Share

49. Gak Mau Rugi

Penulis: Flutterby
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Sekar melototkan mata membaca isi chat Shaka. Dia menggigit bibirnya.

'Bang Kay, pacar Sekar kenapa gemes banget~"

Pacarnya Sekar❤️

Sayaanggg

Allahu akbar!

Sekar menyerah. Lambaikan tangan ke kamera.

Pacarnya Sekar❤️

Sayang, dari tadi kok cuma diread? Aku ada bikin salah?

Pacarnya Sekar❤️

Satu menit kalo gak dibalas aku ke kelas kamu yaa

Sekar buru-buru mengirimkan balasan.

Pacarnya Shaka❤️

Jangan.

Shaka cemberut begitu membaca balasan Sekar.

Pacarnya Sekar❤️

Sayang, aku beneran ada bikin salah, ya? Maaaf

Pacarnya Shaka❤️

Gak gitu. Bentar lagi jam masuk, gak boleh mainan hape.

Shaka terkekeh. Teladan banget sih pacar gue.

Pacarnya Sekar❤️

Yaudah, pacar yang semangat belajarnya. I love you.

Sekar merasakan panas di pipinya membaca balasan chat Shaka.

Pacarnya Shaka❤️

Iya.

Evelyn

Ternyata lo cuma anggep omo
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Jatuh Cinta Pada Adik Musuh    50. Sekar Terpana

    Shaka cemberut. Dia kecewa Sekar berpikiran sedangkal itu tentang dia. "Kalau aku ngambek, kamu bakal bujuk aku, kan?" "Hah?" Sekar mengernyitkan dahi.Shaka menghembuskan nafas. Dia menatap Sekar yang kebingungan. Pacarnya benar-benar polos. Shaka kemudian terkekeh dan mengusap puncak kepala gadis itu."Kamu udah nuduh aku cowok yang gak suka ceweknya makan banyak. Kamu juga udah nuduh aku pacar munafik, Kar~"Sekar melotot. Dia menggelengkan kepalanya."Aku selalu menuhin loker kamu sama segala macam makanan. Tiap ke perpus aku juga nyelundupin makanan supaya kamu bisa makan sambil baca novel kesayangan kamu. Bahkan saku seragam aku selalu ada lolipop yang aku sediain buat kamu. Buat apa aku lakuin itu semua kalau aku gak suka, Kar~" Ucap Shaka pura-pura tersakiti. Padahal dalam hati dia sedang menahan diri untuk tidak tertawa karena melihat wajah Sekar yang sedang merasa bersalah yang sangat menggemaskan."S-Shaka, aku minta

  • Jatuh Cinta Pada Adik Musuh    51. Jalan Pak Supir

    "Hey, lo gak papa?" Pemuda itu melambaikan tangannya di depan wajah Sekar.Sekar berdehem dan menggeleng-gelengkan kepalanya. 'Lo udah punya pacar. Lo udah punya pacar.' "Thanks ya, lo udah nyelametin gue lagi." Sekar menatap cowok itu malu-malu. "Dulu lo juga, kan, yang udah bantu gue pas di perpus."Meskipun masih gantengan Shaka, tapi cowok di depannya ini juga sangat tampan. Dia hanya kalah karena bukan pacarnya Sekar. Coba saja- eh, Sekar langsung menggelengkan kepalanya. Apa yang barusan dipikirkannya. "Lo beneran gak papa, kan? Atau kepala lo pusing?" Cowok itu bertanya. Suaranya begitu lembut menyapa. Sekar meleleh lagi. "Iya, eh enggak!" Sekar memukul kepalanya.'Haduh ganteng banget. Sekar jadi gak fokus.'"Beneran gak papa?" Cowok itu menatapnya.Sekar berdehem sebelum menjawab. "Gue gak papa. Thanks, ya."Cowok itu tersenyum. "Gue antar ke depan. Evelyn dan temennya kemungkinan udah pulan

  • Jatuh Cinta Pada Adik Musuh    52. Kesukaan Zidan

    Zaki Bebas DakiGue sama Kayden ke tempat lo yaSekar melotot begitu membuka pesan baru dari Zaki. Tangannya buru-buru mengetikkan balasan.Sekar CantikJangan. Sekar sebentar lagi jalan kok.Zaki Bebas DakiYaudah gue sama anak-anak nunggu. Jangan lama-lama. Jangan gak jadi dateng lagi kayak kemaren.Sekar merasa bersalah setelah membaca pesan dari Zaki.Riuh tepuk tangan penonton mengalihkan perhatian Sekar. Tim Shaka sedang bersalaman dengan tim lawan. Sepertinya pertandingan telah berakhir. Shaka diusung teman timnya ke pinggir lapangan dengan gembira. Para supporter dari sekolah mereka terus menyorakkan nama Shaka. "Selamat, ya. Tim kamu menang!" Sekar mengucapkan selamat pada Shaka saat sudah berada di depannya."Semua ini karena kamu. Coba aja gak ada kamu, aku gak akan bisa sesemangat tadi. Makasih, ya." Shaka mengacak gemas rambut Sekar. Rasanya sangat bahagia sekarang.***"Kar,"

  • Jatuh Cinta Pada Adik Musuh    53. Kita Putus Aja

    "Jangan digalakin. Keliatannya dia udah capek banget." Zaki menepuk bahu Kayden. Kayden menatap sebal Zaki. Siapa juga yang ingin memarahi Sekar. Dia hanya menghawatirkan gadis itu. "Pergi lo!""Diusir dari rumah sendiri, bjir." Zaki bersungut-sungut keluar dari rumah. Kayden terkekeh melihatnya.°°°Sekar mondar-mandir di dalam kamar Zaki sambil menggigit kuku jarinya. Sesekali dia melihat jam yang tergantung di dinding kamar."Dah jam sepuluh lewat. Semoga bang Kay sama bang Jaki udah ke rumah depan." Sekar memejamkan matanya dan memutar knop pintu pelan-pelan."A-abang," Sekar menelan ludah melihat Kayden yang duduk menghadap langsung ke kamar Zaki. Mata tajam Kayden menatapnya intens."B-bang Jaki mana?" Tanya Sekar. Tangannya memuntir ujung kaos yang dikenakannya."Udah balik ke rumah depan. Sini," Kayden melambaikan tangannya. Dengan patuh Sekar duduk di sampingnya."Malam-malam kok keramas?" Kay

  • Jatuh Cinta Pada Adik Musuh    54. Mikirin Cowok Lain

    "Eh?" Sekar tersadar dari lamunannya. Dia langsung kaget melihat wajah Shaka sudah ada di depannya. Jarak mereka begitu dekat. Sekar juga baru sadar dia sedang duduk bersisian dengan Shaka."Ck." Shaka mendengus sebal melihat Sekar yang seperti tidak merasa bersalah sama sekali.Sekar menatap Shaka semakin bingung. Perkataan apa yang dimaksud Shaka. Jangan-jangan dia mengatakan sesuatu yang buruk saat melamun tadi. Atau jangan-jangan Shaka sudah tau bahwa dia sudah menebak rencana jahat Shaka. Sekar meneguk ludahnya kasar. Apa dia kabur sekarang saja.Shaka menatap Sekar dengan sebal. Dia sekali lagi menghembuskan nafas dengan kasar."G-gue punya salah apa lagi?" Sekar memberanikan diri bertanya. Setidaknya kalau Shaka ingin membun-uhnya, dia harus tau kesalahannya dengan jelas terlebih dahulu. Shaka menatap horor Sekar.Sekar yang melihat respon Shaka seperti itu membuatnya semakin bingung. Sumpah Sekar lebih memilih langsung d

  • Jatuh Cinta Pada Adik Musuh    55. Banyak Kemajuan

    "Namanya Kay, jadi bang Kay." Sekar nyengir menunjukkan barisan giginya yang rapi. Shaka terkekeh, "abang kamu pasti sayang banget sama kamu. Kamu sampai diizinin manggil begitu.""Itu panggilan aku buat abang dari kecil." Sekar mengangguk. "Sebenarnya aku udah berenti panggil Bang Kay semenjak smp karena baru sadar panggilannya gak sopan. Tapi kata bang Kay gak papa. Abang suka. Katanya itu panggilan sayang dari aku.""Terus panggilan sayang buat aku apa?" Shaka mengerlingkan matanya. Sekar tersipu dan segera membuang muka.Shaka terkekeh gemas. "Terus gimana, abang kamu gak hukum kamu, kan?" tanya Shaka lagi.Sekar menggeleng. Kayden memang tidak memarahinya, tapi Kayden jadi lebih pendiam kemarin. Kayden juga jadi lebih sering menanyainya sedang ada di mana."Kapan kamu ngenalin aku sama abang kamu?" tanya Shaka. Dia menggoyang goyangkan tangan Sekar yang sedang digenggamnya. "Nanti aja, ya. Aku belum bisa kalau sek

  • Jatuh Cinta Pada Adik Musuh    56. Yang Ada Sayapnya

    "Iya. Abang seneng deh. Bunda sekarang udah gak histeris lagi tiap liat abang. Kemaren juga bunda gak nolak pas abang mau salim.""Kita harus sering-sering jengukin bunda ya, bang. Sekar yakin bunda bakal sembuh dan bisa kumpul sama bang Kay lagi suatu hari nanti." Sekar tersenyum tulus."Gue selalu meyakini itu, Kar. Thanks, ya. Gue gatau gimana kalo gak ada lo." Kayden mengusap puncak kepala gadis itu.Jika bukan karena Sekar, tidak mungkin dia bisa berdekatan dengan bunda seperti sekarang. Sekar lah yang dengan sabar selalu membantu bunda untuk mengingat Kayden lagi. Sekar selalu membahas Kayden tiap bertemu Farah hingga Farah terbiasa mendengar namanya. "Bunda abang juga bunda Sekar. Sekar juga kepengen banget bunda sembuh. Tapi bang, Sekar takut....""Takut bunda sadar kalo lo bukan Putri?"Sekar mengangguk. Memang itu yang ditakutkannya selama ini. Dia takut bunda akan membencinya karena mengaku-ngaku sebagai anak bungsu m

  • Jatuh Cinta Pada Adik Musuh    57. Cincin Turun Temurun

    Kayden menyentil kening Sekar dengan sebal. Dia merampas ponsel Sekar dan segera menghapus foto yang baru dikirim Shaka itu."Abang jang-" Sekar melotot melihat gambar surga itu sudah hilang tanpa jejak. "Bang Kay jahat!""Heh bocil belum boleh liat foto gak senonoh." Kayden menepuk kepala Sekar gemas."Apanya yang gak senonoh, orang foto normal, kok." Sekar mengerucutkan bibirnya."Apanya yang normal. Air liur lo tuh udah mau netes."Sekar refleks mengusap sudut bibir membuat Kayden melotot kesal. "Sekaarrr."***Shaka menarik tangan Sekar ke tengah lapangan. Langkah kaki Shaka yang panjang membuat Sekar terseok-seok mengikutinya. Dia sedang membaca novel di perpustakaan saat tiba-tiba saja Shaka menghampirinya. Para murid yang penasaran mengikuti Shaka dan Sekar hingga ke tengah lapangan. Shaka mendorong Sekar ke tengah lapangan. Sebelum Sekar sempat menanyakan ada apa, Shaka melemparkan beberapa lembar foto

Bab terbaru

  • Jatuh Cinta Pada Adik Musuh    147. Tes DNA

    "Ternyata orang itu benar selingkuhan wanita itu. Mereka berhubungan sejak masih tinggal di desa." Oda menghisap rokoknya kemudian menghembuskan asapnya ke udara.Kayden berdecih melihat video rekaman di ruang hotel itu dan mencocokkan lagi dengan wajah laki-laki itu dengan selembar foto di tangannya dan selembar lainnya adalah foto Evelyn."Bukalah." Oda menunjuk berkas yang masih terbungkus rapi di atas meja."Bang Oda gak mau liat duluan?" Tanya Kayden. Tapi tangannya sudah membuka segel berkas itu.Oda terkekeh, "buat apa? Tanpa melihat pun aku sudah tau apa hasilnya."Oda memperhatikan raut wajah Kayden yang masam dan menaikkan sudut bibirnya dengan sinis. "Apa kataku." Katanya sambil tertawa."Seharusnya Kayden senang karena lampir itu terbukti bukan anak kandung om Dewo, tapi rasanya sakit liat Sekar selama ini diperlakukan gak adil sama om Dewo. Orang itu lebih mentingin ngebesarin anak yang ternyata bukan anak kandungnya

  • Jatuh Cinta Pada Adik Musuh    146. Jalan Berduaan

    "Jadi tujuh tahun lalu, tantenya temennya abang Sekar tiba-tiba bilang sama orang tuanya abang Sekar kalo temennya abang Sekar ini liat abang Sekar sendiri yang dorong adeknya ke tengah jalan raya sampai ketabrak waktu itu. Padahal gak. Ab-" "Maksud lo tante Desi? Jadi dia tiba-tiba pindah ke luar negeri gara-gara itu?" Ricko melototkan matanya. Suaranya tanpa sadar meninggi membuat beberapa orang dari meja lain memperhatikan mereka. "Beneran tante Desi?" Tanya Ricko lagi setelah beberapa saat. Suaranya lemah. Sekar mengangguk. "Gue juga gak nyangka. Selama ini tante Desi selalu baik sama kita." Musthofa mengerutkan dahi, "jadi lo curiga tante Desi ini terlibat? Atau paling gak dia tau pelaku aslinya? Gak mungkin dia tiba-tiba iseng aja bilang begitu, kan?" Sekar mengangguk. "Gio juga bilang dia gak pernah cerita tentang kejadian itu sama tante Desi sama sekali, tapi tante Desi bisa tiba-tiba datengin ayahnya abang Sekar. Pasti ada seseorang yang merintahin dia buat fitnah ab

  • Jatuh Cinta Pada Adik Musuh    145. Pria Berkacamata

    Kayden segera menutup matanya dengan tangan. "Bang," katanya jengah. Dia menatap sinis Oda setelah Oda menjauhkan kembali laptopnya. "Kayden baru tau abang bisa nyebelin kayak gini." Sungutnya. Oda tersenyum miring. "Kalau sudah tinggal lama memang begitu. Keluar semua sifat bobroknya." Dia lalu meniupkan asap rokoknya ke udara. Kayden cemberut. "Jadi yang cewek yang di video itu siapa?" Oda menghembuskan nafasnya kemudian terkekeh. "Sari. Ibu tirinya Sekar. Dan lawan mainnya adalah selingkuhannya. Bukan Dewo. Dilihat dari cara mereka berinteraksi, kemungkinan mereka sudah berhubungan sejak lama. Anak buahku masih menyelidikinya." Kayden menggelengkan kepalanya sambil bergidik. "Benar-benar keluarga istimewa." "Bayangkan bagaimana jika tua bangka itu tau dia ternyata diselingkuhi selama ini." "Karma." Bisik Kayden pelan. Dia terbayang Sekar yang selama ini terabaikan. Pria itu malah sibuk denga

  • Jatuh Cinta Pada Adik Musuh    144. Niat Jahat

    Mata Shaka melotot lebar-lebar. "Aku juga baru tau bulan lalu. Tapi aku yakin Ricko gak punya niat jahat. Lagipula sama kayak aku, aku adek Kayden tapi aku sekolah di Garuda gak niat jadi mata-mata. Ricko juga pasti sama." "Ini kenapa jadi kamu kayak lagi belain dia?" Shaka menatap sebal Sekar. Dia mengangkut gadis itu ke pelukannya. "Kamu percaya aku, kan?" Sekar mendongakkan kepalanya menatap Shaka. Shaka menghembuskan nafasnya. "Kayak kamu. Kalau memang kalian niat jadi mata-mata pasti geng Garuda gak damai-damai aja kayak sekarang. Aku cuma kecewa kenapa Ricko gak ngomong jujur aja." Sekar menyipitkan matanya, "kamu ngira ngomong sama kamu itu gampang. Belum dijelasin juga pasti udah dikasih bogem." Shaka terbahak. Dia memegangi sisi kepala Sekar dan mengecupi seluruh permukaan wajah Sekar. "Ini calon suami lagi berusaha buat berubah, sayang. Janji nanti gak emosian lagi." "S

  • Jatuh Cinta Pada Adik Musuh    143. Adik Sepupu

    Sekar meneguk ludah, "j-jangan." Raut wajah Shaka berubah masam. Dia membuang muka tak ingin Sekar melihatnya. "S-Shaka," panggil Sekar lembut. Hening. Shaka masih tak mau melihat wajahnya. "S-Shak," Sekar meraih tangan Shaka. Dia memberanikan diri menggenggam tangan itu. "Kenapa?" tanya Shaka getir. Matanya masih betah menatap keluar. "Apa kamu lebih suka sama yang lemah lembut kayak Ricko. Yang pikirannya dewasa, gak kekanakan kayak aku. Kamu pasti capek kan hadepin aku. Bentar-bentar emosi. Manja. Tukang modus. Suka maksa." Sekar terdiam. Dia merasa sedih tanpa alasan. "Kalau kamu bener mau kayak gitu, aku janji akan berubah. Tapi gak bisa instan. Aku butuh waktu buat buang semau sifat buruk aku ini. Tapi kamu jangan pergi. Temenin aku." "Shaka," Sekar menggelengkan kepalanya. Matanya berembun. "Gak ada yang perlu

  • Jatuh Cinta Pada Adik Musuh    142. Belum Usai

    Sekar melotot. Kenapa malah ke situ. "Tapi begitu aku sadar aku langsung dorong dia kok jauh-jauh." Shaka mengangguk-anggukan kepalanya. Bibirnya kerucut. "Aku juga udah mandi kembang tujuh rupa di rumah. Besoknya juga mandi pakai air tanah liat. Tanya aja Bella." Bella mengacungkan jempolnya dari kerumunan paling depan. Mandi dengan tanah adalah idenya. Sekar terkekeh geli mendengarnya. Shaka tersenyum lega melihat tawa Sekar. "Kamu cantik." Sekar langsung berdehem. Bisa-bisanya dia malah membayangkan Shaka mandi tanah liat dengan dada telanjangnya. "Kamu maafin aku, kan? Plis, sayang, dua hari aja hukumnya. Hari ini kita baikan, ya~" Sekar meneguk ludahnya. Kenapa Shaka sangat menggemaskan sekarang. "Maafin. Maafin." Bella mulai bersorak dan diikuti murid-murid lain. Suasana berangsur ramai. Shaka tersenyum dan mengacungkan jempolnya pada Bella

  • Jatuh Cinta Pada Adik Musuh    141. Perkara Posisi Tangan

    "Maaf ya, aku kemarin aku ngikutin kamu pulang diam-diam. Aku gak punya niat apa-apa. Aku cuma mau mastiin kamu sampai rumah dengan selamat." Bahkan saat Shaka masih salah paham dan tidak tau kebenaran tentang hubungan Kayden dan Sekar, Shaka sering diam-diam mengikuti Sekar pulang ke apartemen lamanya untuk memastikan gadis itu pulang dengan selamat. Shaka bahkan sering mengabaikan Evelyn yang berstatus pacarnya. "Lo gak punya kewajiban untuk itu." Sekar membuang muka. Jantungnya mendadak berdebar luar biasa. Shaka mengintip Sekar lewat spion. "Aku ngelakuin itu karena keinginan hati aku. Aku gak bisa tenang kalo belum mastiin kamu baik-baik aja." Shaka menghentikan motor besarnya di depan lobi gedung apartemen mewah Sekar. Dia mengulurkan tangannya untuk pegangan Sekar. Shaka membantu Sekar melepaskan helmnya. "Besok aku jemput, ya~" Shaka mengusap rambut Sekar sebelum menjalankan motornya. Dia tidak sabar

  • Jatuh Cinta Pada Adik Musuh    140. Anin dan Musthofa

    Ricko menatapnya sebal. "Gue bakal coba. Tapi gue gak bisa maksa kalo dia gak mau ketemu sama lo." "Bilang aja gue adeknya Andrew." "Yaudah. Buruan kita ketemu Shaka. Makin lama makin marah dia ntar." Ricko berjalan paling duluan. Sekar buru-buru bangkit dan mengejar langkah Ricko. "Ko," panggilnya. "Hm," Ricko meliriknya jengah. "Ternyata seru juga ya temenan sama lo." Ricko berdecih. "Gak. Gak tertarik gue punya temen modelan lu." Ricko mempercepat langkah kakinya. "Heh mulut lu. Gini-gini gue banyak duitnya ya!" Sekar menyingsingkan lengan bajunya dan mengejar langkah Ricko. Ricko terkekeh, "percuma banyak duit tapi doyan gratisan." "Itu namanya tidak menolak rezeki, Iko~" "Eh?" Ricko menghentikan langkahnya. Dia menatap heran Sekar. Sekar menggaruk tengkuknya, "kata Gio itu nama lo jaman bocah." "Ya ta

  • Jatuh Cinta Pada Adik Musuh    139. Nasi Padang

    Ricko terpaksa menyerahkan ponselnya. Dia berdoa semoga Sekar tidak menyebutkan nama Gio nanti. "Kok lama sih, Ko? Lo ke mana aja?" "..." Raut Shaka sudah sangat masam. Sekar mengabaikan telponnya dari kemarin, tapi malah beramah tamah dengan cowok lain. Apalagi suara Sekar terdengar ramah dan manja. Berbeda sekali jika sedang bersamanya yang selalu ketus. "Nanti pulang gue titip nasi padang ya, yang deket sekolah, pak-" "Kar, lo gak boleh selingkuh sama Ricko." "Anj-" Sekar melototkan matanya. Dia buru-buru memutus panggilannya. Gio terkekeh melihat wajah shock Sekar. "Ngapa lu?" "Shaka yang ngangkat. Untung gue gak ada nyebut nama lo." "Pasti dia lagi cemburu berat. Apalagi lo dari kemaren ngacangin dia." "Gue gak mau berurusan lagi sama mantan!" Sekar mengibaskan rambut dengan songongnya. *** "Kar," "Hmm" Sekar hanya berdehem. Dia masih sibuk mengunyah burger di tangannya. Akhirnya Ricko gagal membelikannya nasi padang. "Shaka minta lo balas chatnya." "Lo

DMCA.com Protection Status