Share

62. Lampu Merah Besar

"Ngapain kamu harus ke sini sambil membelikanku itu?" Tara membuka pagar, melewati Seno yang masih menguarkan senyum manisnya. Wanita muda itu mengetahui arti dari senyum menggelikan tersebut, senyum sok meneduhkan yang berguna untuk merayu para wanita di luar sana. Sekarang Tara jadi berpikir, bisa saja saat menarik perhatian Juwita dulu, Seno bertingkah seperti ini. Membelikan dan menyempatkan diri untuk menyambangi si wanita secara terus-menerus.

Begitu pagar terbuka lebar, Tara memasukkan mobilnya. Mengabaikan ucapan Seno yang menjelaskan kegiatannya pada hari ini, mulai dari A sampai Z. Padahal Tara tak bertanya sama sekali. Justru Tara berharap bahwa mantan suaminya yang tidak tau diri itu pergi dari hadapannya sekarang juga. Harinya sudah cukup kacau, jangan ditambah lagi dengan kehadiran Seno.

Keluar dari mobil, Tara malah mendapati Seno yang telah menunggu di depan pintu rumahnya. Menghela napas berat, entah apakah dia bisa tertidur dengan nyenyak atau tidak setelah ini. Melip
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status