Share

Bab 20. Permainan licik

Ryan menggeliat di tempat tidur, kelopak matanya berat, dan pikirannya berputar-putar dalam kegelapan. Suara dering ponsel yang terus-menerus berdering membangunkannya dari tidur yang tak sepenuhnya nyenyak. Dengan tangan kiri yang masih lemas, dia meraih ponsel di atas nakas, mengusap wajahnya dengan tangan kanan, dan menekan tanda terima panggilan di layar.

"Ada apa, Cole?" tanyanya, suara seraknya mencerminkan kelelahan yang membungkusnya.

"Tuan, Anda di mana?" suara Cole terdengar cemas di seberang.

"Aku…?" Ryan mengerutkan kening, pandangannya berkeliling ruangan yang terasa asing. Tempat tidur yang berantakan, selimut terlempar ke lantai, dan aroma yang tak dikenalnya memenuhi udara. "Aku tidak tahu," jawabnya pelan, lebih pada dirinya sendiri daripada Cole.

Cole menegaskan, “Hari ini kolega kita dari Jepang akan segera datang untuk membahas proyek baru kita dalam dua jam, Tuan.”

"Shit!" Ryan tersentak, mendadak menyadari apa yang dia lupakan. "Aku akan datang segera." Dia langs
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status