Home / Romansa / Janda Tangguh Dikejar Mantan Suami / Part 49 Bertemu Sepupu Ipar

Share

Part 49 Bertemu Sepupu Ipar

Author: Rat!hka saja
last update Last Updated: 2022-12-11 19:19:09
Pagi bersambut dan kuharap ketenangan baru akan kujemput. Aku dan Agam baru saja selesai makan bubur ayam. Tadinya ingin membeli nasi bungkus, tapi aku tidak begitu yakin apakah Agam suka dengan lauknya.

Celotehannya menjadi nyanyian pagi yang menepis pilu. Meninggalkan penginapan yang kami sewa semalam, sekarang kami duduk di atas becak motor. Jarak penginapan itu hanya sekitar setengah kilometer dari stasiun keberangkatan.

Semalam pemilik penginapan berbaik hati membantuku memesan tiket kapal. Dia juga menyarankan untuk membeli ponsel communicator lipat saat kukatakan aku tidak bisa memesan tiket via ponsel karena ponselku hilang. Walau hanya ponsel second seharga seratus ribu rupiah, nyatanya cukup berguna. Sekarang aku sedikit lega karena bisa menghubungi Kemal dan Ibu Uma nanti.

"Ibu, nda bica telpon Om Kemal?" tanya Agam yang sedang mengemut kue beruangnya sambil melirik ponsel kecil di tanganku.

"Sudah bisa, tapi … kalau Agam telpon, cuma bisa dengar suaranya. Agam tidak bisa li
Rat!hka saja

Ganti tiket ganti destinasi, semoga tidak disusul sama yang lagi emosi. Terima kasih untuk seluruh pembaca setia Goodnovel, terus bantu dukung karyaku ini ya.

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Janda Tangguh Dikejar Mantan Suami   Part 50 Memulai Kembali

    Sehari semalam berada di atas kapal, kini daratan Pulau Sulawesi itu mulai terlihat. Semalaman aku terjaga memangku dan memeluk Agam. Rasa kantuk yang tadinya begitu berat seakan sirna mendengar awak kapal mengumumkan jika kurang dari sejam lagi kami akan berlabuh.Senyumku merekah melihat layar ponsel kecilku menampilkan nama Kemal. Keterbatasan jaringan seluler membuat kami hanya bisa bertukar pesan. Panggilan telpon seringkali terputus, kadang pula hanya bunyi kresek yang terdengar. Penumpang kapal lain menyarankanku untuk ke dek kapal, tapi aku takut. Selain takut jatuh ke laut, aku takut kalau sampai dicopet lagi. Meski tergembok, aku juga takut ada yang mengutak-atik koperku."Halo, assalamualaikum, Mbak. Sekarang Mbak ada di mana?" tanya Kemal."Waalaikumusalam. Masih di kapal, Kemal. Sebentar lagi kapalnya mau berlabuh. Habis ini aku mau cari kos-kosan sekitar kampus. Di sana pasti ramai dan banyak pilihan tempat yang terjangkau. Kamu tidak perlu kirimkan uang buat beli tiket

    Last Updated : 2022-12-17
  • Janda Tangguh Dikejar Mantan Suami   Part 51 Kenekatan Aditya

    "Kemal? Kamu kok diam? Dia tidak pukuli kamu, 'kan?" Aku benar-benar takut mengingat sifat Aditya yang kadang ramah sekaligus mudah marah.Mengingat Kemal yang begitu sayang pada mantan suamiku itu, aku seketika ragu ia bisa jujur padaku. Bahkan setelah diusir, Kemal masih tidak bisa membenci Aditya. Kesalahpahaman ia jadikan alasan sebagai tameng akan kepercayaannya pada ayah dari putraku itu.Di layar ponselku, Kemal menggeleng. Semoga saja dia tidak berbohong. Kudengarkan cerita Kemal sejak kedatangan Aditya hingga pria itu pergi. Jujur saja, aku pun penasaran karena sudah sudah tiga bulan kami meninggalkan Surabaya.Aku mendengus kesal. Di seberang sana kulihat Kemal menghela napas panjang. Beberapa detik kemudian dia tertawa menyebut satu nama wanita.Aditya tidak datang sendirian, melainkan bersama ibunya. Nyonya Eda ternyata masih sama angkuhnya seperti dulu. Kutebak ia mencari Tuan Hendrawan dan Kemal mengatakan dugaanku itu benar.Terkadang aku tidak bisa memahami niatan Nyony

    Last Updated : 2022-12-18
  • Janda Tangguh Dikejar Mantan Suami   Part 52 Self Care

    Malam harinya setelah menidurkan Agam, kududuk termenung memikirkan hari esok. Usia putraku sudah lebih dari tiga tahun. Tahun depan harusnya aku bisa menyekolahkannya di PAUD agar Agam belajar bersosialisasi dengan baik. Untuk seusianya, penting untuk bisa memiliki teman dan menikmati waktu bermain.Selain itu, aku harus berpikir bagaimana caranya untuk membeli rumah. Bukan dengan bayaran tunai, melainkan dengan dicicil. Niat ada, namun persyaratan untuk membeli rumah subsidi belum bisa kupenuhi. Terus-terusan mengontrak seperti ini tidak begitu baik, apalagi harga sewa setiap tahun akan naik.Aku mendesah pelan dan menyandarkan tubuhku di tembok kamar. Bohong jika aku tidak lelah, tetapi setiap kali memikirkan masa depan Agam, maka semangat itu kembali hadir. Seperti mata air yang perlahan meluap dan menjadi genangan. Aku teringat pertemuan dengan pria asing sore tadi. Pria yang menghampiriku dengan menunjukkan foto daganganku. Tak kusangka ia adalah salah satu karyawan resto yang s

    Last Updated : 2022-12-18
  • Janda Tangguh Dikejar Mantan Suami   Part 53 Menambah Pintu Pundi-pundi

    Tahun berlalu, aku pindah dengan menyewa sebuah rumah. Selain itu aku mengontrakkan salah satu kamarnya dengan seorang mahasiswi bernama Tita. Dia juga adalah gadis dari kontrakan sebelumnya dan kesulitan karena ingin berjualan tapi terkendala tempat yang sempit.Tita adalah salah satu mahasiswi yang dulu pacarnya sering datang ke kontrakan dan mengajak Agam bermain bola. Keputusan kekasihnya yang ingin kuliah ke luar negeri karena mendapat beasiswa membuat mereka memilih mengakhiri hubungan. Gadis ceria itu tampak biasa saja setelah putus. Entah karena tidak cinta atau hatinya yang kebal. Kupikir dia akan menangis dan mengatakan betapa kejamnya dunia.Aku merasa senang dengan kehadiran Tita di antara kami, karena Agam sudah akrab dengannya. Terkadang saat aku sibuk, dia akan berinisiatif mengajak Agam keluar jalan-jalan sekitar kampus untuk melihat rusa di penangkaran kampus. Kepekaannya itu membuatku amat bersyukur karena akhir-akhir ini Agam mulai rewel ingin keluar rumah.Suara kl

    Last Updated : 2022-12-18
  • Janda Tangguh Dikejar Mantan Suami   Part 54 Bayar Pinjaman

    Setelah malam itu aku mendesak Tita untuk jujur. Gadis itu tidak pernah lagi menyinggung perkara aku sudah punya orang yang istimewa atau belum. Tak kusangka jika salah satu dosennya tertarik padaku. Ada-ada saja.Mengenai pertanyaan Tita malam itu tentang apakah aku berminat untuk mengenakan jilbab? Sebulan kemudian aku akhirnya memantapkan diri. Entah mengapa, namun sekarang aku lebih percaya diri dengan penampilanku.Sejak pembukaan 'Toko Tita Outfit' dua bulan lalu, gadis itu semakin sibuk. Walau harus melakukan penelitian dan menyusun skripsinya, semangat berniaganya tak surut. Gadis berwajah imut itu bertekad tidak ingin menyandang gelar pengangguran setelah ia lulus nanti.Seperti yang diyakininya, prospek usaha ini cukup menjanjikan. Hanya bermodalkan sosial medianya saja, dia bisa meraup untung bersih sekitar dua juta rupiah sebulan. Belum terhitung keuntungan jika pembeli datang langsung ke toko dan melayani mereka. Untuk bulan ini ia kembali menambah stok barang dua kali li

    Last Updated : 2022-12-19
  • Janda Tangguh Dikejar Mantan Suami   Part 55 Janda Satu Putra

    Memilin jariku gugup, kucoba memberanikan diri menatapnya. Mata tajamnya dibingkai alis tebal itu tidak menakutkan. Akan tetapi ada ketegasan dari sorotnya yang terkadang teduh.Aku baru menyadari dia benar-benar mancung dengan hidung bangirnya. Rahangnya kokoh dan dicukur bersih. Tidak seperti dulu terlihat ada bakal rambut di sekitar pipi dan dagunya.Aku tersentak, menyadari ketidakwarasanku mengagumi pria asing. Apa yang sudah merasukiku sampai bertingkah seperti ini? Ya ampun, aku ini memalukan! Merutuk diri, apalagi yang bisa kulakukan selain beristigfar? "Ada apa? Kamu takut sama saya?" Aku menggeleng karena jujur saya aku tidak takut. Hanya saja lebih pada rasa penasaran."Om Iwan dali mana?" tanya Agam yang membuat kami sontak menoleh pada si kecil.Pria yang selalu disebut Om Baik oleh Agam ini sesaat mengernyit lalu terkekeh. "Bukan Om Iwan, tapi Om Riswan. Riswan!" Agam menepuk jidatnya dengan telapak tangan kirinya sendiri lalu berkata, "Agam cuma inat wan, Om. Waktu it

    Last Updated : 2022-12-20
  • Janda Tangguh Dikejar Mantan Suami   Part 56 Boleh Menghindar Tapi Jangan Lari

    Suara denting sendok menjadi irama yang khas di ruangan ini. Di meja lain sudah tampak ramai karena memang sudah waktunya berbuka puasa. Sejak beberapa menit lalu, kami makan dengan diam.Lama aku berpikir, menimbang beberapa hal, akhirnya kuputuskan untuk bertanya. Aku tidak ingin berada terlalu lama di sini. Aku belum sempat mengajak Agam bermain dan membeli robot yang diinginkannya."Pak Riswan, maaf, saya minta mau minta tolong keluar sebentar. Anda masih bisa menunggu beberapa menit, 'kan?" Aku menunggu anggukannya."Mau ke toilet?" tebaknya.Aku menggeleng dan beralasan ingin membeli sesuatu sebelum kehabisan. Pria itu menatapku sejenak lalu menggeleng. "Tidak perlu ke ATM."Aku terhenyak dengan mata membelalak. Apakah dia dukun yang punya ilmu membaca pikiran orang lain? Sekali lagi ia mengulum senyum. "Kamu benar-benar ingin bayar hutang?""Saya tidak bisa tenang kalau tidak bayar hutang!" jawabku tegas agar ia paham maksudku. Ia kemudian mengulurkan ponselnya. "Ketik saja no

    Last Updated : 2022-12-20
  • Janda Tangguh Dikejar Mantan Suami   Part 57 Si Kecil Ingin Bertemu

    Sahur kali ini lebih berisik dari sebelum-sebelumnya. Bagaimana tidak, mahasiswi imut dan bocah menggemaskan itu malah sibuk bercerita dan menanggapi satu sama lain.Meski sibuk menyiapkan makan sahur, telingaku juga fokus mendengar mereka. Entah kenapa aku malah ikut penasaran dengan cerita Agam. Yang barusan disebutnya adalah hal yang tidak kuketahui."Jadi Agam ke musholah sama Om Baik itu?" tanya Tita ketika selesai meletakkan piring dan gelas.Agam yang sedari tadi memainkan robot barunya mengangguk. "Agam dibantu pipis dulu, balu belwudu. Telus solat sama-sama. Om Liswan bilang, Agam tetap di sampingnya om ya. Jangan ke mana-mana, om mau kasih tahu lahasia.""Rahasia apa?" Aku dan Tita terdengar kompak karena penasaran."Om Liswan bilang, nda boleh kasih tahu ibu." Agam melirikku lalu kembali menatap Tita yang menarik bahunya.Sekarang entah apa yang mereka bisikkan satu sama lain. Bukan sekali, tapi berkali-kali. Kuletakkan mangkok kosong sedikit kasar lalu berkacak pinggang."A

    Last Updated : 2022-12-21

Latest chapter

  • Janda Tangguh Dikejar Mantan Suami   Part 103 Panggilan Ayah

    Setelah dua hari menikmati liburan di pulau, kami kembali ke Makassar. Keesokan harinya, aku dan Agam menemani Aditya membeli oleh-oleh. Mantan suamiku itu awalnya terkejut, namun ketika kulirik Agam, dia pun paham.Aditya begitu tersentuh ketika Agam mengatakan jika uang celengannya masih sedikit. Uangnya tidak akan cukup untuk membeli dua pasang baju. Jadilah dia hanya memilih dua bando karena menolak saat aku menawarkan untuk menambahkan uangnya.Sepulang dari pulau, Agam juga ikut menginap bersama Aditya. Dia juga sengaja memintakan izin untuk tidak masuk sekolah selama dua hari. Hari Selasa sore, Aditya datang bersama Riswan dan Agam. Sore ini kami akan mengantar Aditya ke bandara. Dengan mata kepalaku sendiri, kulihat keakraban dua pria itu."Agam ingat waktu ketemu Om Liswan di bandala dulu. Agam nda jadi naik pesawat. Agam sama ibu naik kapal laut," ujar Agam ketika kami mampir di sebuah kafe bandara."In sya Allah kalau kita ke Surabaya, Agam akan naik pesawat. Bukannya Agam

  • Janda Tangguh Dikejar Mantan Suami   Part 102 Taktik Licik Tapi Manis

    Kualihkan pandanganku ke arah laut. Kilau indah di permukaan air sana mempesona. Tak lama lagi, akan terlihat matahari tenggelam yang tak kalah indahnya."Kau benar. Selama ini aku selalu terhasut kata-kata ibuku. Ayah bahkan pergi meninggalkan kami setelah tahu perselingkuhan ibu dan kakek. Sama seperti yang kau lakukan dulu." Dia meliriku.Aku tidak menampik maupun mengakuinya dengan lidahku. Kuyakin dia sudah menyadarinya. "Kini aku mengerti mengapa sejak kembali dari rumah sakit, kau tidak pernah menunjukkan sopan santun lagi pada kakek." Kubalas tatapannya dengan anggukan pelan. Aku akui jika sudah lama mengetahuinya. Alasan itulah yang membuatku berani membawa anakku jauh dari orang-orang seperti mereka. Lingkungan yang rusak tidak akan baik untuk anakku.Aku bukannya tidak berharap mereka bisa berubah. Hanya saja aku sadar, itu hal yang sulit. Aku tahu, aku tidak memiliki kemampuan untuk membuat mereka bertobat."Devi juga sama. Sejak dia melihatnya, dia mulai mengacuhkan ibu.

  • Janda Tangguh Dikejar Mantan Suami   Part 101 Ajakan Riswan

    Pertanyaannya malam itu kini terjawab sudah. Setelah menjelaskan tentang janjinya pada Agam, Riswan menunjukkan foto di layar ponselnya. Aku dan Aditya akhirnya mengangguk setuju dengan ajakannya. Akhir pekan ini terasa berbeda. Aku dan Aditya pun sama-sama menepis ego. Apalagi alasannya jika bukan demi Agam. Ketika Aditya menelpon Agam, mengatakan jika Riswan mengajak mereka ke pantai, Agam langsung mau ikut. Aditya memintanya mengajakku seolah-olah aku tidak tahu. Ketika aku setuju, Agam tampak begitu bahagia. Begitu juga halnya dengan Tita.Sama seperti Agam, gadis itu juga sibuk packing. Katanya, di sana dia akan membuat banyak foto dengan beberapa outfit yang khusus dibawanya. Tidak ketinggalan si Moi. Omong-omong, itu nama kameranya.Di atas kapal yang menampung lebih dari 20 orang, aku duduk menikmati angin laut. Aroma khas air laut yang terbawa akan jadi satu kenangan untukku. Ini pertama kalinya aku naik kapal seperti ini. Dulu saat kabur, aku dan Agam naik kapal yang lebih

  • Janda Tangguh Dikejar Mantan Suami   Part 100 Mengalah Bukan Berarti Kalah

    'Rawatlah ikhlas dalam hatimu, biarkan seorang ayah bertemu putra kandungnya. Mungkin setelah itu … kamu tidak akan lagi hawatir dengan kemungkinan-kemungkinan yang selama ini membayangimu. Termasuk dengan kemungkinan perasaanmu yang akan kembali terluka.'Aku sudah melakukan seperti sarannya. Aku ikhlas dan mengizinkan Aditya bertemu dengan Agam, bahkan keluarganya pun ikut datang. Namun balasan yang kuterima adalah rasa sakit. Dia malah datang membawa niatan baru untuk rujuk. Membuatku seperti wanita penggoda suami orang. Dia bodoh atau bagaimana? Bagaimana bisa dia berpikir aku mau menelan luka?'Memang tidak mudah, mungkin juga akan menyakitkan. Cobalah, mungkin sakitnya hanya sebentar, karena yang saya tahu … setiap rasa sakit selalu ada obatnya. Obat yang paling ampuh adalah … memaafkan.' Lagi-lagi kalimat yang pernah dituturkan Riswan terngiang. Benarkah rasa sakitnya hanya sebentar? Sebentar itu … berapa waktu yang harus kulalui untuk bisa bertahan?Sambil menata kembali jilb

  • Janda Tangguh Dikejar Mantan Suami   Part 99 Cinta Tak Bisa Dicegah

    Lelah dan jengah dengan sikap Aditya, aku akhirnya tiba di penghujung kesabaranku. Dua pekan ini dia benar-benar mengujiku."Aku tidak akan membiarkanmu bertemu Agam lagi, jika kau tidak kembali pada keluargamu. Aku tidak ingin kedua adik kembar dari pernikahanmu dan Devi punya hubungan buruk dimasa depan dengan Agam. Sikapmu ini, membuatku kembali kehilangan rasa percaya padamu. Aku, tidak sudi rujuk denganmu, Aditya." Kulihat raut wajahnya berubah drastis."Kenapa? Karena Devi mengancammu?"Aku menggeleng. "Bukan. Karena kau selalu mengingatkanku pada rasa sakit. Aku juga tidak sudi punya mertua seperti ibumu. Aku tidak bisa lupa saat dia menuduhku selingkuh, padahal dialah yang berselingkuh dengan, mertuanya sendiri," balasku mengatakan inti dari alasan penolakanku."Risa, aku hanya i-""Jika kau tidak berhenti mengusikku, maka aku akan memberitahu Agam tentang penyebab perceraian kita. Biar saja dia tahu kalau papanya suka memukuli ibunya. Itulah alasan kenapa aku membawanya pergi

  • Janda Tangguh Dikejar Mantan Suami   Part 98 Ancaman Terakhir yang Mutakhir

    Aku hanya bisa memandang taksi yang baru saja dihentikan oleh Aditya. Mantan suamiku itu sempat pamit pada Agam dengan mengatakan kalau dia harus pulang lebih dulu. Besok akan kembali menemuinya di rumah."Carisa …." Aku menoleh ke belakang dengan tatapan penuh harap."Kamu kenapa menangis?" Riswan dengan raut wajah cemasnya menghampiriku."Bagaimana bisa Kak Riswan tahu kami di sini?" Dia tersenyum menunjukkan riwayat chat dengan Tita."Kamu belum menjawab pertanyaan saya. Jelas bukan debu jalanan yang membuat kamu menangis," tebaknya dan dari ucapannya itu aku tahu dia masih menunggu penjelasanku.Kuceritakan apa adanya sambil menunjuk ke arah pintu ruko di seberang jalan. Aditya saat ini menemui si pemilik ruko kosong itu. Dia berniat untuk membuka toko sembako di sana. "Memangnya dia berniat pindah dan menetap di sini? Kenapa tidak cari rumah terlebih dulu? Kasihan istri dan bayi kembarnya kalau tinggal di sana. Ruko sebelahnya itu warung 24 jam, pasti akan berisik," ujarnya denga

  • Janda Tangguh Dikejar Mantan Suami   Part 97 Usaha Aditya Untuk Rujuk

    Benar dugaanku dia yang datang. Tita mempersilakannya masuk. Masih bisa kudengar suara Tita yang memberitahunya kalau aku di dapur.Tak berselang lama, Ibu Jannah datang mengambil bumbu yang sudah kusiapkan. Dia belum mahir membuatnya. Tita datang membawakan sebuah paper bag. Tentengan itu berisi oleh-oleh makanan khas Surabaya. Oleh-oleh yang sama seperti yang dibawanya tiga bulan lalu saat dia datang bersama ibu dan istrinya.Kubangunkan Agam yang tadinya tidur siang. Tidur sejam setidaknya cukup untuknya. Saat kuberitahu kalau papanya datang, Agam terkejut. Wajah mengantuknya pun sirna. "Papa …." Dia berlari ke pelukan Aditya. Kulihat di meja sudah ada kue dan minuman yang tersaji. Tita pamit masuk ke toko untuk melanjutkan pekerjaannya mengemas pesanan pembeli."Kenapa datang tidak bilang-bilang?" Aditya menoleh menatapku.Dia tersenyum lalu mengecup pipi Agam. "Sengaja buat kejutan untuk Agam. Agam suka tidak, sama oleh-olehnya?" Agam mengangguk mantap. Suara girangnya menyirat

  • Janda Tangguh Dikejar Mantan Suami   Part 96 Membuka Toko Baru

    "Permisi …."Seorang pria dan wanita berdiri di depan pintu toko. Aku bisa bernapas lega ketika Riswan menarik diri. Dia beranjak membukakan pintu toko dan mempersilakan mereka masuk."Mari silakan," ajak Riswan begitu ramah seolah dia pemilik toko."Sebaiknya … kita bicara di ruang tamu saja ya, Pak, Bu," pintaku. Riswan sepertinya tersadar jika mereka tamuku."Boleh," sahut pria paruh baya itu mengajak istrinya serta, lalu mengikuti langkahku ke dalam rumah."Carisa, saya pimit dulu. Saya harus kembali ke kantor," kata Riswan."Agam … Om Riswan mau pulang," panggilku.Putraku sudah melesat menghampirinya. Setelah mencium pipi kanan dan kiri Riswan, lalu beralih mencium punggung tangannya, Agam akhirnya merelakan dia pergi. Tangannya bahkan masih dadah-dadah meski mobil hitam itu sudah menghilang dari pandangan matanya."Sebentar ya, Pak, Bu. Saya ambilkan minum dulu," pamitku pada tamuku. Kupinta juga Agam memanggilkan Tita.Tadinya aku ingin DP rumah subsidi. Akan tetapi, aku meliha

  • Janda Tangguh Dikejar Mantan Suami   Part 95 Kedatangan Tamu

    Kupersilakan mereka masuk, tetapi wanita yang terkejut tadi menolak dan memilih duduk di teras. Dia kemudian meminta wanita yang datang bersamanya ikut masuk bersamaku untuk mengambil puding-puding itu. Sebenarnya siapa wanita itu? Dari gelagatnya dia mengenalku. Akan tetapi, aku merasa tidak mengenalnya.Belasan menit kemudian, puding-puding itu sudah di pindahkan ke bagasi mobil. Wanita itu mengulurkan uang pada pembantunya untuk diberikan padaku. Sebegitu tidak sukanya dia melihatku."Terima kasih, Nyonya," ucapku ketika menerima beberapa lembar uang seratus ribu rupiah."Hm."Ponselnya berdering dan ia kembali sibuk dengan ponselnya. Sementara pembantunya mengucapkan terima kasih padaku karena telah memberikan bonus dua cup puding berukuran sedang."Apa kau bisa tahu diri sedikit?" Tiba-tiba saja wanita itu menoleh dan berkata seperti itu.Aku heran dengannya. "Maaf, maksud Nyonya apa?""Mulai sekarang, jauhi Riswan! Dia itu sudah dijodohkan dengan putri saya. Masa iya Farah mau p

DMCA.com Protection Status