Share

Jatuh Cinta dengan Majikan Sendiri
Jatuh Cinta dengan Majikan Sendiri
Penulis: thxyousomatcha

1. Pencuri Ciuman Pertama

Penulis: thxyousomatcha
last update Terakhir Diperbarui: 2024-08-31 12:55:16

"Ayah, Akira akan bekerja. Akira pamit," ujar seorang gadis cantik mencium tangan pria tua yang terbaring lemah di atas ranjang. Dia—Anton, orang tua yang Akira punya satu-satunya.

Pria tua itu mengangguk lemah. "Hati-hati ya, Nak. Jaga dirimu baik-baik, maafkan ayah karena sakit-sakitan ini."

Akira menggeleng. "Tidak. Ini semua bukan salah Ayah. Ini memang sudah kewajiban Akira untuk mencari uang menggantikan Ayah. Dan Ayah istirahat saja di rumah."

Akira lalu berbalik, berjalan melewati jalanan yang becek dan kumuh. Ya, Akira dan keluarganya tinggal di tempat yang begitu kumuh, rumah yang sempit.

Tapi Akira bersyukur, ia masih memiliki tempat tinggal. Walau rumahnya entah bisa dikatakan layak atau tidak.

Hidup seperti ini justru membuatnya selalu bersyukur dengan apa yang ia punya. Memiliki rumah kecil dengan keluarga yang menyayanginya.

Akira tumbuh dewasa, tanpa seorang ibu. Ibunya itu pergi entah ke mana, karena bosan dengan kehidupannya yang miskin. Lalu meninggalkan ayahnya untuk mencari pria yang kaya raya.

Ia sudah berumur dua puluh tahun. Begitu lulus SMA Akira tidak melanjutkan kuliahnya memilih untuk bekerja mencari uang. Apalagi melihat ayahnya yang sudah tua, banting tulang mencari uang sendiri membuatnya sedih sekaligus tidak tega.

Tak terasa kakinya sudah menginjak di jalan raya. Ia segera menuju halte yang akan membawanya pergi.

Akira segera naik, dan ia berdiri karena semua kursi sudah penuh terisi.

Kebanyakan adalah ibu-ibu, mungkin mereka akan pergi ke pasar berbelanja atau pergi karena urusan sesuatu. Pikirnya.

*****

Begitu sampai ditujuan, Akira turun. Ia sedikit berjalan untuk sampai di rumah majikannya. Akira berjalan memasuki kawasan komplek, di BSB rumah begitu didesain dengan apik dan mewah. Terkadang, Akira berdecak kagum, ingin sekali ia membawa keluarganya pergi dari rumah kumuhnya dan menempati rumah yang bagus dan layak.

Tapi, itu akan membutuhkan waktu yang sangat lama. Mengingat ia hanya bekerja sebagai pembantu dan pelayan di klub ketika malam hari. Akira juga memiliki keinginan, menikah dengan laki-laki yang mencintai apa adanya, menerima kekurangannya. Layaknya di film disney, si cinderella yang menikah dengan pangerannya. Ia ingin seperti itu, seperti cinderella yang bernasib baik. Memiliki takdir yang begitu indah.

Sesampainya di sebuah rumah berukuran besar yang menjulang tinggi Akira segera melangkahkan kakinya memasuki halaman rumah yang begitu luas. Sudah dua tahun ia bekerja di sini, menggantikan mbok Jah-tetangganya yang sudah tua. Hitung-hitung lumayanlah penghasilannya.

Selalu sepi ketika Akira datang. Karena majikan dan anaknya sudah pergi ke kantor. Di sini ia hanya menyapu, mengepel, dan memasak untuk makan malam. Baru setelah pukul sembilan malam, jika semuanya sudah beres ia akan segera pergi ke klub. Akira bersyukur, atasannya memberikan kelonggaran waktu untuk Akira datang. Akira tidak pernah mengeluh, selalu sabar menghadapi semuanya. Ia akan bekerja lebih keras agar semua keinginannya tercapai.

Dulu, Akira kecil bermimpi untuk menjadi seorang dokter. Tapi mimpi itu hancur begitu saja saat Ibunya pergi meninggalkannya. Entahlah, saat itu ia benar-benar hancur. Seperti tidakk memiliki semangat untuk hidup. Orang yang dicintai pergi meninggalkan, perlahan tapi pasti.

*****

"Ayah tau, aku tidak pernah percaya dengan wanita semenjak saat itu," ujar Samudra menerawang. Saat di mana, Samudra kecil ditinggalkan oleh ibunya.

Ibunya tidak meninggal, bukan seperti itu. Tapi, dia pergi meninggalkan ayahnya hanya demi uang. Mencari seorang pria yang lebih kaya dari ayahnya saat itu. Dulu, dulu sekali ayahnya tidak sesukses sekarang. Samuel dulu hanya pegawai kantoran biasa. Lalu seseorang yang sangat percaya pada ayahnya dengan enteng memberikan semuanya pada Samuel.

Awalnya ayahnya menolak. Jelas, karena di situ menuai pro dan kontra. Banyak orang yang protes dengan keputusan seseorang itu. Tapi apalah daya Samuel yang didesak hingga akhirnya menyetujui dan menjadi orang penting hingga sekarang. Lalu dengan sungguh-sunggu Samuel berkerja keras mengelola perusahaan ini dan menjadikannya lebih maju dari sebelumnya. Begitu pesat peningkatannya dalam setiap tahun.

Samuel menghela napasnya lelah mendengar perkataan putranya. "Kamu tau Sam, seharusnya masa lalu kamu jadikan pembelajaran. Supaya kamu bisa lebih pintar dalam memilih pasangan.''

"Tidak seharusnya masa lalu itu membuatmu menjadi tidak mau menikah dan membenci wanita. Semua wanita tidak seperti itu, Sam," lanjut Samuel menegaskan kalimat terakhirnya-sebelum akhirnya benar-benar meninggalkan Samudra yang termenung.

*****

Kata-kata ayahnya benar-benar mengganggu otak Samudra. Ah, Samudra benar-benar membenci wanita. Menurutnya, wanita sama saja. Hanya uang yang berada di otak mereka. Semenjak ibunya pergi, ia tidak pernah sudi untuk menjalin hubungan dengan wanita atau bahkan menikah.

Tidak akan pernah. Camkan itu.

Cukup dirinya bermain wanita tanpa harus memiliki ikatan. Dengan begitu, keduanya tetap menguntungkan dan diuntungkan. Si wanita mendapatkan uang dengan jumlah yang diinginkan sedangkan Samudra mendapatkan kepuasannya. Jika bisa seperti itu, mengapa harus terikat secara sah dengan wanita? Batinnya.

Persetan dengan kata menikah karena Samudra tidak akan pernah melakukannya.

*****

Setelah selesai dengan pekerjaan kantornya Samudra segera pulang karena ia benar-benar lelah sekarang.

Pria itu membelah kota Semarang di malam hari. Apalagi keadaan simpang lima yang macet karena malam minggu membuatnya mendengus kesal. Padahal ini adalah kali pertamanya pulang lebih awal dari sebelumnya, pikirnya ingin segera pulang dan istirahat, tapi malah terjebak macet. Benar-benar menjengkelkan. Sesampainya di rumah, ia segera masuk dan mendapati Akira sedang menyiapkan makan malam.

Percayalah, entah kenapa melihat Akira yang hanya memakai rok lipat di bawah lutut dan atasan kuno yang lusuh terkesan sexy di tubuhnya yang berisi. Dan itu membuat Samudra kadang tergoda untuk menyentuhnya.

"Ekhm, Tolong siapkan aku air hangat," dehem Samudra memerintahkan Akira menyiapkan air hangat untuk mandi.

Akira yang membawa semangkuk sayur segera meletakkannya di atas meja ketika mendengar suara anak majikannya. "Baik, ditunggu Tuan."

Gadis itu segera melangkahkan kakinya menaiki tangga menuju lantai dua. Karena kamar Samudra berada di sana. Sesampainya di depan pintu kamar pria itu, ia segera memutar knop pintu. Lalu menyalakan mesin pemanas air, dan menyiapkan segalanya untuk Samudra. Ketika sudah siap semuanya, Akira memutuskan untuk keluar memanggil Samudra. Tapi langkahnya terhenti ketika pandangannya melihat Samudra yang sedang bertelanjang dada memunggunginya.

"Mmm Tuan, airnya sudah siap," ujar Akira lembut.

Samudra menoleh, lalu mengangguk. Tapi entah kenapa pandangannya terjatuh pada bibir merah ranum gadis itu yang menggoda. Dengan langkah pelan Samudra berjalan mendekat ke arah Akira, membuat gadis itu mundur. Tapi, seketika terhenti saat punggungnya bersentuhan dengan tembok. Jantungnya berdegup was-was.

Sedetik kemudian, Samudra menempatkan kedua tangannya pada sisi kanan kiri Akira, mengurung gadis itu. Dengan sorot mata tajam, Samudra memajukan wajahnya hingga hidung mereka bersentuhan membuat napas mereka beradu. Akira yang takut memejamkan matanya, dan saat itu pula bibir mereka bersentuhan cukup lama membuat gadis itu terkejut setengah mati.

Ciuman pertamanya, Samudra telah mencurinya! Teriak Akira dalam hati.

Bab terkait

  • Jatuh Cinta dengan Majikan Sendiri   2. Kesialan atau Sebaliknya?

    Mereka masih sama-sama terdiam. Mencerna apa yang terjadi beberapa detik yang lalu. Samudra merutuki dirinya. Bagaimana bisa ia sampai kelepasan, tetapi, bibir itu benar-benar terasa manis. Bahkan sekarang, Samudra menginginkannya lagi dan lagi. Seakan, bibir merah ranum itu adalah candunya. Begitu memabukkan.Menatap gadis di depannya yang terlihat ling-lung ditambah bibir yang sedikit membengkak karena ulahnya terlihat sangat sexy. ''Kamu bisa keluar.'' Suara dingin Samudra menyadarkan Akira. Terlihat gadis itu tergugup, menormalkannya kembali lalu undur diri.Anggap saja, itu kecelakaan kecil. Batin Samudra. Ah, tapi Samudra menyadari dirinya benar-benar pria brengsek karena telah memperawani bibir gadis itu.Persetan dengan itu, ia tidak peduli.*****Akira menghela napasnya. Ciuman pertamanya, dicuri oleh anak majikannya. Siapa lagi jika bukan Samudra?Bahkan ia diam, tidak melawan. Lalu pria itu dengan seenak jidatnya tidak meminta maaf. Malah biasa-biasa saja dengan tampang wa

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-31
  • Jatuh Cinta dengan Majikan Sendiri   3. Kedua Kalinya

    Ciuman tak berlangsung lama karena Samudra langsung melepaskan pungutannya. Pria itu mendengus karena Akira hanya diam, tidak membalas ciumannya. Menarik diri, lalu bersandar pada kursi kemudi. “Ciuman terburuk yang pernah kulakukan,” gumam Samudra mendengus.Akira masih diam. Ia tidak percaya dengan apa yang barusan terjadi, Samudra menciumnya. Dan ini yang kedua kalinya. Lalu tanpa rasa bersalah, pria itu diam tidak meminta maaf. Akira jadi bertanya-tanya, ada apa dengan mulutnya? Kenapa Samudra suka sekali menciumnya tanpa permisi. Tadi Samudra hanya bertanya, apakah dia kedinginan tapi Akira hanya diam tidak menjawab. Membuat tiba-tiba pria itu menciumnya, melumat bibirnya dalam. Ia hanya diam, tidak membalas. Karena dasarnya ia juga tidak mahir dalam hal seperti itu. Karena itu adalah kedua kalinya dengan orang yang sama.Lalu kaca mobil terketuk, membuat keheningan yang terjadi beberapa menit yang lalu tidak menjadi senyap. Samudra menoleh ke arah kanan, menaikkan sebelah alisny

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-31
  • Jatuh Cinta dengan Majikan Sendiri   4. Tidak Menerima Penolakan

    "Ceritakan pada Ayah, bagaimana bisa kamu baru pulang pagi ini?" tanya Anton.Selepas menidurkan Ara, Akira segera menemui ayahnya. Gadis itu menghela napas. Cerita mengalir lancar begitu saja dari mulut Akira. Semua diceritakan tanpa ada kebohongan."Bagaimana keadaan Samudra sekarang?""Dia tidak kenapa-napa. Lukanya juga tidak terlalu parah."Anton bernapas lega. "Syukurlah.""Apa perampok itu juga melukaimu?"Akira menggeleng. "Tidak. Karena waktu itu yang keluar hanya Samudra, Akira menunggu di dalam mobil."Selesai bercerita kepada Anton perihal kejadian yang dialaminya bersama Samudra, Akira memutuskan untuk masak. Dan Akira sangat bersyukur, hari ini Samuel memberinya ijin untuk tidak berangkat. "Mbak mau ke mana?" tanya Aji yang sedang membuat layang-layang.Akira yang sudah siap dengan pakaiannya tak lupa kardigan berwarna hitam melekat pada tubuhnya. "Mbak mau ke pasar. Aji mau ikut?" tawar Akira. Aji langsung berdiri, tersenyum mengangguk. "Mau!"Akira terkekeh. "Yaudah

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-31
  • Jatuh Cinta dengan Majikan Sendiri   5. Pesta

    Akira menghela napasnya lelah, setelah menerima telpon dari Samudra, Akira terduduk memijat pelipisnya. Akira benar-benar lelah sekarang, sungguh. Samudra menyuruhnya untuk datang ke rumah nanti siang, Akira sempat menolak tapi Samudra dan sifat keras kepalanya benar-benar membuatnya jengkel. Bagaimana tidak? Samudra bahkan menekankan kata bahwa pria itu tidak menerima penolakan dan itu artinya Akira memang harus datang. "Ayah, nanti siang Akira harus ke rumah pak Samuel.''Anton yang sedang berbaring menatap anaknya. "Bukannya Pak Samuel memberimu cuti sehari?""Ya, tapi anaknya yang keras kepala memaksa Akira datang," jawabnya merengek. Anton terkekeh."Yasudah datanglah."Akira mengangguk lesu sebelum berbalik untuk mencari Ara."Araaa," teriak Akira memanggil nama adiknya.Ara yang sedang berada di luar rumah bermain masak-masakan bersuara. "Iya mbak Ilaaa?!""Oh di sini rupanya," kekeh Akira yang sudah menemukan Ara.Akira berjongkok, mensejajarkan tingginya dengan Ara. "Nanti m

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-31
  • Jatuh Cinta dengan Majikan Sendiri   6. Tidak Ada Penghalang

    Selama perjalanan pulang, keduanya diam tidak ada yang membuka suara. Akira menatap jendela mobil, memperlihatkan jalanan yang mulai sepi karena sudah larut malam. Bintang dan bulan yang biasanya nampak, kini tidak terlihat. Lama-kelamaan kaca jendela mobil mulai basah, hujan mulai turun rintik-rintik. "Sebaiknya, kamu menginap di rumah. Karena sudah larut malam, Akira," ujar Samudra memecah keheningan. Akira mengangguk, untung Akira sudah berpesan pada Aji untuk menjaga Ara. Akira lalu mengusap bahunya karena dingin. Gaunnya yang terlalu terbuka membuatnya harus menahan hawa dingin yang menusuk hingga tulang. Sedangkan Samudra yang tau, karena tidak sengaja melirik ke arah Akira yang sedang mengusap-usap lengannya menjadi tidak tega. Dengan gagah, Samudra melepas jasnya ketika lampu merah. Lalu memakaikannya pada Akira, membuat gadis itu sedikit terkejut. "Eh." "Pakai, kamu terlihat kedinginan." Akira tersenyum hangat. "Terima kasih." Hujan deras menemani keheningan keduanya

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-23
  • Jatuh Cinta dengan Majikan Sendiri   7. Morning Kiss

    Akira bersandar pada pintu kamar memegang dadanya, jantungnya berdegup lebih cepat. Ini gila! Batinnya. Bagaimana bisa ia membalas ciuman Samudra? Tadi begitu Samudra melepas ciuman mereka yang terjadi cukup lama Akira langsung melesat lari menuju kamar. Dan untung Samudra tidak menghalanginya, membiarkan dirinya pergi begitu saja. Lihat! Akira bercermin, penampilannya sekarang sungguh berantakan. Bibirnya yang membengkak, kemeja Samudra yang dipakainya sangat kusut, lalu rambutnya yang berantakan. Bibirnya berkedut, Akira memegangnya. Bahkan ciuman Samudra masih terasa di bibirnya. Ini benar-benar menjijikkan, batinnya. Akira yang polos seketika berubah menjadi Akira yang nakal dan liar. Dan sekarang tidak ada lagi bibir sucinya, karena ciuman pertamanya sudah dicuri Samudra. Dengan langkah lunglai, Akira berjalan menuju kasur lalu merebahkan dirinya. Menatap langit-langit, matanya menerawang. Ia harus membatasi semuanya sekarang, sebelum terlambat. Ia hanya takut jika Samudra

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-24
  • Jatuh Cinta dengan Majikan Sendiri   8. Ketertarikan

    Seperginya Samudra, Akira segera bersiap-siap untuk pulang. Dan ia meninggalkan rumah dalam keadaan bersih. Samudra juga sudah berpesan jika ia tidak usah memasak makanan karena percuma Samuel tidak ada di rumah. Setelah memesan ojek online, Akira segera melangkahkan kakinya keluar rumah, tak lupa berpamitan pada pak Joko. Ojek Online yang dipesan Akira datang juga, dengan segera Akira menerima helm yang diberikan bapak-bapak yang akan mengantarkannya pulang. Sinar matahari begitu terik membakar kulit Akira yang putih. Untung saja Samudra membelikannya baju lengan panjang dengan celana jeans. Tapi perjalanan siang ini terasa cepat. Entahlah karena apa, yang Akira tau hatinya sedang senang. Ia jadi bertanya-tanya, apakah dirinya sudah jatuh hati pada Samudra karena perlakuan pria itu akhir-akhir ini? Akira menghela napasnya, mungkin ia harus membatasi diri dengan Samudra. Jika tidak ia harus menerima resiko, ya ia akan jatuh cinta pada pria itu. "Mbak sudah sampai," ujar bapak g

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-25
  • Jatuh Cinta dengan Majikan Sendiri   9. Liar

    Hening. Samudra masih memangut bibir Akira, lama kelamaan gadis itu membalas dengan Samudra yang menuntunnya. Tangan Akira berada pada rambut Samudra, meremasnya. Sedangkan tangan kiri Samudra digunakan untuk menahan tubuhnya, lalu tangan kanannya bergerak tak tinggal diam. Dalam hati Samudra tersenyum miring, Akira yang polos sudah menjadi liar karenanya hanya dalam jangka waktu yang pendek. Tangan kanannya meremas pelan dua buah kenikmatan milik Akira dari luar, hingga suara desahan itu lolos dari bibir gadis itu. Merasa terkejut Akira diam, wajahnya memerah membuat Samudra melepaskan pungutannya. "Kamu sekarang benar-benar liar, Akira," ujar Samudra masih dengan posisinya. Akira yang merasa posisinya terlalu dekat membuatnya gugup. Samudra menatapnya intens. Bibir Akira yang membengkak lalu rambut panjang gadis itu yang berantakan benar-benar menambah kesan sexy. "Aku akan ke kamar," ujar Akira berusaha keluar dari kurungan Samudra. "Tidak boleh," jawab Samudra. Akira menghel

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-27

Bab terbaru

  • Jatuh Cinta dengan Majikan Sendiri   9. Liar

    Hening. Samudra masih memangut bibir Akira, lama kelamaan gadis itu membalas dengan Samudra yang menuntunnya. Tangan Akira berada pada rambut Samudra, meremasnya. Sedangkan tangan kiri Samudra digunakan untuk menahan tubuhnya, lalu tangan kanannya bergerak tak tinggal diam. Dalam hati Samudra tersenyum miring, Akira yang polos sudah menjadi liar karenanya hanya dalam jangka waktu yang pendek. Tangan kanannya meremas pelan dua buah kenikmatan milik Akira dari luar, hingga suara desahan itu lolos dari bibir gadis itu. Merasa terkejut Akira diam, wajahnya memerah membuat Samudra melepaskan pungutannya. "Kamu sekarang benar-benar liar, Akira," ujar Samudra masih dengan posisinya. Akira yang merasa posisinya terlalu dekat membuatnya gugup. Samudra menatapnya intens. Bibir Akira yang membengkak lalu rambut panjang gadis itu yang berantakan benar-benar menambah kesan sexy. "Aku akan ke kamar," ujar Akira berusaha keluar dari kurungan Samudra. "Tidak boleh," jawab Samudra. Akira menghel

  • Jatuh Cinta dengan Majikan Sendiri   8. Ketertarikan

    Seperginya Samudra, Akira segera bersiap-siap untuk pulang. Dan ia meninggalkan rumah dalam keadaan bersih. Samudra juga sudah berpesan jika ia tidak usah memasak makanan karena percuma Samuel tidak ada di rumah. Setelah memesan ojek online, Akira segera melangkahkan kakinya keluar rumah, tak lupa berpamitan pada pak Joko. Ojek Online yang dipesan Akira datang juga, dengan segera Akira menerima helm yang diberikan bapak-bapak yang akan mengantarkannya pulang. Sinar matahari begitu terik membakar kulit Akira yang putih. Untung saja Samudra membelikannya baju lengan panjang dengan celana jeans. Tapi perjalanan siang ini terasa cepat. Entahlah karena apa, yang Akira tau hatinya sedang senang. Ia jadi bertanya-tanya, apakah dirinya sudah jatuh hati pada Samudra karena perlakuan pria itu akhir-akhir ini? Akira menghela napasnya, mungkin ia harus membatasi diri dengan Samudra. Jika tidak ia harus menerima resiko, ya ia akan jatuh cinta pada pria itu. "Mbak sudah sampai," ujar bapak g

  • Jatuh Cinta dengan Majikan Sendiri   7. Morning Kiss

    Akira bersandar pada pintu kamar memegang dadanya, jantungnya berdegup lebih cepat. Ini gila! Batinnya. Bagaimana bisa ia membalas ciuman Samudra? Tadi begitu Samudra melepas ciuman mereka yang terjadi cukup lama Akira langsung melesat lari menuju kamar. Dan untung Samudra tidak menghalanginya, membiarkan dirinya pergi begitu saja. Lihat! Akira bercermin, penampilannya sekarang sungguh berantakan. Bibirnya yang membengkak, kemeja Samudra yang dipakainya sangat kusut, lalu rambutnya yang berantakan. Bibirnya berkedut, Akira memegangnya. Bahkan ciuman Samudra masih terasa di bibirnya. Ini benar-benar menjijikkan, batinnya. Akira yang polos seketika berubah menjadi Akira yang nakal dan liar. Dan sekarang tidak ada lagi bibir sucinya, karena ciuman pertamanya sudah dicuri Samudra. Dengan langkah lunglai, Akira berjalan menuju kasur lalu merebahkan dirinya. Menatap langit-langit, matanya menerawang. Ia harus membatasi semuanya sekarang, sebelum terlambat. Ia hanya takut jika Samudra

  • Jatuh Cinta dengan Majikan Sendiri   6. Tidak Ada Penghalang

    Selama perjalanan pulang, keduanya diam tidak ada yang membuka suara. Akira menatap jendela mobil, memperlihatkan jalanan yang mulai sepi karena sudah larut malam. Bintang dan bulan yang biasanya nampak, kini tidak terlihat. Lama-kelamaan kaca jendela mobil mulai basah, hujan mulai turun rintik-rintik. "Sebaiknya, kamu menginap di rumah. Karena sudah larut malam, Akira," ujar Samudra memecah keheningan. Akira mengangguk, untung Akira sudah berpesan pada Aji untuk menjaga Ara. Akira lalu mengusap bahunya karena dingin. Gaunnya yang terlalu terbuka membuatnya harus menahan hawa dingin yang menusuk hingga tulang. Sedangkan Samudra yang tau, karena tidak sengaja melirik ke arah Akira yang sedang mengusap-usap lengannya menjadi tidak tega. Dengan gagah, Samudra melepas jasnya ketika lampu merah. Lalu memakaikannya pada Akira, membuat gadis itu sedikit terkejut. "Eh." "Pakai, kamu terlihat kedinginan." Akira tersenyum hangat. "Terima kasih." Hujan deras menemani keheningan keduanya

  • Jatuh Cinta dengan Majikan Sendiri   5. Pesta

    Akira menghela napasnya lelah, setelah menerima telpon dari Samudra, Akira terduduk memijat pelipisnya. Akira benar-benar lelah sekarang, sungguh. Samudra menyuruhnya untuk datang ke rumah nanti siang, Akira sempat menolak tapi Samudra dan sifat keras kepalanya benar-benar membuatnya jengkel. Bagaimana tidak? Samudra bahkan menekankan kata bahwa pria itu tidak menerima penolakan dan itu artinya Akira memang harus datang. "Ayah, nanti siang Akira harus ke rumah pak Samuel.''Anton yang sedang berbaring menatap anaknya. "Bukannya Pak Samuel memberimu cuti sehari?""Ya, tapi anaknya yang keras kepala memaksa Akira datang," jawabnya merengek. Anton terkekeh."Yasudah datanglah."Akira mengangguk lesu sebelum berbalik untuk mencari Ara."Araaa," teriak Akira memanggil nama adiknya.Ara yang sedang berada di luar rumah bermain masak-masakan bersuara. "Iya mbak Ilaaa?!""Oh di sini rupanya," kekeh Akira yang sudah menemukan Ara.Akira berjongkok, mensejajarkan tingginya dengan Ara. "Nanti m

  • Jatuh Cinta dengan Majikan Sendiri   4. Tidak Menerima Penolakan

    "Ceritakan pada Ayah, bagaimana bisa kamu baru pulang pagi ini?" tanya Anton.Selepas menidurkan Ara, Akira segera menemui ayahnya. Gadis itu menghela napas. Cerita mengalir lancar begitu saja dari mulut Akira. Semua diceritakan tanpa ada kebohongan."Bagaimana keadaan Samudra sekarang?""Dia tidak kenapa-napa. Lukanya juga tidak terlalu parah."Anton bernapas lega. "Syukurlah.""Apa perampok itu juga melukaimu?"Akira menggeleng. "Tidak. Karena waktu itu yang keluar hanya Samudra, Akira menunggu di dalam mobil."Selesai bercerita kepada Anton perihal kejadian yang dialaminya bersama Samudra, Akira memutuskan untuk masak. Dan Akira sangat bersyukur, hari ini Samuel memberinya ijin untuk tidak berangkat. "Mbak mau ke mana?" tanya Aji yang sedang membuat layang-layang.Akira yang sudah siap dengan pakaiannya tak lupa kardigan berwarna hitam melekat pada tubuhnya. "Mbak mau ke pasar. Aji mau ikut?" tawar Akira. Aji langsung berdiri, tersenyum mengangguk. "Mau!"Akira terkekeh. "Yaudah

  • Jatuh Cinta dengan Majikan Sendiri   3. Kedua Kalinya

    Ciuman tak berlangsung lama karena Samudra langsung melepaskan pungutannya. Pria itu mendengus karena Akira hanya diam, tidak membalas ciumannya. Menarik diri, lalu bersandar pada kursi kemudi. “Ciuman terburuk yang pernah kulakukan,” gumam Samudra mendengus.Akira masih diam. Ia tidak percaya dengan apa yang barusan terjadi, Samudra menciumnya. Dan ini yang kedua kalinya. Lalu tanpa rasa bersalah, pria itu diam tidak meminta maaf. Akira jadi bertanya-tanya, ada apa dengan mulutnya? Kenapa Samudra suka sekali menciumnya tanpa permisi. Tadi Samudra hanya bertanya, apakah dia kedinginan tapi Akira hanya diam tidak menjawab. Membuat tiba-tiba pria itu menciumnya, melumat bibirnya dalam. Ia hanya diam, tidak membalas. Karena dasarnya ia juga tidak mahir dalam hal seperti itu. Karena itu adalah kedua kalinya dengan orang yang sama.Lalu kaca mobil terketuk, membuat keheningan yang terjadi beberapa menit yang lalu tidak menjadi senyap. Samudra menoleh ke arah kanan, menaikkan sebelah alisny

  • Jatuh Cinta dengan Majikan Sendiri   2. Kesialan atau Sebaliknya?

    Mereka masih sama-sama terdiam. Mencerna apa yang terjadi beberapa detik yang lalu. Samudra merutuki dirinya. Bagaimana bisa ia sampai kelepasan, tetapi, bibir itu benar-benar terasa manis. Bahkan sekarang, Samudra menginginkannya lagi dan lagi. Seakan, bibir merah ranum itu adalah candunya. Begitu memabukkan.Menatap gadis di depannya yang terlihat ling-lung ditambah bibir yang sedikit membengkak karena ulahnya terlihat sangat sexy. ''Kamu bisa keluar.'' Suara dingin Samudra menyadarkan Akira. Terlihat gadis itu tergugup, menormalkannya kembali lalu undur diri.Anggap saja, itu kecelakaan kecil. Batin Samudra. Ah, tapi Samudra menyadari dirinya benar-benar pria brengsek karena telah memperawani bibir gadis itu.Persetan dengan itu, ia tidak peduli.*****Akira menghela napasnya. Ciuman pertamanya, dicuri oleh anak majikannya. Siapa lagi jika bukan Samudra?Bahkan ia diam, tidak melawan. Lalu pria itu dengan seenak jidatnya tidak meminta maaf. Malah biasa-biasa saja dengan tampang wa

  • Jatuh Cinta dengan Majikan Sendiri   1. Pencuri Ciuman Pertama

    "Ayah, Akira akan bekerja. Akira pamit," ujar seorang gadis cantik mencium tangan pria tua yang terbaring lemah di atas ranjang. Dia—Anton, orang tua yang Akira punya satu-satunya.Pria tua itu mengangguk lemah. "Hati-hati ya, Nak. Jaga dirimu baik-baik, maafkan ayah karena sakit-sakitan ini."Akira menggeleng. "Tidak. Ini semua bukan salah Ayah. Ini memang sudah kewajiban Akira untuk mencari uang menggantikan Ayah. Dan Ayah istirahat saja di rumah."Akira lalu berbalik, berjalan melewati jalanan yang becek dan kumuh. Ya, Akira dan keluarganya tinggal di tempat yang begitu kumuh, rumah yang sempit. Tapi Akira bersyukur, ia masih memiliki tempat tinggal. Walau rumahnya entah bisa dikatakan layak atau tidak.Hidup seperti ini justru membuatnya selalu bersyukur dengan apa yang ia punya. Memiliki rumah kecil dengan keluarga yang menyayanginya. Akira tumbuh dewasa, tanpa seorang ibu. Ibunya itu pergi entah ke mana, karena bosan dengan kehidupannya yang miskin. Lalu meninggalkan ayahnya u

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status