Acara dibuka dengan pidato pembuka dari pembawa acara yang diikuti dengan munculnya para bintang tamu malam ini. Bintang tamu pertama yang keluar adalah Brian pendiri The World Coffee Institute, bintang tamu kedua adalah master kopi terkenal dan bintang tamu ketiga adalah Kenneth Archilles.Pendiri asli dari The world coffe institute adalah Anastasya tapi dia sudah meminta pada Beian untuk menutupi identitasnya.“Dan yang terakhir, mari kita sambut bintang tamu istimewa kita malam ini sang CEO dari Archilless Corp…..Tuan Muda Kenneth Archilles!” seru pembawa acara penuh semangat. Begitu nama Kenneth disebutkan, sontak para penonton bertepuk tangan dan para wanita bersorak saat muncul seorang pria tampan bertubuh tinggi kekar. Hampir sebagian tamu yang hadir di acara itu, datang hanya untuk melihat Kenneth Archilles.Acara penghargaan malam ini juga disiarkan secara live dan direkam video, video rekaman akan diedit dan ditampilkan di blog resmi The World Coffee Institue. Acara malam i
Tapi Anastasya tidak mau menunjukkan emosinya. Dia hanya mengangkat bahunya seolah dia juga tidak paham situasinya. Dengan memasang wajah polos dia menatap ayahnya dan berkata “Papa, sungguh….aku sama sekali tidak tahu tentang ini.”“Bohong! Kau pembohong! Kau pasti sudah merencanakan semua ini karena kedekatanmu dengan Tuan Muda Archilles.” seru Clarissa menggertakkan giginya. “Kau benar-benar keterlaluan Tasya! Kau memanfaatkan hubunganmu dengan Tuan Muda Archilles untuk menjatuhkan adikmu!”Clarissa mengumpat dalam hatinya, Kurang ajar! Dia pasti sengaja tidak mengatakan apa-apa pada kami. Dia sengaja pura-pura tidak tahu dan membiarkan Natasha merasa senang dengan harapan kosong. Dia pasti sudah merencanakan ini saat naik jet pribadi itu! Dia sengaja balas dendam!Wanita itu benar-benar membenci Anastasya.“Clarissa! Tutup mulutmu!” bentak Danendra. “Apa yang kau lakukan, ha? Apakah kau masih membela Natasha dan memperlakukan Anastasya seperti orang lain? Mereka berdua adalah putri
Clarissa pun tak mau kalah ingin mempermalukan Anastasya juga.”Ya benar sekali itu Tuan Muda Archilles. Wajar jika kau mengubah kebiasaan dalam pemilihan brand ambassador tapi setidaknya kau harus memberikan pemberitahuan sebelumnya dan tidak mendadak seperti ini! Lagipula dia hanya gadis desa, bagaimana bisa kau memilihnya sebagai brand ambassador?” protes Clarissa.Keributan pun mulai terjadi diruangan itu, semua yang hadir mulai berbisik-bisik satu sama lain. “Apakah benar gadis itu berasal dari desa?”“Ya, bukankah wanita itu mengatakannya tadi? Dia bukan saja dari desa tapi juga tidak tahu minum kopi. Bagaimana bisa begitu?”“Tidak masalah darimana dia berasal tapi sangat tidak cocok untuk mendapatkan gelar itu jika dia tidak tahu apa-apa tentang kopi.”Melihat protes dari para hadirin membuat Natasha merasa menang dan mengambil mikrofon, “Anastasya bukankah kau hanya bermodalkan kecantikanmu saja untuk mendapatkan gelar brand ambassador? Kau sungguh menyedihkan! Hanya bisa menga
Natasha yang juga mendengar pujian dari bawah panggung menjadi senang dan membuatnya merasa puas dengan kemampuan dirinya. Dia semakin yakin kalau dialah pemenangnya. Tak sia-sia dia sudah membayar mahal seorang desainer terkenal untuk memberinya ide tema.Setelah mendapatkan tema itu, dia sudah berlatih keras dirumahnya untuk membuat karya yang menakjubkan. Natasha tahu jika video itu akan diunggah di blog resmi institut, dia pasti mendapatkan banyak penggemar dengan begitu langkahnya untuk masuk kedunia perfilman akan semakin mudah dan dia tidak akan membutuhkan kerja keras untuk mendapatkan penggemar lagi.Saat itulah Kenneth akan kagum padanya dan akhirnya akan mulai memperhatikannya, bahkan mungkin akan jatuh cinta padanya. Jadi dia akan mendapatkan dua keuntungan yaitu cinta dan karir! Bukankah rencananya sangat brilian?Semakin dia memikirkan semuanya membuatnya tersenyum, diapun lalu melirik kearah Anastasya yang masih sibuk melukis latte art-nya. Tema yang dipilih oleh Anasta
Dia sudah cukup sabar dan bersikap baik pada Natasha selama ini. Anastasya tidak akan membiarkan Natasha dan ibunya bersikap semena-mena lagi padanya. Sedangkan Natasha yang menatap mata Anastasya yang dingin seperti bongkahan es seolah mampu membekukan siapapun.Natasha belum pernah melihat tatapan mata yang begitu dingin dan menakutkan. Natasha pun mulai merasa takut. Tiba-tiba Anastasya menarik tangan Natasha dengan kasar lalu dia menoleh kearah pembawa acara, “Maaf Tuan. Adikku sedikit emosional. Bisakah kau membawanya kebelakang panggung agar dia bisa menenangkan dirinya disana?”Belum sempat si pembawa acara menjawab, dua orang pengawal melangkah maju dan membawa Natasha pergi. Sejenak Anastasya terkejut melihat kehadiran dua pengawal, saat dia kembali ke tanah air Anastasya tidak membawa seorangpun pengawal pribadinya, lantas siapa kedua pengawal itu? Dia tercengang melihat dua pengawal menyeret Natasha kebelakang panggung.Detik berikutnya dia melihat sosok tinggi jangkung dan
Melihat putri kesayangannya yang lemas dan berada dititik terendah dalam hidupnya membuat amarah Clarissa kembali memuncak. Dia memandang Anastasya lalu membentaknya, “Tasya! Semua ini gara-gara ulahmu. Kau membuat adikmu kehilangan kesempatan menjadi brand ambassador yang sudah lama diimpikannya! Berani sekali kau menyindirnya!”“Maafkan aku tante, aku tidak tahu jika ucapanku membuat adikku marah. Adikku, apakah kau baik-baik saja? Jangan masukkan kata-kataku tadi ke hati, ok?” ujar Anastasya dengan muka polosnya.Anastasya telah membuatnya kesal dan hampir pingsan akibat ulahnya. Danendra merasa malu lalu mengeryitkan dahi, “Ayo kembali ke hotel. Jangan membuat malu disini.”Clarissa menatap suaminya dengan penuh kebencian tapi dia lalu tersenyum berusaha menenangkan situasi. Diapun memanggil seorang pelayan untuk membawa Natasha kembali ke kamar hotelnya. Sponsor sama sekali tidak menyangka jika Natasha tadi hampir pingsan setelah pengumuman, saat dia hendak mendekati Natasha untuk
Clarissa menatap Anastasya tak percaya jika dia memiliki tenaga sekuat itu untuk mematahkan tangan putrinya. Wanita itu berusaha menggerakkan tangan Natasha tapi Natasha menjerit kesakitan. Barulah Clarissa percaya jika tangan putrinya benar-benar patah.Clarissa pun tak bisa menahan emosinya lagi, dia mengambil ponsel dan menelepon polisi. Menurutnya lebih baik menghubungi polisi daripada menghubungi suaminya yang ujung-ujungnya akan menyalahkannya. Biarlah polisi yang akan menindak Anastasya.Anastasya tetap bersikap tenang seolah dia sudah tahu apa yang akan dilakukan oleh Clarissa. Tak butuh waktu lama, polisi pun tiba bersama ambulans. Melihat itu Anastasya pun menghampiri Natasha untuk membantunya berdiri. Dia mengangkat tangannya untuk menopang Natasha.“Ahh…..sakit!” Natasha berteriak kesakitan dan mendorong Anastasya dengan tangan satunya agar menjauh. “Mama! Si jalang ini memukulku lagi!”Clarissa pun dengan cepat mengangkat tangan ingin menampar Anastasy tetapi tangannya ha
Dia berdiri dengan sabar di pinggir jalan besar, tiba-tiba sebuah mobil mewah warna hitam berhenti didepannya. Anastasya hanya mundur dua langkah dan mengacuhkan. Jendela dikursi belakang pun diturunkan dan memperlihatkan wajah Kenneth Archilles yang tersenyum tipis melihat Anastasya. Gadis itu agak ragu-ragu apakah harus menyapa duluan.“Apa yang kau lakukan dipinggir jalan? Apa kau amnesia?” tanya Kenneth.“A—aku tidak. Ah….aku sedang menunggung taksi.” kata Anastasya canggung.“Naiklah. Aku akan mengantarmu.” ucap Kenneth dengan nada memerintah.“Tidak usah. Aku naik taksi saja.” kata Anastasya menolak.“Kenapa tidak mau? Apa kau takut aku akan melakukan sesuatu padamu?” ujar Kenneth sambil menatapnya instens. Pria itu menatapnya dengan pandangan ragu-ragu. Anastasya hanya diam sejenak lalu tanpa membuang waktu lagi dia pun membuka pintu dari sisi lain dan masuk kedalam mobil.Setelah menutup pintu, Anastasya berkata “Tolong antar aku ke bank terdekat. Maaf sudah merepotkanmu. Terim
“Tuan Muda Archilles…..aku mohon jangan batalkan kerjasama dengan perusahaan ayahku. Ini semua adalah kesalahanku dan tidak ada hubungannya dengan ayahku. Jika aku ingin menghukum maka hukum aku saja. Tolong jangan libatkan ayahku dalam masalah ini, jangan libatkan perusahaannya juga. Aku mohon…..”Kenneth adalah orang yang tidak memiliki empati tapi saat dia melihat Natasha yang menangis terisak dengan napas terengah-engah membuatnya kesal. Dia memalingkan wajahnya enggan melihat Natasha.“Kalau sudah seperti ini baru kau sadar jika perbuatanmu itu salah. Tapi saat kau mencuri kartu nama itu apa kau tidak menyadari itu salah? Kau sangat menjengkelkan. Tak perlu memohon padaku!”Hati Natasha semakin sakit karena usahanya sia-sia, hal terakhir yang bisa dilakukannya hanyalah memohon pada Anastasya.“Kak, tolong maafkan aku. Aku sadar kalau aku berbuat salah dengan mencuri kartu nama itu dari tasmu. Tapi apakah kau akan membiarkan keluargamu kesulitan dengan dibatalkannya kerjasama itu?
Anastasya yang selalu cantik dengan dandanan sederhana, kulit putihnya seperti salju yang lembut dan halus. Dengan hanya berdiri saja tanpa mengucapkan sepatah katapun sudah membuat orang-orang diruangan itu mengalihkan perhatian.Wanita itu adalah Anastasya Sanari. Natasha membelalakkan matanya tak percaya, dalam sekejap tatapannya langsung lemas dan hancur.Saat Anastasya melihat ada pancaran ketakutan dimata Natasha, diapun tersenyum sedikit memahami situasi. “Wah jika bukan karena Tuan Muda Archilles, aku bahkan tidak tahu kalau aku sudah ikut main film sebagai pemeran utama wanita.""Tasha kau memang hebat! Bravo! Kau sengaja menyamar sebagai aku untuk mendapatkan peran itu? Apakah kau merasa senang? Mungkin bagimu sangat menyenangkan untuk bermain-main seperti ini, ya?” sindir Anastasya seraya menatap tajam Natasha.Natasha gemetar ketakutan dan merasa sangat malu. Dia mundur dua langkah dengan tangan memegang ujung bajunya. Mampus! Anastasya sudah mengetahui semuanya…...Natasha
Sementara itu dikediaman keluarga Bagaskara. Anastasya masih terjebak dengan antusiasme Keenan yang tidak paham mengapa Brandon menatapnya dengan tatapan tajam penuh permusuhan. Sedangkan Keenan malah menatap Brandon dengan ekspresi yang sulit diartikan.Niat Anastasya yang ingin meminjam mobil malah tidak punya kesempatan untuk berbicara karena situasi ambigu yang dihadapinya. Anastasya tidak tahu harus berbuat apa saat itu, tiba-tiba Kenneth berjalan menghampirinya dengan wajah berkerut.Kenneth meraih pergelangan tangannya lalu menariknya keluar dari rumah itu sambil berkata. “Kita pergi kesuatu tempat. Ada hal penting.”Anastasya belum sempat berekasi saat Kenneth menariknya keluar dari rumah itu.“Hei...mau kemana?”“Hei...”Brandon dan Keenan berteriak bersamaan menghentikan Kenneth tapi sebelum mereka sempat menghentikan Kenneth, keduanya sudah dihalangi oleh Diego. “Apa kalian sudah lupa dengan masalah yang seharusnya kita tangani? Ada apa dengan kalian ini?”Barulah keduanya
Sontak wajah Emma memucat setelah Rian menceritakan semuanya. Pria itu bahkan menyakinkan semua orang untuk memeriksa CCTV di mall untuk melihat kejadian sebenarnya.Emma mengepalkan tangannya lalu memasang wajah menyedihkan, menatap Keenan. “Bukan…...bukan seperti itu kejadiannya. Mereka ini mengarang cerita sembarangan. Mereka sengaja memfitnahku agar aku terlihat buruk dihadapan kalian.”Keenan menatap sinis Emma sambil mencibir, “Masalah anjing tempo hari juga kau bilang dia memfitnahmu, sekarang pun kau bilang dia memiftnahmu juga. Apakah kau seseorang yang selalu difitnah begitu mudahnya? Bahkan oleh seseorang yang tidak mengenalmu sama sekali?’“Aku----” wajah Emma semakin pucat tak mampu berkata-kata lagi. Sepertinya Keenan lebih membela Anastasya daripada dirinya.“CUKUP! Jangan bicara lagi!” ujar Keenan penuh amarah.“Apa kau lupa jika aku sudah memperingatkanmu! Jangan pernah anggap aku ini orang bodoh yang mudah terperdaya olehmu. Dan untuk kedua kalinya kau menganggapku o
Kenneth masih tak bergeming, hanya menatap Emma dengan dingin. Siapa Anastasya itu? Dia sama sekali tidak mengenal Anastasya dengan baik tapi dia pun tidak percaya sedikitpun dengan ucapan Emma.Jika Emma bukan tunangan Keenan mungkin Kenneth sudah mengusirnya sejak tadi dan tak memberinya peluang untuk bicara.“Kau sadar dengan apa yang kau ucapkan barusan? Kau tidak perlu mendikte bagaimana caraku mengatur asistenku. Dia bekerja untukku dan aku yang berhak.”Sebenarnya Kenneth hendak mengatakan “Anastasya” tapi dengan beberapa pertimbangan dia mengganti ucapannya menjadi “asisten utama”.Mendengar ucapan Kenneth sontak membuat wajah Emma pucat pasi. “Aku…..” dia hendak mengatakan sesuatu tapi tak ada satu kalimat pun yang bisa dia ucapkan.Dia sama sekali tak menyangka jika tak ada satu orangpun di ruangan itu yang membelanya padahal dia tunangan Keenan, setidaknya begitulah yang dia pikir.Yang satu lebih mempercayai asisten utamanya sedangkan yang lain malah lebih menyukai gadis u
Emma melirik kearah Keenan dan menyadari jika tunangannya itu menatapnya bahkan dia langsung memalingkan wajah dan ekspresinya tampak biasa saja. Keenan sama sekali tidak tertarik untuk menyapa Emma.Wanita itupun merasa sakit hati dengan sikap dingin tunangannya dan memaksakan tersenyum. “Ehm….ada hal yang ingin kubicarakan denganmu dan juga Tuan Muda Archilles. Aku tidak tahu jika Keenan juga ada disini.”Keenan mengeryitkan alisnya tak senang dengan ucapan Emma. “Kenapa emangnya kalau aku ada disini? Apa aku tidak boleh berada disini atau kau merasa tidak nyaman melihatku disini? Ada urusan apa kau ingin menemui teman-temanku?” ujar Keenan marah.Dia sangat membenci Emma, setelah melihat kekejaman tunangannya dirumah keluarga Hilman dan dia tak menyangka jika wanita itu ingin melakukan sesuatu pada teman-temannya tanpa sepengetahuannya. Benar-benar wanita sialan dan tak tahu malu! Sepertinya wanita ini perlu diberi pelajaran!Emma yang melihat ekspresi kemarahan diwajah Keenan hany
Tuan Muda Archilles memang memintanya untuk menunggu Anastasya dan mengantarnya pulang. Rian berpikir mungkin saja kelak Anastasya adalah nyonya Archilles, bagaimana mungkin dia membiarkan Nyonya Archilles yang terhormat pulang dengan naik.Anastasya tak berdaya melihat Rian. “Apakah Tuan Archilles yang terhormat tidak sibuk ya sehingga asistennya berada disini?”Rian hanya tertawa canggung dan mengatakan kalau dia memang sedang tidak sibuk. Dia sudah membuat jadwal kerja sementara untuk besok jadi dia bisa mengikuti Anastasya hari ini. Sambil menunggu gadis itu, Rian juga sudah selesai membaca tiga dokumen perusahaan dan mengirimkannya ke email Kenneth.Anastasya tak ingin menunda lagi, dia langsung masuk kedalam mobil. Tapi saat sedang dalam perjalanan, tiba-tiba mobil Rian mogok. Keduanya turun dari mobil dan berdiri disisi jalan saling menatap dan menunggu mobil derek.Rian tidak bisa lagi tersenyum, dia merasa sangat malu. “Nona Tasya, aku pikir mobil derek akan datang setengah ja
Dasar wanita tidak tahu malu! Dia benar-benar pandai memilih orang untuk mencapai tujuannya!’ kesalnya dalam hati.‘Pantas saja si Vera Wong desainer terkenal itu dapat mengenal Anastasya ternyata ini ada hubungannya dengan asisten utama bernama Rian Malik itu. Dia pernah mendengar dari Natasha bahwa Kenneth memiliki hubungan tidak jelas dengan Anastasya tetapi sepertinya Natasha salah paham. Orang yang berhubungan tidak jelas dengan Anastasya itu sebenarnya adalah asisten Kenneth.Emma tersenyum licik, dia ingin tahu bagaimana reaksi Kenneth jika dia tahu bahwa Anastasya berhubungan dengan asisten utamanya itu. Karena Emma sudah menyinggung asisten utama itu maka dia harus mencari cara agar Kenneth memecat asistennya itu. Dan sepertinya Anastasya telah memberinya sebuah ide cemerlang!Emma yang tadinya merasa ketakutan pun kini merasa tenang saat melihat Anastasya bersama asisten itu. Matanya menggelap lalu dia melangkah maju untuk memberi mereka ultimatum. Dia benar-benar tidak dapat
Emma menghampiri Anastasya dengan langkah lebar. Dia tak percaya bagaimana mungkin Anastasya bisa mengenal orang-orang ini? Vera Wong pasti sudah salah mengenali orang. Dia terus menerus memanggil Anastasya dengan sebutan Ana dan Anastasya pasti tahu hal itu karena namanya hampir sama jadi dia memanfaatkan kesempatan itu.“Anastasya!” seru Emma sambil berjalan dan berdiri didepan Anastasya lalu bertanya dengan kasar.“Bukankah kau berasal dari desa? Bagaimana bisa kau mengenal desainer terkenal seperti mereka? Jangan coba-coba menyamar sebagai orang lain ya, kau pikir disini tidak ada orang yang mengenalimu? Dasar udik tak tahu diri!”Tapi saat Anastasya hendak bicara, Vera Wong sudah mendahului. “Nona, apakah menurutmu mataku ini tidak berfungsi dengan baik dan salah mengenali orang? Semua pelanggan diterima di toko kami tapi pelanggan yang tidak sopan dan tidak terdidik seperti anda tidak diterima disini!”Emma menatap Vera Wong dengan tatapan tak percaya. ‘Apakah dia tidak salah de