Share

Bab 5 Tidak Kaget

Penulis: Samudra
last update Terakhir Diperbarui: 2022-08-22 19:13:35

Plak!!!

Sebuah tamparan keras di pipi Dela terdengar, pelayan yang baru saja berjalan masuk terkejut tapi dia dengan cerdiknya berpura-pura tidak melihat, meneruskan pekerjaannya membersihkan ruang tamu.

"Dengan siapa kamu sedang berbicara? Dasar tidak punya hati." Cindy menatap Dela selama beberapa detik dengan kejam, setelah itu dia baru berkata menghina, "Maksudmu sekarang aku yang menyuruhmu untuk pergi tidur dengan dia? Apakah kamu akan pergi mati kalau aku menyuruhmu? Bukankah ini semua karena kamu ingin menaikkan status dirimu? Sekarang malah berpura-pura pintar setelah mendapat keuntungan. Kalau bukan karena putriku Lily kabur tanpa jejak, jangan harap kamu bisa mendapat keuntungan ini!"

Dela menahan rasa sakit di pipinya juga memaksakan dirinya untuk tidak menangis. Dia lalu dengan sengaja berkata sambil tersenyum, "Kalau kamu merasa rugi, cari saja putrimu itu kembali lalu biarkan dia menikah ke Keluarga Wijaya. Kebetulan sekali aku juga tidak ingin menikah ke sana!"

Sepotong kalimat ini langsung membuat Cindy terdiam, dia hanya bisa menatap Dela dengan kesal.

"Apakah aku bisa naik untuk istirahat kalau Anda tidak ada keperluan lain lagi? Bibi!" Walaupun itu adalah kalimat pertanyaan, tapi Dela sudah terhuyung-huyung berjalan ke atas.

"Aku beri tahu kamu, untuk sementara ini jangan melakukan tindakan gegabah apa pun itu! Jangan lagi melakukan hal memalukan sehingga Keluarga Wijaya membatalkan pernikahan!" ujar Cindy memperingatkan.

"Tenang saja, ibuku tidak mewarisi gen tidak konsisten kepadaku. Jelas-jelas sudah menyetujui pernikahan tapi malah masih kabur lagi sehingga harus orang lain yang menyelesaikan masalahnya!" ujar Dela dengan perlahan sambil tersenyum sinis meninggalkan ibu tirinya yang memaki kasar di belakang.

***

Baru saja Dela sampai di atas, David Amanda terlihat mendorong kursi roda ke arahnya.

"Bagus sekali putriku," ujar David yang duduk di atas kursi roda sambil memegang sebuah koran dengan wajah berseri-seri, kerutan samar di wajahnya membuat dia terlihat sedang merasa bangga.

Satu bulan yang lalu dia baru saja mengalami serangan jantung sehingga harus dioperasi di rumah sakit, sekarang dia sedang dalam proses penyembuhan diri di rumah.

Dela menatap senyum di wajah ayahnya, dia mengepalkan tangan dengan kesal, kenapa ayahnya tidak pernah benar-benar peduli dengannya? Sekarang ayahnya hanya menganggap dirinya sebagai pion untuk memanipulasi saja.

Namun kenapa kalau Dela tahu ayahnya sedang memanfaatkan dirinya? Bagaimanapun juga David adalah kerabat dekat Dela dalam kehidupan ini, bagaimana mungkin Dela bisa melihat ayahnya dirawat di rumah sakit lagi karena serangan jantung? Dela diam-diam mengepalkan tangannya, mengingatkan diri sendiri untuk tidak menangis. Dia harus bisa menahan semua penderitaan ini.

"Ayah jangan selalu pikirkan semua hal ini lagi, yang terpenting adalah kesehatan Ayah."

"Aku mengerti, Putriku tapi Ayah tetap ingin mengatakan kalau Fredy pasti adalah pria yang pantas untuk dinikahi. Nilai pada dirinya tidak bisa kamu bayangkan! Kelak perusahaan kita sudah memiliki dukungan dari dia, maka aku tidak perlu lagi dikendalikan oleh Bibimu! Dia benar-benar terlalu ganas."

"Bukankah kamu menyukai Bibi?" Dela menghentikan langkahnya lalu bertanya sambil mengangkat alis.

"Bagaimana mungkin aku menyukai wanita ganas yang sama sekali tidak lembut seperti dia!" Ekspresi jijik David terlihat berbeda dengan ekspresi memuja seperti biasa kepada istrinya, "Kalau saja bukan karena dia bisa memberikan dukungan untuk perusahaanku, aku sudah akan menceraikannya sejak dulu."

Bab terkait

  • Jatuh Cinta Dengan Ranjang Presiden   Bab 6 Tidak Ada Pilihan

    "Lalu apakah ayah membuang Ibu karena dia tidak bisa memberikan keuntungan bagi bisnis ayah, benarkan?""Untuk apa membahas ini? Aku bercerai untuk kebaikan kamu dan adikmu!"Untuk kebaikan dirinya dan adiknya? Hati Dela penuh dengan sindiran, sudah tidak menginginkan istri dan anak tapi malah menikahi wanita lain, lalu bersikap lebih baik kepada anak orang lain daripada anak sendiri, apakah ini yang dimaksud untuk kebaikan dirinya dan adiknya?"Hah, kalau dibahas lagi sebenarnya memang harus berterima kasih kepada Lily. Kalau bukan karena dia tiba-tiba kabur, kamu tidak akan bisa mendapatkan Fredy!" David terlihat sangat bahagia seolah-olah sudah mendapatkan keuntungan besar."Ayah aku benar-benar sangat lelah, tubuhmu belum pulih, istirahatlah!" Dela yang sudah tidak ingin lagi mendengar ini semua berbalik ke kamarnya."Baik, pergilah istirahat, dengan begitu baru bisa menjadi pengantin yang cantik."Dela membelakangi ayahnya lalu memperlihatkan sebuah senyum yang penuh penderitaan,

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-22
  • Jatuh Cinta Dengan Ranjang Presiden   Bab 7 Pernikahan Dalam Hujan

    Pernikahan digelar sesuai dengan jadwal hari hujan, langit yang mendung menambahkan kesan melankolis pada acara pernikahan ini.Suasana pernikahan itu terlihat sangat megah, para pebisnis, politisi serta pejabat tinggi semuanya hadir. Tidak terlihat adanya reporter karena acara pernikahan tidak menerima liputan untuk media.Dela yang memakai gaun putih diserahkan oleh ayahnya kepada Fredy untuk menjadi istrinya dengan semua orang menjadi saksi mereka.Dela mengelus ringan cincin tanpa nama di jari manisnya lalu melirik pria tampan yang memakai tuxedo putih di sampingnya itu. Tiba-tiba Dela teringat dengan ucapan neneknya, "Dela jangan menangis, setelah kamu besar nanti pasti akan ada seorang pangeran tampan yang mencintai, melindungi dan menyayangimu. Dia tidak akan membiarkanmu ditindas, tidak akan membiarkanmu kelaparan, dia akan menjemputmu pulang pada malam hari, memelukmu dengan erat saat hujan petir juga merawatmu saat sakit."Apakah Fredy akan memperlakukannya seperti ucapan ne

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-22
  • Jatuh Cinta Dengan Ranjang Presiden   Bab 8 Penyiksaan Tidak Terkendali

    Perjamuan pernikahan diadakan di hotel kelas atas, Dela yang memakai sepatu hak setinggi 3 cm sudah terlalu lelah sampai tidak bisa menahan tubuhnya sendiri lagi. Dela yang berdiri di depan pintu bersama dengan Fredy untuk mengantar kepulangan tamu tiba-tiba jatuh terhuyung.Sebuah lengan kuat juga bertenaga langsung menarik tubuh Dela jatuh ke dalam pelukannya.Fredy memeluk pinggang Dela dengan kuat lalu tersenyum ambigu, "Apakah kamu sudah tidak sabar untuk masuk ke dalam pelukanku ketika tidak ada orang lagi?""Maaf, aku tidak sengaja terjatuh!" Dela sengaja mengabaikan sindiran dari Fredy lalu segera berusaha berdiri sambil meminta maaf.Mendengar itu, Fredy mengangkat alisnya sambil menatap Dela, "Bukankah sejak tadi kamu berdiri dengan baik-baik saja, kenapa tiba-tiba bisa terjatuh?""Aku terlalu lelah, kakiku sakit!" Dela menunjuk sepatu hak tingginya."Tidak enak badan?" Fredy membuat suatu kesimpulan untuknya.Dela mengangguk, "Boleh dikatakan seperti itu.""Kalau begitu kam

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-22
  • Jatuh Cinta Dengan Ranjang Presiden   Bab 9 Adik Sepupunya

    "Adik sepupu?" Dela hanya memiliki satu adik, Dela yang merasa aneh langsung menolak, "Ayah, adik dari mana? Aku bisa melakukan pekerjaan rumah, tidak perlu merepotkan orang lain!""Dela, patuhlah!" David yang tersenyum menatap Dela memberi isyarat agar Dela diam.Lalu tiba-tiba Cindy membawa seorang gadis yang memakai gaun putih untuk dikenalkan kepada Fredy, "Gadis ini adalah adik Dela. Dia bernama Angel Santoso, berumur 19 tahun juga sedang kuliah semester kedua! Angel ini adalah kakak iparmu, kelak kamu harus membantu kakakmu untuk menjaga kakak ipar dengan baik, mengerti?""Bibi dan Paman tidak perlu khawatir, aku pasti akan membantu kakak untuk menjaga kakak ipar dengan baik!" Angel tersenyum kepada Fredy setelah berjanji dengan nada manja. "Kakak ipar mohon bantuannya kelak!"Fredy mengangkat alis menatap Dela yang terlihat pucat, tatapan mata Fredy terlihat penuh dengan rasa bangga yang jahat, "Tentu saja aku akan menjaga adik istriku seperti adikku sendiri!""Terima kasih Kak

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-22
  • Jatuh Cinta Dengan Ranjang Presiden   Bab 10 Adegan Hidup

    Dela yang duduk di kursi belakang berusaha untuk tidak melihat adegan yang terjadi di depannya itu."Kakak Ipar, bagaimana dengan postur tubuhku?" Angel yang baru saja kenal tidak sampai 10 menit itu, sekarang kerah bajunya sudah sampai ke pinggang, seluruh tubuh bagian atasnya terekspos dengan postur duduknya mengangkangi Fredy, menggerakkan pinggangnya seperti seekor ular."Menurutmu?" Tangan besar Fredy dengan tidak sungkan langsung meremas bagian dada Angel sehingga membuat Angel mengeluh dengan berlebihan, "Ouh, Kakak Ipar jahat sekali!""Haha, begini saja sudah dikatakan jahat lalu bagaimana dengan ini?" Tangan Fredy tidak tahu meremas bagian mana tapi tiba-tiba di dalam mobil terdengar suara jeritan seperti kucing liar, "Kakak Ipar aku tidak tahan lagi, aku menginginkannya.""Haha." Fredy tersenyum tidak ingin melepaskan wanita di sisinya ini, Fredy lalu menatap ke seberang dengan tatapan bangga.Dela terus menatap ke luar jendela, darah mengucur dari sisi bibirnya yang sudah d

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-22
  • Jatuh Cinta Dengan Ranjang Presiden   Bab 11 Turun Ke Bawah

    Setelah itu, Fredy menarik Dela yang di depannya ke dalam pelukannya. Dela jatuh di atas tubuh Fredy dengan posisi tangan melingkar di lehernya. Fredy mendekatkan wajahnya ke sisi telinga Dela, "Haha apakah kamu marah karena aku lebih menyayangi dia daripada kamu? Baiklah kalau begitu, sekarang aku akan memuaskanmu pengantin baruku supaya hati kamu senang!" Setelah itu, Fredy langsung menarik tali renda gaun malam berwarna merah Dela ddengan kasar. "Fredy, ini di dalam mobil!" Dela berteriak keras lalu menahan tangan besar yang berada di atas pahanya, berusaha keras untuk melepaskan diri. "Tidak masalah dalam mobil, di sini juga tidak ada orang lain. Bukankah tujuanmu menikah denganku karena ini?" ujar Fredy sambil menggertakkan gigi, Fredy sudah bersikap seperti pria baik-baik selama satu hari untuknya lalu sekarang sudah waktunya dia beristirahat. Fredy akan mengembalikan semua jebakan yang diberikan oleh Dela dan Keluarganya kepada mereka sedikit demi sedikit. Fredy dengan kua

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-02
  • Jatuh Cinta Dengan Ranjang Presiden   Bab 12 Mengerikan

    "Kalau saja kamu berani tidak pulang, besok kita akan bercerai!"Setelah mobil meluncur pergi, satu menit kemudian Fredy menelepon yang langsung dimatikan setelah dia selesai berbicara.Dela yang memakai gaun malam berwarna merah memegang sepatu hak setinggi 3 cm miliknya, dia berjalan menyusuri jalan pegunungan tanpa alas kaki, sebagian besar kendaraan yang melintas di area vila ini adalah mobil pribadi mewah sedangkan taksi hanya muncul sesekali saja.Lalu yang lebih sial lagi, ponsel Dela langsung mati setelah Fredy memutuskan telepon.Lampu kuning yang samar-samar sama di kedua sisi jalanan sama sekali tidak bisa menghilangkan rasa takutnya, apalagi dandanannya sekarang yang membuat rasa takutnya semakin meningkat.Mimpi buruk beberapa tahun yang lalu muncul lagi dengan sangat jelas dalam pikirannya, Dela yang tidak bisa mengendalikannya terisak menangis, "Fredy kenapa kamu meninggalkanku sendirian di jalanan? Hal yang paling aku takuti adalah berjalan sendirian di jalanan pada ma

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-02
  • Jatuh Cinta Dengan Ranjang Presiden   Bab 13 Mengerikan 2

    "Siapa?" Dela yang masih ketakutan menghentikan langkahnya, dia berbalik sambil menelan ludah."Ayo naik, aku akan beri tahu kamu!""Sudahlah kalau kamu tidak mau mengatakannya, aku juga tidak ingin tahu!" Dela berkata dengan sedikit terbata-bata, karena ketakutan dia memperlambat langkahnya. Setidaknya orang ini bukan hantu, bahkan dia terlihat baik.Brian Loy menopang satu tangannya di pintu mobil lalu satu tangan lagi memegang kemudi mobil, wajahnya yang lebih cantik dibandingkan dengan seorang wanita menatap ke arah Dela, "Apakah kamu tadi melihat seorang wanita yang memakai pakaian warna merah menghentikan mobil?""Tidak." Dela menatap pakaiannya lalu menggelengkan kepala, "Kamu jangan menakutiku. Hanya ada aku sendiri di jalan ini lalu mobilmu adalah mobil kedua yang melewati jalan ini!""Oh begitu!" Brian melanjutkan lagi tanpa ragu, "Aku tidak menakutimu, aku hanya penasaran saja. Setiap kali melewati tempat ini, aku akan dengan sengaja men

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-03

Bab terbaru

  • Jatuh Cinta Dengan Ranjang Presiden   Bab 82 Wawancara Di Tempat

    'Fredy!' teriak Dela dalam hati, matanya yang jernih terlihat sangat kesal."Sebenarnya wawancara aku dan Nona Dela tadi berjalan sangat lancar. Aku sangat menyukai pertanyaan yang dia ajukan, sangat berstruktur dan terarah!" ujar Fredy bersamaan dengan Dela, momentum saat Fredy berbicara kebetulan menutupi suara Dela.Dela menghela napas lega, pipinya yang seperti giok terlihat memerah karena merasa bersalah.Fredy menatap Dela dengan serius dan memberikan penilaian tinggi untuknya, "Hah, Dela memang pantas menjadi penyiar terbaik MBS. Dia benar-benar berbeda dari yang lain, tidak hanya sikap profesionalnya yang tinggi tapi keterampilan wawancaranya juga hebat!Fredy menambahkan lagi, "Aku ingin penyiar terbaik yang melakukan wawancara sepenuhnya, tidak boleh diganti dengan orang lain secara tiba-tiba!"Dela yang berdiri di samping terlihat pucat. Bagaimana dia bisa tidak mengerti dengan maksud dan tujuan Fredy setelah konflik yang sudah terjadi dua kali?Ekspresi pucat Dela perlahan

  • Jatuh Cinta Dengan Ranjang Presiden   Bab 81 Kehangatan Di Dalam Ruang Tamu

    "Karena kamu sudah membereskan semuanya untukku, aku semakin tidak bisa mengganggu pekerjaanmu lagi. Presdir Fredy, aku pergi dulu!" Dela mendorong dada Fredy dengan kuat, dia ingin kabur."Pergi?" Fredy mengunci tubuh Dela lalu menunduk dan mengecup bibir merah Dela dengan kuat, "Karena hal yang menggiurkan sudah datang sendiri, bagaimana mungkin aku lepaskan semudah itu?"Ekspresi jahatnya terlihat yakin harus mendapatkan Dela."Jangan Fredy, aku datang untuk melakukan wawancara. Kamu tidak bisa seperti seorang maniak gila, jangan lupa dengan status Presdirmu!" Dela menghindar dari ciuman Fredy lalu mengingatkannya.Tatapan mata Fredy yang hitam terus menatap pipi Dela yang bulat seperti bulan, tangannya yang besar memegang pinggang Dela yang ramping, "Memang benar Presdir tapi aku juga seorang pria, memiliki keinginan pada perempuan. Sekarang adalah waktu, tempat dan orang yang tepat, bagaimana mungkin aku melepaskanmu lagi, istriku!" Fredy menyebut ucapan istriku dengan begitu san

  • Jatuh Cinta Dengan Ranjang Presiden   Bab 80 Wawancara Eksklusif

    "Haha, harus menggunakan sikap yang berbeda kepada orang yang berbeda. Aku mengerti maksudmu, tidak masalah. Ayo kita pergi!" Dela membuka pintu mobil lalu masuk ke dalamnya.Saat Dela sudah keluar dari ruangan, Niar langsung mengeluh kepada sesama rekan kerjanya, "Sifat Penyiar Dela benar-benar sangat jelek, sulit sekali membereskan sebuah berita untuknya! Tidak peduli bagaimana aku membuatnya, dia selalu mengatakan tidak bagus. Elemen berita mana yang tidak aku pahami? Waktunya sangat akurat, tempat juga sangat rinci, sudah berapa wanita yang diperkosa oleh 'topi hitam', bagaimana penampilan mereka, lalu apa yang disukai dari maniak itu dari para korbannya, semua aku ingat dengan sangat jelas.""Benar, Penyiar Dela selalu mengambil tindakan yang besar. Haha, dia sangat hebat dalam menyiarkan dan wawancara, tidak ada yang bisa sehebat dia!" Orang yang berbicara adalah Jeni Lorens yang sama-sama masuk ke departemen berita bersama dengan Dela, hanya saja dia sampai sekarang dia masih m

  • Jatuh Cinta Dengan Ranjang Presiden   Bab 79 Insiden Topi Hitam

    Fredy dengan fokus menatap siaran ulang berita, penyiar cantik yang terlihat di layar sedang mewancarai beberapa politisi di ruang konferensi pemerintah.Ucapannya terdengar jelas, semua pertanyaan juga sangat spesifik. Beberapa pertanyaannnya sangat tajam sehingga para politisi itu sedikit kebingungan menjawabnya!Fredy yang menatap televisi tiba-tiba teringat dengan tingkah licik wanita itu, Fredy tersenyum dan ada perasaan gembira yang sudah lama tidak muncul dalam tatapan matanya."Apakah Ayah menonton komedi? Bukankah itu adalah siaran berita yang membosankan?" Jordan mengikuti tatapan ayahnya yang menonton siaran berita selama satu menit itu, dia benar-benar tidak bisa menemukan hal yang bisa membuat Ayahnya tersenyum.Penyiar wanita dalam berita itu menanyakan pertanyaan tentang harga rumah yang tinggi. Mungkinkah ini yang membuat ayahnya tertawa? Belakangan ini dia datang untuk hidup di kota ini bersama dengan ayahnya, itu semua karena ayahnya yang sedang mengembangkan bisnis

  • Jatuh Cinta Dengan Ranjang Presiden   Bab 78 Kekerasan Penuh Darah di Ruang Tamu

    "Presdir Wijaya, terima kasih atas niat baikmu tapi sudah ada yang datang menjemputku!" Dela mengambil tas kulitnya dan mengucapkan salam perpisahan."Dela, trik yang kamu mainkan semakin banyak saja!" Fredy menggeleng lalu menatap punggung Dela yang sangat memikat itu perlahan menghilang di pandangannya.Hah, Dela … tidak peduli seberapa liciknya kamu, pada akhirnya kamu tetap milikku!…Pada saat jam 10 malam, Fredy mendorong pintu masuk dan berjalan ke ruang tamu.Saat itu, dahinya terus mengernyit dan pada saat ini terlihat beberapa kerutan yang cocok dengan usianya.Lantai yang berwarna terang ditutupi dengan beberapa bungkusan makanan ringan berwarna-warni, beberapa botol minuman soda juga terlihat tergeletak jatuh di samping meja.Suara pertempuran, gelak tawa, pedang yang menusuk tubuh serta darah menyembur karena tindakan kekerasan terdengar!Seorang anak laki-laki yang duduk di atas karpet wol, mengetik

  • Jatuh Cinta Dengan Ranjang Presiden   Bab 77 Malam Yang Nyaman

    "Bajingan, Fredy … lepaskan aku!"Saat ini, Dela sudah didesak ke sudut ruangan oleh Fredy, roknya sudah terangkat dan sepasang kaki putih terjalin dengan kaki panjang yang dilapisi dengan celana berwarna biru tua, mereka secara tidak sengaja membentuk sebuah pose ambigu yang menarik."Akan kulepaskan, tapi nanti." Fredy mengeluarkan kesayangannya yang sudah berdiri tegak dari dalam celananya, "Ayolah, cepat! Pacarmu sudah tidur lelap!""Kamu benar-benar menjijikkan, kenapa sebelumnya aku tidak menyadari kalau kamu begitu menyebalkan?" Dela menolehkan kepala, sikap Fredy sekarang benar-benar membuatnya merasa sangat kecewa. Awalnya dalam hati Dela, Fredy seperti pangeran sempurna dalam cerita dongeng, wajahnya yang tampan yang elegan dan berkarisma, sangat terdidik dan berasal dari lingkungan ternama.Selamanya Dela hanya perlu memandangnya saja, Dela tidak hanya mencintainya, dia juga menghormati dan kagum pada Fredy.Walaupun Fredy pernah

  • Jatuh Cinta Dengan Ranjang Presiden   Bab 76 Merayu Pria

    Fredy melemparkan orang yang mabuk sampai tidak bisa berdiri dengan stabil ini ke atas ranjang besar di kamar presidential suite.Julius yang sudah tidak sadarkan diri bergumam tidak jelas di atas ranjang, gerakan tangannya juga terlihat tidak jelas.Dela yang masuk setelahnya sengaja tidak menutup pintu, "Terima kasih Presdir Wijaya sudah membawa Presdir Julius kemari, aku saja yang menjaganya di sini tidak perlu merepotkan Presdir Wijaya lagi."Dela berdiri di samping pintu, mengucapkan terima kasih dengan sopan dan formal lalu meminta Fredy untuk pergi.Fredy sepertinya tidak mendengar ucapannya, dia menghembuskan napas dan berbalik menatap Dela, "Aku sedikit haus, bisakah ambilkan sedikit air untukku!"Kamar presidential suite memiliki segalanya dan akan terlihat sedikit berlebihan kalau meminta pelayan mengantarnya. Bagaimanapun juga dia sudah membawa Julius kemari, tidak peduli sebagai pacar atau bawahan Julius, Dela tidak bisa menolak permin

  • Jatuh Cinta Dengan Ranjang Presiden   Bab 75 Di Mana Daging Itu Tumbuh?

    "Haha, tidak disangka Presdir Wijaya humoris juga!" Julius yang masih mudah hanya ikut tertawa, Fredy yang hanya mengucapkan beberapa kata kasar sudah membuat Julius merasa hubungan mereka sudah dekat.Dela sangat kesal sampai tidak bisa berbicara, sekarang dia baru tahu ternyata Julius itu sama seperti wanita lain, tidak tahu bagaimana cara menghormati wanita.Julius menjawab ucapan tapi Fredy malah tidak melanjutkan pembicaraan ini, "Lebih baik kita kembali ke bisnis saja, ayo pesan makanan dulu, jangan biarkan manajernya panik! Dela, coba lihat apa yang kamu suka?"Panggilan Fredy terdengar semakin akrab, tadi dia masih memanggil Dela Amanda, lalu Nona Dela dan sekarang langsung memanggil nama Dela.Panggilan ini membuat Dela merasa tidak nyaman, atas dasar apa Fredy memanggil namanya dengan begitu akrab? Lagi pula, Dela semakin tidak suka Fredy yang mendekat sesuka hati dan menyemburkan hawa panas pada tubuh Dela.Untuk menghindari gangguan dar

  • Jatuh Cinta Dengan Ranjang Presiden   Bab 74 Klien Besar MBS

    Dela menatap ponselnya dengan penasaran, dia mendecak lalu menyimpan ponselnya dan membuka pintu.Melihat lampu di apartemen lantai 12 sudah menyala, Julius yang bersandar di mobil bersiap membuka pintu mobilnya.Saat ini, sebuah mobil muncul dari kegelapan melewati mobilnya sehingga hampir menabrak Julius, "Hei, apa kamu bisa menyetir atau tidak."Mobil itu langsung berhenti, pemilik mobil seolah-olah sengaja memprovokasi dengan melemparkan puntung rokok keluar lalu melaju pergi.Dela yang memakai gaun bermerek warna emas mengikuti Presdir MBS masuk ke sebuah hotel lokal yang terkenal, mereka berdua menuju sebuah ruangan pribadi di lantai dua.Ruang pribadi yang didekorasi dengan begitu megah cukup untu menampung pesta kecil berjumlah 30 orang. Di atas meja bundar yang sangat bersih terdapat sebuah lampu kuning bulat, cahaya keemasan yang lembut membuat ruangan itu terlihat lebih indah.Namun, dalam ruangan sebesar ini tidak terlihat orang lain selain mereka berdua!Dela mengernyit d

DMCA.com Protection Status