Share

Kue Pernikahan

Aku bersikap biasa saja saat Mas Arman keluar dari kamar mandi. Ia menghampiriku, lalu tersenyum. Biasanya dia tak pernah sesemringah ini.

"Kenapa, Mas?" tanyaku.

"Aku cuma kangen aja sama kamu, Lita. Gimana kehamilanmu?" tanya Mas Arman.

"Alhamdulillah baik. Tumben, Mas nanya-nanya?" Aku berekspresi heran saat bicara.

"Kan aku Ayahnya. Masa nggak boleh nanya?" ucap Mas Arman.

Aku langsung tidur kembali.

"Lita, kamu nggak mau makan bawaanku?" tanyanya.

"Nggak ah, udah kenyang!" jawabku sembari merebahkan diri ke arah tembok.

'Mas Arman, kamu takkan menyangka kalau aku sudah tau semua perbuatanmu. Akan kubalas perlakuanmu ini, Mas!' batinku sebelum tidur.

Ia kembali ke meja makan dan memainkan ponselnya.

***

"Dek, hari ini aku harus memberimu uang belanja berapa? Karena aku sepertinya akan nginep di toko. Akhir-akhir ini sering terjadi pencurian, aku khawatir. Jadi mau ronda di sana." Mas Arman bercerita.

"Ya Allah, Mas. Kamu tau dari mana kalau di sekitar toko terjadi pencurian? Kan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status