Share

29. Pencuri kesempatan

Tak bisa menolak! Pak Dimas dan Evan akhirnya bisa kembali ke kantor saat sudah seharusnya jam pulang kerja. Demi Omma dan Oppa yang sejak hari ini ada di hati Evan.

"Nggak pa- pa kan turun di sini?" tanya pak Dimas yang menghentikan mobilnya di depan lapangan parkir kantornya.

"Nggak pa pa, Pak. Lagian tinggal ngambil motor aja kok, Pak!" sambil melepaskan sabuk pengaman dari tubuhnya.

"Makasih ya, sudah membuat Mama dan Papaku bahagia hari ini."

"Saya juga bahagia kok Pak, selama ini saya merasa hidup saya sebatang kara."

"Sabar, ya ... Van."

Pak Dimas menepuk pundak kanan Evan.

"Iya, Pak!" jawab Evan sambil tersenyum ke arahnya.

"Kalau bapak mau lanjut silahkan." Evan menjawab sambil membuka pintu mobil milik pak Dimas. Dan melangkah keluar dari mobil.

"Ok, aku tinggal, Van. Assalamualaikum!"

"Wa alaikum salam," jawab Evan sambil melambaikan tangannya.

Begitu mobil pak Dimas sudah berangkat pergi. Evan pun melangkahkan kaki ke arah motornya berada, harus cepat cepat, dia berhar
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status