Share

Bab 83. Deja Vu

Sandra merasa malu sekali. Ia tak kuat menghadapi tekanan dari Nadine. Ia berniat bangkit dan meninggalkan makan malam tersebut. Akan tetapi, baru juga mengangkat bokongnya sedikit, Barra mencengkeram tangannya, mencegahnya pergi.

“Memang apa salahnya kalau dia janda, Ma?” tanya lelaki itu tanpa nada menyinggung.

“Ya enggak apa-apa, sih,” jawab Bu Dina.

“Masa nggak apa-apa, Tante? Nanti gimana kesan orang-orang tentang Barra? Bisa-bisa, dia diremehin.” Nadine masih mencoba memprovokasi wanita setengah baya itu.

Sandra menoleh, menatap apa pun selain ekspresi Bu Dina. Ia tak mau dilibatkan dalam percakapan itu walau sebenarnya ia ingin sekali menutup mulut Nadine dengan plester.

“Buat apa mementingkan perasaan orang yang meremehkan orang lain hanya karena nggak sesuai dengan pemikiran mereka?” Barra membalas. “Bukankah lebih baik kita menghindari orang-orang toxic seperti itu?”

“Gimana kalau mereka adalah orang-orang yang lo butuhin?” Nadine tak mau kalah.

Barra mendengkus. “Dibutuhka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status