Mereka pun tiba di bandara, Danendra sudah membeli tiket pesawat kelas ekonomi tunjuan Denpasar Bali. Setelah check in mereka pun menuju ruang tunggu, sesuai regulasi kelas bisnis diprioritaskan untuk boarding terlebih dahulu. Anastasya berjalan dibelakang mengikuti Danendra yang berjalan didepannya. Saat mereka bersiap-siap hendak nak ke pesawat tiba-tiba Danendra menoleh lalu berhenti, raut wajahnya terkejut “Tuan Muda Archilles?”Dia tidak menyangka akan bertemu dengan Kenneth di bandara. Wajahnya tampak canggung dan mengharapkan Kenneth akan mengalihkan perhatian padanya dan menegurnnya kembali. Sementara Kenneth yang berjalan sambil mendengarkan laporan asisten pribadinya tentang kemajuan perusahaan tiba-tiba merasa terganggu. Dia menatap Danendra sambil mengeryitkan kening, dia menatap Danendra dengan kesal.Saat tatapannya beralih melihat Danendra dan Natasha berjalan didepannya, mata Kenneth kesal dan dengan ekspresi bingung bertanya “Siapa kalian?”Sontak wajah Danendra puca
“Hemm….begitu ya. Seharusnya kau…..” Danendra ragu untuk melanjutkan kalimatnya. Melihat ekspresi Anastasya yang polos, pria itu menganggap sikap polos dan terlalu sederhana bukanlah hal yang baik. Anastasya sangat cantik dan jika saja dia bisa bersikap sedikit agresif dan ramah maka dia pasti bisa memikat Tuan Muda Archilles. Jika saja Natasha yang memiliki wajah secantik Anastasya, dia pasti akan mengerti apa yang ayahnya inginkan dan tahu bagaimana mendekati Tuan Muda Archilles yang kaya raya itu.“Lupakan saja ucapanku tadi. Papa harap kau akan belajar lebih banyak lagi dikemudian hari.” ujar Danendra dengan nada pahit. Untuk apa punya putri yang cantik tapi polos dan tak pandai memanfaatkan kecantikannya? Bukankah itu sama saja tidak menguntungkan dirinya?Tiba-tiba seorang pramugari datang dan berkata “Halo Tuan Danendra sebagai member Skyfly, kami dapat mengupgrade kursi anda dan anggota keluarga anda ke kelas bisnis secara gratis.”Danendra yang memegang kartu member Skyfly me
Anastasya menoleh pada Danenda lalu berkata “Kita bertemu nanti setelah tiba di Bali ya. Aku akan menunggu kalian setelah turun dari pesawat.” Anastasya mengangkat kepalanya dan melangkah sambil tersenyum.Dia mengikuti pria itu turun dari pesawat tanpa mempedulikan tatapan tajam penuh kecemburuan dari Clarissa dan Natasha. Hati Anastasya merasa senang dan puas secara tidak langsung sakit hatinya terbalaskan.Clarissa dan Natasha menatap cemburu dari jendela pesawat kearah jet pribadi diluar, mereka melihat Anastasya naik keatas jet pribadi mewah milik keluarga Archilles, Natahsa mengepalkan tangan sambil mengutuk dalam hatinya. Dia merasa dipermainkan oleh sikap Anastasya yang seolah acuh namun sebenarnya dia dan Tuan Muda Archilles saling kenal dan dekat.Saat Anastasya masuk kedalam jet pribadi itu, dia melihat Kenneth sedang membaca surat kontrak. “Tuan Muda, Nona Anastasya sudah ada disini.”“Hemm…..” ucap Kenneth tanpa mengangkat kepalanya. Anastasya merasa tidak enak hati denga
“Tuan Muda Archilles?” matanya mengerjap tak percaya dengan apa yang dilihatnya. “A—apa…...” belum sempat dia bicara bibirnya telah ditekan oleh bibir tebal Kenneth. Anastasya terkejut dan merasa marah karena pria itu telah mencuri ciuman pertamanya. Sialan!Tubuh kekar itu menekan tubuh Anastasya, bagaimanapun kekuatannya kalah sehingga dia tidak bisa bergerak. Dengan lembut, Kenneth Archiless menggunakan kelemahan Anastasya untuk menciumnya dan menikmati bibir manis gadis itu. Dia takkan menyia-yiakan kesempatan ini, sejak tadi dia sudah terbakar gairah melihat wajah cantik dan bibir merah Anastasya. Gairahnya semakin terpancing karena gadis itu mengacuhkannya dan tak peduli.Saat merasa sudah kehabisan napas, Kenneth melepaskan ciumannya dan tersenyum menatap wajah merona Anastasya. Manis….sungguh manis!“Kurang ajar! Kenapa kau menciumku, ha?” teriak Anastasya berusaha melepaska diri dari Kenneth namun pria itu enggan melepasnya. Tubuhnya menekan tubuh Anastasya ke dinding dan ke
“Oh….jadi itu maksudmu?” Anastasya tersenyum lalu berkata “Keluargaku memang berbeda, hubungan kami sedikit rumit. Sepuluh tahun yang lalu aku diculik dan hilang. Aku baru saja kembali dan malah diculik lagi dan aku baru saja ditemukan sekarang. Lagipula aku tidak peduli tentang kelas bisnis dan kelas ekonomi. Bukankah sama saja?”Kenneth mengeluarkan kartu nama dengan tinta emas dan menyerahkannya pada Anastasya. “Ini kartu namaku jika kau membutuhkan sesuatu, kau dapat menghubungiku. Atau kau boleh membawa kartu ini ke Archilles Group untuk mencariku. Aku tidak memberi kartu ini kesembarang orang jadi aku harap kau bisa menyimpan kartu itu.”“Tidak perlu. Terimakasih.” kata Anastasya menolak sambil melambaikan tangannya tapi Kenneth menyelipkan kartu nama itu ke tangan Anastasya lalu melangkah pergi.Anastasya bingung menatap kartu nama ditangannya. Benarkah ini? Pria itu benar-benar meninggalkan kartu nama bertinta emasnya padaku? Percaya diri sekali dia kalau mengira aku membutuhk
Anastasya mengenakan dress warna putih selutut dengan dada terbuka dan berlengan panjang. Model dressnya menonjolkan bagian dadanya yang padat dan berisi. Pinggang rampingnya terbentuk sempurna dengan dress yang pas memperlihatkan lekukan tubuhnya.Mengenakan sepatu hak tinggi memperlihatkan kaki jenjang nan mulus miliknya. Gadis itu terlihat sangat manis dan bersikap baik. Siapapun yang memandang wajah polosnya, akan menilai betapa lugu dan polosnya gadis itu.Tapi hanya Anastasya yang tahu dibalik wajah polos dan lembutnya, dia bisa diibaratkan bagaikan seekor serigala yang siap menerkam mangsanya saat sang mangsa lengah. Tapi sekarang ini dia memakai topeng sebagai gadis desa yang polos dan tak tahu apa-apa. Seorang gadis baik dan patuh. ‘Malam ini aku akan memainkan sedikit permainan. Aku ingin lihat reaksi ketiga orang itu saat melihatku.” gumamnya dalam hati.Tempat diadakannya acara penghargaan sudah didekorasi dengan sangat megah dan dipenuhi dengan berbagai area untuk mencici
Acara dibuka dengan pidato pembuka dari pembawa acara yang diikuti dengan munculnya para bintang tamu malam ini. Bintang tamu pertama yang keluar adalah Brian pendiri The World Coffee Institute, bintang tamu kedua adalah master kopi terkenal dan bintang tamu ketiga adalah Kenneth Archilles.Pendiri asli dari The world coffe institute adalah Anastasya tapi dia sudah meminta pada Beian untuk menutupi identitasnya.“Dan yang terakhir, mari kita sambut bintang tamu istimewa kita malam ini sang CEO dari Archilless Corp…..Tuan Muda Kenneth Archilles!” seru pembawa acara penuh semangat. Begitu nama Kenneth disebutkan, sontak para penonton bertepuk tangan dan para wanita bersorak saat muncul seorang pria tampan bertubuh tinggi kekar. Hampir sebagian tamu yang hadir di acara itu, datang hanya untuk melihat Kenneth Archilles.Acara penghargaan malam ini juga disiarkan secara live dan direkam video, video rekaman akan diedit dan ditampilkan di blog resmi The World Coffee Institue. Acara malam i
Tapi Anastasya tidak mau menunjukkan emosinya. Dia hanya mengangkat bahunya seolah dia juga tidak paham situasinya. Dengan memasang wajah polos dia menatap ayahnya dan berkata “Papa, sungguh….aku sama sekali tidak tahu tentang ini.”“Bohong! Kau pembohong! Kau pasti sudah merencanakan semua ini karena kedekatanmu dengan Tuan Muda Archilles.” seru Clarissa menggertakkan giginya. “Kau benar-benar keterlaluan Tasya! Kau memanfaatkan hubunganmu dengan Tuan Muda Archilles untuk menjatuhkan adikmu!”Clarissa mengumpat dalam hatinya, Kurang ajar! Dia pasti sengaja tidak mengatakan apa-apa pada kami. Dia sengaja pura-pura tidak tahu dan membiarkan Natasha merasa senang dengan harapan kosong. Dia pasti sudah merencanakan ini saat naik jet pribadi itu! Dia sengaja balas dendam!Wanita itu benar-benar membenci Anastasya.“Clarissa! Tutup mulutmu!” bentak Danendra. “Apa yang kau lakukan, ha? Apakah kau masih membela Natasha dan memperlakukan Anastasya seperti orang lain? Mereka berdua adalah putri