Share

86. Memaksa untuk rujuk

"Aku kan sudah bilang enggak ada pilihan lain, jadi Niko tandatangani surat persetujuan dari dokter," jelas Dika dengan lemah lembut.

"Kalau begitu kenapa gak biarin salah satu dari kamu yang mati, misalkan anak itu? Supaya aku masih bisa punya rahim lagi!" rutuk Lilis dengan penuh amarah.

Lilis menangis sambil terus merutuki musibah yang menimpa dirinya sekarang ini, sudah Niko tidak mau lagi tahu apa pun tentang dirinya dan sekarang dia harus kehilangan rahim atau yang berarti Lilis sekarang mandul.

"Arggh! Aku enggak bisa kayak gini!" Lilis menjambak rambutnya frustasi, perasaannya sekarang bercampur aduk.

Haura sadar kalau dirinya sekarang datang diwaktu yang tidak tepat, mau kembali pun mereka berdua sudah masuk ke dalam kamar Lilis. Alhasil terpaksa Haura memilih untuk memberitahukan kepada Dika tentang kedatangannya, karena sepertinya kedua orang itu tidak sadar akan kedatangan mereka.

"Dika," panggil Haura pelan.

Dika menoleh menatap Haura yang sudah masuk ke dalam. "Eh, maaf
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status