan saya," balas pria itu sambil menjabat tangan Shakir.Shakir tersenyum. Sebenarnya dia tidak bisa mengingat semua wajah koleganya satu per satu."Hotel Bapak sangat berjasa untuk Afnan Watch beberapa bulan ini, saya gak mungkin lupa. Bagaimana kabarnya, Pak? Anak dan Istri sehat?"Walaupun Shakir tidak hafal semua

    Last Updated : 2024-07-25
  • Jebakan Istri Lugu   8. Krisis

    Setelah acara makan selesai, mereka kembali keluar dan bergabung dengan yang lainnya. Shakir yang ditemani Niko menghampiri beberapa rekan kerjanya, sementara Fara menunggunya bersama Attar di dekat meja minuman.Seorang pria berdeham di sebelah Fara sambil memegang segelas wine. Itu Omar. Dia sengaja mengambil kesempatan berbicara dengan Fara saat Shakir sedang jauh dari wanita itu.Fara berjalan menjauh. Dia cukup kesal dengan sikap Omar. Namun, dia tidak mungkin berbicara kasar saat bersama Attar. Bayi ini tidak boleh mendengar hal-hal yang buruk.Omar menarik tangan Fara untuk menahannya saat dia mencapai pintu keluar yang lebih sepi. Fara seketika memelototi pria itu sambil menarik kembali tangannya."Jangan pergi kalau lo gak mau jadi pusat perhatian di sini. Shakir gak akan lihat gue ngobrol sama lo. Niko lagi bikin dia sibuk.""Kita gak ada kebutuhan buat ngobrol!" Dadanya berdebar-debar antara marah pada Omar dan takut Shakir melihat mereka.Omar terkekeh. Lalu, dia melirik w

    Last Updated : 2024-07-26
  • Jebakan Istri Lugu   9. Kenangan

    Setelah acara makan malam bersama Sarah dan Ryan yang berlangsung tanpa saling bicara, Fara memutuskan untuk masuk kembali ke dalam kamarnya. Shakir seharusnya sudah pulang 30 menit lalu, tapi sampai saat ini batang hidung pria itu belum juga muncul.Dia memeriksa Attar yang masih tertidur pulas di ranjangnya. Mainan bayi itu berserakan di sekitar ranjang dan Fara membiarkan hal itu.Attar akan menangis jika tidak ada mainan yang bisa dijangkau oleh mata atau tangannya. Dia mulai tertarik pada benda-benda yang berwarna mencolok.Fara berjalan ke lemari pakaian dan mengganti dressnya dengan piyama berwarna merah marun. Kemudian dia duduk di depan meja rias dan mulai menggunakan rangkaian perawatan wajahnya. Tentu saja dia memakai rangkaian perawatan wajah yang bahannya aman dan tidak memiliki wangi menyengat.Posisi hidung dan mulut Attar sering berdekatan dengan wajahnya. Dia tidak ingin Attar mencium wewangian yang menyengat dari wajahnya. Itu bisa berbahaya bagi paru-paru anaknya.S

    Last Updated : 2024-07-26
  • Jebakan Istri Lugu   10. Rayuan

    Fara mencoba menarik kedua sudut bibirnya membentuk sebuah senyuman. Dia menarik napas panjang dan mengembuskannya perlahan.“Dilepas aja deh, Mas,” pintanya. “Aku malas kalau ada yang nyamain.”Fara merebut ponselnya dari tangan Shakir. Bibirnya mengerucut dan tangannya berusaha melepas gantungan ponsel. Dia juga kesal dengan Shakir yang bersikap kekanak-kanakan.Namun, sebelum Fara sempat melepas gantungan ponselnya, Shakir menahan tangannya. Pria itu mengambil ponsel tersebut dari tangan istrinya dan menaruh sembarangan di atas kasur. Lalu, dia menggenggam tangan istrinya.“Maaf, aku gak bermaksud bikin kamu kesal,” ujar Shakir penuh penyesalan. Dia menatap mata istrinya.“Iya, Mas,” balas Fara singkat.Shakir merengkuh Fara dengan erat. Beberapa detik kemudian, dia mempersilakan Fara untuk tidur. Fara memejamkan matanya sambil menikmati belaian Shakir pada kepalanya.Keesokan harinya, Shakir bangun lebih dulu dari Fara. Dia melihat Fara yang masih terlelap karena bangun beberapa k

    Last Updated : 2024-07-27
  • Jebakan Istri Lugu   11. Perayaan

    Shakir menghela napas. “Aku sudah sering membicarakan ini dengan orang-orang di kantor sejak setahun lalu. Apa waktu berpikirku kurang, Pa?”“Sebenarnya itu berisiko, tapi bisa saya atur. Saya rasa juga sudah saatnya Shakir memimpin perusahaan secara keseluruhan,” ujar Ryan pada akhirnya.“Mama setuju. Lagipula Mama gak ngerti buat apa Papa beli saham atas nama Mama,” ujar Sarah sedikit menyalahkan Ryan. Ryan hanya terkekeh. Dia memang tidak pernah membicarakan soal bisnis pada istrinya.“Bagaimana menurutmu, Sayang?” tanya Shakir pada Fara. Ini adalah kebiasaan Shakir lainnya yang tidak disukai oleh Sarah, yaitu melibatkan Fara dalam hal pekerjaan.Omar menatap Fara sambil menaikkan salah satu alisnya. Wanita yang pagi ini memakai dress berwarna peach itu terlihat sedikit terkejut dengan pertanyaan suaminya.“Kalau Mas sudah yakin, aku pasti dukung. Ini kesempatan bagus untuk kamu,” jawab Fara sambil menggenggam tangan Shakir.Shakir tersenyum lebar. Kehadiran Fara adalah salah satu

    Last Updated : 2024-07-27
  • Jebakan Istri Lugu   12. Cemburu

    Berita itu menyebar ke mana-mana. Seluruh pemegang saham PT Afnan Projects cemas akan kerugian yang ada di depan mata. Beberapa masyarakat yang peduli dengan pergerakan saham perusahaan nasional juga menyoroti masalah ini.Fara memegang pundak Shakir saat pria itu terduduk dengan lemah di sisi ranjang. Dia memeluknya dari belakang untuk menghibur suaminya. Pria itu tersenyum sambil mengelus punggung tangan istrinya.“Maaf,” ucapnya lirih.“Buat apa, Mas?”“Kegagalan ini,” jawab Shakir mencoba tersenyum.“Mas,” panggil Fara menarik dirinya dan mengundang Shakir supaya duduk menghadap dirinya. Shakir mengikuti arahan istrinya. “Apa pun yang terjadi, aku akan ada di sisi kamu. Nemenin kamu berproses karena selama ini kamu juga begitu ke aku.”Senyum Shakir mengembang di wajahnya. “You’re the best, Sayang.”“Malam ini pulang jam berapa?”“Harusnya seperti biasa, tapi kalau ternyata aku harus beresin masalah ini dulu, aku akan kabarin kamu.”Fara mengangguk saat Shakir membelai kepalanya.

    Last Updated : 2024-07-28
  • Jebakan Istri Lugu   13. Gulali

    Kerugian PT Afnan Projects karena pembatalan kerja sama dengan Omar Harris mencapai 500 miliar lebih. Angka itu hanya sebagian dari total kekayaan Keluarga Afnan, tapi bukan berarti bisa dibiarkan begitu saja.Shakir menunduk dalam-dalam ketika Ryan dan Sarah menyidangnya di ruang keluarga. Sudah 15 menit sejak mereka berkumpul bersama di sana, tapi tak ada satu pun yang berniat membuka obrolan.Ryan hanya mondar-mandir keliling ruangan. Sarah duduk sambil memperhatikan Ryan dan Shakir secara bergantian. Fara duduk di sebelah Shakir, ikut menunduk bersama suaminya. Namun, tangannya menggenggam tangan suaminya. Sesekali dia mengelus lengan Shakir sebagai penghiburan.“Kita harus menjual berapa banyak produk supaya bisa mendapat untung bersih sebesar itu, Shakir? Gak sedikit!” seru Ryan pada akhirnya. Dia berdiri di hadapan Shakir dan Fara.Shakir mengangkat dagunya dan menatap ayahnya. “Aku tau, Pa. Makanya aku minta maaf.”“Ini memang perusahaan yang Papa dirikan, Shak. Namun, sudah a

    Last Updated : 2024-07-28
  • Jebakan Istri Lugu   14. Rewel

    Akhir pekan tidak menjamin jalanan ibu kota menuju bandara Soekarno Hatta akan sepi dan mendukung perjalanan Fara yang sedikit terburu-buru. Dia bolak-balik melihat jam di ponselnya dan jalan raya.Fara berhasil tiba di sana tepat pada pukul empat sore. Setelah membayar sopir taksi, dia segera keluar dari mobil dan berjalan lebih cepat dari biasanya.Matanya menyapu ke seluruh area bandara. Sementara Attar dalam gendongannya terus mengerucutkan bibir dan mengerutkan dahinya.“Fara!” panggil seseorang. Fara menoleh ke arah suara.Dia merasa lega sekaligus senang ketika melihat Sella. Wanita itu berdiri di sebelah koper berwarna hitam. Fara segera menghampirinya.“Jalanan macet parah!” keluhnya pada Sella sambil menerima uluran koper dari tangan wanita itu.“Shakir gak ngikutin lo, kan? Lo udah nonton aktifin hp, kan?” tanya Sella bertubi-tubi.“Aman, tenang aja.”“Oke. Yaudah buruan check in, Ra. Take care ya di sana sama Attar. I’ll miss you!” Sella memeluk Fara beberapa detik dan men

    Last Updated : 2024-07-29

Latest chapter

  • Jebakan Istri Lugu   40. Keluarga

    Dua tahun kemudian…Fara mengajak Shakir dan keluarganya untuk berlibur ke Dieng, Wonosobo. Ini adalah perjalanan pertama keluarga konglomerat itu ke tempat wisata lokal. Biasanya, luar negeri seperti Paris, Belanda, Turki, Amerika yang selalu menjadi pilihan mereka.Fara bersikeras membawa mereka ke Dieng. Dia menjanjikan homestay yang nyaman, pemandangan gunung dan lembah yang memukau, serta udara dingin yang membawa oksigen bersih. Semua diurus oleh wanita itu.Homestay ini terdiri dari dua lantai dan dilengkapi dengan furnitur sederhana. Tidak semahal yang ada di rumah Kelapa Gading, tapi tetep berkualitas baik.Ada juga halaman yang luas di sekitar homestay dan di sana orangtua Shakir sedang menyiapkan barbeque.Attar yang sudah berusia empat tahun, terus menempeli Sarah yang sibuk membantu Ryan. Bocah kecil itu selalu bertanya macam-macam dan tidak akan berhenti bicara sebelum mendapat jawaban yang memuaskan.Sementara Fara baru saja keluar dari kamar mandi. Dia menyembunyikan t

  • Jebakan Istri Lugu   39. Kedua

    Sidang yang berlangsung beberapa kali selama sekitar tiga bulan akhirnya selesai. Hakim memutuskan Afnan Projects jatuh kembali ke tangan Shakir, begitu pula rumah Kelapa Gading dan harta kekayaan mereka lainnya.Niko diputuskan menjadi tersangka utama dan harus menjalani hukuman selama 15 tahun. Begitu pula Fara dan Sella yang dijatuhi masa percobaan selama dua tahun. Setelah sempat menolak, Sella akhirnya menyerahkan diri ke polisi bersama Fara kala itu.“Fara,” panggil Sarah sambil merangkulnya. Fara tidak bisa membalas pelukan wanita itu karena tangannya di borgol. “Kamu harus kuat di dalam sana,” pesan Sarah sambil mengelus punggungnya.Di balik punggung Sarah, ada Shakir yang tengah menggendong Attar dan Ryan yang sudah kembali berdiri gagah. Ryan maju dan ikut mengelus bahu Fara. Mereka berharap elusan itu mampu mengalirkan energi baik pada menantu mereka.“Iya, Ma,” sahut Fara. “Mama dan Papa jaga kesehatan. Jangan berantem lagi ya.”Sarah yang hampir saja menangis jadi tertaw

  • Jebakan Istri Lugu   38. Buta

    Orang pertama yang Shakir hubungi setelah mendapat kabar Fara menghilang adalah Sella. Pria itu menelepon Sella sambil berpegangan pada bahu tukang ojek yang membawanya membelah jalanan Jakarta. Dia harus sedikit berteriak supaya Sella bisa mendengar suaranya.“Please, kasih tahu aku, Tan!” serunya panik ketika Sella memilih bungkam.“Tante sudah janji sama Fara buat gak bilang apa-apa ke kamu. Dia cuma titip pesan supaya kamu bisa hidup bahagia tanpa dia.”Shakir berdecak. “Yang bisa buat aku bahagia cuma Fara, Tan. Tante, Fara belum tentu aman di luar sana tanpa aku. Ada lebih banyak orang jahat di luar sana,” ucap Shakir frustasi.Sella menghela napas. Dia terdiam beberapa beberapa saat, menimbang-nimbang apakah dia harus memberi tahu Shakir atau menuruti permintaan Fara untuk merahasiakan keberadaannya.“Tan? Masih di sana, kan?” tanya Shakir tak sabar karena Sella tak kunjung menjawab.“Kamu serius masih mau sama Fara setelah tau siapa dia sebenarnya?” Sella balik bertanya.“Seri

  • Jebakan Istri Lugu   37. Selamanya

    Omar diadopsi oleh pasangan suami istri dari Jerman saat berusia 10 tahun. Dia langsung diboyong untuk sekolah di sana oleh orang tua angkatnya. Hanya dia yang berhasil diadopsi di antara teman-teman seangkatan di panti asuhannya.Panti asuhan Niko, Omar, dan Fara terbilang kecil dan tidak banyak donatur yang datang. Tidak semua anak akan bernasib baik seperti Omar. Ada lebih banyak anak yang harus menelan kekecewaan karena tak kunjung mendapat orangtua asuh seperti Fara dan Niko.Saat kuliah, Omar memilih kembali ke Indonesia dan satu kampus dengan Fara. Berbeda dengan Omar yang bisa kuliah dengan penuh fasilitas, Fara harus sangat menghemat uang hasil jerih payahnya bekerja paruh waktu supaya bisa membayar kuliah.Teman masa kecil yang akhirnya jatuh cinta. Mereka adalah Fara dan Omar. Hubungan mereka awalnya sangat lancar.Namun, Omar mulai sering tertangkap basah sedang bercumbu dengan teman-teman mereka. Alasannya karena Fara tidak pernah mau diajak melakukan hal itu dengan Omar.

  • Jebakan Istri Lugu   36. Sirna

    Fara baru saja keluar dari kamarnya sambil menyampirkan handuk di bahunya pada pukul delapan pagi. Tidak seperti rumah Kelapa Gading yang memiliki kamar mandi di setiap kamar tidur, di rumah ini hanya ada satu kamar mandi bersama. Sementara Attar sudah kembali terlelap setelah kenyang minum susu.“Sudah bangun?” tanya Shakir yang tengah membuat teh manis di dapur. Pria itu tersenyum.“Mau ke mana?” Fara balik bertanya ketika melihat Shakir sudah berpakaian rapi menggunakan kemeja dan celana hitam. Dia mengurungkan niatnya ke kamar mandi dan lebih memilih menghampiri Shakir.Sejak mereka berkumpul di sini, Fara dan Shakir tidur di kamar terpisah walaupun masih terikat dalam pernikahan yang sah. Fara ingin hubungan mereka kali ini berjalan perlahan dan Shakir menghormati keputusan itu. Walaupun mereka sudah menikah selama setahun, ini adalah kali pertama Fara bisa menunjukkan dirinya sendiri di hadapan Shakir.Shakir menggeser secangkir teh hangat ke hadapan Fara. Dia membuat dua porsi.

  • Jebakan Istri Lugu   35. Menyerah

    “Papa minta maaf, Ma,” ujar Ryan setelah Sarah mendapatkan kekuatannya kembali untuk berdiri. Wanita itu sekarang duduk di salah satu bangku ruang tunggu.“Kok bisa sih Papa tega sama Mama? Mama kurang apa lagi? Mama yang nemenin Papa dari nol,” keluh Sarah sambil berkali-kali menghapus air mata yang terus mengalir. “Siapa dia, Pa?”“Teman dari kampung, Ma. Maaf, malam itu dia datang ke tempat Papa waktu Papa dinas di Banyuwangi. Dia yang mau menyembunyikan hal ini dan ingin mengurus Niko sendirian. Papa gak nyangka hal itu akan sampai seperti ini. Maaf, Ma.”“Setelah itu, apa Papa masih berselingkuh?”“Gak, Ma. Gak mungkin. Itu kesalahan Papa, bukan kebiasaan Papa. Mama mau maafin Papa?”“Mama butuh waktu, Pa.”Ryan mengangguk pasrah. Dia tertunduk juga. Air mata mulai membasahi pipinya.Lalu, Ryan menggenggam tangannya erat sambil menunggu sang istri tenang. Rumah tangga yang sudah dia bina selama 30 tahun tidak boleh hancur.Langkah kaki yang mendekat membuat Ryan dan Sarah mengang

  • Jebakan Istri Lugu   34. Nostalgia

    “Apa Pak Ryan masih mau menutupi hal ini setelah puluhan tahun berlalu?” tanya Niko sambil menaikkan kedua alisnya.“Apa maksud kamu, Niko?” tanya Sarah mewakili rasa penasaran Sella dan Fara.Ini adalah hal yang tidak pernah Niko ungkapkan pada Fara dan Sella. Selama ini, mereka mengira Niko mengincar harta kekayaan keluarga Afnan karena keluarga itu adalah salah satu konglomerat di Indonesia. Namun, ternyata ada alasan lain yang Niko sembunyikan dari teman-teman komplotannya.“Apa Bu Sarah siap mendengar ini?” tanya Niko mengalihkan perhatiannya pada wanita paruh baya yang tengah meminta penjelasannya itu.“Ada apa, Niko?” tanya Fara tak sabar. Sella mulai mengerutkan dahi.Niko tersenyum tipis. “Izinkan saya memperkenalkan diri saya kembali pada Pak Ryan dan Bu Sarah,” ucapnya. “Saya Niko Pratama, usia saya setahun lebih tua dari Shakir, dan saya sudah tinggal di panti asuhan sejak kecil karena ibu saya meninggal dan ayah saya yang bernama Ryan Afnan membiarkan hal itu terjadi.”Fa

  • Jebakan Istri Lugu   33. Dosa

    Memori Fara kembali ke saat-saat dia akan melahirkan Attar. Kesakitan di atas tempat tidur dan beberapa perawat membawanya ke ruang VK. Lalu, tiba-tiba Shakir datang sambil memberinya kekuatan lewat genggaman tangannya.Namun, kali ini keadaannya sedikit berbeda. Kini Shakir yang ada di atas tempat tidur sambil memejamkan mata dan banyak bercak darah di bajunya.Sementara Fara ikut berlari bersama para perawat sambil menggenggam tangan Attar. Wanita itu berharap dia bisa mentransfer kekuatannya pada Shakir.“Mohon maaf, Ibu tunggu di sini saja!” seru seorang perawat membawa Shakir masuk ke ruang operasi.Fara terpaku di tempatnya sambil terus menangis. Isakannya memilukan hati, mengundang orang untuk berempati. Apalagi penampilannya saat ini sangat berantakan, ada bekas darah Shakir di wajah dan bajunya.Kakinya terasa lemas. Fara meruntuhkan kekuatannya dan jongkok sambil memeluk lututnya. Dia membenamkan wajahnya di antara lutut dan tangisannya semakin menyayat hati.Sella yang meli

  • Jebakan Istri Lugu   32. Berlutut

    Di luar dugaan, daripada kabur karena suara sirine yang semakin mendekat, Omar justru tertawa dengan keras. Suara tawanya menggelegar ke seluruh ruangan. Ada marah, kecewa, sedih, putus asa, dan dendam di sana.Shakir bersiap di tempatnya. Dia mengamati pergerakan Omar dan menunggu kesempatan supaya bisa menarik Fara ke dalam pelukannya.“Omar, lo harus berhenti,” ujar Sella sedikit berteriak. Wanita itu tidak berani mendekat.Padahal percuma saja dia melebarkan jarak mereka karena senjata tajam yang dipegang Omar adalah senjata jarak jauh. Sella bisa langsung terkapar di lantai jika Omar memutuskan menarik pelatuk itu ke arahnya.“Ada apa dengan otak lo, Sella? Lo berpihak sama musuh juga? Apa uang dari Niko kurang buat biaya pengobatan keluarga lo? Makanya sekarang lo berpihak ke Shakir? Ah tapi percuma, lo lupa kalau Shakir sekarang miskin?” Omar tertawa lagi. “Sella,” lanjutnya. “Lo sekarang berpihak sama Shakir. Lalu, apa Shakir tahu kalau lo ikut andil saat akhirnya gue setuju

DMCA.com Protection Status