Share

BAB 5.

Anatasya tidak menyangka jika sepasang ibu dan anak itu mau menerimanya apa adanya, namun Anatasya bukan gadis bodoh.  Dia tahu jika mereka hanya berpura-pura saja dihadapan semua orang.  Tanpa ragu dia pun mengiyakan ajakan Natasha dan tersenyum.

Kedua gadis itu memasuki villa, para tamu yang berada disana tampak berbisik-bisik dan bertanya-tanya tentang Anatasya dan tentang tujuan kehadiran Kenneth disana.

Tapi karena Kenneth sudah hadir disana, mereka pun acuh apapun alasan kedatangan pria itu, kedepannya mereka harus memperlakukan keluarga Archilles dengan lebih baik.  Sementara dilantai dua villa “Kak ini kamar tamu, sementara kau bisa menempati kamar ini. Kamarmu belum dibersihkan, setelah pelayan membersihkan kamarmu maka kau bisa pindah ke kamarmu nanti. Semua perlengkapan mandi sudah lengkap, aku akan mengambilkan pakaian untukmu.” ujar Natasha.

“Baiklah.Terimakasih ya.”

“Oh iya, apakah kau tahu cara menggunakan pemanas air? Suhu penghangat air disini stabil jadi kau tak perlu menyetelnya lagi.” Natasha mengingatkan seolah dia berniat baik dan menyembunyikan kelicikannya.  Anatasya tidak begitu memperdulikannya, bagaimana mungkin dia tidak tahu cara menggunakan penghangat air? Selama bertahun-tahun dia tinggal di luar negeri dan alat seperti itu sudah biasa dia pakai.

Natasha pergi meninggalkan kamar tamu untuk mengambilkan pakaian untuk Anatasya. Dia mengambil tisu basah untuk menyeka tangannya yang tadi memegang Anatasya. Lalu melemparkan tisu basah itu ke lantai dengan jijik seakan ada virusnya.  Gadis jelek itu benar-benar bau sekali! Ucapnya dalam hati. Kenneth tidak akan menyukai gadis bau dan jelek itu, dia membawanya pulang hanyalah kebetulan, batinnya.

...******...

Didalam kamar tamu, Anatasya mandi air panas dengan nyaman.  Setelah seminggu terdampar dipulau itu, dia merasa tubuhnya seperti membusuk.  Saat air membasahi seluruh tubuhnya, abu hitam dan air lumpur perlahan memudar dan memperlihatkan kulit aslinya yang putih dan halus.  Wajahnya yang manis dan imut seperti diselimuti kabut tampak mempesona bak peri.  Lima belas menit kemudian, Natasha mengetuk pintu kamar mandinya.

“Kakak! Ini kubawakan gaunmu. Bukalah pintunya, aku ingin memberikan gaun ini padamu. Sepatunya sudah kuletakkan didepan pintu agar bisa kau pakai saat keluar.”

“Baiklah.” jawab Anatasya membuka sedikit celah pintu untuk mengambil gaunnya.  Dia tidak peduli tatapan mengejek dimata Natasha, toh dia tahu jika adik tirinya itu tidak tulus.

Natasha sengaja memilihkan salah satu gaun miliknya yang limited edition karya seorang desainer terkenal di Paris, namun setelah dia membelinya ternyata gaun itu tidak muat ditubuhnya. Meskipun model gaun itu sempurna tapi membutuhkan postur tubuh yang sempurna untuk bisa memakainya.

Desainer gaun itu membuat gaun itu sesuai postur tubuh supermodel tanpa memberikan pertimbangan terhadap postur tubuh normal. Siapapun yang memakai gaun itu juga harus memiliki payudara penuh agar terlihat pas.  Jika orang biasa yang memakainya akan terlihat gemuk karena tidak memiliki payudara penuh.  Potongan bahu gaun itu terbuka lebar dan ukuran pinggang ramping.

Membayangkan Anatasya akan memakai gaun itu membuat Natasha tersenyum puas. Saat Anatasya si gadis jelek itu memakai gaunnya maka semua orang akan mengolok-oloknya.  Ah….ini akan sangat memuaskan Natasha dan ibunya untuk mempermalukan Anatasya dihadapan semua tamu. Meskipun gadis desa itu akan memakai gaun termahal sekalipun, dia akan terlihat seperti badut! Natasha semakin senang dan puas hati dengan rencana liciknya.  Jika ayahnya menyalahkannya, dia tidak akan takut.

Lagipula dia telah berbaik hati memberikan gaun termahalnya, siapa suruh Anatasya tidak memiliki badan yang sempurna untuk bisa memakai gaun itu?  Dia juga sengaja memilihkan sepatu high heel setinggi 10 sentimeter.

Natasha berpikir jika Anatasya memakai sepatu itu dia pasti akan bermasalah, mengingat dia berasal dari pedesaan pastinya tak pernah memaki sepatu high heel seumur hidupnya.  Natasha sudah membayangkan jika Anatasya terjungkal saat turun tangga nanti.  Dia memuji dirinya sendiri untuk rencana liciknya, dia merasa dirinya sangat pintar.

Natasha menanti-nantikan kehadiran Anatasya dihadapan semua orang dengan gaun itu. Dia ingin membuat semua orang melihat bahwa kakaknya itu adalah seorang pecundang dan tidak pantas jadi kakaknya. “Kakak….aku akan menunggumu dibawah. Jamuan makan malam akan dimulai sebentar lagi. Cepatlah turun setelah selesai berpakaian ya.”

“Baiklah.” terdengar suara Anatasya dari dalam kamar mandi.  Saat Natasha mendengar jawabannya, dia langsung pergi. Dia sengaja ingin memulai jamuan makan malam lebih awal agar semua tamu dapat melihat penampilan Anatasya yang jelek dan memalukan.  Hanya dengan cara itu dia dapat membuat Kenneth tidak akan pernah tertarik pada Anatasya. Natasha turun kebawah dengan bersenandung kecil, suasana hatinya sangat baik.

Dia sudah melupakan kejadian memalukan yang tadi terjadi dihalaman belakang.  Sementara didalam kamar mandi, Anatasya yang sudah menduga bahwa Natasha tidak akan bersikap baik padanya, apalagi memberinya gaun termahal. Anatasya yang seorang desainer tahu ada yang salah dengan gaun itu, dia menemukan peralatan menjahit didalam kamar itu lalu memperbaiki gaun itu.

Setelah selesai menjahit kembali gaun itu, dia mengenakannya lalu berdiri didepan cermin. Mulutnya terbuka melihat penampilannya sangat cocok memakai gaun itu.

Tubuh Anatasya sangat sempurna, tubuhnya tinggi dan ramping dengan bahu dan punggung sempurna.  Selama dia terdampar di pulai selama seminggu membuat tulang selangkanya bahkan terlihat lebih jelas. Payudaranya yang padat dan berisi menambah keindahan tubuhnya, kini dia nampak sempurna begitu anggun dan elegan seakan-akan gaun itu dibuat khusus untuk dirinya.

Anatasya tersenyum, dia akan menunjukkan kecantikannya dihadapan semua orang dan membuat para manusia bejat itu terdiam melihatnya. Bukankah dia pulang untuk membalaskan dendamnya? Nah, kesempatan pertamanya malam ini telah terbuka lebar.

Kembali dia memeriksa gaun itu, tapi tidak ada yang salah dengan gaunnya. Anatasya menatap ke cermin sekejap memperhatikan jahitan gaunnya. Gaun itu mementingkan postur tubuh pemakainya, orang yang memakainya harus tinggi, langsing dengan payudara penuh yang padat dan berisi. Jika memiliki lengan, bahu dan punggung tebal tidak akan bisa memakai gaun itu.

Anatasya menyunggingkan senyum, akhirnya dia paham rencana Natasha sebenarnya. Aha! Maaf sekali karena tubuhnya sempurna dan dia rajin berolahraga dan dilahirkan dengan postur tubuh sempurna, dia yakin Natasha akan sangat kecewa saat melihat penampilan Anatasya yang sempurna.  Ulah Natasha itu membuat Anatasya sadar jika dia ingin mengetahui sesuatu maka dia harus membuat kacau rumah yang tampak penuh kedamaian itu.

Jika rumah itu kacau maka hal-hal tersembunyi didalamnya pasti akan muncul sendiri.  Lalu Anatasya memakai sepatu high heelnya.  Setelah memastikan riasan wajah dan penampilannya sempurna, dia pun melangkah keluar kamar. Sepatu itu terlalu tinggi dan akan mudah membuatnya terjatuh jika tidak hati-hati. Dengan penuh percaya diri,  Anatasya melangkah, dia tak sabar untuk melihat kekecewaan di wajah manusia bejat itu.

Di lantai bawah, Natasha memulai perjamuan dan ruangan utama tampak terang benderang dengan dekorasi mewah dan indah.  Sampanye ada ditangan mereka, para tamu memperhatikan Natasha yang naik keatas panggung untuk memberi ucapan.

Kenneth yang sudah selesai mandi dan bertukar pakaian pun terlihat disana.  Pria itu tidak tertarik dengan pesta ulang tahun yang membosankan serta gadis-gadis angkuh. Tapi gadis itu telah menyelamatkan nyawanya jadi dia harus menghargainya dan menunggunya turun untuk menyapanya sebelum dia pergi meninggalkan rumah itu.

Meskipun menurutnya gadis itu agak kasar dan sama sekali tidak memiliki kelembutan tapi dia merasa nyaman.  Natasha sudah berdiri dengan angkuh diatas panggung dengan mikrofon ditangannya.  Dia melirik kearah Kenneth yang terlihat sangat tampan.  Pria itu tidak langsung pergi setelah mandi jadi Natasha pikir Kenneth sengaja berada disana untuknya. 

Seorang pria tampan kaya yang hebat dan terhormat sepertinya pasti sengaja pura-pura tidak mengenalnya karena dia malu untuk menunjukkan bahwa pria itu sesuangguhnya menyukainya.

“Selamat malam semua, terimakasih karena sudah hadir di acara ulang tahunku. Aku sangat senang melihat kalian semua bisa hadir malam ini.” ujarnya dengan menatap Kenneth. Pria itu merasa aneh dengan ucapan dan tatapan Natasha padanya. Kenneth heran melihat gadis itu, siapa sebenarnya dia? Setiap kali dia berbicara selalu menatapnya penuh cinta bahkan dia selalu berucap untuk memastikan agar semua orang tahu kehadiran Kenneth di pesta itu.

Selang beberapa menit seorang pelayan mendekati Natasha dan berbisik “Nona, Nona Anatasya sedang berjalan kesini. Apakah ada yang harus kulakukan?”

“Bagus sekali! Nyalakan semua lampu yang berada diatas tangga itu!” ujar Natasha. Dia ingin mempermalukan Anatasya si itik jelek dan bau itu!

“Baiklah, Nona.” jawab si pelayan.

Tak lama, lampu diatas tangga menyala dan menarik perhatian semua orang karena tangga itu sangat terang seperti akan ada pertunjukan.

Natasha semakin bersemangat diatas panggung memegang mikrofon dan berkata “Hari ini adalah hari yang baik. Selain hari ini adalah hari ulang tahunku tapi hari ini juga pertama kalinya kakak tiriku pulang kerumah setelah sepuluh tahun yang lalu dia diculik dan dijual, kami tidak mengetahui keberadaannya.  Hari ini kakak tiriku kembali kerumah kami dari pedesaan terpencil dan keluarga kami sangat senang dengan kehadirannya.”

Tiba-tiba terdengar suara derap langkah menuruni tangga. Natasha mencoba menahan senyum sehingga membuat ekspresi wajahnya tampak aneh dan jelek. Tanpa dia sadari dia mengangkat tangannya kearah tangga dan berkata “Mari sambutlah kakak tiriku dengan tepuk tangan yang meriah!”

Para tamu pun bertepuk tangan enggan dan tak antusias karena mereka tidak mengenal Antasya. Jika bukan karena kehadiran Kenneth dan rumah Natasha yang berada di kawasan elit, mereka takkan repot-repot melihat kearah tangga.

Para tamu yang semuanya berasal dari kalangan atas merasa tidak perlu mempedulikan seorang gadis pedesaan.  Sementara Anatasya sudah mendengar semua ucapan Natasha, membuatnya semakin semangat untuk segera turun bak seorang putri.  Laangkahnya anggun dan elegan. 

Natasha yang tak menyadari, bersorak dalam hati karena dia pikir sebentar lagi Anatasya akan mempermalukan dirinya sendiri dihadapan semua orang.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status