Ada begitu banyak pertanyaan yang hadir didalam benakku, pertanyaan tentang mengapa, apa dan bagaimana seolah selalu saja menjadi momok dalam keseharianku.
Di tambah, stereotype masyarakat tentang peranan perempuan didalam rumah tangga pun menjadi salah satu hal yang saya pikirkan berulang kali. Pun mimpi dalam berkarir dan menempuh pendidikan, dalam pandangan masyarakat desa yang masih sangat homogeny wanita dengan mimpi tinggi dan pendidikan bagus, karir cemerlang menjadi terkesan sangat tabu dan tidak pada kodratnya. Bagi masyarakat desa mimpi seperti ini terkesan sangat tidak penting, jika wanita tetap bersikukuh umtuk mengejar dan mewujudkan cita-citanya harus berani menanggung stigma masyarakat.
“Bu, bolehkah saya merantau ke kota? Ijinkan saya meminta restu ibu dan bapa” Secarik kertas terselip dibawah tudung saji plastic berwarna ungu.
Seorang wanita paruh baya yang pertama kali menemukan surat itu hanya mampu terdiam, memeluk secarik kertas yang ditulis oleh putri sulungnya mulutnya terkatup rapat namun hatinya berseru malantunkan doa-doa untuk kebahagian dan kelancaran putrinya.
“Kejarlah mimpimu, nduk cah ayu. Biyung dan Bapa hanya mampu memberimu restu dan doa, jadilah bintang seperti yang kau cita-citakan nak. Semoga Allah senantiasa melindungimu ya nduk” Sebuah surat balasan terselip diantara tumpukan buku ujian perguruan tinggi milik putri sulungnya. Afizena tersenyum, tanpa sadar setetes air mata keluar dari mata kananya.
Lusa, Afizena akan berangkat ke Yogyakarta untuk melanjutkan pendidikan serta merajut semua asanya. Bismillah. Semoga Allah menyertai perjalanan ini.
***
Hari senin bagi sebagian orang merupakan hari yang sibuk dan melelahkan, hari yang sebagaian orang benci karena rasa malas sebab euphoria weekend masih sangat terasa didada.
Tetapi, tidak dengan gadis berkerudung pasmina pink yang sedari tadi sibuk menyiapkan beratus-ratus paket yang nantinya akan ia kirim ke berbagai penjuru kota, bahkan bukan tidak mungkin nantinya akan sampai ke penjuru Indonesia.
Ia sangat bersemangat, dan tak pernah menyerah.
Wajahnya selalu dihiasi dengan senyum manis dan sifat yang selalu optimis membuat siapa saja yang melihatnya akan tertular virus semangatnya.
"Selamat pagi mbak Afizena, Selamat menunaikan puasa Ramadhan" kata salah satu karyawan Yayus hijab bernama Fitria.
Gadis berpasmina yang tak lain adalah Afizena tersenyum ramah "Pagi mbak Fitri cantik, selamat menjalankan ibadah puasa juga.. jangan lupa..." Kata Afizena menjeda ujung kalimatnya, hal yang selalu ia lontarkan namun tetap saja terkesan menarik untuk karyawanya dengar.
"Jangan lupa?" Ulang Fitri, antusias.
"Jangan lupa bahagia" lanjut Afizena sontak membuat mereka tertawa lepas, entah apa yang membuat kalimat ini terkesan lucu,kalimat yang Afizena kutip dari salah satu film yang pernah mereka berdua tonton, kalimat yang pernah dilontarkan Dilan kepada Milea padahal tidak lucu sama sekali, namun bagi Afizena hal ini lucu karena dapat membangun energy positif dipagi hari.
Afizena sangat percaya, jika pagi hari mood kita bagus dan bahagia maka akan mendapatkan dampat positif baik dan berguna untuk seharian ini, pun sebaliknya jika pagi gari mood negative yang menguasai maka bersiap-siaplah mendapatkan tidak kenyaman sepanjang hari penuh.
Afizena adalah orang yang sangat membenci sifat buruk ini.
"Lusa jadi mudik mbak?" Tanya Fitri sembari membantu Afi memberi label toko pada paket yang tengah ia bungkus.
"Jadi, tapi agak sedikit males" Jawab Afizena lesu.
"Lah kenapa? Mbak kan setahun sekali mudik" Fitri dengan sejuta rasa penasaranya bertanya dengan antusias.
"Nah itu.. masalahnya nanti eyang nanyain calon, tau sendirikan aku jom-- eh Singgle maksudnya"Afizena terkekeh dengan penjabaranya sendiri, tangan yang sedang mengecek jumlah paket yang siap dikirim beralih menuju tumpukan pakaian yang belum dibungkus.
Dengan telaten Afizena mulai memilah satu persatu sesuai pakaian sesuai dengan jenis dan warna pilihan customer.
"Halah mbak, dikasih paket Hijab terbaru kita aja mbak pasti langsung diem" Fitri menaik-turunkan kedua alisnya.
“Aduh”Gaduh Fitri saat kepalanya ditimpuk baju.
"Kayak eyang mempan aja" Sungut Afizena sembari mengulurkan tangan, meminta maaf pada Fitri atas ulahnya yang ia sengaja tadi.
"Ah, nggak usah pulang aja kali ya?" Tanya Afizena kepada dirinya sendiri. “Aduh” Fitri menamplek tangan bosnya kasar.
"Wushhh.. ngawur, nanti adik mbak, neng Ava ngamuk loh" Gemasnya pada Bos yang sudah ia anggap seperti kakak sendiri.
“Iya sih, Ava memang selalu seperti itu” Gumam Afizena membenarkan.
“Fitri!!” Teriak Afi saat label toko fitri alihkan padanya begitu saja sementara anaknya segera menghilang dibalik pintu toilet.
“Panggilan Alam!” Teriak Fitri kencang.
______ _ _ _ JALAN BAHAGIA______
Disebuah sisi yang jauh, seorang pilot muda nampak baru saja menerima pesanan kopinya.
"Penerbangan kali ini kemana bang?" Tanya seorang pramugara kepada padanya, sebelum menjawab ia menyempatkan diri menyeruput kopi hitam yang ia pesan tadi "Jogja, Ko. Nanti sekitar jam sembilan" jawabnya sembari meletakan cangkir kopi ketempat semula.
"Wah kita beda jalur bang. Gue ke Balikpapan hari ini" keluh Niko Pradipta Candra atau lebih akrab di panggil Iko. Teman SMA sekaligus teman satu instansi penerbanganya.
"Kenapa lu gitu banget, noh dilihat orang malu, dikira gue doyan elo" Aliadro Adebaran atau akrab disapa Bara.
"Cih.. maap maap aja nih ya, walaupun elo jauh lebih ganteng dari gue tapi status gue jauh lebih tinggi dari elo" Iko menepuk dadanya penuh percaya diri.
"Baru juga pacaran, bangga!" Kata Bara seraya meneguk semua kopinya dan berlalu pergi meninggalkan Iko hingga membuat kawan sejawatnya ini marah-marah sebab ternyata kopi yang Bara pesan belum dibayar.
"Wah sialan Lo bang!" Sungut Iko sembari mengeluarkan selembar uang seratus ribu dan bergegas menyusul Bara.
Ponsel genggam Bara berdering, satu panggilan masuk terlihat dilayar kacanya, saat hendak bara jawab telfon itu mati mendadak disusul dengan sebuah pesan yang masuk.
“Sorry Bro, lupa gua elo bisa aja lagi terbang. Jangan lupa kalau elu udah sampai Jogja kabari gua, gua punya referensi cewek baru buat elo. Biar nggak jomblo mulu loe”
Bara hanya tertawa membaca pesan singkat tersebut, baginya semua ini terkesan lucu.
Usianya bahkan belum ada 30tahun namun masyarakat seolah gemas dengan dirinya yang sampai saat ini enggan untuk berpacaran atau menjalin ikatan dengan lawan jenisnya. Baginya semua ini belum begitu penting dan ia butuhkan.
Untuk saat ini target hidupnya adalah meningkatkan pengetahuan, wawasan serta membangun relasi yang luas agar sebelum usia 40 tahun ia dapat mencapai target Financial freedom. Namun stereotype masyarakat yang telah melekat dalam lingkungan sekitarnya seolah mencekiknya dan terasa sangat menghambat aktivitasnya.
Menjadi seorang pilot dengan kisaran gaji 30 juta nyatanya masih terasa sangat jauh untuk mencapai kebebasan keungan diatas.
“Gak usah ngelamun wahai orang pemuda jomblo. Noh, disamperin neng bidadari” Iko menepuk pundaknya keras.
***
Bersambung…
"Afi yang berencana, dan eyanglah sang penentunya selucu itukah hidup" _ _ _J A L A N B A H A G I A Hampir mendekati usia 25 tahun, belum lulus kuliah karena sibuk dengan dunia kecil diotaknya dan seorang entrepreneur muda yang memiliki sifat keras kepala, egois dan pantang menyerah membuat Afizena Ayuningtyas kerap kali mendapatkan wejangan atau nasehat dari Eyang nya yang sangat tinggi menjunjung nilai-nilai budaya Jawanya. Bukan keinginan Afi untuk menjadi seorang mahasiswa abadi melainkan realita kehidupan memaksanya untuk melakukan hal demikian. Afi atau nama akrab yang sering ia dengar, merupakan seorang gadis desa dengan keterbatasan ekonomi dan keterikatan adat istiadat yang mengharuskan wanita hanya boleh memiliki satu kodrat yakni "ibu rumah tangga"membuatnya bersikap memberontak bukan dalam konotasi negatif memang tetapi keberontakanya memantik amarah sang eyang hing
"Mapan. Tampan. Rupawan tapi sayang Jomblo" Begitulah pandangan orang. _ _ _ Jalan BahagiA Sebuah pesawat berlogo Burung garuda berwarna biru berhasil mendarat dengan selamat di Bandara Adisucipto Yogyakarta. Setelah memastikan semuanya penumpang dan kru aman, perlahan pramugari bernama Bidadari atau kerap disapa Dari membukakan pintu pesawat. Senyum ramah terukirindah diparas cantiknya. Setelah mastikan semua penumpangnya turun dengan selamat hingga darat, tibalah saatnyapara Kru dan Pilot keluar untuk mencari udara segar dan beristirahat sebentar, Bara keluar dari kepala pesawat paling belakang hal ini telah biasa ia lakukan, agar jika ada sesuatu yang terjatuh atau tertinggal ia bisa membantu. Tangan kanan bara sibuk menarik koper besar berwarna hitam, sedang tangan kirinya sibuk mengetik dan mengirim pesan jawaban yang tadi pagi ia lewatkan. "Ane sudah mendarat nih, ent
"Siapa yang ingin menyakiti hati ibundanya?? Tentu tidak ada bukan?! Begitupunafi"JALAN BAHAGIA_ __Ingin rasanya Afi berlari meninggalkan waktu yang menyebalkan ini, duduk diantara kanjeng eyang tercinta dan Ayahanda bukanlah suatu pilihan yang tepat.Afi tahu hendak dibawa kemana arah obrolan keluarga ini, afi tahu hendak berkata apa eyang ini, afi juga tahu kemana perginya ibunda tercintanya ini mengapa tidak turut hadir dalam sidang hidupnya Afi.Ah.Ibuku sayang.Ibu pasti sangat malas mendengarkan petuah eyang yang selalu monoton seperti itu."Mau sampai kapan kamu kayak gini nduk cah ayu" Eyang memulai kalimat pembukaan sidang hidupku dengan bahasa yang sangat santun dan lembut,Masya Allahaku terlena."Usiamu sudah semakin dewasa, teman-temanmu sudah banyak yang menikah bahkan anak-anak mereka sudah mau SD, kamu kapan? " Aku merasa tidak terkejut
"Maaf, hidupku bukanlah ceritawattpadyang boleh sesuka hati dibuat mengikuti keinginan pembaca. Hidupku biarlah Tuhan yang menentukan lajur ceritanya dan maaf, jika tidak ada kamu didalamnya"Afizena_ _ _ Jalan BahagiaHaidar POV:Haidar Wafa Usamah seorang young entrepreneur, Founder TOR sekaligus guru les dipusat TOR. TOR sendiri merupakan kepanjangan dariTeacher Of the Roadsalah satu startup Indonesia yang saat ini tengah sampai tahan penjajagan. Belum begitu terkenal memang tetapi prospek kiprah kedepanya terlihat sangat menjanjikan. TOR sendiri memang baru berdiri kurang dari 3 tahun dan saat ini TOR masih tertinggal jauh dari kompetitornya, kalian tentu tahu siapa kompetitor TOR yang saat ini tengah naik daun. TOR sadar, TOR memang belum mampu mengajak kolaborasi selebritis. Belum mampu menjadikan salah satu publik figur Pinta
May this beautiful occasion of eid give you all the reasons to make your life even more beautiful. Wishing you a happy Eid day! Eid Mubarak!Semoga hari raya Idul Fitri yang indah ini memberi semua alasan untuk membuat hidup Anda semakin indah. Selamat Hari Raya Idul Fitri! Kami segenap staf toko Yayus.Hijab mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri, Mohon Maaf Lahir dan Batin.___ Afizena“Dek, kartu ucapan seperti ini bagus belum?” Tanya Afi pada adik perempuanaya Avalea, sedangkan yang ditanya nampak diam saja. Afi yang merasakan tidak ada tanda-tanda adiknya merespon kemudian menoleh dan benar saja ia mendapati adiknya tengah manggut-manggut, entah lagu apa yang sedang Ava putar.Headphone ditelinga Ava, ditariknya hingga menimbulkan kegaduhan dan kejengkelan sang empu.“Apa sih mbak?” Tanya Ava kesal, pasalnya lagu kesukaan yang baru saja muncul di branda playlist nya harus terganggu oleh ula
“Tidak semua keputusan membutuhkan persetujuan kedua belah pihak, begitu pula dengan keputusan saya haidar.”AFIZENA- JALAN BAHAGIA---JALAN BAHAGIAAfizena POV:Aku berdiri dibalik tembok penghubung antara ruang tengah dan ruang tamu,jantungku berdetak kencang ketika kudapati ibuku tengah menangis, menahan betapa pedihnya hati beliau saat eyang kembali memaki-maki ibuku. Eyang menyalahkan ibu atas keputusan sepihakku menolak Haidar, “Biyung maafkan Afi” Bisiku pelan.“ANAKMU IKU, WIS NGGAWE AKU ISIN. WIS NGGAWE KALUARGAKU ISIN, KOE LE ORA ISO DIDIK ANAK NGOMONGO!” Maki Eyang, aku menggeleng menyanggah semua makian Eyang. Ini bukan salah ibu, keputusanku menolak Haidar beralasan Eyang. Cukup! Kesalku sembari menahan isak tangis.Ingin rasanya aberlari memeluk ibu dan menyangkal semua perkataan eyang namun niat itu tentu saja ku urungkan
“Seseorang kebanyakan terlalu fokus pada hasil, sering kali melupakan proses.Padahal kegagalan atau kesuksesan seseorang tak pernal luput dari bagaimana kita menjaga keberlangsungan proses”(Afizena- JALAN BAHAGIA)**Afizena POV:“Kenapa murung Za?” Tanyaku saat mendapati Zahra sahabatku tengah termenung sembari menatap sebuah bidang kanfas, di permukaanya tampak sebuah goresan pola gaun pengantin yang nampak siap untuk diberi warna.“Bagus, ini kalau diwarnai pasti makin bagus,, wahhh nggak sabar pengen liat hasilnya Za!”Kata ku sembari menatap takjub pada setiap detail gambar yang ada dalam kain kanfas tersebut. Sedari dulu Zahra memang sangat pandai dalam membuat gambar dan bagian kesenian yang lain. Orang tua yang selalu mendukung dan menyemangati Zahra membuat aku merasa sedikit iri.Cita-citanya sewaktu kecil untuk menjadi
“Tampan itu hanyalah persoalan sudut pandang, menurutmu tampan belum tentu menurut orang lain juga. Kita boleh berpendapat tapi kita juga harus ingat,kalau pendapat kita nggak sesuai dengan orang lain, ya kita harus legowo, ya kali maksa.”Afizena- JALAN BAHAGIA**Menyerah dengan betapa keras kepalanya Afizena, Bara akhirnya menawarkan sebuah usulan yang akhirnya disepakati oleh kedua wanita itu.Afizena dan Zahra akhirnya di ijinkan menaiki mobil Bara, Afizena yang menyetir sebab Zahra tidak terlalu berani menyetir mobil orang, sedangkan Bara yang menaiki motor mereka. Motor itu lalu di derek oleh mobil Bara, pelan tapi pasti akhirnya kedua kendaraan itu melaju dengan kecepatan sedang.Zahra yang khawatir berulang kali menoleh ke belakang, memastikan keadaan Bara dan motornya baik-baik saja.“Tenang bisa kali ZA, nggak usah ngeliatin belakang, nanti mabok loh”