“Seseorang kebanyakan terlalu fokus pada hasil, sering kali melupakan proses.Padahal kegagalan atau kesuksesan seseorang tak pernal luput dari bagaimana kita menjaga keberlangsungan proses”
(Afizena- JALAN BAHAGIA)
**
Afizena POV:
“Kenapa murung Za?” Tanyaku saat mendapati Zahra sahabatku tengah termenung sembari menatap sebuah bidang kanfas, di permukaanya tampak sebuah goresan pola gaun pengantin yang nampak siap untuk diberi warna.
“Bagus, ini kalau diwarnai pasti makin bagus,, wahhh nggak sabar pengen liat hasilnya Za!”Kata ku sembari menatap takjub pada setiap detail gambar yang ada dalam kain kanfas tersebut. Sedari dulu Zahra memang sangat pandai dalam membuat gambar dan bagian kesenian yang lain. Orang tua yang selalu mendukung dan menyemangati Zahra membuat aku merasa sedikit iri.
Cita-citanya sewaktu kecil untuk menjadi
“Tampan itu hanyalah persoalan sudut pandang, menurutmu tampan belum tentu menurut orang lain juga. Kita boleh berpendapat tapi kita juga harus ingat,kalau pendapat kita nggak sesuai dengan orang lain, ya kita harus legowo, ya kali maksa.”Afizena- JALAN BAHAGIA**Menyerah dengan betapa keras kepalanya Afizena, Bara akhirnya menawarkan sebuah usulan yang akhirnya disepakati oleh kedua wanita itu.Afizena dan Zahra akhirnya di ijinkan menaiki mobil Bara, Afizena yang menyetir sebab Zahra tidak terlalu berani menyetir mobil orang, sedangkan Bara yang menaiki motor mereka. Motor itu lalu di derek oleh mobil Bara, pelan tapi pasti akhirnya kedua kendaraan itu melaju dengan kecepatan sedang.Zahra yang khawatir berulang kali menoleh ke belakang, memastikan keadaan Bara dan motornya baik-baik saja.“Tenang bisa kali ZA, nggak usah ngeliatin belakang, nanti mabok loh”
“Tawanya seorang yang ceria dan konyol,nyatanya mengandung 1001 cerita kepedihan yang tak pernah ingin diperlihatkan. Zen, terimakasih ya sudah selalu kuat setiap saat.”Zahra – JALAN BAHAGIA***“Sudah enakan?” Tanya Zahra Pada sahabatnya, Afizena. Afizena yang tengah merapikan pasminanya menoleh, ia tersenyum lalu mengangguk disertai dengan cengiran jail.“Idiihhhhh,,, AHAHAHAHAH lucu deh muka mu Za. Ahh.. Payah banget sih kamu Za. Tadi kan aku Cuma bercanda, mau ngetes aja sih gimana reaksi kamu kalau aku marah. Ahahahah kocak kamu, lemah. Gitu aja khawatir.” Ledek Afizena. Ia yang telah selesai mengenakan jilbab lalu bergegas keluar dari musola.“Duluan aja, aku mau pakai sepatu dulu” Kata
Ada begitu banyak pertanyaan yang hadir didalam benakku, pertanyaan tentang mengapa, apa dan bagaimana seolah selalu saja menjadi momok dalam keseharianku.Di tambah, stereotype masyarakat tentang peranan perempuan didalam rumah tangga pun menjadi salah satu hal yang saya pikirkan berulang kali. Pun mimpi dalam berkarir dan menempuh pendidikan, dalam pandangan masyarakat desa yang masih sangat homogeny wanita dengan mimpi tinggi dan pendidikan bagus, karir cemerlang menjadi terkesan sangat tabu dan tidak pada kodratnya. Bagi masyarakat desa mimpi seperti ini terkesan sangat tidak penting, jika wanita tetap bersikukuh umtuk mengejar dan mewujudkan cita-citanya harus berani menanggung stigma masyarakat.“Bu, bolehkah saya merantau ke kota? Ijinkan saya meminta restu ibu dan bapa” Secarik kertas terselip dibawah tudung saji plastic berwarna ungu.Seorang wanita paruh baya yang pertama kali menemukan surat itu han
"Afi yang berencana, dan eyanglah sang penentunya selucu itukah hidup" _ _ _J A L A N B A H A G I A Hampir mendekati usia 25 tahun, belum lulus kuliah karena sibuk dengan dunia kecil diotaknya dan seorang entrepreneur muda yang memiliki sifat keras kepala, egois dan pantang menyerah membuat Afizena Ayuningtyas kerap kali mendapatkan wejangan atau nasehat dari Eyang nya yang sangat tinggi menjunjung nilai-nilai budaya Jawanya. Bukan keinginan Afi untuk menjadi seorang mahasiswa abadi melainkan realita kehidupan memaksanya untuk melakukan hal demikian. Afi atau nama akrab yang sering ia dengar, merupakan seorang gadis desa dengan keterbatasan ekonomi dan keterikatan adat istiadat yang mengharuskan wanita hanya boleh memiliki satu kodrat yakni "ibu rumah tangga"membuatnya bersikap memberontak bukan dalam konotasi negatif memang tetapi keberontakanya memantik amarah sang eyang hing
"Mapan. Tampan. Rupawan tapi sayang Jomblo" Begitulah pandangan orang. _ _ _ Jalan BahagiA Sebuah pesawat berlogo Burung garuda berwarna biru berhasil mendarat dengan selamat di Bandara Adisucipto Yogyakarta. Setelah memastikan semuanya penumpang dan kru aman, perlahan pramugari bernama Bidadari atau kerap disapa Dari membukakan pintu pesawat. Senyum ramah terukirindah diparas cantiknya. Setelah mastikan semua penumpangnya turun dengan selamat hingga darat, tibalah saatnyapara Kru dan Pilot keluar untuk mencari udara segar dan beristirahat sebentar, Bara keluar dari kepala pesawat paling belakang hal ini telah biasa ia lakukan, agar jika ada sesuatu yang terjatuh atau tertinggal ia bisa membantu. Tangan kanan bara sibuk menarik koper besar berwarna hitam, sedang tangan kirinya sibuk mengetik dan mengirim pesan jawaban yang tadi pagi ia lewatkan. "Ane sudah mendarat nih, ent
"Siapa yang ingin menyakiti hati ibundanya?? Tentu tidak ada bukan?! Begitupunafi"JALAN BAHAGIA_ __Ingin rasanya Afi berlari meninggalkan waktu yang menyebalkan ini, duduk diantara kanjeng eyang tercinta dan Ayahanda bukanlah suatu pilihan yang tepat.Afi tahu hendak dibawa kemana arah obrolan keluarga ini, afi tahu hendak berkata apa eyang ini, afi juga tahu kemana perginya ibunda tercintanya ini mengapa tidak turut hadir dalam sidang hidupnya Afi.Ah.Ibuku sayang.Ibu pasti sangat malas mendengarkan petuah eyang yang selalu monoton seperti itu."Mau sampai kapan kamu kayak gini nduk cah ayu" Eyang memulai kalimat pembukaan sidang hidupku dengan bahasa yang sangat santun dan lembut,Masya Allahaku terlena."Usiamu sudah semakin dewasa, teman-temanmu sudah banyak yang menikah bahkan anak-anak mereka sudah mau SD, kamu kapan? " Aku merasa tidak terkejut
"Maaf, hidupku bukanlah ceritawattpadyang boleh sesuka hati dibuat mengikuti keinginan pembaca. Hidupku biarlah Tuhan yang menentukan lajur ceritanya dan maaf, jika tidak ada kamu didalamnya"Afizena_ _ _ Jalan BahagiaHaidar POV:Haidar Wafa Usamah seorang young entrepreneur, Founder TOR sekaligus guru les dipusat TOR. TOR sendiri merupakan kepanjangan dariTeacher Of the Roadsalah satu startup Indonesia yang saat ini tengah sampai tahan penjajagan. Belum begitu terkenal memang tetapi prospek kiprah kedepanya terlihat sangat menjanjikan. TOR sendiri memang baru berdiri kurang dari 3 tahun dan saat ini TOR masih tertinggal jauh dari kompetitornya, kalian tentu tahu siapa kompetitor TOR yang saat ini tengah naik daun. TOR sadar, TOR memang belum mampu mengajak kolaborasi selebritis. Belum mampu menjadikan salah satu publik figur Pinta
May this beautiful occasion of eid give you all the reasons to make your life even more beautiful. Wishing you a happy Eid day! Eid Mubarak!Semoga hari raya Idul Fitri yang indah ini memberi semua alasan untuk membuat hidup Anda semakin indah. Selamat Hari Raya Idul Fitri! Kami segenap staf toko Yayus.Hijab mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri, Mohon Maaf Lahir dan Batin.___ Afizena“Dek, kartu ucapan seperti ini bagus belum?” Tanya Afi pada adik perempuanaya Avalea, sedangkan yang ditanya nampak diam saja. Afi yang merasakan tidak ada tanda-tanda adiknya merespon kemudian menoleh dan benar saja ia mendapati adiknya tengah manggut-manggut, entah lagu apa yang sedang Ava putar.Headphone ditelinga Ava, ditariknya hingga menimbulkan kegaduhan dan kejengkelan sang empu.“Apa sih mbak?” Tanya Ava kesal, pasalnya lagu kesukaan yang baru saja muncul di branda playlist nya harus terganggu oleh ula