Share

Bab 28 ~ Bertahan Walau Sakit

Penulis: Kinan Larasati
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-04 22:45:56

“Ba… bagaimana ini bisa terjadi?” batin Giselle sangat syock menyadari dia tidur bersama pria asing.

Wanita itu bergerak perlahan menuruni ranjang tanpa ingin membangunkan pria yang tidur di sampingnya. Kemudian, dia berjalan pelan memungut pakaiannya yang berserakan di lantai dan bergegas masuk ke kamar mandi.

“Aku pasti sudah gila,” batin Giselle saat bayangan-bayangan kejadian semalam bermunculan di kepalanya.

Pria itu membawa Giselle ke dalam hotel, dan mereka seperti sepasang kekasih yang sedang memadu kasih.

Giselle merasakan getaran ketidakpastian di dalam dirinya. Setiap langkah yang diambilnya menuju kamar mandi dihantui oleh ingatan samar tentang malam yang baru saja berlalu. Dia mengusap wajahnya, mencoba mengusir kebingungan yang menggelayuti pikirannya.

Di bawah hangatnya air shower, dia berusaha menenangkan diri. "Ini hanya kesalahan," gumamnya pada refleksi di cermin, "Aku hanya terhanyut dalam suasana, mungkin terlalu banyak minum."

Namun, saat air mengalir di kul
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
anadesiana
terimakasih frey, kamu selalu ada untuk memberi dukungan dan nasehat untuk aerline.
goodnovel comment avatar
Jeon Shanty
freyya sangat mengkhawatirkan mu aerline oleh sebab itu dia mengatakan hal itu, namun jika pilihanmu tetap bertahan hingga rasa sakit tdk tertahankan baru km akan memutuskan untuk berhenti?! bkn kah rasanya akan jauh lbh sakit dri sebelum km menjalani hubungan ini.
goodnovel comment avatar
Yanti Wijaya
Aerline hanya bisa bertahan walaupun sakit. freyya hanya mengkhawatirkan keadaan Aerline takut sahabatnya terluka klo msh bertahan bersama joel.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Jadi yang Kedua: Jerat Pesona Mantan Kekasih   Bab 29 ~ Terlalu Sakit

    “ Joel!” Gisella memasuki ruangan Joel tanpa mengetuk pintu. Di dalam ruangan, sedang ada orang dari divisi lain yang sedang berdiskusi dengan Joel. “Apa kamu tidak tau, tata krama memasuki ruangan orang lain?” sindir Joel dengan nada yang sangat dingin membuat Gisella memalingkan wajah antara malu dan rasa bersalah. “Aku akan menunggumu sampai selesai,” jawab Gisella akhirnya dan mengambil duduk di atas sofa yang ada di ruangan itu. Joel tidak mempedulikannya dan kembali melanjutkan diskusinya dengan anak buahnya. Suasana di dalam ruangan kembali hening, kecuali suara diskusi yang terus berlangsung. Gisella merasa seolah ada dinding tak terlihat yang memisahkan dirinya dengan Joel. Dia mencoba untuk tetap tenang dan tidak menunjukan betapa canggungnya situasi itu baginya.Mata Gisella melirik ke arah Joel, yang tampak sangat fokus dan profesional. Namun, di dalam hatinya, ada rasa kekecewaan yang mendalam. Dia tahu bahwa tindakannya masuk tanpa mengetuk pintu adalah kesalahan, te

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-04
  • Jadi yang Kedua: Jerat Pesona Mantan Kekasih   Bab 30 ~ Sosok Mencurigakan

    Aerline menatap ponselnya yang sudah menunjukkan pukul tujuh malam. Dan di apartemen dia hanya sendirian, Freyya sudah kembali sejak sore tadi. “Joel lagi ngapain, ya. Dia masih kerja kayaknya,” gumam Aerline bangkit dari duduknya sambil meletakkan ponselnya ke atas meja. Dia berjalan ke dapur dan membuka kulkas, ternyata sudah penuh dengan sayuran dan beberapabahan masakan. Bahkan ada daging, ikan, udang, bahkan kerang. Joel selalu tau apa yang disukai Aerline. “Dia tau kalau aku sangat suka sangat suka udang dan kerang,” gumamnya tersenyum. Perasaan menghangat saat menyadari kalau Joel sama sekali tidak melupakannya dan masih ingat apa yang dia suka.Aerline tersenyum kecil sambil memandangi isi kulkas yang dipenuhi bahan-bahan makanan favoritnya. Ada perasaan hangat yang muncul saat dia menyadari perhatian kecil yang diberikan Joel. Meskipun tak ada pesan atau kabar langsung dari Joel malam ini, Aerline tahu bahwa tindakan-tindakan kecil seperti ini adalah caranya menunjukkan ra

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-05
  • Jadi yang Kedua: Jerat Pesona Mantan Kekasih   Bab 31 ~ Pria Misterius 

    “Selamat makan,” ucap Aerline, berusaha menampilkan semangatnya meski ada sedikit rasa tidak nyaman di dalam. “Selamat makan, Aerly. Aku yakin ini pasti enak,” jawab Joel dengan penuh keyakinan, sambil mengambil sendoknya dan mencicipi masakan yang telah disiapkan Aerline.Saat Joel mengunyah, Aerline memperhatikan ekspresinya dengan penuh harap. Senyuman mulai terbentuk di wajah Joel saat rasa makanan itu menyentuh lidahnya. “Ini, luar biasa! Kamu harus masak lebih sering, bahkan saat kamu tidak sakit,” serunya, membuat Aerline merasa bangga. “Manfaatkan keahlian memasakmu untuk membuat masakan seperti ini, bukan mie instan. Kalau males masak, kamu bisa makan di restoran atau pesan online. Atau, kamu bisa menghubungiku untuk nemenin kamu makan,” ujar Joel. “Benarkah? Aku bisa menghubungimu kapan saja untuk nemenin aku makan?” tanya Aerline menatap Joel dengan intens di depannya.“Ya. Aku akan usahakan untuk selalu nemenin kamu,” ujar Joel tersenyum manis di sana. “Baiklah, aku ak

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-06
  • Jadi yang Kedua: Jerat Pesona Mantan Kekasih   Bab 32 ~ Menyelesaikan kesalahanpahaman. 

    “Selamat pagi, semuanya.” Aerline menyapa semua rekan kerjanya. “Kamu sudah sehat, Lin?” tanya salah satu rekannya. “Ya, sudah lebih baik,” jawab Aerline melihat ke arah Maya yang hanya diam saja. Aerline tau, rekaman yang tersebar dan membuat banyak orang salah paham. Aerline berjalan mendekati meja Maya di sana. “Maya, soal rekaman video itu, aku benar-benar minta maaf,” ujar Aerline merasa bersalah. “Antara aku dan Leon tidak ada apa-apa.”Maya menoleh ke arah Aerline. “Kamu tidak perlu minta maaf, Lin. Lagipula, aku bukan siapa-siapa Leon. Dan, Leon punya hak memilih, walau itu kamu. Aku beneran gak apa-apa, kok,” ujar Maya tersenyum manis di sana. Tetapi jelas, sorot matanya tidak menunjukkan baik-baik saja. Bahkan tadi dia pun tidak menyapa Aerline. “Tapi, May-”“Kembalilah ke mejamu, Lin. Aku harus pergi ke ruang manager Chris untuk menyerahkan laporan.” Maya bangkit dari duduknya dan meninggalkan Aerline yang terpaku di tempatnya. Aerline merasa hatinya berat saat meliha

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-06
  • Jadi yang Kedua: Jerat Pesona Mantan Kekasih   Bab 33 ~ Harapan Leon

    “Arlin!” panggil Leon menghentikan langkah Aerline yang hendak pergi ke ruangan wakil Direktur untuk menyerahkan laporan. “Oh, Leon,” jawab Aerline menghentikan langkahnya. Dia cukup canggung berhadapan dengan Leon, mengingat berita yang tersebar tentang dirinya dan Leon. Walau itu bukan perbuatan dan salah Aerline, tetapi dia tetap merasa canggung. Ditambah dengan Maya yang merasa cemburu padanya dan Leon. “Gimana keadaanmu? Apa perutmu masih terasa sakit?” tanya Leon. “Sudah lebih baik, sih. Ngomong-ngomong, maaf soal video itu,” ucap Aerline menatap Leon dengan tatapan rasa bersalah. “Kenapa kamu yang harus minta maaf?” tanya Leon tersenyum manis di sana. “Itu, karena-” Tatapan mereka terpaut satu sama lain. “Ini bukan salah kamu, Arlyn. Jelas ada kesalahanpahaman, dan orang yang menyebar luaskan videonya lah yang salah. Kita hanya korban kesalahpahaman,” ujar Leon. “Tapi karena hal itu, semua orang di kantor menganggap kita berpacaran,” ucap Aerline. “Apa seharusnya kita m

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-07
  • Jadi yang Kedua: Jerat Pesona Mantan Kekasih   Bab 34 ~ Bermain ke Festival

    Joel pun memutar balik mobilnya dan mencari parkiran yang kosong. Saat menenmukannya, Aerline sudah turun dari mobil terlebih dulu.“Sabar, dong.” Joel mengatakan hal itu membuat Aerline tersenyum merekah. Joel memang sangat tau kalau Aerline adalah gadis petakilan yang sangat aktif. Semangatnya tidak pernah surut untuk bermain-main.Ketika mereka berjalan menjauh dari jalan utama, suara bising keramaian semakin jelas terdengar. Bau makanan yang digoreng dan aroma manis dari kue-kue menguar di udara, membuat perut Joel sedikit keroncongan.“Lihat, itu pameran kerajinan tangan!” seru Aerline sambil menunjuk ke arah stan-stan berwarna-warni. Matanya berbinar-binar melihat berbagai barang unik yang dipamerkan. “Ya, itu terlihat menarik,” jawab Joel sambil tersenyum, walaupun hatinya masih merasa khawatir akan kondisi Aerline. Dia berusaha ingat untuk tidak mencemaskan keadaan mereka dan menikmatinya meskipun hanya sejenak.Aerline berlari ke salah satu stan yang menjual gelang handmad

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-07
  • Jadi yang Kedua: Jerat Pesona Mantan Kekasih   Bab 35 ~ Makan Malam

    “Akhirnya kamu datang,” sambut Gisella di lobi restoran. “Semua keluarga sudah menunggumu.”Gisella kembali bersikap ramah padanya. Seakan tidak pernah terjadi apapun sebelumnya. Berkali-kali pun Joel menolaknya, wanita itu tetap tidak menganggapnya. Joel tidak merespon Gisella dan berjalan memasuki restoran bersama Gisella. Hingga mereka berdua sampai di ruang pribadi dan terlihat orang tua Joel dan orang tua Gisella duduk di meja itu dengan hangat. “Joel sudah datang,” ucap Ibunya yang bernama Bailee. Wanita itu bukanlah ibu kandung Joel, melainkan ibu tirinya. Ada ayah dan adik laki-lakinya di sana. “Selamat datang, Joel!” sapa ayahnya yang bernama Abraham dengan senyum lebar, meski ada sedikit keraguan di matanya. Joel hanya mengangguk pelan, masih merasa tidak nyaman dengan situasi ini.“Gisella, terima kasih sudah mengantar Joel,” ucap Bailee, dengan nada yang ramah. "Kami sudah menunggu dan menyiapkan semuanya."Gisella tersenyum lebar, bangga bisa menjadi pusat perhatian me

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-08
  • Jadi yang Kedua: Jerat Pesona Mantan Kekasih   Bab 36 ~ Teror Pria Misterius

    “Siapa kamu?” teriak Aerline benar-benar takut saat melihat sosok pria berjubah hitam dan memegang sebuah pisau di tangannya. Aerline sudah sangat ketakutan di sana, dengan cahaya gelap karena mati lampu. Pria berjubah hitam itu tidak menjawab. Dia hanya berdiri diam, pisau berkilau di tangannya. Aerline bisa merasakan jantungnya berdetak lebih cepat, ingin melarikan diri, tetapi kakinya terasa berat. “Apa yang kamu inginkan?” Aerline berusaha untuk terdengar tenang, meskipun suaranya bergetar. Pria itu mulai mendekat, langkahnya pelan tetapi pasti. Aerline menahan napasnya, mencoba mengingat semua pelajaran bela diri yang pernah dia ikuti, meskipun dia tahu bahwa dalam keadaan panik seperti ini, semua teori itu terasa sia-sia.“Sial!” Aerline melemparkan semua barang yang ada di sekitarnya, tetapi pria itu berhasil menghalaunya satu persatu. Aerline bergerak menjauh darinya dan tanpa pikir panjang, dia naik ke atas mini bar untuk bisa pergi dari sanaBruk! “Ugh!” Aerline meringis

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-09

Bab terbaru

  • Jadi yang Kedua: Jerat Pesona Mantan Kekasih   Bab 89 ~ Penculikan

    “Apa kamu butuh sesuatu?” tanya Lyman saat sampai di apartemen Aerline. “Tidak, Bang. Aku mau istirahat, makasih ya sudah anterin aku pulang,” ujar Aerline dengan nada lemah. Lyman tersenyum dan mengusap kepala Aerline dengan lembut. “Kamu gadis yang tangguh,” ucapnya membuat Aerline tersenyum manis di sana. “Istirahatlah, kalau butuh sesuatu langsung hubungi Abang,” ujarnya membuat Aerline menjawab dengan anggukan kepalanya. “Lin, menurut Abang, tindakanmu sudah tepat untuk menjauh dari Joel demi berhenti menyakiti dirimu sendiri. "It's another level of pain, but you will find peace eventually." ucap Lyman dengan lembut dan Aerline hanya tersenyum manis di sana. “Makasih, Abang. Aku merasa memiliki keluarga di sini berkat Abang,” ujar Aerline tersenyum di sana. “Ya, sama-sama,” jawab Lyman. “Lin!” teriak seorang wanita yang muncul di lorong apartemen membuat mereka berdua menoleh ke sumber suara dan itu a

  • Jadi yang Kedua: Jerat Pesona Mantan Kekasih   Bab 88 ~ Keputusan Aerline

    Aerline sedang menatap keluar jendela kamarnya di ruang rawat. Leon harus pergi ke kantor dan bekerja setelah libur akhir tahun dan Lyman sedang keluar sebentar. Wanita itu masih tidak mau membuka pesan dari Joel, dia masih ingin menahan diri tanpa ingin mendengar alasan apa pun dari pria itu. Jujur saja, Aerline takut luluh dan kembali memberi kesempatan lagi pada Joel. Karena bagaimana pun, hatinya selalu lemah saat berhadapan dengan Joel. “Khem... “ Aerlie merasa tenggorokannya sakit dan kehausan. Dia mengambil botol minumnya yang ternyata kosong. Dia melihat ke arah dispenser yang ada di dekat televisi dan cukup jauh dari posisinya. Wanita itu pun menurunkan kedua kakinya ke bawah brankar dan turun perlahan. “Ugh!” dia meringis saat kepalanya terasa berputar. Ya, selama di rumah sakit, Aerline tidak bisa tidur sama sekali. Membuat darahnya semakin rendah dan kepalanya terasa sangat berat. Wanita itu berjalan per

  • Jadi yang Kedua: Jerat Pesona Mantan Kekasih   Bab 87 ~ Rasa Kecewa

    “Lin?” Lyman masuk ke dalam ruang rawat Aerline. “Bang?” jawab Aerline melihat ke arah Lyman. Lyman berjalan mendekati Aerline yang duduk terbaring di atas ranjang rumah sakit. “Kenapa malam itu tidak tunggu Abang sih?” tanya Lyman terlihat begitu khawatir. “Aku baik-baik saja, Bang,” ujar Aerline di sana. “Kamu itu,” ucap Lyman sampai tidak bisa berkata apa-apa. “Syukurlah kalau kamu baik-baik saja. Abang sangat mencemaskanmu, Lin. Semalaman Abang keliling cari kamu,” ucap Lyman. “Maaf, Bang.” “Kalau terjadi sesuatu padamu, bagaimana Abang jelasin ke Kaivan? Kamu berharga untuk keluargamu, Lin. Jangan merasa sendiri, Abang di sini untuk jaga kamu,” ucap Lyman mengusap kepala Aerline dengan lembut.Aerline menunduk, merasa hangat mendengar kata-kata Lyman. Dia tidak menyangka Lyman begitu peduli padanya, bahkan rela mencari dirinya sepanjang malam."Maafkan aku, Bang. Aku nggak bermaksud bikin abang khawat

  • Jadi yang Kedua: Jerat Pesona Mantan Kekasih   Bab 86 ~ Kondisi Aerline

    “Um... “ Aerline perlahan membuka matanya dan melihat sekeliling ruangan. Dia meringis kecil sambil memegang kepalanya yang terasa berat. Dia menoleh ke arah punggung tangannya yang dipasang infusan di sana. “Apa aku ada di rumah sakit?” gumamnya berusaha mengingat apa yang terjadi. “Kamu sudah siuman, Lin?” pertanyaan itu membuat Aerline menoleh ke sumber suara dan melihat sosok Leon di sana dan terlihat pria itu baru saja terbangun dari tidurnya. “Leon?” tanya Aerline. “Aku melihatmu pingsan dan tergeletak di pinggir jalan. Jadi, aku bawa kamu ke rumah sakit, menurut dokter kamu terkena usus buntu dan harus segera di operasi,” jawab Leon. “Operasi?” Aerline mengernyitkan dahinya. “Ponselmu mati, jadi aku tidak punya pilihan lain selain menandatangani surat persetujuannya. Aku sangat khawatir padamu,” ucap Leon. Aerline tersenyum di sana. “Terima kasih, Leon. Berkatmu, aku bisa selamat,” ujarnya

  • Jadi yang Kedua: Jerat Pesona Mantan Kekasih   Bab 85 ~ Kejutan untuk Joel

    “Apa semuanya sudah sesuai?” tanya Aerline pada pelayan di restoran yang sudah dia booking jauh-jauh hari untuk acara ulang tahun Joel. Dia ingin memberikan kejutan spesial untuk Joel. “Semua sudah disiapkan dengan sangat baik, Nona. Kami hanya tinggal menunggu kode dari anda,” ucap pelayan itu. “Baiklah, terima kasih.” Aerline tersenyum lebar di sana. “Kalau begitu, saya permisi,” pamit pelayan tersebut. Aerline merapikan gaun cantik yang dikenakannya. Dia sengaja memakai gaun warna violet, karena menurut Joel, dia selalu cantik kalau memakai warna itu. Wanita itu duduk di kursi sambil melihat jam tangannya. “Masih ada 20 menitan lagi sampai Joel datang. Astaga, aku deg-degan sekali. Semoga saja, acaranya berjalan dengan lancar,” gumam Aerline tersenyum lebar. Dia sengaja membooking area rooftop sebuah restoran untuk merayakan ulang tahun Joel. Dia juga sudah menyiapkan beberapa kejutan kecil, di mana mereka akan memotong kue

  • Jadi yang Kedua: Jerat Pesona Mantan Kekasih   Bab 84 ~ Bersamanya Aman

    “Jangan lupa dengan wine yang akan jadi pelengkap makan malam kita,” ucap Joel.“Aku akan mengambilkan wine kualitas terbaik, sebentar.” Tambah pria itu berlalu pergi dari sana meninggalkan Aerline yang masih menikmati makanannya.Joel kembali beberapa saat kemudian dengan sebotol wine berlabel premium di tangannya. “Ini dia, wine terbaik untuk melengkapi makan malam kita,” ucapnya sambil tersenyum.Aerline menatap botol itu dengan kagum. “Kamu benar-benar mempersiapkan semuanya dengan sempurna, Joel. Aku terkesan.”Joel hanya tersenyum kecil sambil membuka botol wine tersebut dengan anggun. Ia menuangkan wine ke dua gelas, lalu menyerahkan salah satunya kepada Aerline. “Untuk malam yang tidak akan pernah kita lupakan.”Aerline menerima gelas itu sambil menatap Joel dengan lembut. “Untuk malam ini, dan untuk kita,” ujarnya sambil mengangkat gelasnya untuk bersulang.Mereka berdua menyeruput wine itu dengan perlahan, menikmati rasa anggur yang lembut dan kaya. Angin pantai yang sepoi-s

  • Jadi yang Kedua: Jerat Pesona Mantan Kekasih   Bab 83 ~ Liburan Bersama

    “Wah, apakah ini vila yang kamu maksud?” tanya Aerline saat dia menuruni mobil dan melihat suasana vila di bibir pantai. “Ya, ini adalah vila pribadi. Aku sengaja membookingnya. Jadi, tidak akan ada orang lain lagi selain kita berdua di sini,” ucap Joel memeluk Aerline dari belakang. Wanita itu tersenyum hangat dan memegang tangan Joel yang melingkar di perutnya."Tempat ini indah sekali, Joel," ucap Aerline, memandang hamparan pantai dengan pasir putih yang berkilauan diterpa sinar matahari. Suara ombak yang tenang dan angin laut yang sejuk memberikan suasana damai yang sulit diungkapkan dengan kata-kata.Joel menunduk sedikit, menyandarkan dagunya di bahu Aerline. "Aku ingin kamu merasa tenang dan melupakan semua beban yang ada," ucapnya lembut.Aerline menolehkan wajahnya sedikit, menatap Joel dengan penuh rasa syukur. "Terima kasih, Joel. Aku tidak tahu harus berkata apa lagi. Ini lebih dari cukup."Joel melepaskan pelukan itu perlahan, mengambil tangan Aerline dan membawanya ma

  • Jadi yang Kedua: Jerat Pesona Mantan Kekasih   Bab 82 ~ Kembali Luluh

    “Kamu masih marah padaku?” tanya Joel mendekati Aerline yang masih kerja di meja kerjanya. Hari sudah malam, semua rekan kerjanya sudah pulang lebih dulu. Sedangkan Aerline harus lembur karena sempat tidak masuk, membuat pekerjaannya cukup menumpuk. Wanita itu menengadahkan kepalanya dan menatap Joel di depannya. "Aku tidak marah padamu, Joel,” jawab Aerline. “Aku paham posisimu, dan aku coba mengerti.” “Tapi kamu terus menghindariku seharian ini, apa kamu akan terus bersikap begitu? Padahal aku sangat merindukanmu,” ujar Joel yang duduk dihadapan Aerline sambil memegang tangan wanita itu. “Akhir-akhir ini, hubungan kita semakin renggang dan jauh, aku sangat merindukanmu.” Joel tersenyum di sana.Aerline menarik tangannya perlahan dari genggaman Joel, lalu menghela napas dalam-dalam. Ia menatap Joel dengan sorot mata yang bercampur antara lelah dan keraguan.“Joel, aku tidak menghindarimu,” ucapnya pelan, suaranya terdengar

  • Jadi yang Kedua: Jerat Pesona Mantan Kekasih   Bab 81 ~ Kekhawatiran Maya

    “Aerline… “Semua rekan kerjanya kembali menyambut kedatangannya di kantor setelah tidak masuk kerja selama tiga hari. “Kamu baik-baik saja, Lin?” tanya Lita. “Kamu sakit apa sebenarnya? Kami khawatir banget, tau.” Kali ini Agnes yang berbicara. “Sakit asam lambung,” jawab Aerline tidak mengatakan yang sebenarnya kalau dia sakit Gerd. Aerline berusaha tersenyum pada rekan-rekannya yang tampak benar-benar khawatir. “Maaf ya, bikin kalian khawatir. Aku sudah lebih baik sekarang,” katanya sambil menepuk bahu Lita dengan lembut.“Kamu harus lebih jaga kesehatan, Lin,” ujar Maya dengan nada penuh perhatian.“Iya, jangan terlalu memaksakan diri di kantor,” tambah Agnes, menatap Aerline dengan pandangan serius.Aerline mengangguk kecil. “Aku akan lebih hati-hati. Terima kasih sudah peduli,” jawabnya tulus. Meski mencoba terdengar ringan, hatinya sedikit berat karena tahu mereka tidak mengetahui sepenuhnya apa yang ia alami belakangan ini.“Ngomong-ngomong, Leon nyariin kamu tadi pagi,”

DMCA.com Protection Status