Share

Bab 30 ~ Sosok Mencurigakan

Penulis: Kinan Larasati
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-05 23:19:19

Aerline menatap ponselnya yang sudah menunjukkan pukul tujuh malam. Dan di apartemen dia hanya sendirian, Freyya sudah kembali sejak sore tadi.

“Joel lagi ngapain, ya. Dia masih kerja kayaknya,” gumam Aerline bangkit dari duduknya sambil meletakkan ponselnya ke atas meja. Dia berjalan ke dapur dan membuka kulkas, ternyata sudah penuh dengan sayuran dan beberapabahan masakan. Bahkan ada daging, ikan, udang, bahkan kerang. Joel selalu tau apa yang disukai Aerline.

“Dia tau kalau aku sangat suka sangat suka udang dan kerang,” gumamnya tersenyum. Perasaan menghangat saat menyadari kalau Joel sama sekali tidak melupakannya dan masih ingat apa yang dia suka.

Aerline tersenyum kecil sambil memandangi isi kulkas yang dipenuhi bahan-bahan makanan favoritnya. Ada perasaan hangat yang muncul saat dia menyadari perhatian kecil yang diberikan Joel. Meskipun tak ada pesan atau kabar langsung dari Joel malam ini, Aerline tahu bahwa tindakan-tindakan kecil seperti ini adalah caranya menunjukkan ra
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (4)
goodnovel comment avatar
anadesiana
siapakah kira-kira sosok misterius itu... untung aerlin ga langsung buka pintunya..
goodnovel comment avatar
Dshaku
Jika memang itu adalah utusan Gisella. stdknya saya punya alasan untuk membenci mu.
goodnovel comment avatar
fitri hd
apa orang misterius di apartemen aerline ada sangkut pautnya sama keluarga gisella, jdi curiga
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Jadi yang Kedua: Jerat Pesona Mantan Kekasih   Bab 31 ~ Pria Misterius 

    “Selamat makan,” ucap Aerline, berusaha menampilkan semangatnya meski ada sedikit rasa tidak nyaman di dalam. “Selamat makan, Aerly. Aku yakin ini pasti enak,” jawab Joel dengan penuh keyakinan, sambil mengambil sendoknya dan mencicipi masakan yang telah disiapkan Aerline.Saat Joel mengunyah, Aerline memperhatikan ekspresinya dengan penuh harap. Senyuman mulai terbentuk di wajah Joel saat rasa makanan itu menyentuh lidahnya. “Ini, luar biasa! Kamu harus masak lebih sering, bahkan saat kamu tidak sakit,” serunya, membuat Aerline merasa bangga. “Manfaatkan keahlian memasakmu untuk membuat masakan seperti ini, bukan mie instan. Kalau males masak, kamu bisa makan di restoran atau pesan online. Atau, kamu bisa menghubungiku untuk nemenin kamu makan,” ujar Joel. “Benarkah? Aku bisa menghubungimu kapan saja untuk nemenin aku makan?” tanya Aerline menatap Joel dengan intens di depannya.“Ya. Aku akan usahakan untuk selalu nemenin kamu,” ujar Joel tersenyum manis di sana. “Baiklah, aku ak

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-06
  • Jadi yang Kedua: Jerat Pesona Mantan Kekasih   Bab 32 ~ Menyelesaikan kesalahanpahaman. 

    “Selamat pagi, semuanya.” Aerline menyapa semua rekan kerjanya. “Kamu sudah sehat, Lin?” tanya salah satu rekannya. “Ya, sudah lebih baik,” jawab Aerline melihat ke arah Maya yang hanya diam saja. Aerline tau, rekaman yang tersebar dan membuat banyak orang salah paham. Aerline berjalan mendekati meja Maya di sana. “Maya, soal rekaman video itu, aku benar-benar minta maaf,” ujar Aerline merasa bersalah. “Antara aku dan Leon tidak ada apa-apa.”Maya menoleh ke arah Aerline. “Kamu tidak perlu minta maaf, Lin. Lagipula, aku bukan siapa-siapa Leon. Dan, Leon punya hak memilih, walau itu kamu. Aku beneran gak apa-apa, kok,” ujar Maya tersenyum manis di sana. Tetapi jelas, sorot matanya tidak menunjukkan baik-baik saja. Bahkan tadi dia pun tidak menyapa Aerline. “Tapi, May-”“Kembalilah ke mejamu, Lin. Aku harus pergi ke ruang manager Chris untuk menyerahkan laporan.” Maya bangkit dari duduknya dan meninggalkan Aerline yang terpaku di tempatnya. Aerline merasa hatinya berat saat meliha

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-06
  • Jadi yang Kedua: Jerat Pesona Mantan Kekasih   Bab 33 ~ Harapan Leon

    “Arlin!” panggil Leon menghentikan langkah Aerline yang hendak pergi ke ruangan wakil Direktur untuk menyerahkan laporan. “Oh, Leon,” jawab Aerline menghentikan langkahnya. Dia cukup canggung berhadapan dengan Leon, mengingat berita yang tersebar tentang dirinya dan Leon. Walau itu bukan perbuatan dan salah Aerline, tetapi dia tetap merasa canggung. Ditambah dengan Maya yang merasa cemburu padanya dan Leon. “Gimana keadaanmu? Apa perutmu masih terasa sakit?” tanya Leon. “Sudah lebih baik, sih. Ngomong-ngomong, maaf soal video itu,” ucap Aerline menatap Leon dengan tatapan rasa bersalah. “Kenapa kamu yang harus minta maaf?” tanya Leon tersenyum manis di sana. “Itu, karena-” Tatapan mereka terpaut satu sama lain. “Ini bukan salah kamu, Arlyn. Jelas ada kesalahanpahaman, dan orang yang menyebar luaskan videonya lah yang salah. Kita hanya korban kesalahpahaman,” ujar Leon. “Tapi karena hal itu, semua orang di kantor menganggap kita berpacaran,” ucap Aerline. “Apa seharusnya kita m

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-07
  • Jadi yang Kedua: Jerat Pesona Mantan Kekasih   Bab 34 ~ Bermain ke Festival

    Joel pun memutar balik mobilnya dan mencari parkiran yang kosong. Saat menenmukannya, Aerline sudah turun dari mobil terlebih dulu.“Sabar, dong.” Joel mengatakan hal itu membuat Aerline tersenyum merekah. Joel memang sangat tau kalau Aerline adalah gadis petakilan yang sangat aktif. Semangatnya tidak pernah surut untuk bermain-main.Ketika mereka berjalan menjauh dari jalan utama, suara bising keramaian semakin jelas terdengar. Bau makanan yang digoreng dan aroma manis dari kue-kue menguar di udara, membuat perut Joel sedikit keroncongan.“Lihat, itu pameran kerajinan tangan!” seru Aerline sambil menunjuk ke arah stan-stan berwarna-warni. Matanya berbinar-binar melihat berbagai barang unik yang dipamerkan. “Ya, itu terlihat menarik,” jawab Joel sambil tersenyum, walaupun hatinya masih merasa khawatir akan kondisi Aerline. Dia berusaha ingat untuk tidak mencemaskan keadaan mereka dan menikmatinya meskipun hanya sejenak.Aerline berlari ke salah satu stan yang menjual gelang handmad

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-07
  • Jadi yang Kedua: Jerat Pesona Mantan Kekasih   Bab 35 ~ Makan Malam

    “Akhirnya kamu datang,” sambut Gisella di lobi restoran. “Semua keluarga sudah menunggumu.”Gisella kembali bersikap ramah padanya. Seakan tidak pernah terjadi apapun sebelumnya. Berkali-kali pun Joel menolaknya, wanita itu tetap tidak menganggapnya. Joel tidak merespon Gisella dan berjalan memasuki restoran bersama Gisella. Hingga mereka berdua sampai di ruang pribadi dan terlihat orang tua Joel dan orang tua Gisella duduk di meja itu dengan hangat. “Joel sudah datang,” ucap Ibunya yang bernama Bailee. Wanita itu bukanlah ibu kandung Joel, melainkan ibu tirinya. Ada ayah dan adik laki-lakinya di sana. “Selamat datang, Joel!” sapa ayahnya yang bernama Abraham dengan senyum lebar, meski ada sedikit keraguan di matanya. Joel hanya mengangguk pelan, masih merasa tidak nyaman dengan situasi ini.“Gisella, terima kasih sudah mengantar Joel,” ucap Bailee, dengan nada yang ramah. "Kami sudah menunggu dan menyiapkan semuanya."Gisella tersenyum lebar, bangga bisa menjadi pusat perhatian me

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-08
  • Jadi yang Kedua: Jerat Pesona Mantan Kekasih   Bab 36 ~ Teror Pria Misterius

    “Siapa kamu?” teriak Aerline benar-benar takut saat melihat sosok pria berjubah hitam dan memegang sebuah pisau di tangannya. Aerline sudah sangat ketakutan di sana, dengan cahaya gelap karena mati lampu. Pria berjubah hitam itu tidak menjawab. Dia hanya berdiri diam, pisau berkilau di tangannya. Aerline bisa merasakan jantungnya berdetak lebih cepat, ingin melarikan diri, tetapi kakinya terasa berat. “Apa yang kamu inginkan?” Aerline berusaha untuk terdengar tenang, meskipun suaranya bergetar. Pria itu mulai mendekat, langkahnya pelan tetapi pasti. Aerline menahan napasnya, mencoba mengingat semua pelajaran bela diri yang pernah dia ikuti, meskipun dia tahu bahwa dalam keadaan panik seperti ini, semua teori itu terasa sia-sia.“Sial!” Aerline melemparkan semua barang yang ada di sekitarnya, tetapi pria itu berhasil menghalaunya satu persatu. Aerline bergerak menjauh darinya dan tanpa pikir panjang, dia naik ke atas mini bar untuk bisa pergi dari sanaBruk! “Ugh!” Aerline meringis

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-09
  • Jadi yang Kedua: Jerat Pesona Mantan Kekasih   Bab 37 ~ Usaha Penyelamatan Diri

    Aerline terbersit kembali ingatan otaknya kata-kata Kaivan saat mengajarinya ilmu bela diri. "Ingat, area sensitif lainnya," bisik suara dalam hatinya. Dengan segenap tenaga yang tersisa, Aerline menendang kaki pria itu dan menancapkan jarinya ke mata pria itu, berharap bisa mendapatkan celah untuk melarikan diri.Pria itu mengeluarkan jeritan kesakitan dan menyingkirkan tangannya dari leher Aerline. Wanita itu terjatuh ke lantai, terengah-engah dan merasa lega bisa bernapas lagi. Namun, dia tahu ini belum berakhir. Dia harus segera pergi sebelum pria itu bisa kembali menyerangnya. Dalam keadaan bergetar, Aerline melompat berdiri dan berlari menuju pintu kamar mandi dan mengunci diri dari dalam. Dia berusaha mengatur napasnya yang masih terbatuk-batuk dan tenggorokannya terasa sangat sakit. Dalam kegelapan kamar mandi yang sempit, Aerline mencoba menenangkan dirinya. Suara detak jantungnya terdengar jelas di telinga, seolah-olah memecah keheningan yang menyesakkan. Dia memandangi

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-09
  • Jadi yang Kedua: Jerat Pesona Mantan Kekasih   Bab 38 ~ Psykopath

    “Aerly?!” Joel sangat terkejut saat tubuh Aerline jatuh ke dalam pelukannya dan tatapan matanya melihat sosok pria di dalam apartemen.Mengetahui ada Joel, pria misterius itu berniat melarikan diri. “Tunggu di sini!” Joel meninggalkan Aerline dan berlari mengejar sosok itu yang hendak melarikan diri melalui jendela yang dia pecahkan. Joel berhasil menangkapnya, hingga terjadi perkelahian sengit di sana. Aerline terdiam di ambang pintu, masih shock melihat kejadian yang berlangsung begitu cepat. Dengar suara benda pecah dan suara gaduh, jantungnya berdegup kencang. Dia bisa merasakan ketegangan di udara, dan rasa khawatir mulai menghantuinya.Sementara itu, Joel berjuang melawan pria misterius itu, masing-masing berusaha mendapatkan keunggulan. Aerline tidak bisa berdiam diri, ia merasa perlu untuk membantu Joel. Meskipun ketakutannya mengganggu, dia berusaha mencari sesuatu yang bisa digunakan.“Joel! Hati-hati!” teriak Aerline, suaranya penuh cemas. Namun, Joel tetap fokus pada

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-10

Bab terbaru

  • Jadi yang Kedua: Jerat Pesona Mantan Kekasih   Bab 117 ~ Rasa Kesal Garren

    “Jadi, Joelio sudah siuman?” tanya Garren saat menerima laporan langsung dari anak buahnya. “Benar, Tuan. Dan sepertinya, mereka tahu kalau kejadian kemarin itu ulah Anda,” tambahnya. “Kurang ajar! Rencana kita jadi kacau, kenapa bukan wanita itu saja yang tertembak dan mati!” keluh Garren merasa sangat kesal sekali di sana. “Dan sepertinya, Kainan Dirgantara, sedang menyiapkan sesuatu yang besar untuk melawan kita membantu Joelio,” jelasnya. Garren menatap pria di depannya dengan intens. “Apa saja yang orang suruhan kita lihat dari gerak gerik mereka?” tanya Garren. “Tidak ada laporan gerak-geriknya bagaimana. Hanya saja, dia meyakini kalau mereka sedang merencanakan sesuatu untuk melawan kita,” jelas pria itu.Garren menghela napas panjang, amarahnya semakin membara. "Mereka mulai berani menantangku, ya?" gumamnya dengan nada penuh kebencian. "Terutama bocah sialan bernama Joelio itu. Seharusnya dia mati saja kemarin."Pria di depann

  • Jadi yang Kedua: Jerat Pesona Mantan Kekasih   Bab 116 ~ Joel Kembali

    “Jadi, apa menurutmu, cerita putri dan pangeran itu sangat cocok untuk di dongengkan padaku?” gurau Joel membuat Aerline tersenyum. “Ya, biasanya sang pangeran akan terbangun. Dan ternyata benar bangun, kan?” ucap Aerline di sana. “Putri terbangun karena dicium pangeran. Dan The beast bangun hingga berubah jadi manusia normal karena ciuman beauty,” ujar Joel. “Aku bahkan tidak menerima ciuman apa pun. Ck... malang sekali, padahal aku berharap sekali ada adegan ciuman saat kamu menyelesaikan dongengnya.” “Maaf, Tuan. Karena ekspektasimu berbeda jauh dengan realita,” ucap Aerline di sana.Joel pura-pura memasang wajah kecewa. "Jadi, aku cuma bisa bangun tanpa ciuman penyelamat? Begitu kejamnya dunia ini..."Aerline tertawa kecil, hatinya terasa hangat melihat Joel kembali dengan candaan khasnya. "Ya, dunia memang kejam, Tuan. Lagipula, siapa yang bilang kamu butuh ciuman untuk bangun?"Joel mengerucutkan bibirnya, berpura-pura kesal. "Hei, bukanka

  • Jadi yang Kedua: Jerat Pesona Mantan Kekasih   Bab 115 ~ Kembalilah... Joelio!

    “Dad!” Gisela memasuki ruangan milik Garren dengan sorot mata penuh kekesalan. “Oh, Gisel. Ada apa?” tanya Garren di sana. Menoleh ke arah Gisela dengan santai. “Kenapa Kyle dilarang masuk ke rumah ini?” tanya Gisela dengan tatapan penuh rasa kesal. “Kyle? Siapa dia?” tanya Garren. “Dad!” Gisela sedikit merajuk di sana karena kesal. Garren tertawa kecil di sana. “Oh, pria yang tidak jelas asal usulnya itu. Kenapa kamu harus bergaul dengan pria seperti itu, Gisel?” tanya Garren. “Dia pria yang baik, Dad. Dia temanku, biarkan dia masuk,” ucap Gisela. “No! tidak bisa, Gisela. Berhenti bergaul dengan pria tidak ada kejelasan itu. Kamu dan Joel memutuskan pernikahan, dan itu masih jadi perbincangan hangat di media, Darling. Kamu tidak boleh terkena skandal apa pun, Daddy ingin semua kesalahan ditimpakan pada Joelio, alasan kenapa pernikahan kalian dibatalkan,” ucap Garren. “Apa Dad mau menghancurkan r

  • Jadi yang Kedua: Jerat Pesona Mantan Kekasih   Bab 114 ~ Rencana

    “Oh, kamu sudah kembali, Lyman?” tanya Kaivan saat Lyman datang ke rumah sakit di mana Kaivan berada. “Ya, gimana Joel?” tanya Lyman. “Masih belum ada perubahan. Aerline masih menemaninya di ruang ICU,” jawab Kaivan. “Ada yang ingin aku katakan tentang penembakan itu. Kita bicara di ruangan Richard,” ucap Lyman. “Baiklah.” Kaivan memberi perintah pada bodyguard yang dibawanya untuk memastikan Aerline baik-baik saja. Dia masih khawatir, akan ada yang berusaha menyakiti adiknya.Kaivan menatap Lyman dengan tatapan serius, lalu mengangguk. "Ayo kita ke sana sekarang," katanya tanpa basa-basi. Mereka berjalan cepat menuju ruangan Richard yang terletak di lantai berbeda dari ICU.Setibanya di ruangan tersebut, Richard yang mengenakan jas Dokter menunggu mereka dengan wajah penuh tanda tanya. "Apa terjadi sesuatu dengan Joel?" tanyanya segera."Bukan soal itu," ujar Lyman sambil menutup pintu rapat. "Ini soal penembakan yang hampir merenggut

  • Jadi yang Kedua: Jerat Pesona Mantan Kekasih   Bab 113 ~ Pelakunya

    Angin berhembus dengan cukup kencang. Aerline menatap langit yang cukup mendung dan pepohonan di depannya. Wajahnya yang pucat dan sembab, dan matanya yang menunjukkan kelelahan yang tidak berujung. Ternyata menanti adalah hal yang paling menyebalkan. Setiap hari, hatinya tidak pernah merasa tenang, dan terus merasa cemas. Apa dia akan kembali padanya atau memang takdir menakdirkan mereka untuk berpisah. Entah, Aerline harus bagaimana lagi menguatkan keyakinannya di tengah keraguan yang menyerang hatinya. Apalagi melihat kondisi Joel yang masih tidak menunjukkan perkembangan.Aerline menghela napas panjang, mencoba meredakan beban yang menghimpit dadanya. Angin yang berhembus kencang menggoyangkan ranting-ranting pohon, seolah menggambarkan kegelisahan hatinya yang terus bergemuruh. Langit yang kelabu semakin mempertegas kekosongan yang ia rasakan.Dia memeluk dirinya sendiri, merasakan dinginnya udara yang menusuk kulitnya. Matanya yang sembab menatap tanpa fokus,

  • Jadi yang Kedua: Jerat Pesona Mantan Kekasih   Bab 112 ~ Harapan

    Aerline mengenakan pakaian steril yang diberikan oleh perawat, tangannya sedikit gemetar saat menyesuaikan masker di wajahnya. Dengan langkah pelan namun penuh tekad, dia memasuki ruang ICU yang dipenuhi suara mesin medis yang monoton namun menenangkan.Di sana, Joel terbaring lemah di atas tempat tidur dengan berbagai alat medis yang terhubung ke tubuhnya. Wajahnya pucat, namun masih menunjukkan ketampanan yang selalu membuat Aerline jatuh cinta. Hatinya terasa perih melihat pria yang begitu ia cintai berada dalam kondisi seperti ini.Aerline mendekat, menarik kursi dan duduk di samping Joel. Tangannya yang gemetar menyentuh jemari Joel yang terasa dingin di bawah kulitnya. "Joel..." bisiknya lirih. Air matanya jatuh, namun dia segera menghapusnya dengan punggung tangan."Aku di sini... kumohon bertahanlah," ucapnya pelan. "Kalau kamu dengar aku, bangunlah. Aku janji nggak akan lari lagi. Kita akan coba semuanya dari awal... asal kamu tetap di sini."Aerline menggenggam tangan Joel e

  • Jadi yang Kedua: Jerat Pesona Mantan Kekasih   Bab 111 ~ Tolong Jangan Pergi

    “Bagaimana kondisinya, Bang Richard?” tanya Aerline langsung menghampiri Richard yang baru saja keluar ruang operasi. “Perluru di tubuhnya sudah berhasil dikeluarkan dan pendarahan yang terjadipun sudah berhasil di tangani. Tetapi, karena terlalu banyak kehilangan darah, kondisinya masih belum stabil dan masih kritis. Kami akan membawa pasien ke ruang ICU,” jelas Richard di sana.Aerline menelan ludah dengan berat, mencoba menahan emosinya yang hampir meledak. “K-kritiskah?” tanyanya dengan suara bergetar, matanya yang merah menatap penuh harap pada Richard.Richard mengangguk perlahan. “Iya, tetapi kita sudah melewati tahap paling genting di ruang operasi. Sekarang tinggal bagaimana tubuh Joel merespons perawatan berikutnya di ICU.” Kaivan yang berada di samping Aerline, meremas bahu adiknya dengan lembut untuk memberinya kekuatan. “Kamu dengar sendiri, Lin? Operasinya berhasil. Itu langkah besar,” ucapnya mencoba menenangkan Aerline.Namun, Aerline masih sulit m

  • Jadi yang Kedua: Jerat Pesona Mantan Kekasih   Bab 110 ~ Keadaan Joel

    “Joel, bertahanlah, kumohon... “ Aerline terus memegang tangan Joel yang saat ini berada di atas brankar rumah sakit. Para perawat berjalan cepat sambil mendorong brankar yang ditempati Joel, tangan Aerline yang penuh dengan darah, tidak kunjung terlepas dari tangan Joel. “Kumohon bertahanlah, Joel. Jangan tinggalkan aku,” isaknya.Aerline tak bisa menghentikan tangisnya, suara isakan yang keluar dari tenggorokannya begitu dalam dan penuh penderitaan. Semua yang ada di sekelilingnya seolah menghilang, hanya ada Joel, dan ia ingin sekali menyelamatkannya, meski ia tahu ini adalah hal yang di luar kekuatannya.Mereka sampai di ruang gawat darurat, dan para dokter segera bergerak cepat, memindahkan Joel ke meja perawatan. Aerline dipaksa untuk mundur, namun tangannya tetap terulur, berharap ada sesuatu yang bisa menghubungkannya dengan Joel, yang kini terbaring lemah.Seorang dokter mendekat, mencoba menenangkan Aerline. “Coba tenang, Nona. Kami akan melakuk

  • Jadi yang Kedua: Jerat Pesona Mantan Kekasih   Bab 109 ~ Accident

    “Pak, apa ini masih lama?” tanya Aerline begitu gelisah sambil melihat jam tangan di pergelangan tangannya. Ya, sejak kemarin dia terus merasa bimbang, sampai akhirnya dia memutuskan untuk menemui Joel dan bicara kembali. Ini adalah kesempatan terakhir dari Aerline untuk perasaannya sendiri. Kalau, sekarang situasi kembali seperti sebelumnya, dia memutuskan untuk menyerah walau sebenarnya hatinya masih begitu keras kepala dan ingin terus bersama Joel. “Sepertinya ada perbaikan jalan di depan sana,” ucap sopir taksi. Aerline menyesal karena tidak memakai ojeg online. “Kalau begitu saya turun di sini saja, Pak,” ucap Aerline. “Saya tahu jalan alternatif, Bu. Kalau buru-buru, saya akan coba ambil jalan itu,” ucapnya. “Boleh, Pak, terima kasih.”Aerline membuka tasnya dan mengeluarkan ponsel, mengetikkan pesan singkat kepada Lyman untuk memberi tahu bahwa dia akan segera menuju bandara. Rasanya berat sekali, tetapi dia tahu ini a

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status