Share

Bab 87 - Pergi

Suasana hening melingkupi area pemakaman di wilayah Jakarta Selatan. Hanya ada sedikit orang di sana yang sedang berziarah. Selebihnya sunyi.

Seorang perempuan tua memandangi pusara di hadapannya dengan tatapan nanar. Sekali-sekali dia akan mengusap matanya yang berair. Kemudian dia bermonolog sambil membayangkan sosok suaminya yang telah wafat 5 tahun silam.

Sulistiana mengadukan kegundahan hatinya, akibat rencana pernikahan putri bungsunya. Sulistiana sangat berharap jika Dhahir Dewawarman bisa mendengarkan curahan hatinya. Meskipun dunia mereka sudah terpisah.

Langit senja kian menggelap. Sulistiana menengadah untuk memandangi sang surya yang makin meredup. Sebelum akhirnya benar-benar tenggelam di ufuk barat.

Perempuan tua berjilbab krem menarik napas dalam-dalam dan mengembuskannya perlahan. Sulistiana enggan beranjak karena masih merindukan suaminya.

Sulistiana mengalihkan pandangan pada beberapa orang pengunjung makam lainnya yang bergerak menjauh. Dia mendengkus pelan, la
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Mispri Yani
ya ampuuun ini emak satu demen banget bikin drama seharusnya kan ngga usah ngambek lagian kisah Heru, Aric dan Sekarang udah jadi bukti kalo perjodohan nya ngga bagus masih aja ngotot
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status