Jonas murung seharian, tidak mau makan. Hal ini dikarenakan Michael dan ibunya seharian tak muncul menjenguknya.
Setelah Samantha membujuknya kesekian kali, barulah ia bersedia makan meski dalam porsi sedikit. Samantha sendiri sudah berusaha menghubungi Michael namun tak tersambung.Pagi itu Samantha mengajak Jonas berjalan-jalan dengan menempatkan bocah itu di atas kursi roda, lalu membawanya ke taman. Namun Jonas tak merasa terhibur sama sekali.“Sam, kapan aku bisa pulang?” tanya Jonas pada Samantha dengan wajah menunjukkan ekspresi bosan. Ia pasti merindukan kembali berkumpul bersama ibu dan kakaknya.“Kau harus bersabar, Jo. Lagipula ada aku di sini menemanimu,” Samantha mengelus pundak kecil Jonas.“Tapi aku merindukan ibu dan kakakku,” bibir Jonas mengerucut kesal.“Jangan cemberut begitu, aku juga merasakan hal yang sama!” ujar Samantha berusaha menghiburnya.Jonas mendongak memandangnya, “Kau juga merindMichael dan staff-staff lain takjub menyaksikan perubahan sikap dan mood Rosie. Manager baru itu kini mulai rajin meninggalkan akuariumnya untuk sekedar berinteraksi dengan para pengunjung yang singgah. Sebuah kemajuan luar biasa menurut mereka, dari seorang dengan kepribadian tertutup dan murung berubah menjadi seorang yang ramah dan murah senyum. Michael menduga perubahan Rosie ada hubungannya dengan kesepakatan yang mereka buat yaitu menjadi sahabat. Sebuah kesepakatan bodoh, bagaimana mungkin sepasang pria dan wanita tertarik satu sama lain dapat menjadi sahabat? Namun Michael memilih menerima permintaan Rosie, menjadi sahabat atau tidak, bagi pemuda berhidung mancung itu tak ada bedanya. Justru, ia yakin akan lebih mudah melakukan pendekatan yang lebih intim pada wanita cantik berambut emas tersebut. Saat makan siang, mereka dikejutkan lagi dengan hadirnya Rosie di ruang makan karyawan yang menyatu dengan dapur besar. Ia membawa serta
Richard.Gelas Burgundy di tangan Rosie bergetar, tubuhnya menggigil. Amarah, sedih, benci,dan putus asa menguasai wanita malang itu. Baru tadi pagi Richard berjanji akan menjadi suami yang lebih baik. Inikah cara suami membuktikannya?Rosie menuangkan wine ke dalam gelas hingga terisi penuh, menenggak cairan beralkohol tersebut dengan gusar. Kerongkongannya terasa sangat panas, namun ia tak peduli. Ia berharap panas wine dalam tubuhnya mampu melelehkan segala kemarahan dan kesedihan yang sangat menyiksa. Matanya berkaca-kaca menyaksikan pemandangan sepasang kekasih duduk berhadapan tak jauh dari mejanya. Richard tak henti mencium punggung tangan sang kekasih, menatapnya dengan tatapan panas penuh gairah.Selama lima tahun Richard tak pernah menatap Rosie seperti ia menatap wanita itu. Sungguh menyakitkan.Rosie menuang kembali wine ke dalam gelas, terus meminumnya hingga habis. Ia bahkan meminta tambahan 2 botol wine lagi kepada pramusa
Ketika Michael tak sengaja melihat sebuah hotel dengan ketinggian hampir 250 meter di seberang restoran, ia akhirnya mendapatkan ide. Setelah menempatkan gadis itu di hotel, maka ia bisa kembali ke apartemennya. Begitu pemikiran yang ada di kepalanya saat ini. Michael menyeberang dengan Rosie bersandar di punggungnya. Ia harus segera melepaskan wanita bertubuh ramping itu dari gendongan piggyback-nya sebelum menjadi gila, karena makin lama makin sulit membayangkan wajah Samantha ketika hidung Rosie menempel di telinganya. Sesampainya di lobby, Michael meletakkan Rosie di sofa kemudian meninggalkannya sebentar menuju resepsionis untuk memesan satu buah kamar. Begitu mendapatkan kartu akses kamar, Michael segera kembali menuju lobby. Kepanikan mulai muncul ketika ia tak menemukan Rosie di tempat ia tinggalkan sebelumnya. Michael mencari ke sekeliling namun Rosie tak juga nampak. Ia menanyakan pada sekuriti di luar lobby, mereka menjawab tidak ada gadis dengan ciri-ciri yang ia maksud
Sepanjang perjalanan pulang Rosie terus berpikir, apa yang telah ia lakukan semalam? Wanita berambut emas itu mulai melihat kembali ke belakang, rekaman jejak peristiwa semalam yang berakhir dengan percintaan panas dan terlarang bersama stafnya sendiri. Setiap kali Rosie berkedip, potongan-potongan ingatan baru muncul menyebabkan wajah cantik nan pucat itu memerah dengan sendirinya. Bodoh kau, Rosie. Sungguh bodoh membiarkan anggur manis mengalahkan keteguhan hati dan kesetiaan sebagai seorang istri dari Richard Eddison. Ketika Rosie telah sampai di depan mansion, ia mendapati Selena tengah menunggunya, bersandar pada pintu mobil ferrari-nya. Rosie menghela napas. Ia sangat, sangat benci berbohong. Tetapi dalam kasus ini, berbohong adalah pilihan terbaik. Tidak hal yang lebih buruk daripada mendengarkan ceramah Selena. Gadis itu terkenal pedas dalam berbicara, dan ia tidak siap mendengarkan omelannya. Keluar dari mobil, ia mendapatkan sam
Michael merenungkan nasihat Nathan, bukannya ia tak tahu risiko melanggar perjanjian Jebakan Madu yang telah disepakati. Ia sendiri tak mengerti mengapa setiap berdekatan dengan Rosie, semua akal sehatnya hilang. Setelah Nathan pergi dan memastikan ibunya masih tertidur, Michael memutuskan ke rumah sakit untuk menjenguk Jonas. Membawa sedikit buah-buahan yang ditempatkan dalam kantong plastik, ia meninggalkan apartemen. Ketika sepeda yang dikendarai pemuda itu mencapai ujung lorong, tiba-tiba saja sebuah mobil mercedes-benz hitam berhenti tepat di depannya membuat ia harus mengerem sepeda mendadak dan nyaris terjungkal ke depan. Dua orang laki-laki keluar dari dalam mobil dalam waktu bersamaan, serta merta meringkusnya dan mendorong masuk ke jok belakang mobil itu. Di sana telah menunggu seorang pria berusia 60-an berpakaian elegan, wajahnya terlihat sangat kaku dan dingin. “Apakah kau mengingatku, Anak Muda?” pria itu membuka pembicaraan. Michael berusaha mengingat sebelum a
Sebuah mobil rolls-royce memasuki halaman mansion ketika Rosie sedang mempersiapkan sarapan. Richard masuk ke dalam, memasang wajah keruh ketika mata mereka bertemu. Rosie dapat melihat kantung mata berwarna gelap di bawah mata suaminya, ia pasti sedang tertekan sehingga menyebabkan kurang tidur. “Aku sudah menyiapkan sarapan untukmu, duduklah!” Rosie mencoba tersenyum manis namun Richard membalasnya masam. “Bisakah kau berhenti berpura-pura baik padaku?” suara Richard terdengar kasar dan berat, “Aku sudah muak dengan sandiwara ini.” “Kau boleh marah, tapi nanti setelah sarapan!” Rosie mendekati meja makan, meletakkan sepiring omelet di atas meja, di tempat suaminya biasa duduk. Richard benci melihat ketenangan istrinya, seolah tidak ada masalah besar di antara mereka. Insiden di restoran Italia sangat memalukan dan membuat ia nyaris kehilangan Sasha, sang kekasih. Ia tak bisa tinggal diam membiarkan masalah rumah tangganya semakin berlarut-larut. Perut Richard berbunyi mencium a
“Manajer menjengukmu!” kata-kata Samantha membuat mata Michael membulat tak percaya. Pemuda itu melihat ke arah belakang punggung Samantha. Tak ada siapa-siapa di sana. “Kau bercanda?” ia menatap Samantha, kesal. Jujur, ia merindukan Rosie saat ini. Gadis itu menoleh ke belakang, lalu berbalik lagi padanya. Dari gelagat Samantha, Michael tahu ia tidak berbohong. Rosie memang datang, pertanyaannya adalah mengapa wanita itu pergi sebelum mereka sempat bertemu? “Aneh, aku yang mengantarnya kemari!” kata Samantha kebingungan, “Aku akan mencarinya di luar.” Michael menahan lengan gadis itu, “Sudahlah, tidak usah!” Samantha mengangguk, dalam hati tersenyum menang. Gadis itu yakin Rosie terbakar cemburu karena ia memperkenalkan diri sebagai kekasih Michael. Dengan begini wanita itu tak akan mendekati pemuda pujaannya lagi. Ia tak tahu sedekat apa hubungan Michael dan Rosie tetapi mengamati sikap manajer kekasihnya, ia menduga wanita itu menyimpan rasa yang sama dengannya. Aku tak aka
“Tuan George?” Pria yang masih terlihat gagah dan tampan itu memutar tubuh menghadap Michael, wajah tegangnya berubah melembut. “Michael, apa kabar?” George tersenyum lebar saat Michael mendekat. “Mengapa Anda datang ke apartemenku?” tanya Michael dengan mimik heran. Bagaimana tidak, seorang miliarder terkenal sekelas George datang ke apartemen kumuh hanya untuk mencari dirinya. Atau jangan-jangan, pria ini mencari Abigail? Sebenarnya ada hubungan apa antara tuan George dengan ibunya? Mengapa mereka seperti saling mengenal dan memiliki masalah sebelumnya? “Sebenarnya aku mencarimu,” kata George, tangannya terayun menepuk bahu Michael. “Mencariku?” pemuda itu menunjuk hidungnya sendiri. Kepala George terangguk beberapa kali, senyum tak lepas dari bibir tipisnya. “Ada yang bisa kulakukan untukmu, Tuan George?” “Aku menyukai ketulusan dan kepolosanmu, Mich!” puji pria berumur itu tulus, “Itu sebabnya aku ingin kau