Hanya melihat sekilas si penjual ular pun langsung mengenali ular berbisa itu lalu mengganggukkan kepala. “Benar, aku yang menjual ular itu. Ekor ular ini berbeda dengan ular berbisa lainnya karena ular ini aku dapatkan langsung dari hutan dipedalaman Sumatera dan jenis ular ini sangat langka.”Danendra menatap sini si pengasuh dan menarik wanita itu yang sejak tadi menundukkan kepalanya.“Apakah kau mengenal wanita ini? Apakah dia yang datang ke tokomu untuk membeli ular itu?”Si pedagang ular yang tidak mengetahui apa yang terjadi di villa itupun dengan jujur langsung menggangguk, “Iya memang wanita ini yang datang tadi malam. Dia bilang kalau dia membutuhkan seekor ular berbisa untuk membuat obat. Aku memilihkan ular berbisa itu untuknya karena biasanya orang menggunakan bisa ular itu untuk obat-obat tertentu.”Kemarahan Danendra tak terbendung lagi menatap pengasuh it, “Apa kau masih membantah, ha? Apalagi yang mau kau katakan sekarang!” tangan Danendra mendorong kuat bahu wanita
Natasha yang sudah sadarkan diri mengamati sekujur tubuhnya. Dia merasa lebih baik dan ingin segera pulang kerumahnya dan mengadukan Anastasya pada ayahnya. Dia akan menyalahkan Anastasya yang berniat membunuhnya agar ayahnya segera mengusir Anastasya dari rumah mereka. Natasha sangat yakin ayahnya akan menuruti keinginannya karena selama ini dia sangat dimanja dan diturui semua keinginannya.‘Anastasya! Kau jalang kecil yang kejam! Ini semua perbuatanmu ingin membunuhku. Aku pasti akan membalasmu dan memastikan kau dibuang papa seperti dulu. Hanya aku satu-satunya putri Danendra Hilman.’ gumamnya dalam hati.Supir datang menjemput Natasha dirumah sakit. Dalam perjalanan nampak Natasha yang tersenyum penuh kemenangan memikirkan semua rencananya yang sempurna. “Pak, bawa mobilnya cepat! Kok nyetir lambat banget sih.” Natasha yang sudah tak sabar sampai dirumah membentak supirnya agar melajukan mobil lebih cepat lagi.Saat mobil sudah tiba didepan villa, Natasha keluar dari mobil dan he
Clarissa merasa kasihan pada Natasha, dia memeluk putrinya dan berbisik “Sudah cukup! Jangan katakan apapun lagi, lebih kau ikut dengan mama sekarang ke kamar.”Natasha yang ketakutan tak punya pilihan lain dan menurut. Dia tak berani untuk mengucapkan sepatah katapun lalu Natasha mengikuti ibunya. Namun teriakan Danendra menghentikan langkah keduanya.“Berhenti! Kalian berdua sudah melakukan kesalahan besar. Mulai hari ini kalian berdua harus intropeksi diri dan tidak diperbolehkan keluar dari kamar selama sebulan! Aku akan mencari guru agama untuk mendidikmu memperbaiki moral dan disiplin. Semoga kalian berdua bisa menjadi manusia yang baik!”Natasha semakin ketakutan saat mendengar ucapan ayahnya, dia menatap wajah ayahnya yang memerah karena emosi. Sontak Natasha dan ibunya pucat mendapatkan hukuman dari Danendra.Keluarga itu diatur oleh Danendra sebagai kepala keluarga, jika sepasang ibu dan anak itu kehilangan kepercayaan dari Danendra itu berarti mereka berdua akan dikeluarkan
Setelah semuanya selesai, Anastasya memandang kartu atm yang diberikan Danendra kepadanya. Dia tersenyum sinis menatap kartu itu, lalu Anastasya menghapus semua jejak aktivitasnya di komputernya.Sementara di kamar lain, Clarissa memaki Natasha “Dasar bodoh! Entah kenapa aku bisa punya anak bodoh sepertimu Tasha! Sudah berulang kali aku memperingatkanmu agar tidak gegabah dalam bertindak. Kau tidak mengenal siapa Anastasya dan tidak mengetahui situasinya. Kenapa kau tidak mendengarkanku, ha? Kalau sudah begini apa yang kau harapkan untuk mengusir dia dari rumah ini?”Dengan airmata berlinang Natasha terisak-isak dan berkata “Aku sudah membuat rencana yang sempurna. Aku---aku tidak tahu kenapa jadi begini. Mama harus percaya paadaku…...dia pasti sengaja meletakkan ular itu dikamarku untuk menyerangku! Aku sudah memerintahkan pada suster untuk meletakkan ular berbisa itu dikamarnya!”“Aku tahu! Aku sangat tahu rencanamu!” ujar Clarissa pada putrinya yang bodoh dan tak berguna itu.“Kala
Semua orang tahu tentang kompetisi itu dan jika Natasha memenangkan kompetisi itu sama saja memenangkan dukungan dari Moonlight Cafe yang merupakan franchise terkenal didunia. Bagaimana mungkin Danendra tidak senang mendengar kabar itu, bukankah itu adalah peluang besar baginya untuk memperluas bisnisnya?Saking gembiranya, dia memperhatikan surat itu dan melihat nama Kenneth Archilles tertera disurat itu, tangannya langsung gemetar lalu pria itu bertepuk tangan gembira seakan memenangkan lotere bernilai milyaran. Tanpa sadar dia menunjukkan sikap serakahnya.Dengan tangan gemetar dia memegang surat pemberitahuan itu “Kenapa kau tidak memberitahu segera? Ini berita besar! Berita yang sangat bagus. Acaranya akan dimulai besok, bukan?”Clarissa pun langsung memasang wajah pura-pura bersedih “Ya suamiku. Tapi Natasha sednag bersedih karena kesalahan yang diperbuatnya dia merasa tidak enak hati untuk memberitahumu dan meminta ijin padamu untuk menghadiri acara itu. Bukankah dia sedang m
Mereka pun tiba di bandara, Danendra sudah membeli tiket pesawat kelas ekonomi tunjuan Denpasar Bali. Setelah check in mereka pun menuju ruang tunggu, sesuai regulasi kelas bisnis diprioritaskan untuk boarding terlebih dahulu. Anastasya berjalan dibelakang mengikuti Danendra yang berjalan didepannya. Saat mereka bersiap-siap hendak nak ke pesawat tiba-tiba Danendra menoleh lalu berhenti, raut wajahnya terkejut “Tuan Muda Archilles?”Dia tidak menyangka akan bertemu dengan Kenneth di bandara. Wajahnya tampak canggung dan mengharapkan Kenneth akan mengalihkan perhatian padanya dan menegurnnya kembali. Sementara Kenneth yang berjalan sambil mendengarkan laporan asisten pribadinya tentang kemajuan perusahaan tiba-tiba merasa terganggu. Dia menatap Danendra sambil mengeryitkan kening, dia menatap Danendra dengan kesal.Saat tatapannya beralih melihat Danendra dan Natasha berjalan didepannya, mata Kenneth kesal dan dengan ekspresi bingung bertanya “Siapa kalian?”Sontak wajah Danendra puca
“Hemm….begitu ya. Seharusnya kau…..” Danendra ragu untuk melanjutkan kalimatnya. Melihat ekspresi Anastasya yang polos, pria itu menganggap sikap polos dan terlalu sederhana bukanlah hal yang baik. Anastasya sangat cantik dan jika saja dia bisa bersikap sedikit agresif dan ramah maka dia pasti bisa memikat Tuan Muda Archilles. Jika saja Natasha yang memiliki wajah secantik Anastasya, dia pasti akan mengerti apa yang ayahnya inginkan dan tahu bagaimana mendekati Tuan Muda Archilles yang kaya raya itu.“Lupakan saja ucapanku tadi. Papa harap kau akan belajar lebih banyak lagi dikemudian hari.” ujar Danendra dengan nada pahit. Untuk apa punya putri yang cantik tapi polos dan tak pandai memanfaatkan kecantikannya? Bukankah itu sama saja tidak menguntungkan dirinya?Tiba-tiba seorang pramugari datang dan berkata “Halo Tuan Danendra sebagai member Skyfly, kami dapat mengupgrade kursi anda dan anggota keluarga anda ke kelas bisnis secara gratis.”Danendra yang memegang kartu member Skyfly me
Anastasya menoleh pada Danenda lalu berkata “Kita bertemu nanti setelah tiba di Bali ya. Aku akan menunggu kalian setelah turun dari pesawat.” Anastasya mengangkat kepalanya dan melangkah sambil tersenyum.Dia mengikuti pria itu turun dari pesawat tanpa mempedulikan tatapan tajam penuh kecemburuan dari Clarissa dan Natasha. Hati Anastasya merasa senang dan puas secara tidak langsung sakit hatinya terbalaskan.Clarissa dan Natasha menatap cemburu dari jendela pesawat kearah jet pribadi diluar, mereka melihat Anastasya naik keatas jet pribadi mewah milik keluarga Archilles, Natahsa mengepalkan tangan sambil mengutuk dalam hatinya. Dia merasa dipermainkan oleh sikap Anastasya yang seolah acuh namun sebenarnya dia dan Tuan Muda Archilles saling kenal dan dekat.Saat Anastasya masuk kedalam jet pribadi itu, dia melihat Kenneth sedang membaca surat kontrak. “Tuan Muda, Nona Anastasya sudah ada disini.”“Hemm…..” ucap Kenneth tanpa mengangkat kepalanya. Anastasya merasa tidak enak hati denga