Yang Mulia Raja yang biasanya tampak gelisah saat kelima anaknya berkumpul hari ini jauh lebih tenang. “Aku mengumpulkan kalian semua hari ini disini untuk ... “ Kata-kata Yang Mulia Raja menggantung di udara.
“Ayah, jangan buat kami penasaran!” Salah satu Pangeran, yaitu Pangeran keempat mendesak ayahnya.“Sabar kak Adam. Mau kemana sih buru-buru sekali? Kalau kakak takut tidak bisa memanaskan kamar kakak malam ini, kenapa tidak nyalakan api saja di halaman?” kata Pangeran Garam menyinggung soal libido Pangeran Adam yang terlalu tinggi.“Pfft! Benar katamu Garam. Daripada meniduri pembantu disini lebih baik kau bermalam di depan api unggun.” Oceh Pangeran ketiga, Hendrik Roches memanas-manasi.“Hati-hati ketemu rumput kering di halaman. Nanti kau bisa ikut terbakar.” Pangeran kedua, Laros Roches turut memanfaatkan kesempatan ini untuk merendahkannya Pangeran Adam.Setelah kehilangan persahabatan dengan bos tambang berlian, toko Royal Roches milik Pangeran ASemua pandangan tertuju pada Pangeran Daniel. Hampir semua orang memikirkan hal yang sama. Keberanian Pangeran Daniel patut diacungi jempol.“Aku punya hal penting lain untuk dilaksanakan. Istriku, entah bagaimana pingsan di taman dan aku harus segera menemuinya.”Brak! Tangan Yang Mulia Raja yang kekar menghantam meja. Seketika membuat meja kayu dengan ukiran kuno itu berlubang.“Rajamu sedang bicara, Pangeran Daniel. Bagaimana perasaanmu jika anakmu kelak melakukan hal yang sama seperti yang kau lakukan saat ini?”Pangeran Daniel menjawab dengan seringai tipis di wajahnya. Sebenarnya dia merasa senang bisa membuat ayahnya naik pitam, meskipun sebenarnya dia tidak bermaksud seperti itu saat mengangkat pantatnya dari kursi.“Aku hanya pergi sebentar untuk memastikan keadaan istriku. Lagipula, ayah sudah tahu jawaban kami semua kan?”“Hentikan Pangeran Daniel!!”Glek! Sang Dewa Perang Sheehan Lambert menjaga pintu keluar.
“Aku harus bisa menyelesaikan ini sebelum Yang Mulia Raja berubah pikiran.” “Jetman dan Tan tidak boleh kemari atau pengawal Pangeran lain akan menyerbu bersama-sama.” Dewa Perang Michael Schumahal cedera leher. Dewa Perang Sheehan Lambert tertembak di kaki. Kedua Dewa Perang ini tidaklah sehebat yang diceritakan . Dewa Perang Michael Schumahal membutuhkan pasukannya. Sheehan Lambert memerlukan dua bilah pedang yang dia tinggalkan di luar untuk memaksimalkan kemampuan bertarungnya, dan untuk menangkis peluru yang ditembakkan. Pangeran Daniel dan Pangeran Garam menjaga punggung satu sama lain, mereka di atas angin. Masih ada satu musuh lagi. “Hei, Adam. Jangan hanya berdiri diam seperti anak kecil, majulah sana gantikan posisi Schumahal.” Kata Pangeran Laros seraya mendorong Pangeran Adam. “Aduh!” Pangeran Adam tidak bisa mengendalikan badannya selepas didorong Pangeran Laros dan menabrak pot kembang di tepi ruangan it
Depresi bisa dirasakan oleh semua makhluk hidup, tidak terkecuali seorang manusia yang unggul. Percayalah, meskipun Pangeran Daniel tampak sangat kuat dan pemberani, mulai dari berani beradu tembak tanpa pelindung, berani berhadapan dengan Dewa Perang, berani menentang perintah raja, bahkan memukuli ibu yang melahirkan dan membesarkannya. Demi tuhan, Pangeran perkasa itu juga pernah merasakan depresi. Bahkan sampai hampir merenggut nyawanya.“Brengsek kau Adam. Lihat saja, penghinaan ini akan aku balas berkali-kali lipat.” Gumam Pangeran Daniel.Dua bulan sebelum pernikahannya dengan Karina, pangeran Daniel yang lelah melawan saudara-saudaranya berjalan seorang diri, tidak tentu arah di jalanan kota Wina. Langkahnya terhenti di depan sebuah cafe. Jiwanya seakan tertarik memasuki cafe tersebut, yang kita tahu akan mempertemukannya dengan istri pertamanya.“Berikan aku menu yang bisa menenangkan hati yang kalut.” Pinta Pangeran Daniel kepada pelayan kafe saa
Ding~ Dong~ 4x“Tunggu sebentar!” Jawab Karina dari dalam rumah.Daniel terkejut ketika melihat Karina sendiri yang membuka pintu. Wajahnya yang cantik tampak sedikit kelelahan, namun senyum tipis tetap menghiasi bibirnya.“Kamu ... “Daniel tersenyum, matanya bersinar penuh harapan. Usahanya menemukan Karina akhirnya berbuah manis. Sekarang tinggal mencuri hatinya.“Akhirnya saya menemukan Anda, Nona Landau.”“Kenapa kamu mencari saya?”Karina tidak mungkin melupakan pria ini. Pria berhoodie hitam dengan aura Voldemort, yang datang ke tempat kerjanya saat hujan deras. Pria dengan aura misterius yang membuatnya penasaran.“Silakan masuk,” Karina mengajak Daniel masuk meskipun dia tahu keluarganya tidak terlalu ramah kepada orang asing. Setidaknya, dia menunjukkan itikad baik.Daniel melepas sepatunya dengan rapi. Aroma parfum yang lembut tercium dari tubuhnya, menambah kesan elegan. Sebagai pria yang ingin memberi kesan baik, tentu saja D
“Sebentar lagi waktunya makan siang. Ayo mulai kencan dadakan ini dengan mengisi perut di restoran paling mahal di kota Wina.”Nyatanya itu bukan kencan dadakan. Daniel sudah mempersiapkan semuanya mulai dari memilih restoran yang cocok sekaligus memesan hidangan-hidangan khusus. Menu spesial untuk pasangan yang baru jadian.Daniel tidak peduli dengan perasaan Karina padanya. Entah gadis itu merasa nyaman, terganggu, muak, ataupun jijik. Daniel cukup yakin bahwa Karina tidak akan berani menolaknya.Karina minta izin kepada Daniel, supaya diberi waktu untuk berdandan dan berpamitan dengan keluarganya. Di alam khayalnya, Karina membayangkan dirinya akan dibawa ke rumah besar. Tempat yang penuh dengan anggota keluarga Roches yang memandang rendah ke dirinya. Itu adalah kemungkinan terburuk yang bisa Karina pikirkan. Semoga saja tidak ada level berikutnya.Karina dan Daniel mendorong Alex yang menutupi pintu bersama-sama. Belum apa-apa pikiran mereka sudah nyambung.
Istana itu memiliki dinding ruby dan lantai zamrud. Langit-langitnya juga terbuat dari ruby. Istana itu seperti permata raksasa di tengah kota Wina yang megah. Ketika matahari terbit, sinar pagi memantul di permukaan ruby dan zamrud, menciptakan kilauan cahaya yang menakjubkan, seolah-olah istana tersebut diselimuti oleh pelangi abadi. Gerbang utamanya dihiasi dengan ukiran-ukiran indah dan dijaga oleh patung-patung singa berlapis emas. Di dalam, aula utamanya berkilauan seperti ruang harta karun. Setiap sudutnya memantulkan kemewahan, dari tangga spiral yang terbuat dari batu zamrud hingga pilar-pilar tinggi yang berlapis ruby. Bahkan perabotannya, meski minimalis, dipilih dengan teliti untuk melengkapi keanggunan dan keindahan arsitektur permata tersebut. Pada malam hari, istana ini menjadi lebih memesona dengan cahaya lilin dan lampu-lampu kristal yang memantulkan cahaya lembut ke seluruh ruangan, menciptakan suasana yang magis dan memukau. Seperti sebuah legenda yang
Dengan latar belakang langit malam yang penuh bintang dan pemandangan kota Wina yang berkilauan, Daniel berlutut di hadapan Karina, mengeluarkan cincin dari saku jasnya. Mata Karina membesar, terkejut dan terharu.“Karina, sejak pertama kali bertemu, aku merasa ada yang istimewa di antara kita. Aku tahu ini cepat, tapi aku tidak ingin kehilangan kesempatan untuk bersamamu. Will you marry me?”Karina terdiam, mulutnya ternganga. Hatinya serasa ingin terbang ke awan. Seorang Pangeran tampan, mapan, serta kaya raya mengajaknya naik ke pelaminan siapa yang tidak mau? Tapi sebagai wanita berpendidikan, Karina tidak mau terhasut oleh perasaannya.“Tidakkah anda berpikir, anda terlalu cepat memutuskan pernikahan? Saya belum siap tidur bersama anda di kamar manapun.”Daniel sedikit cemberut. Ditolak oleh pujaan hati meninggalkan luka cukup dalam di hatinya.“Kalau begitu, bagaimana dengan tunangan? Kita fokus mengenal masing-masing dulu, lalu kalau sudah merasa coco
“Karina, sepertinya kau ditipu oleh orang itu. Dia hanya orang kaya biasa bukan Pangeran. Tadi Alex mendatangi vila tepi pantai yang dia katakan, tapi rumah itu sama sekali tidak bisa dimasuki. Setelah itu Alex pulang sambil marah-marah karena sekuriti di sana mengusirnya dengan kasar.” Terang Vina, adik Karina yang paling tua.“Kenapa bisa seperti itu? Aku yakin sekali pria ini benar-benar Pangeran Daniel. Wajahnya, suaranya, logatnya, semua sama. Hanya gestur tubuhnya yang sedikit berbeda. Tapi aku yakin itu pengaruh dirinya yang sedang jatuh cinta.”Penjelasan Karina disela oleh Alex yang baru datang. Wajahnya merah padam saking dendamnya pada Pangeran Daniel. Rupanya Alex tidak tahu cara menggunakan kunci rumah itu dan membuatnya berakhir dicurigai sebagai pencuri.“Mereka menyebutku penipu! Semua ini gara-gara bajingan itu! Dia yang mencuri malah aku yang disalahkan! Pokoknya kalau ketemu lagi akan kuhajar dia dan temannya yang kokoh seperti batu itu!!”“Jan