Share

Bab 76. Diam-Diam

Sandra menautkan jemarinya dengan gelisah. Matanya memandang penuh harap pada Barra yang duduk di sampingnya. Ia berharap kekasihnya itu mau mengabulkan permintaannya.

“Kenapa?” alih-alih jawaan, pertanyaan itu malah terlontar dari bibir sang kekasih. Kenng Barra tertaut melihat gestur Sandra. “Kenapa ingin menyembunyikan hubungan kita?”

“Ya, nggak apa-apa, sih. Aku belum siap aja.” Sandra tak bisa jujur terhadap Barra. Ia tak mungkin mengatakan alasan sebenarnya, bahwa dia takut dicerca, dihina, dan direndahkan karena tak sebanding dengan kekasihnya itu. itu adalah masalah priadinya. Ia tak mau menambah beban pada Barra.

Lelaki itu pun mengernyit mendengar alasan Sandra. “Apanya yang belum siap?”

“Yah ....” Sandra menggaruk tengkuknya yang tak gatal. “Belum siap go publick aja. Kamu kan terkenal. Nyatanya dulu aja pas kita ke pesta Pak Walikota bersama, namaku sudah tercantum di berita online esoknya.”

Bibir Barra mengerucut. Keningnya berkerut semakin dalam. Kalau sudah berpose sepe
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status