Karina berjalan di koridor rumah sakit, mencari-cari keberadaan Permaisuri Lulu. Sudah saatnya wanita berisik itu menjadi boneka Karina.
“Itu dia.” Batin Karina melompat kegirangan melihat Permaisuri Lulu sendirian di sebuah lorong.Namun, saat Karina hampir menggapai wanita itu, sekitar 20 meter darinya, selir-selir Pangeran Adam tiba-tiba muncul dan mengelilingi Permaisuri Lulu seperti kawanan semut mengincar gula.“Kami tidak bisa menemukan Pangeran Hendrik dimanapun. Resepsionis tidak mau memberitahu kita.” Kata salah satu selir.“Rumah sakit macam apa ini?” geram Permaisuri Lulu. Kakinya memukul lantai beberapa kali sebelum tiba-tiba menoleh ke arah Karina. Karina pun tidak menghindar apalagi bersembunyi.“Kamu ... “ Permaisuri Lulu melongo.“Cari apa Lulu? Kamu tidak diperbolehkan menemui Pangeran Hendrik. Lebih tepatnya, kami yang tidak mengizinkannya karena dia sebentar lagi akan menjalani operasi yang kedua.” Karina sedikit tahu perjalanan mediSekali lagi malam tanpa Pangeran Daniel di sisi. Begitu hampa juga sunyi. Malam itu Karina bermimpi semua orang yang pernah dia hipnotis berkumpul di sebuah altar. Mereka menyembah kepada Karina yang duduk di atas singgasana. Karina melihat secara Eagle Eye, dirinya dalam mimpi itu menari di hadapan semua pengikutnya. Satu persatu kain yang dikenakan Karina terlepas dari tubuhnya.Degh! Karina melihat dirinya tanpa busana dikepung oleh pria dan wanita tanpa busana pula. Tidak berselang lama, Karina diserbu dari segala penjuru. Bagaikan pemandangan di film zombie apocalypse, Karina melihat dirinya digilir oleh pria dan wanita itu. Saat giliran Pangeran Hendrik yang menyetubuhinya, Karina menjerit histeris.“Mi—mimpi?” sisi kiri kepala Karina terasa nyeri. Ini adalah efek samping terlalu sering melakukan hipnotis. Karina lupa dengan pesan dosen psikologi nya. Apabila terlalu sering melakukan hipnotis, Karina akan mendapat bunga tidur yang aneh-aneh dan menurunkan kuali
Juara ketiga ... adalah ... Diana Rubycon!Selamat pada nona Rubycon sang ratu lebah!Juara berikutnya, dengan perolehan skor lebih tinggi dari ratu lebah, adalah ... Ilvine Barack, atau yang lebih dikenal sebagai, ratu kecantikan dari selatan! Selamat Ratu kecantikan selatan.Jantung Lulu berdegup sangat kencang. “Kapan namaku dipanggil? Jangan-jangan mereka ingin menjadikan aku juara satu?”Beda dengan Lulu yang tegang, Karina sangat santai, bahkan meminta kursi pada panitia. “Boleh minta kursi? Aku tidak kuau berdiri lama dengan perut berisi seperti ini.”Dengan sangat sopan panitia acara itu membawakan kursi agar Karina bisa duduk. “Silahkan nona—eh Permaisuri,”Juri mengumumkan juara satu dari perlombaan ini. [ Dan juara satu yang berhasil mengalahkan semua perempuan cantik serta berbakat yang hadir di pesta tahun ini adalah ... Dia adalah Karina Landau!] Suara juri menggema di seluruh ruangan, disambut dengan tepuk tangan meriah dari penonto
Setelah pertunjukkan pertama selesai, Lulu merasa sangat lelah. Beruntung makanan yang dibawakan oleh staf dapur dapat meningkatkan staminanya.Saat jam pertunjukkan kedua dimulai, Lulu kembali berlenggak-lenggok dengan lincah mengikuti irama musik. Lulu sangat malu. Rasanya dia ingin melepaskan pakaian itu dan telanjang sekalian. Habisnya tidak ada gunanya memakai pakaian atas yang hanya menutupi puncak gunungnya.“Lebih semangat lagi menarinya! Setelah ini anda masih punya satu pertunjukkan hari ini.” Kata Belfast yang bertugas menjaga Lulu.“Sialan! Hidup kalian tidak akan bahagia setelah menindas putri hakim besar sepertiku!”Belfast mendapat sebuah ide. Dia menghubungi Pangeran Daniel untuk meminta izin.“Asalkan kau bisa mengendalikan pasukan kita supaya tidak bertindak keterlaluan maka tidak ada masalah. Kami bukan lagi saudara, hubungan darahku dengan Adam sudah putus saat dia menentangku menjadi Raja!”Pangeran Daniel mematikan hpnya dan kembal
“Kau juga ingin menantangku? Kenapa banyak orang tidak tahu diri di pasukanku?”Santorino menyalakan rokok, dia berkata, “Saya tidak menentang anda, hanya menyebut anda bodoh, itu saja.”“Berani kau menyebut aku bodoh!”“Anda memang bodoh kan,” Santorino tersenyum sungging. Matanya menatap tajam Pangeran Adam yang gemetaran.“Lakukan saja perintahku, anjing pemburu! Aku perintahkan kau—“ belum selesai Adam bicara Santorino sudah memotongnya.“Biarkan saja Pangeran! Gudang-gudangmu tidak dalam bahaya! Jangan mau dipermainkan oleh mata-mata rendahan itu.”Pangeran Adam menggaruk rambutnya dengan kasar. Pada saat tidak bisa menentukan pilihan seperti ini, biasanya Adam menemui Hendrik. “Tapi Hendrik sedang di rumah sakit Bio Hydra. Ada indikasi dia mengkhianati kami. Kenapa juga Laris harus memasukkannya ke rumah sakit Bio Hydra milik Daniel. Dasar Laros, otak otot bodoh!”Saat Pangeran Adam sibuk mengumpati saudaranya, selir paling berkuasa milik Pan
30 menit yang lalu, Pangeran Daniel menyuruh anak buahnya melenyapkan mayat Lady Lucafritz ke laut. “Lakukan dengan cepat dan jangan sampai Lady Karina mengetahui ini. Aku berjanji akan memakamkan wanita itu dengan layak, tapi itu hanya akan membuang-buang tanah pulau.” Ucap Pangeran Daniel dengan kejam. “Akan ada bonus kalau pekerjaan ini berhasil dengan sempurna.”Mendengar akan mendapatkan bonus, terbakarlah semangat mereka.***Beberapa menit sebelum mata-mata Pangeran Adam menyerang, keempat tentara itu sedang asik menebak-nebak hadiah yang akan mereka dapatkan.“Semoga hadiahnya 2 cangkir kopi susu gratis selama seminggu.”“Apa-apaan itu! Lebih baik uang untuk menyewa pelacur. Tubuh Lady ini sangat mantap, rasanya tiada duanya.”“Cih! Kau memang pemain wanita. Aku saja baru pertama kali mencicipi tubuh wanita. Tidak sia-sia mengikuti Pangeran Daniel. Rewardnya saja main seronde dengan keluarga kerajaan.”“Ha ha ha, aku setuju denganmu.
Tidak mungkin situasi saat ini tidak diketahui oleh anggota keluarga kerajaan yang lain. Sebagaimana moto kerajaan Austria ‘Raja kami menguasai sampai ke lubang cacing’ Yang Mulia Raja, Permaisuri Ratu, keluarga Pangeran kedua, keluarga pangeran ketiga, keluarga pangeran kelima, dan para pejabat petinggi istana, menonton perseteruan Daniel dan Adam seperti menonton pertunjukkan sirkus.Segelas wine di tangan mereka, senyum merekah kala menatap layar yang digunakan untuk mengintip pertengkaran berdarah antara dua pangeran. Entah apa yang menyebabkan dua pangeran itu berseteru. Mereka hanya tahu, Daniel menculik Lucafritz lalu Adam datang untuk menyelamatkannya.“Schumahal, kau melihat ini?” Sheehan Lambert berbicara malas di telepon.“Aku melihatnya. Kedua belah pihak terlihat sangat murka. Mungkin salah satu dari mereka akan benar-benar mati hari ini.” Dewa Perang Schumahal yang bergandengan tangan dengan Pangeran kedua tertawa terbahak-bahak.Sheehan Lambert tid
Karina merasa nyeri di bagian belakang kepalanya. Mimpi itu tampak seperti pertanda. “Haruskah aku memercayai mimpi itu?”Karina mengingat setiap bait dari bayi setan itu. Ucapannya seperti prediksi masa depan yang jelas. “Aku harus melarang Pangeran Daniel membunuh Pangeran Adam. Jangan sampai darah seorang Pangeran benar-benar tertumpah di hari paskah.”Karina membuka lemari pakaian. “Bahkan Daniel menyiapkan baju sebanyak ini. Dia benar-benar berpikir akan ada masanya aku bersembunyi di tempat ini selama berhari-hari.”Karina membayangkan seandainya Daniel kalah dan dia harus mengungsi di bunker itu selama satu bulan. Kesepian, ketakutan, dan keputusasaan bergabung menjadi satu. Membayangkannya saja sudah membuat kaki gemetar.“Pangeran Daniel memang tampak baik di depanku, tapi aslinya dia tidak terlalu berbeda dengan saudara-saudaranya. Kalau Pangeran Daniel terbunuh, tidak akan ada yang bersimpati kepada kami. Pasukan kami akan terpecah belah dan kehilangan
Karina terjatuh dari tempat tidur. Mimpi buruk itu menyerang lagi. Kali ini entitas dalam mimpinya memaksanya membatalkan perang antara Pangeran Daniel dengan Pangeran Adam bagaimanapun caranya.“Yang benar saja, aku bahkan belum bicara sepatah katapun dengan Pangeran Daniel sejak dua hari yang lalu.”Karina terserang demam selama dua hari terakhir. Beban mengandung anak, ditambah mimpi buruk berulang, ditambah lagi keinginannya untuk membantu membuat Karina diliputi stress yang lumayan berat.“Akhh ... Ahh ... Pelayan! PELAYAN!”Dua pelayan, pria dan wanita menyerbu ke dalam kamar saat Karina memanggil mereka.“Bantu aku berdiri,”Setelah itu Karina kembali duduk di tepi tempat tidur. Pelayan bertanya dengan khawatir, “Mau saya panggilkan dokter Permaisuri?”Karina menggeleng. Yang dia perlukan bukan istirahat. Dia sudah beristirahat selama dua hari dan tidak kunjung sembuh. Keadaan Karina yang tidak kunjung sehat membuat Pangeran Daniel tidak ena