30 Juni 2024. Rumah Istana Yang Mulia Raja. Disebut juga Rumah Peristirahatan karena di rumah inilah Yang Mulia Raja melepaskan semua stress dan beban pikirannya. Di rumah ini juga Pangeran Daniel dan adik-adiknya dilahirkan dari perut Permaisuri Lydia.
Saat Pangeran Daniel melihat bangunan ini dari jendela mobilnya, hatinya berdegup kencang. Di rumah inilah Permaisuri Lydia Roches dan Yang Mulia Alphonse Roches mengasuhnya selama 10 tahun sebelum dikirim ke asrama khusus keluarga kerajaan.Pangeran Daniel menatap rumah istana, tempat tinggal raja dan permaisuri, dengan pandangan yang berat. Kenangan buruk ketika dia memukul Permaisuri Lydia muncul kembali, mengusik pikirannya seperti bayangan yang enggan pergi. Rasa bersalah dan penyesalan membebani hatinya, membuat langkahnya terasa berat untuk melangkah lebih jauh ke dalam. Melihat kegundahan di wajah suaminya, Karina bertanya dengan lembut, “Ada apa, suamiku?”Pangeran Daniel menjawab dengan suara bergetar, “Aku iYang Mulia Raja yang biasanya tampak gelisah saat kelima anaknya berkumpul hari ini jauh lebih tenang. “Aku mengumpulkan kalian semua hari ini disini untuk ... “ Kata-kata Yang Mulia Raja menggantung di udara.“Ayah, jangan buat kami penasaran!” Salah satu Pangeran, yaitu Pangeran keempat mendesak ayahnya.“Sabar kak Adam. Mau kemana sih buru-buru sekali? Kalau kakak takut tidak bisa memanaskan kamar kakak malam ini, kenapa tidak nyalakan api saja di halaman?” kata Pangeran Garam menyinggung soal libido Pangeran Adam yang terlalu tinggi.“Pfft! Benar katamu Garam. Daripada meniduri pembantu disini lebih baik kau bermalam di depan api unggun.” Oceh Pangeran ketiga, Hendrik Roches memanas-manasi.“Hati-hati ketemu rumput kering di halaman. Nanti kau bisa ikut terbakar.” Pangeran kedua, Laros Roches turut memanfaatkan kesempatan ini untuk merendahkannya Pangeran Adam.Setelah kehilangan persahabatan dengan bos tambang berlian, toko Royal Roches milik Pangeran A
Semua pandangan tertuju pada Pangeran Daniel. Hampir semua orang memikirkan hal yang sama. Keberanian Pangeran Daniel patut diacungi jempol.“Aku punya hal penting lain untuk dilaksanakan. Istriku, entah bagaimana pingsan di taman dan aku harus segera menemuinya.”Brak! Tangan Yang Mulia Raja yang kekar menghantam meja. Seketika membuat meja kayu dengan ukiran kuno itu berlubang.“Rajamu sedang bicara, Pangeran Daniel. Bagaimana perasaanmu jika anakmu kelak melakukan hal yang sama seperti yang kau lakukan saat ini?”Pangeran Daniel menjawab dengan seringai tipis di wajahnya. Sebenarnya dia merasa senang bisa membuat ayahnya naik pitam, meskipun sebenarnya dia tidak bermaksud seperti itu saat mengangkat pantatnya dari kursi.“Aku hanya pergi sebentar untuk memastikan keadaan istriku. Lagipula, ayah sudah tahu jawaban kami semua kan?”“Hentikan Pangeran Daniel!!”Glek! Sang Dewa Perang Sheehan Lambert menjaga pintu keluar.
“Aku harus bisa menyelesaikan ini sebelum Yang Mulia Raja berubah pikiran.” “Jetman dan Tan tidak boleh kemari atau pengawal Pangeran lain akan menyerbu bersama-sama.” Dewa Perang Michael Schumahal cedera leher. Dewa Perang Sheehan Lambert tertembak di kaki. Kedua Dewa Perang ini tidaklah sehebat yang diceritakan . Dewa Perang Michael Schumahal membutuhkan pasukannya. Sheehan Lambert memerlukan dua bilah pedang yang dia tinggalkan di luar untuk memaksimalkan kemampuan bertarungnya, dan untuk menangkis peluru yang ditembakkan. Pangeran Daniel dan Pangeran Garam menjaga punggung satu sama lain, mereka di atas angin. Masih ada satu musuh lagi. “Hei, Adam. Jangan hanya berdiri diam seperti anak kecil, majulah sana gantikan posisi Schumahal.” Kata Pangeran Laros seraya mendorong Pangeran Adam. “Aduh!” Pangeran Adam tidak bisa mengendalikan badannya selepas didorong Pangeran Laros dan menabrak pot kembang di tepi ruangan it
Depresi bisa dirasakan oleh semua makhluk hidup, tidak terkecuali seorang manusia yang unggul. Percayalah, meskipun Pangeran Daniel tampak sangat kuat dan pemberani, mulai dari berani beradu tembak tanpa pelindung, berani berhadapan dengan Dewa Perang, berani menentang perintah raja, bahkan memukuli ibu yang melahirkan dan membesarkannya. Demi tuhan, Pangeran perkasa itu juga pernah merasakan depresi. Bahkan sampai hampir merenggut nyawanya.“Brengsek kau Adam. Lihat saja, penghinaan ini akan aku balas berkali-kali lipat.” Gumam Pangeran Daniel.Dua bulan sebelum pernikahannya dengan Karina, pangeran Daniel yang lelah melawan saudara-saudaranya berjalan seorang diri, tidak tentu arah di jalanan kota Wina. Langkahnya terhenti di depan sebuah cafe. Jiwanya seakan tertarik memasuki cafe tersebut, yang kita tahu akan mempertemukannya dengan istri pertamanya.“Berikan aku menu yang bisa menenangkan hati yang kalut.” Pinta Pangeran Daniel kepada pelayan kafe saa
Ding~ Dong~ 4x“Tunggu sebentar!” Jawab Karina dari dalam rumah.Daniel terkejut ketika melihat Karina sendiri yang membuka pintu. Wajahnya yang cantik tampak sedikit kelelahan, namun senyum tipis tetap menghiasi bibirnya.“Kamu ... “Daniel tersenyum, matanya bersinar penuh harapan. Usahanya menemukan Karina akhirnya berbuah manis. Sekarang tinggal mencuri hatinya.“Akhirnya saya menemukan Anda, Nona Landau.”“Kenapa kamu mencari saya?”Karina tidak mungkin melupakan pria ini. Pria berhoodie hitam dengan aura Voldemort, yang datang ke tempat kerjanya saat hujan deras. Pria dengan aura misterius yang membuatnya penasaran.“Silakan masuk,” Karina mengajak Daniel masuk meskipun dia tahu keluarganya tidak terlalu ramah kepada orang asing. Setidaknya, dia menunjukkan itikad baik.Daniel melepas sepatunya dengan rapi. Aroma parfum yang lembut tercium dari tubuhnya, menambah kesan elegan. Sebagai pria yang ingin memberi kesan baik, tentu saja D
“Sebentar lagi waktunya makan siang. Ayo mulai kencan dadakan ini dengan mengisi perut di restoran paling mahal di kota Wina.”Nyatanya itu bukan kencan dadakan. Daniel sudah mempersiapkan semuanya mulai dari memilih restoran yang cocok sekaligus memesan hidangan-hidangan khusus. Menu spesial untuk pasangan yang baru jadian.Daniel tidak peduli dengan perasaan Karina padanya. Entah gadis itu merasa nyaman, terganggu, muak, ataupun jijik. Daniel cukup yakin bahwa Karina tidak akan berani menolaknya.Karina minta izin kepada Daniel, supaya diberi waktu untuk berdandan dan berpamitan dengan keluarganya. Di alam khayalnya, Karina membayangkan dirinya akan dibawa ke rumah besar. Tempat yang penuh dengan anggota keluarga Roches yang memandang rendah ke dirinya. Itu adalah kemungkinan terburuk yang bisa Karina pikirkan. Semoga saja tidak ada level berikutnya.Karina dan Daniel mendorong Alex yang menutupi pintu bersama-sama. Belum apa-apa pikiran mereka sudah nyambung.
Istana itu memiliki dinding ruby dan lantai zamrud. Langit-langitnya juga terbuat dari ruby. Istana itu seperti permata raksasa di tengah kota Wina yang megah. Ketika matahari terbit, sinar pagi memantul di permukaan ruby dan zamrud, menciptakan kilauan cahaya yang menakjubkan, seolah-olah istana tersebut diselimuti oleh pelangi abadi. Gerbang utamanya dihiasi dengan ukiran-ukiran indah dan dijaga oleh patung-patung singa berlapis emas. Di dalam, aula utamanya berkilauan seperti ruang harta karun. Setiap sudutnya memantulkan kemewahan, dari tangga spiral yang terbuat dari batu zamrud hingga pilar-pilar tinggi yang berlapis ruby. Bahkan perabotannya, meski minimalis, dipilih dengan teliti untuk melengkapi keanggunan dan keindahan arsitektur permata tersebut. Pada malam hari, istana ini menjadi lebih memesona dengan cahaya lilin dan lampu-lampu kristal yang memantulkan cahaya lembut ke seluruh ruangan, menciptakan suasana yang magis dan memukau. Seperti sebuah legenda yang
Dengan latar belakang langit malam yang penuh bintang dan pemandangan kota Wina yang berkilauan, Daniel berlutut di hadapan Karina, mengeluarkan cincin dari saku jasnya. Mata Karina membesar, terkejut dan terharu.“Karina, sejak pertama kali bertemu, aku merasa ada yang istimewa di antara kita. Aku tahu ini cepat, tapi aku tidak ingin kehilangan kesempatan untuk bersamamu. Will you marry me?”Karina terdiam, mulutnya ternganga. Hatinya serasa ingin terbang ke awan. Seorang Pangeran tampan, mapan, serta kaya raya mengajaknya naik ke pelaminan siapa yang tidak mau? Tapi sebagai wanita berpendidikan, Karina tidak mau terhasut oleh perasaannya.“Tidakkah anda berpikir, anda terlalu cepat memutuskan pernikahan? Saya belum siap tidur bersama anda di kamar manapun.”Daniel sedikit cemberut. Ditolak oleh pujaan hati meninggalkan luka cukup dalam di hatinya.“Kalau begitu, bagaimana dengan tunangan? Kita fokus mengenal masing-masing dulu, lalu kalau sudah merasa coco
Setelah menemukan lokasi domisili ibu susunya, Daniel mengajak Karina keluar dengan wajah cerah. "Karina tidak boleh sampai tahu kalau aku mengajaknya keluar untuk mencari ibu kandungku. Jika tidak kejutannya akan gagal," Daniel membatin. Karina merasa Daniel hanya ingin mengajaknya melihat proyek pembangunan gedung baru. Karina tidak tahu kalau dia akan bertemu ibu mertuanya yang telah lama terlupakan. "Kalau benar dia mengajakku melihat proyek pembangunan ... akan kujitak kepalanya! Tapi sepertinya tidak. Soalnya Daniel tidak akan pernah mengizinkanku membawa Maya ke lokasi konstruksi." Karina membatin. Bau AC mobil itu tidak pernah membuatnya bosan. Maya ada di gendongan Karina saat tangan nakal Daniel menyusup di sela-sela kancing baju yang cukup berjarak antara satu sama lainnya. "Jangan disini Daniel. Malu kalau dilihat supi
"Ahh ... Aku lupa sudah lama tidak memberimu nafkah biologi. Lepaskan aku! Sebaiknya ganti baju dulu.""Tidak usah," sela Daniel dengan nada menggoda. "Justru pakaian ini yang membuatku bernafsu.""Uhh ... Terserah kamu deh."Setelah enak-enak ..."Bagaimana dengan sistem pembagian kekuasaan di Istana Hofburg ini? Kamu berapa bagian?""Di depan publik, aku menguasai seluruhnya. 100%. Tapi sebenarnya hanya 50%. Ada beberapa area yang hanya boleh dimasuki oleh Agensi Detektif Bayroad."Setelah itu Karina menceritakan semua pengalamannya selama 2 bulan ini.Daniel mendengarkan dengan santai. Sesekali mereka tertawa dan saling puji. Menyebut satu sama lain sebagai berkah terbesar dalam hidup masing-masing.Begitulah, cerita ini akhirnya sampai di penghujung.Karina menjumpai keluarganya yang sekarang sudah jadi lebih baik. Mereka masih tinggal di pantai, di rumah pemberian Daniel.Karina menyerahka
“Saya siap mengemban misi mulia, menjaga Austria hingga raja yang sesungguhnya mencabut mahkota dari kepala saya.”Alicia puas dengan jawaban tegas Karina. Karina adalah sebaik-baiknya Permaisuri diantara ipar-iparnya yang lain. Setidaknya itulah yang dipikirkan Alicia.Karina mendapatkan mahkota. Sosoknya dipenuhi wibawa serta keanggunan yang luar biasa. Sosoknya yang baru ini menjadi teladan sekaligus inspirasi bagi rakyat kecil bahwa kecantikan dan kebaikan bisa membawamu ke puncak dunia.Sesaat sebelum siaran live CNN World berakhir, Karina menunjukkan senyum terbaik dan termanisnya.****Suara tangisan Maya membangunkan Daniel dari tidur panjangnya. Entah berapa lama dia tidak sadarkan diri, rasanya seperti satu tahun di alam mimpi.Daniel menggerakkan jarinya kemudian tangan kanannya. Rasanya nyaman. Daniel menggerakkan kepalanya, menoleh ke arah datangnya suara Maya.Bayi kecil itu tampak lebih gemuk dari sebelumnya, tampaknya Daniel tidur c
Di hadapan belasan perwakilan Agensi Detektif Bayroad dan ratusan member Special Force, Karina dipaksa memikul tanggung jawab sebagai pemimpin selama Daniel belum sadarkan diri. “Tenang nyonya. Kami akan membantu anda seperti biasanya,” kata Belfast dikala Karina pusing memikirkan nasibnya. Dukungan Belfast justru membuat Karina makin khawatir. Beberapa saat yang lalu dia menerima email dari menteri pengawas istana. Isi email itu sangat mencengangkan sampai Karina meragukan kenyataan. “Aku harus bagaimana, Belfast? Mereka menawarkan posisi raja kepadaku. Dan aku harus memberikan jawaban dalam 24 jam. Jika tidak, posisi itu akan jatuh ke tangan Permaisuri Chika.” Belfast mencoba mengingat nama Chika. Lalu dia ingat itu nama milik salah satu selir pangeran Adam. “Tidak mungkin!” seloroh Belfast. “Aku juga berpikir begitu.” Setelah Agensi Detektif Bayroad pergi, Karina mendapatkan kembali
Ini adalah situasi terburuk dalam sejarah kerajaan Austria. Dimana tidak ada satu pun orang yang bisa mengisi tahta raja yang sedang kosong.Satu hari tanpa raja mungkin terdengar sepele di telinga, tapi bagi orang-orang yang tinggal di negara itu, keadaan tersebut sama seperti saat kita menonton film horor abad 21. Kita bisa terkena jumpscare hantu kapan saja.“Kita harus mengangkat seseorang di antara kita. Nyalakan api semangat kalian! Kita harus berani mengambil alih! Siapa yang bisa?”Dari semua menteri yang hadir tidak ada yang mengangkat tangan. Mereka adalah pejabat-pejabat jujur yang tidak pernah melanggar peraturan negara. Dan peraturan negara melarang siapa saja yang bukan anggota keluarga kerajaan, mengambil alih tahta.“Menurutku, lebih baik kita serahkan masalah ini pada keluarga pangeran Daniel.” Akhirnya setelah lama diam, salah satu menteri angkat bicara.“Kepada permaisuri Karina? Kau pikir wanita yang tumbuh d
“Huff ... Huff ... “Laros menyeka keringat yang mengalir di pelipisnya.Tangan kanan Laros terluka parah sehingga tidak memungkinkan untuk mengangkat tombak.“Aku harus melawan Daniel dengan satu tangan. RencanaNya (tuhan) memang tidak bisa ditebak.”Laros bersusah payah berdiri dengan kedua kakinya yang terluka parah.Musuh terakhir yang dia lawan adalah yang terkuat. Dia seorang master bela diri Kungfu. Setiap tinjunya dapat meremukkan tulang lawan.Tangan kanan, kaki kanan, dan kaki kiri Laros jadi korban keganasan tinju musuhnya.“Lain kali akan kucari perguruan yang mengajarkan ilmu orang itu.” Batin Laros.Tak putus-putus dia berdoa, berharap tidak muncul musuh sekuat itu lagi.***👑⚔️👑***Daniel datang dalam keadaan perut berlubang. Hanya perban sederhana yang membalut lukanya. Luka itu membuat Daniel kehilangan banyak sekali darah. Jadi kondisinya sangat tidak memungkinkan untuk berta
Sebelum mereka berpisah, si biarawati memberi Daniel hadiah. "Apa ini?" "Sneakers. Makanlah saat anda lapar." Daniel terkekeh geli. Ada-ada saja biarawati tak berhidung ini. Daniel menerima pemberian si biarawati lalu melanjutkan perjalanannya melewati 2 kilometer terakhir. "Hahhahhahaa! Tenagaku sudah pulih. Semuanya maju!" Jetman tiba-tiba menghubungi Daniel lewat alat komunikasi yang terpasang di rompi baju sang pangeran. Daniel mengangkat, "ada apa, teman-teman?" "Bagaimana kondisi anda setelah keluar dari biara Branc?" "Sangat baik dan bersemangat." Daniel mendekatkan tangannya ke alat komunikasi itu lalu menekuk jari telunjuknya. Jetman pun mendengar suara Daniel menekuk jari. "Saya senang anda baik-baik saja." "Bagaimana dengan Karina?" "Kami menghubungi permaisuri setiap dua jam sekali. Beliau baik-baik saja di bawah pengawasan Agensi
SATU persatu mafia tumbang di tangan Daniel. Pangeran itu mengamuk sejadi-jadinya setelah melihat tumpukan jasad bayi yang menggunung di tengah kota. "Maju kalian semuanya! Aku pangeran Daniel akan membasmi kutu-kutu busuk seperti kalian!" Tantangan Daniel ditanggapi dengan penuh semangat. Belasan, puluhan, hingga ratusan orang mengejarnya. Daniel tidak patah semangat meski ratusan orang mengekori dirinya. Daniel naik ke sebuah kontainer. "Tempat yang sempurna untuk bertahan," gumam Daniel sambil menyeka keringat di leher, wajah, dan pelipisnya. Bajunya sudah basah oleh keringat. Membuat warna baju itu berubah total. Daniel melemaskan otot-ototnya yang pegal. Daniel sudah menebas sebanyak 400 kali sejak masuk ke zona perang. Sekitar 50 orang kehilangan nyawa di tangannya, 25 lainnya diperkirakan
DANIEL melangkah lambat di tengah hiruk-piruk jalanan kota Wina yang penuh tokoh-tokoh kriminal. Dari kriminal kecil yang pernah muncul di layar TV sekilas sampai penjahat kelas kakap yang pernah bebas dari hukuman mati.Tang tang tang!Buk! Buk! Buk!Bak! Bak! Bak!Bak! Bak! Bak!Suara-suara pertempuran dan jeritan kesakitan mewarnai jalanan kota Wina. Jalanan ini adalah jalanan yang berbeda dari yang Shaggy lewati tempo hari. Disini lebih ramai, kacau, brutal, dan terlarang bagi turis.“Aku harus menemukan tempat persembunyian yang terpencil sebelum melawan Laros. 1 kilometer dari lokasi tujuan. Aku harus membuat tempat persembunyian di sekitar sana.” Daniel menyiapkan rencana jitu dalam pikirannya.Daniel memilih jalan yang tak terlalu ramai. Menghindari bahaya. Itulah yang dilakukan Daniel saat ini. Tapi bagaimana pun kerasnya dia mencoba menghindar, Daniel tetap menghadapi bahaya dan kekerasan jalanan.Langkahnya diikuti oleh sekelo