Share

bab 5

Penulis: Aniepesek
last update Terakhir Diperbarui: 2023-02-18 16:03:36

setelah tadi pak Arman mengazani cucu nya, kini bayi itu tengah di pangku oleh Risma.

,Wajah bayinya sangat mirip dengan mas Reza, apa karena dia tak di akui oleh ayah nya sehingga paras wajah nya tak ada bedanya dengan mas Reza, aku bergumam dalam hati, sambil terus mengamati wajah bayi ku yang telah lahir kedunia ini.

"Wah ponakan ku sudah lahir, lucunya mbak," Keysa yang baru datang langsung saja menciumi bayi ku dengan gemes.

"Ibu mana mbak?," tanya Keysa sambil mengedarkan pandangan nya ke seliling kamar.

"Ibu lagi di toilet Key, " balasku dengan suara pelan karena masih merasa lemas.

"Kalau Bapak dan bang Adam kemana mbk kok aku gak lihat mereka di luar,?" Keysa bertanya lagi.

"Mungkin lagi beli makanan Key, solnya mbak laper banget."

"Eh, kamu udah dateng Key," Bu Lastri yang baru kembali bertanya pada anak bungsu nya itu, karena tadi dia tak ikut.

"Ya bu, baru aja sampai." balas Keysa.

"Mana makanan nya pak," aku bertanya saat melihat Bapak dan Adam masuk keruangan.

"Ini Ris," bapak menaruh nasi bungkus di samping ku.

"Sini bayinya biar ibu yang pegang, kamu makn aja dulu," ibu mengambil alih bayi dari pangkuanku.

Saat aku akan pulang tiba-tiba aku melihat mas Reza dan ibunya yang berjalan ke arah ku.

Mau apa mereka datang ke sini, apa jangan-jangan mereka ingin mengambil bayi ku.

"Risma, mana anak ku, aku ingin melihatnya." ujar mas Reza seletah sampai di depan kami.

Apa aku tak salah dengar dia berkata, anak ku bukan kah selama ini dia tak pernah mengakui anak yang aku kandung lantas kenapa setelah bayi ini lahir, dengan gampangnya dia berkata seperti itu.

"Dia bukan anak mu Mas, bukan kah selama ini kamu tak pernah mengakui nya, lantas kenapa kamu malah mengakui bayi ini setelah dia lahir,?" tanya ku sambil menatap mas Reza, dengan tatapan penuh benci.

"Bayi itu sebaiknya biar kami yang urus, karena dia juga cucu ku," itu mas Reza juga dengan tak tau malunya berkata seperti itu.

"Sampai mati pun aku tak akan menyerahkan bayi ku, bukah kah dulu ibu yang bilang kalau anak ku bukan cucu ibu dan bahkan dengan tega nya ibu menyebar fitnah kalau anak ku adalah anak haram." tekan ku pada ibu nya mas Reza, lelucon macam apa ini setelah bayi ku lahir dengan seenak nya dia ingin mengakui dan ingin mengambil bayi ku, tak akan aku biarkan.

"Sebaiknya kalian pergi dari sini, karena kami juga mau pulang." Adam berucap tegas sambil memandang mas Reza dengan sorot mata tajam.

Aku tau Adam sedang menahan amarah nya karena tak ingin membuat keributan di sini.

"Serahkan dulu bayi itu, baru kita akan pergi," bu Lusi begitu kekeh ingin mendapatkan bayi ku.

Saat dia mendekati ibu dan ingin mangambil bayi ku, dengan cekatan Adam meraih tangan nya dan menghempaskan tangan bu Lusi.

"Ahhkk...., kurang ajar kamu ya, dasar gak punya sopan santun kamu," Bu Lusi terlihat marah karena Adam menghempaskannya.

"Ayo kita pergi tak usah meladeni orang tak waras seperti mereka, " ujar Adam.

"Jangan kurang ajar kamu sama kamu Dam," mas Reza tak terima.

"Hey, mau kemana kalian cepat serahkan bayi itu." Bu Lusi berteriak dari belakang.

Sedangkan kami terus melangkah tak menghiraukan Mas Reza dan bu Lusi.

"Dasar gak waras teriak-teriak kok di rumah sakit." sungut keysa dengan kesal.

"Saat tiba di mobil bida Susi, kami pun segera masuk, sedangkan Keysa membawa motor sendiri."

"hey kembalikan cucu ku," bu Lusi ternyata masih mengejar.

"Ayo bu jalan tak usah hiraukan mereka." pinta Adam.

"Kenapa baru sekarang mereka mengakui anak Mbak dan ingin merebutnya,?" tanya Adam pada ku.

"Mbak juga gak tau Dam," balas ku.

"Mungkin karena mbak Kalista keguguran Mbak dan katanya dia gak bisa hamil lagi karena rahimnya di angkat." ujar bidan Susi.

"Srius Bu, kok bisa,?" tanya ku memastikan.

"Kalau penyebabnya saya juga kurang tau Mbak, karena saya juga cuma mendengar cerita dari sesama rekan medis saja."

Mendengar itu aku hanya mangut-mangut saja.

"Karma itu." celetuk Adam.

"Hus, gak boleh ngomong gitu Dam" ibu mengingatkan.

"Ya maaf bu," balas Adam cengengesan.

šŸµšŸµ

setiba nya di rumah, bayak sekali ibu-ibu yang sudah berkumpul di teras rumah sepertinya mereka sudah menunggu kedangan ku dan bayi ku dari tadi.

Saat aku sudah masuk ke dalam bidan susi juga sudah pulang, tiba-tiba ada mobil mas Reza yang masuk ke halaman rumah.

"Mobil siapa itu Ris," bu Emi bertanya pada ku.

"Kayak nya sih mobil mas Reza bu," balas ku.

"Mau ngapain laki-laki tak punya hati itu ke sini," celetuk bu juli.

"Gak tau juga bu," jawab ku.

Saat mereka keluar ternyata ada Kalista juga yang ikut ke sini.

Bu Juli segera keluar tak tau dia mau apa tapi terlihat bu Juli menghampiri mobil mas Reza.

"Mau apa kamu ke sini, dasar laki-laki tak tau malu." ujar bu Juli pada mas Reza dengan kesal.

"Saya ingin menjemput anak saya" ujar mas Reza dengan raut wajah tanpa malu sedikit pun, benar-benar muke tembok mas Reza itu sehingga tak meliliki rasa malu sedikit pun.

"Hahaha," bu Juli tertawa mengejek.

"Apa saya tak salah dengar anak kata mu, sejak kapan kamu mangakui anak Risma itu anak mu, bukan kah dulu kamu yang mencampak kan nya dan bahkan dengan tega nya ibu mu ini memfitnah Risma," ujar bu Juli sambil menunjuk bu Lusi.

"Eh, gendut kamu tak usah ikut campur urusan kami, sebaiknya kamu minggir," Ujar bu Lusi dan ingin melangkah masuk tapi bu Juli langsung menghadangnya.

"Saya bilang minggir kamu" bentak bu Lusi.

"Jangan pernah berteriak di depan saya jika tak mau saya patahkan tulang leher mu itu," bu Juli berucap pelan tapi penuh penekanan.

Sehingga membuat bu Lusi bungkam, mungkin dia takut dengan amcaman Bu Juli.

Saat ibu mertua nya sedang berdebat dengan bu Juli, Kalista segera masuk dan menghampiri ku.

"Serahkan saja bayi mu pada ku Mbak, biar aku yang merawatnya," ujar Kalista.

"Jangan harap kamu akan mendapatkan bayi ku, karena sampai kapan pun aku tak akan pernah memberikan anak ku pada keluarga tak punya hati seperti kalian." ujar ku dengan tegas.

Adam langsung masuk dan menyeret Kalista keuar, dan Menghempaskannya, jika tak ada mas Reza yang sigap menangkap tubuh Kalista mungkin tubuh nya sudah jatuh terjungkal ke tanah.

"Sakit Mas,"rengek Kalista manja.

Padahal dia tak jatuh apanya yang sakit, dasar wanita lemah.

Tiba-tiba mas Reza menyerang Adam, mungkin dia tak terima karena Adam menyeret Kalista dan membuatnya hampir terjatuh.

Terjadi pertengkaran sengit anatar Adam dan mas Reza bapak dan ibu-ibu di sini mencoba memisahkan meraka.

"Sudah nak, sudah jangan mebuat keributan" ibu menenangkan Adam.

"Cepat pergi dari sini jika kamu tak ingin aku berbuat lebih pada mu." ujar Adam dengan sorot mata tajam, sepetinya dia belum puas menghajar mas Reza.

" Sudah lah ZA, ayo kita pulang nanti kalau keluarga ini tak mampu untuk membiayai anak mu itu, pasti Risma akan mencari mu dan minta uang pada mu." cibir nya sambil menarik tangan Reza dan menyuruh nya masuk ke dalam mobil mereka.

"Akhirnya pergi juga para manusia tak punya hati itu," seru ibu-ibu yang memang masih belum pulang.

"Kamu jangan pernah lemah untuk mengahadapi mereka Ris, jangan pernah takut sama manusia model begituan" ujar bu Emi.

"Bener banget, bagaimana pun kamu adalah ibunya dan si Reza itu cuma numpang nitip benih doang, tapi pas udah jadi gak mau tanggung jawab, pas udah bronjol aja malah mau di rebut kan gak lucu" celetuk bu Juli.

Yang membuat ibu-ibu tertawa karena ucapannya itu.

Aku hanya tersenyum menanggapi ucapan bu Juli.

Bab terkait

  • Jatuh Talak Saat HamilĀ Ā Ā bab 6

    "Kami pamit dulu Ris," ujar Bu Juli, mereka pun melangkah keluar."Ya, bu makasih ya" balas ku. "Maaf ya bu, ibu atas kejadian tadi." ujar ibu sambil mengekor di belakang rombongan bu Juli. "Gak papa kok buk lagian kan itu bukan kesalahan ibu, tapi keluarga Reza yang cari masalah" Bu Emi menimpali. Setelah rombongan ibu-ibu itu pulang, aku pun mengangkat Alvin dan berniat menyusuinya, tapi asi ku tak mau keluar, Walaupun Alvin sudah mengemut put*ng nya dengan kuat tapi tak ada asi yang keluar sehingga membuatnya menangis mungkin dia haus Karena sejak pulang dari rumah sakit tadi Alvin belum aku susui. "Kenapa anak mu kok nangis Ris, gak kamu susui" tanya ibu yang menghampiri ku."Sudah bu tapi asinya tak mau keluar sedangkan Alvin mungkin dia sudah lapar dan haus" jelas ku."Ya, sudah kamu tenangin dulu anak mu, biar ibu menyuruh Keysa untuk membeli sufor dulu." "Apakah ibu masih punya uang" tanya ku pada ibu karena tadi Yang membayar biaya rumah sakit adalah ibu, karena aku tak

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-20
  • Jatuh Talak Saat HamilĀ Ā Ā bab 7

    Bab 7Setelah cukup lama termenung akhirnya Reza memilih bangkit dan melangkah menuju kamarnya, karena bu Lusi sedang tak di rumah sepertinya dia lagi nongkong di warung bersama ibu-ibu lainnya, sedangkan emeliy sepertinya dia belum pulang. Ceklek... Saat pintu sudah terbuka Reza pun segera masuk dan mendekati Kalista yang sedang berbaring di tempat tidur. "Aku tau kamu belum tidur, tak usah pura-pura seperti itu." ujar Reza yang duduk di samping Kalista. "Hah " Kalista menghembuskan nafas kasar. "Ada apa dengan mu kenapa semenjak pulang dari kafe sikap mu malah berubah seperti ini, siapa sebenarnya laki-laki yang kau sebut Andre itu.?" Reza bertanya dengan nada sidikit membentak karena Kalista masih tak m resonnya, semakin membuat Reza tak tenang apalagi paras Andre yang memang lebih tampan darinya."Kamu apa-apaan sih mas marah-marah gak jelas, jika kamu ingin tau siapa laki-laki tadi, dia adalah mantan pacar ku dulu puas kamu," ujar Kalista dengan kesal karena bentakan Reza ta

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-21
  • Jatuh Talak Saat HamilĀ Ā Ā bab 8

    Bab 8"Saya sudah tau dari Doni." jawab nya dingin, dan melangkah pergi. "Bapak, tidak akam memecat kami kan? " ucap Dewi lagi, sebelum bos baru itu menjauh."Tidak," dia menjawab tanpa menghentikan langkahnya. "Hore.... " Dewi dan Lili berteriak kegirangan, seperti anak-anak yang mendapat mainan baru. " Lili, si Doni sepertinya ngambek tuh, cepat kamu susul ntar kalau di tinggalin sama Doni baru tau rasa kamu, pulang nya harus ngesot." ejek ku pada Lili. "Gak mungkin lah sih Doni tega ninggalin aku, kalau pun di tinggalin kan ada kamu dan Dewi, aku bisa nebeng sama kalian." balas Lili sambil mengedib-ngedibkan matanya."Udah lah, ayo pulang aku sudah rindu sama Alvin, " ujarku dan langsung melangkah meninggalkan Dewi dan Lili. "Tunggu Ris," Lili dan Dewi mengejar ku. "Don, aku mau nanya, " ucap ku pada Doni yang sudah nangkring di atas sepeda motornya. "Mau nanya apa Ris, tentang Andre" tebak Doni, yang langsung tepat sasaran. "Iya, kenapa kamu tadi kok bisa sedekat itu sama

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-23
  • Jatuh Talak Saat HamilĀ Ā Ā bab 9

    "Sudah lah Mbak, berikan saja Alvin pada kita, biar dia bisa dapat kehidupan yang lebih terjamin,"Kalista berucap dengan santai nya, tanpa memikirkan perasaan ku sebagai ibu Alvin,."Kenapa kamu selalu ingin merebut Alvin dari ku apa karena istri mu itu tak bisa memberi mu anak, sehingga kamu selalu kekeh ingin mengambil Alvin dari ku." ujar ku sambil menunjuk Kalista yang berdiri di samping mas Reza. "Jaga mulut mu Mbak, siapa yang bilang aku tak bisa punya anak," Kalista membentakku mungkin dia tak terima akan ucapanku barusan."Ada apa ini, kenapa kalian ke sini lagi." ujar bapak yang menyusul ku keluar."Tak usah membentakku seperti itu, karena memang kenyataan nya kamu sudah tak bisa memberi mas Reza keturunan, dan untuk kamu Mas, kenapa tak menikah lagi saja jika istri mu ini tak bisa mengandung lagi, kan lebih gampang dari pada harus merebut Alvin dari ku, karena sampai mati pun aku tak akan pernah menyerahkan Alvin pada Kalian." ketus ku pada Mas Reza, aku sengaja menyuruh M

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-24
  • Jatuh Talak Saat HamilĀ Ā Ā bab 10

    Suara adzan subuh terdengar sayup-sayup, aku pun membuka mata secara perlahan, sepertinya tadi aku ketiduran lagi, setelah membuatkan susu untuk Alvin. Setelah kesadaran ku sudah penuh, aku segera bangkit, setelah memastikan kalau Alvin masih tertidur, aku pun berjalan keluar kamar menuju kamar mandi untuk mengambil wudu, guna menjalankan kewajiban ku sebagai ummat muslim. ***Setelah memandikan Alvin aku mengambil pemp*s Alvin dan ternyata pemp*s nya sudah tinggal sedikit "sepertinya saat pulang kerja nanti aku harus belanja susu dan pemp*s Alvin deh" gumam ku dan segera memakai kan pemp*s dan pakaian Alvin. Setelah selesai mengurus Alvin aku menggendong Alvin keluar kamar dan menyerahkannya pada Keysa."Tolong jaga Alvin dulu Key, Mbak mau siap-siap dulu takutnya nanti keburu siang." aku menyerahkan Alvin pada Keysa. "Udah ganteng nih ponakan ku, makin sayang tante sama kamu Al," Keysa berucap sambil menciumi Alvin sehingga membuatya tertawa."Kamu kan hari ini libur jadi kamu

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-24
  • Jatuh Talak Saat HamilĀ Ā Ā bab 11

    Bab 11"Aahhh, Risma, meleleh aku melihat tatapan pak Andre saat menolongmu, andai tadi itu aku yang di tolong pak Andre pasti akan langsungku cium bibir sexs*nya itu, membayangkan nya saja sudah hampir membuatku gila." Lili berucap sambil senyum-senyum sendiri entah apa yang dia bayangkan. Padahal tadi aku biasa saja saat berdekatan dengan pak Andre, mereka berdua terlalu lebay menurutku. "Ngaco kamu Li, ingat Doni Li" ucap ku sambil menoyor kepala Lili dan melangkah meninggalkannya yang masih berdiri di samping meja kasir. "Kerja Li, Kerja jangan menghayal ketinggian entar kalau jatuh sakit." ejek, Dewi. "Ih, kamu Dew ganggu aja." jjar Lili cemberut dan melangkah menyusul Risma ke belakang.**Sedangkan di rumah Bu lusi, Reza sedang bertengkar hebat dengan Kalista. "Kamu kemana kan uang perusahaan papa Mas, Uang 1 M yang sudah kamu ambil itu.?" Tanya Kalista ber-api-api, bagaimana dia tak marah sedangkan saat ini papanya sedang butuh biaya untuk oprasi jantung, jika tak segera

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-25
  • Jatuh Talak Saat HamilĀ Ā Ā bab 12

    Bab 12"Aku akan membuat kamu jatuh cinta padaku lagi An," Gumam Kalista pelan. Ia keluar dari ruangan Andre dengan senyum sumringah. Karena berhasil mendapatkan bantuan dari Andre. Setelah, kepergian Kalista Andre menghempaskan tubuh pada pada kursi milik nya. Dan menghelas nafas kasar"Apa,yang membuat sikap mu begitu dingin,? dan bahkan kamu seperti begitu membenci Kalista, apa sebenarnya yang terjadi di masa lalu sebelum kamu berangkat keluar negeri An?." Doni bertanya pada Andre, yang masih duduk diam tanpa ada niatan untuk menjawab sederet pertanyaan yang di ajukan oleh Doni padanya. flashback onSaat itu Andre bermaksud ingin memberi Kalista kejutan, sehari sebelum dia benar-benar pergi meninggalkan indonesia. Sebelum menuju apartment Kalista, Andre mampir ke sebuah toko bunga di pinggir jalan, dia ingin membeli buket bunga mawar putih kesukaan Kalista. Setelah membeli bunga Andre segera melangkah keluar , tapi matanya tak sengaja menangkap sosok wanita yang begitu dia ken

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-25
  • Jatuh Talak Saat HamilĀ Ā Ā bab 13

    Sepergian Risma tadi Rizki masih saja diam di tempatnya, tanpa sadar sudut bibirnya sedikit terangkat kala mengingat kejadian tadi saat dirinya menolong Risma. "Aku ingin mengenal wanita itu lebih jauh lagi," Rizki masih saja bergumam sendiri. šŸ£šŸ£Setelah selesai membanyar di kasir, aku pun segera pergi meninggalkan mini market.Setelah 30 menit mengendarai motor akhirnya aku sampai juga di rumah. Ah, rasanya tubuh ini benar-benar lelah dan ingin segera di istirahatkan, aku segera menenteng barang-barang yang aku beli di mini market tadi, dan membawanya ke dalam rumah. "Udah pulang Mbak, mana pesanan ku tadi? ," Keysa berujar sambil menghampiri ku, yang sedang membawa belanjaan. "Tenang udah mbak beliin, tapi tolong kamu bawa dulu ini ke dapur," pintaku pada Keysa sambil mengulurkan plastik belanjaanku. " Oh ya Alvin dan ibu mana Key.?" tanya ku yang memang tak melihat Alvin dan Ibu, di ruang tamu. "Alvin ada di kamar Mbak, kayak nya dia udah tidur deh, ibu juga ada di sana nem

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-25

Bab terbaru

  • Jatuh Talak Saat HamilĀ Ā Ā bab 50

    50Kehidupan Risma dan Andre semakin tentram dan bahagia, dulu Risma mendapat seorang suami yang tega menalaknya dan memilih wanita lain, namun Risma sekarang sangat bersyukur karena Allah telah memberinya seorang pengganti yang lebih menyayangi dirinya bahkan bisa di bilang Risma selalu di ratukan oleh Andre, Andre tak pernah sekalipun berbuat kasar pada Risma bahkan meninggikan suaranya pun Andre belum pernah. "Sayang lagi ngelamunin apa sih.?" Andre memeluk tubuh Risma dari arah belakang."Nggak ada apa-apa kok Mas.""Kinara boboknya nyenyak banget ya." ucap Andre menoleh kearah kasur di mana Kinara sedang tertidur dengan pulas, Kinara memang masih satu kamar dengan Risma walaupun Risma sudah menyewa seorang baby sitter namun Risma tak ingin lepas tangan begitu saja, apalagi Kinara masih asi. "Makasih ya Mas.""Untuk,?" Tanya Andre sambil membalik tubuh Risma. "Untuk semuanya, makasih karena Mas selama ini tak pernah berlaku kasar padaku, bahkan Mas tak pernah protes walaupun k

  • Jatuh Talak Saat HamilĀ Ā Ā bab 49

    49 Satu tahun telah berlalu kini kehidupan Reza semakin tak karuan bahkan Emeli memilih meninggalkan Reza yang semakin gila dengan minuman dan tak hentinya melakukan judi membuat Emeli tak kuat dengan sifat abangnya itu, Emeli memilih ngontrak tak lagi mau tinggal serumah dengan abangnya. "Mel, gimana Abang Lo masih gak berubah dia masih doyan minum.?""Nggak tau gue udah lama banget gak bertemu dia, dan udah gak tau kabarnya lagi.""Lo gak pernah pulang ke rumah lagi Mel.?""Nggak gue masih tinggal di kontrakan gak mau gue lihat bang Reza yang tiap harinya pulang mabuk dan selalu saja gemar berjudi hingga hutangnya di mana-mana.""Mungkin ini adalah hukuman buat bang Reza dulu dia jahat banget sama mbak Risma bahkan menalak mbak Risma saat mbak Risma tengah hamil, dan malah memilih menikah dengan wanita lain. Dan sekarang kehidupan bang Reza malah semakin tak karuan, entahlah gue bingung sebenarnya gue merasa kasian melihat keadaan bang Reza tapi gue juga merasa kecewa sama bang Re

  • Jatuh Talak Saat HamilĀ Ā Ā bab 48

    48Reza baru saja pulang karena mendapat kabar jika ibunya sudah tiada, Reza memasuki rumahnya, kakinya tiba-tiba lemas saat melihat tubuh ibunya yang sudah terbaring kaku di tutupi oleh lain jarik, banyak warga yang membacakan surat yasin di samping sang ibu, Emeli menangis tergugu, di samping ibunya. Dengan langkah berat Reza mendekati jasad sang ibu, Reza membuka kain yang menutup wajah ibunya, saat melihat wajah sang ibu yang sudah pucat pasi, Reza tak kuasa manahan air matanya, rasa penyesalan tiba-tiba menelusup kerongga dadanya. "Apakah Mas puas, melihat ibu yang sudah tak bernyawa seperti ini,?" Ujar Emeli, dengan suara lirih. Namun Reza tak menanggapi ucapan adiknya itu, Reza memeluk tubuh bu Lusi diiringi oleh isak tangisnya."Maafkan Reza bu, maaf," lirih Reza sambil tergugu. Jasad bu Lusi pun di mandikan oleh warga, selesai di mandikan dan di kafanin, barulah jenazah itu di salatkan. Setelahnya mereka membawa jasad bu Lusi untuk di kebumikan. Dipemakaman umum yang ada

  • Jatuh Talak Saat HamilĀ Ā Ā bab 47

    47Reza masih saja bersenang-senang dengan wanita sewaannya, dia tak memikirkan keadaan sang ibu yang sedang koma di rumah sakit, ibunya yang sedang bertaruh antara hidup dan mati, namun Reza malah asik bersenang-senang dengan wanita di club malam. "Ada apa dengan ibu dok,?" Emeli bertanya dengan nada cemas saat melihat raut wajah dokter yang sangat sendu. "Maaf mbak, saya harus menyampaikan jika ibu mbak sudah tak tek tertolong," Lirih dokter itu, membuat Emeli syok dan hampir saja limbung jika tangannya tak berpegangan pada tembok. "Jangan bercanda dok, ibu saya gak mungkin mati, ibu saya pasti masih hidup, dokter bohongkan,?" Emeli mengguncang tubuh dokter itu. "Maaf mbak, saya tak sedang bercanda saya serius," Jawab dokter itu dengan sungguh-sungguh membuat Emeli jatuh bersimpu di lantai. "Nggak, nggak mungkin, ibu gak mungkin pergi secepet ini," Raung Emeli di iringi dengan tangissannya yang mulai pecah. "Yang sabar mbak, agar ibu mbak bisa tenang di alam sana, saya permisi

  • Jatuh Talak Saat HamilĀ Ā Ā bab 46

    46"Aku harus apa sekarang bagaimana caranya agar aku bisa mendapatkan uang banyak untuk biaya pengobatan ibu, sedangkan bang Reza malah seperti itu," Emeli hanya bisa menghela nafas kasar. Kala memikirkan biaya rumah sakit yang pastinya tak sedikit jumlahnya nanti yang harus ia tanggung. "Mel," Teman-teman Emeli datang mengunjungi Emeli yang sedang ada di rumah sakit."Kalian kesini,?" Emeli bangkit menyapa teman-teman nya. "Gimana kabar nyokap Lo Mel,?""Masih koma, gak tau gue lihat kondisi nyokap kek gini,""Yang sabar Mel, doakan saja, semoga nyokap lo cepat sadar.""Makasih loh, kalian udah mau repot-repot datang kesini,""Santai aja kali Mel, kita kan bestie.""Abang Lo mana,?""Gak tau, tadi dia keluar,""Boleh gak sih kita lihat kondisi nyokap Lo,""Boleh aja tapi harus gantian,""Ok lah,"Teman-teman Emeli masuk secara bergantian keruang rawat Bu Lusi. ***Malam harinya Risma dan Ande masih menikmati masa-masa pengantin barunya, Risma merasa sangat bahagia mendapat perlak

  • Jatuh Talak Saat HamilĀ Ā Ā 45

    45 bu Lusi lumpuh. Saat Risma dan Andre telah pergi Emeli kembali duduk di kursi yang ada di depan ruang rawat ibunya itu. "Ya Allah apakah Ini adalah karma untuk ibu," gumam Emeli yang kembali mengingat semua kenangan buruk di masalalu yang pernah ibunya lakukan pada Risma. "Apa yang kamu pikirin Mel," ucap Reza yang baru saja kembali. "Abang dari mana,?" Emeli malah balik bertanya. "Abang dari luar, ini abang beliin cemilan buat kamu juga," Reza mengulurkan sebuah bungkusan kearah Emeli. Namun Emeli enggan menerima cemilan yang Reza belikan. "Di situasi begini abang masih bisa foya-foya, abang sebenarnya kasian gak sih sama ibu, yang sedang terbaring koma, seharusnya uang yang di beri mbak Risma tadi abang simpan untuk biaya pengobatan ibu, bukan untuk foya-foya, kita akan membayar dengan apa biaya rumah sakit ini bang, kalau kita gak punya uang, apalagi abang sekarang sudah gak kerja. Begitu pun aku yang hanya kerja paruh waktu dengan penghasilan yang tak seberapa aku tak yak

  • Jatuh Talak Saat HamilĀ Ā Ā beb 44

    44Risma yang mendengar kabar jika mantan ibu mertuanya kecelakaan pun berinisiatif untuk menjenguk karena bagaimana pun mantan mertuanya itu masih nenek Alvin. "Aku boleh kan Mas menjenguk bu Lusi,?" Tanya Risma pada Andre. "Boleh aja nanti bira Mas yang antar kamu kerumah sakit," Balas Andre. "Ok, mas," "Sekarang kita sarapan aja dulu, kamu mau ikut mas ke kantor nggak,?""Mau sih Mas, sama Alvin juga kan,""Iya sama Alvin,"***Siang harinya Andre mengantarkan Risma untuk kerumah sakit, sesuai dengan perkataannya tadi pagi. "Dimana ya Mas ruangan rawatnya,?""Kamu tanya aja sama perawat disini,""Permisi Sus, ruangan rawat pasien bernama bu Lusi di mana ya sus,?""Ada di sebelah kanan bu, ibu maju aja kamar pasien ada di sana.""Makasih sus,""Sama-sama bu,""Ayo mas, Al,"Mereka pun melangkah menuju ruangan bu Lusi sesuai petunjuk suster tadi.. "Itu sepertinya Mas Reza, dan Emeli mas," Risma menunjuk Reza dan yang Emeli yang sedang duduk di kurai depan ruang rawat. "Ayo ki

  • Jatuh Talak Saat HamilĀ Ā Ā bab 43

    43"Hallo Za, ibumu sekarang ada di rumah sakit kamu cepat kesini," Ujar bu Juli pada Reza saat panggilannya telah di angkot oleh Reza. "Ini siapa ya, ibu saya sedang di pasar jadi gak usah mengada-ngada," Balas Reza yang merasa tak percaya. "Saya bu Juli Za, saya serius cepat kamu kesini kondisi ibumu sangat memprihatinkan." Ujar bu Juli, Reza pun langsung bangkit dari tempat duduknya lalu segera berlari keluar dari dalam rumahnya dia benar-benar khawatir dengan keadaan ibunya saat mendengar perkataan Bu Juli. **Sedangkan di rumah sakit Bu Lusi sudah di tangani oleh dokter, namun semua dokter yang ada di sana malah menghilangkan kepalanya saat detak jantung Bu Lusi semakin lemah. "Ini gimana dok, detak jantung pasien semakin menurun.?" "Kita akan coba sebaik mungkin jika pasien tetap tak bisa kita selamatkan, mungkin ini memang jalan takdirnya.""Bu, ibu sana gimana keadaannya,?"Tanya Reza yang baru saja sampai di rumah sakit. "Belum tau dokter masih belum ada yang keluar, ib

  • Jatuh Talak Saat HamilĀ Ā Ā bab 42

    42 karma"Terserah ibu dan Abang saja, aku tak mau ikutan dalam rencana kalian," Ujar Emeli. "Awas aja kamu juga minta uangnya kalau ibu dan abangmu berhasil," Balas bu Lusi, pada anak gadisnya itu. "Gak akan bu," jawab emeli berlalu keluar dari rumahnya. "Ini kita harus ngapain bu, jika kita hanya berdiam diri saja, maka otomatis kita tak akan pernah bisa menguasi Alvin.""Kita ambil paksa aja Za, kalau mereka gak mau ngasih secara baik-baik," usul bu Lusi, padahal dulu dia sendiri yang tak ingin mengakui Alvin sebagai cucunya, namun sekarang setelah Alvin lahir, bu Lusi dengan seenaknya ingin mengambil Alvin, bukan karena benar-benar sayang namun hanya ingin memanfaatkan Alvin hanya demi uang. "Kalau di ambil paksa secara terang-terangan jelas itu tak akan bisa bu, secara Andre memberikan penjagaan yang ketat pada Alvin, kita harus mencari waktu yang tepat untuk bisa mengambil Alvin dari sana.""Lalu kita harus gimana Za, kalau kita menculikanya yang ada kita malah masuk penjar

DMCA.com Protection Status