Dia sudah cukup sabar dan bersikap baik pada Natasha selama ini. Anastasya tidak akan membiarkan Natasha dan ibunya bersikap semena-mena lagi padanya. Sedangkan Natasha yang menatap mata Anastasya yang dingin seperti bongkahan es seolah mampu membekukan siapapun.Natasha belum pernah melihat tatapan mata yang begitu dingin dan menakutkan. Natasha pun mulai merasa takut. Tiba-tiba Anastasya menarik tangan Natasha dengan kasar lalu dia menoleh kearah pembawa acara, “Maaf Tuan. Adikku sedikit emosional. Bisakah kau membawanya kebelakang panggung agar dia bisa menenangkan dirinya disana?”Belum sempat si pembawa acara menjawab, dua orang pengawal melangkah maju dan membawa Natasha pergi. Sejenak Anastasya terkejut melihat kehadiran dua pengawal, saat dia kembali ke tanah air Anastasya tidak membawa seorangpun pengawal pribadinya, lantas siapa kedua pengawal itu? Dia tercengang melihat dua pengawal menyeret Natasha kebelakang panggung.Detik berikutnya dia melihat sosok tinggi jangkung dan
Melihat putri kesayangannya yang lemas dan berada dititik terendah dalam hidupnya membuat amarah Clarissa kembali memuncak. Dia memandang Anastasya lalu membentaknya, “Tasya! Semua ini gara-gara ulahmu. Kau membuat adikmu kehilangan kesempatan menjadi brand ambassador yang sudah lama diimpikannya! Berani sekali kau menyindirnya!”“Maafkan aku tante, aku tidak tahu jika ucapanku membuat adikku marah. Adikku, apakah kau baik-baik saja? Jangan masukkan kata-kataku tadi ke hati, ok?” ujar Anastasya dengan muka polosnya.Anastasya telah membuatnya kesal dan hampir pingsan akibat ulahnya. Danendra merasa malu lalu mengeryitkan dahi, “Ayo kembali ke hotel. Jangan membuat malu disini.”Clarissa menatap suaminya dengan penuh kebencian tapi dia lalu tersenyum berusaha menenangkan situasi. Diapun memanggil seorang pelayan untuk membawa Natasha kembali ke kamar hotelnya. Sponsor sama sekali tidak menyangka jika Natasha tadi hampir pingsan setelah pengumuman, saat dia hendak mendekati Natasha untuk
Clarissa menatap Anastasya tak percaya jika dia memiliki tenaga sekuat itu untuk mematahkan tangan putrinya. Wanita itu berusaha menggerakkan tangan Natasha tapi Natasha menjerit kesakitan. Barulah Clarissa percaya jika tangan putrinya benar-benar patah.Clarissa pun tak bisa menahan emosinya lagi, dia mengambil ponsel dan menelepon polisi. Menurutnya lebih baik menghubungi polisi daripada menghubungi suaminya yang ujung-ujungnya akan menyalahkannya. Biarlah polisi yang akan menindak Anastasya.Anastasya tetap bersikap tenang seolah dia sudah tahu apa yang akan dilakukan oleh Clarissa. Tak butuh waktu lama, polisi pun tiba bersama ambulans. Melihat itu Anastasya pun menghampiri Natasha untuk membantunya berdiri. Dia mengangkat tangannya untuk menopang Natasha.“Ahh…..sakit!” Natasha berteriak kesakitan dan mendorong Anastasya dengan tangan satunya agar menjauh. “Mama! Si jalang ini memukulku lagi!”Clarissa pun dengan cepat mengangkat tangan ingin menampar Anastasy tetapi tangannya ha
Dia berdiri dengan sabar di pinggir jalan besar, tiba-tiba sebuah mobil mewah warna hitam berhenti didepannya. Anastasya hanya mundur dua langkah dan mengacuhkan. Jendela dikursi belakang pun diturunkan dan memperlihatkan wajah Kenneth Archilles yang tersenyum tipis melihat Anastasya. Gadis itu agak ragu-ragu apakah harus menyapa duluan.“Apa yang kau lakukan dipinggir jalan? Apa kau amnesia?” tanya Kenneth.“A—aku tidak. Ah….aku sedang menunggung taksi.” kata Anastasya canggung.“Naiklah. Aku akan mengantarmu.” ucap Kenneth dengan nada memerintah.“Tidak usah. Aku naik taksi saja.” kata Anastasya menolak.“Kenapa tidak mau? Apa kau takut aku akan melakukan sesuatu padamu?” ujar Kenneth sambil menatapnya instens. Pria itu menatapnya dengan pandangan ragu-ragu. Anastasya hanya diam sejenak lalu tanpa membuang waktu lagi dia pun membuka pintu dari sisi lain dan masuk kedalam mobil.Setelah menutup pintu, Anastasya berkata “Tolong antar aku ke bank terdekat. Maaf sudah merepotkanmu. Terim
Natasha mengatakan pada Emma kalau Anastasya adalah gadis desa yang berpenampilan sederhana dan tidak menarik sama sekali. Tapi Natasha mengatakan kalau Anastasya sangat cantik tapi Emma merasa kalau dirinya adalah wanita tercantik di kota ini jadi dia sama sekali tak terpengaruh.Saat tiba dipintu gerbang dan Emma dapat melihat penampilan Anastasya dengan jelas. Anastasya memiliki alis tebal yang melengkung sempurna, gaunnya sederhana tapi dia nampak mempesona dengan aura yang kuat, wajahnya mulus, kulitnya halus dan glowing, dia terlihat indah seperti kupu-kupu yang paling cantik.Bibirnya tebal berisi berwarna merah muda, rambut coklat panjang terurai dan kaki jenjang miliknya yang ramping dan mulus. Anastasya memiliki mata besar yang mempesona dan tegas.Tak ada kata-kata yang bisa mengungkapkan kecantikan Anastasya, dia anggun dan elegan. Emma membelalakkan matanya tak percaya saking terkejutnya, sejenak dia lupa bernafas melihat gadis cantik bertubuh sempurna didepannya. Bagaima
Clarissa menatap horor melihat Emma yang dikejar anjingnya sendiri. Wanita itu bahkan tidak percaya pada apa yang dilihatnya, selama ini Roxy hanya patuh pada Emma tapi sekarang malah mengejar dan ingin menggigitnya.Emma yang terus berlari menghindari Roxy pun sudah kehabisan tenaga, langkah kakinya pun semakin melambat karena sudah tak sanggup berlari. Tiba-tiba Roxy menyerang lalu menggigit punggung Emma hingga bajunya koyak. “Tolong! Tolong aku!” teriak Emma ketakutan.Clarissa melirik kekiri dan kekanan lalu mengambil batu lalu melempar Roxy. Kepala Roxy menoleh lalu jatuh kesamping tapi tak lama kemudian Roxy bangkit lalu berlari cepat kearah Clarissa. Wanita itu ketakutan dan bersembunyi dibelakang pelayan. “Tolong! Usir anjing itu! Tolong!”Sementara pelayan itu pun ketakutan dan tak mempedulikan Clarissa lalu pelayan itu berlari ke arah Anastasya dan bersembunyi dibelakangnya.Clarissa yang terkejut dan ketakutan tak sempat lari. Dia menutup wajahnya dengan kedua tangan tapi
Keenan menarik Kenneth untuk duduk kembali, dia merasa senang karena berpikir jika Kenneth peduli pada perasaannya yang sedang bahagia. “Siapa gadis istimewa yang kau temui hari ini?” tanya Kenneth. Tangan Keenan memegang botol wine dan menungkan ke gelas milik Kenneth.Wajah Keenan berseri-seri mengingat wajah gadis yang ditemuinya tadi.”Gadis itu sangat istimewa, wajahnya cantik dan sikapnya tenang dan elegan.”Lalu Keenan menceritakan semua kejadian dirumah keluarga Hilman, Diego yang tadinya tak menaruh minat mendengar cerita Keenan pun langsung mengangkat kepalanya. “Apakah kau sedang menceritakan adegan film?“Aku menceritakan yang sebenarnya! Kalau aku bohong aku akan disambar petir!” ujar Keenan sambil mengangkat tiga jarinya.“Ha ha ha ha….jika seorang wanita tidak takut pada anjing galak maka kau harus berhati-hati padanya. Bisa saja suatu hari nanti kau akan ditindasnya.” ujar Brandon terkekeh.“Kalian tidak tahu, dia sangat cantik dan memiliki karakter yang baik. Wah…..waj
Clarissa menatap horor melihat Emma yang dikejar anjingnya sendiri. Wanita itu bahkan tidak percaya pada apa yang dilihatnya, selama ini Roxy hanya patuh pada Emma tapi sekarang malah mengejar dan ingin menggigitnya.Emma yang terus berlari menghindari Roxy pun sudah kehabisan tenaga, langkah kakinya pun semakin melambat karena sudah tak sanggup berlari. Tiba-tiba Roxy menyerang lalu menggigit punggung Emma hingga bajunya koyak. “Tolong! Tolong aku!” teriak Emma ketakutan.Clarissa melirik kekiri dan kekanan lalu mengambil batu lalu melempar Roxy. Kepala Roxy menoleh lalu jatuh kesamping tapi tak lama kemudian Roxy bangkit lalu berlari cepat kearah Clarissa. Wanita itu ketakutan dan bersembunyi dibelakang pelayan. “Tolong! Usir anjing itu! Tolong!”Sementara pelayan itu pun ketakutan dan tak mempedulikan Clarissa lalu pelayan itu berlari ke arah Anastasya dan bersembunyi dibelakangnya.Clarissa yang terkejut dan ketakutan tak sempat lari. Dia menutup wajahnya dengan kedua tangan tapi
Emma melirik kearah Keenan dan menyadari jika tunangannya itu menatapnya bahkan dia langsung memalingkan wajah dan ekspresinya tampak biasa saja. Keenan sama sekali tidak tertarik untuk menyapa Emma.Wanita itupun merasa sakit hati dengan sikap dingin tunangannya dan memaksakan tersenyum. “Ehm….ada hal yang ingin kubicarakan denganmu dan juga Tuan Muda Archilles. Aku tidak tahu jika Keenan juga ada disini.”Keenan mengeryitkan alisnya tak senang dengan ucapan Emma. “Kenapa emangnya kalau aku ada disini? Apa aku tidak boleh berada disini atau kau merasa tidak nyaman melihatku disini? Ada urusan apa kau ingin menemui teman-temanku?” ujar Keenan marah.Dia sangat membenci Emma, setelah melihat kekejaman tunangannya dirumah keluarga Hilman dan dia tak menyangka jika wanita itu ingin melakukan sesuatu pada teman-temannya tanpa sepengetahuannya. Benar-benar wanita sialan dan tak tahu malu! Sepertinya wanita ini perlu diberi pelajaran!Emma yang melihat ekspresi kemarahan diwajah Keenan hany
Tuan Muda Archilles memang memintanya untuk menunggu Anastasya dan mengantarnya pulang. Rian berpikir mungkin saja kelak Anastasya adalah nyonya Archilles, bagaimana mungkin dia membiarkan Nyonya Archilles yang terhormat pulang dengan naik.Anastasya tak berdaya melihat Rian. “Apakah Tuan Archilles yang terhormat tidak sibuk ya sehingga asistennya berada disini?”Rian hanya tertawa canggung dan mengatakan kalau dia memang sedang tidak sibuk. Dia sudah membuat jadwal kerja sementara untuk besok jadi dia bisa mengikuti Anastasya hari ini. Sambil menunggu gadis itu, Rian juga sudah selesai membaca tiga dokumen perusahaan dan mengirimkannya ke email Kenneth.Anastasya tak ingin menunda lagi, dia langsung masuk kedalam mobil. Tapi saat sedang dalam perjalanan, tiba-tiba mobil Rian mogok. Keduanya turun dari mobil dan berdiri disisi jalan saling menatap dan menunggu mobil derek.Rian tidak bisa lagi tersenyum, dia merasa sangat malu. “Nona Tasya, aku pikir mobil derek akan datang setengah j
Tuan Muda Archilles memang memintanya untuk menunggu Anastasya dan mengantarnya pulang. Rian berpikir mungkin saja kelak Anastasya adalah nyonya Archilles, bagaimana mungkin dia membiarkan Nyonya Archilles yang terhormat pulang dengan naik.Anastasya tak berdaya melihat Rian. “Apakah Tuan Archilles yang terhormat tidak sibuk ya sehingga asistennya berada disini?”Rian hanya tertawa canggung dan mengatakan kalau dia memang sedang tidak sibuk. Dia sudah membuat jadwal kerja sementara untuk besok jadi dia bisa mengikuti Anastasya hari ini. Sambil menunggu gadis itu, Rian juga sudah selesai membaca tiga dokumen perusahaan dan mengirimkannya ke email Kenneth.Anastasya tak ingin menunda lagi, dia langsung masuk kedalam mobil. Tapi saat sedang dalam perjalanan, tiba-tiba mobil Rian mogok. Keduanya turun dari mobil dan berdiri disisi jalan saling menatap dan menunggu mobil derek.Rian tidak bisa lagi tersenyum, dia merasa sangat malu. “Nona Tasya, aku pikir mobil derek akan datang setengah j
Emma menghampiri Anastasya dengan langkah lebar. Dia tak percaya bagaimana mungkin Anastasya bisa mengenal orang-orang ini? Vera Wong pasti sudah salah mengenali orang. Dia terus menerus memanggil Anastasya dengan sebutan Ana dan Anastasya pasti tahu hal itu karena namanya hampir sama jadi dia memanfaatkan kesempatan itu.“Anastasya!” seru Emma sambil berjalan dan berdiri didepan Anastasya lalu bertanya dengan kasar.“Bukankah kau berasal dari desa? Bagaimana bisa kau mengenal desainer terkenal seperti mereka? Jangan coba-coba menyamar sebagai orang lain ya, kau pikir disini tidak ada orang yang mengenalimu? Dasar udik tak tahu diri!”Tapi saat Anastasya hendak bicara, Vera Wong sudah mendahului. “Nona, apakah menurutmu mataku ini tidak berfungsi dengan baik dan salah mengenali orang? Semua pelanggan diterima di toko kami tapi pelanggan yang tidak sopan dan tidak terdidik seperti anda tidak diterima disini!”Emma menatap Vera Wong dengan tatapan tak percaya. ‘Apakah dia tidak salah de
Anastasya berjalan kembali masuk kedalam toko, simanajer toko yang melihatnya kembali lagi langsung memelototi pelayan toko yang tampak berdiri dibelakang Anastasya. “Hei kenapa kau kembali lagi dasar pembuat onar! Aku sudah katakan tadi jika kau sengaja mencari masalah disini maka aku akan langsung memanggil polisi.” ujar manajer toko dengan angkuh.“Anastasya, mengapa kau tidak tahu malu, ha? Kau tidak diterima di toko ini! Mengapa kau masih kembali lagi dan mengganggu bisnis orang? Dasar udik tidak tahu malu!” ujar Emma menambahkan sengaja memperkeruh suasana.Tak disangaka disaat bersamaan Vera justru berjalan mendekati Anastasya dengan ekspresi terkejut. “Nona Ana? Apakah ini benar-benar kau? Apakah aku tidak salah orang?”Anastasya pun tak kalah kagetnya.”Apakah ini kau?”Vera mengangguk-angguk dengan senang dan wajahnya berbinar. “Kau benar-benar ingat denganku?”Si manajer toko dan Emma terkejut melihat mereka saling menyapa. ‘Apakah desainer itu mengenal Anastasya?” gumam Emm
“Wah aku tidak menyangka seorang nona besar dari keluarga Sanari yang bermartabat malah dicurigai sebagai pencuri oleh seorang pelayan toko...ckckck….jika sampai ketahuan orang lain, apakah menurutmua semua orang akan tertawa terbahak-bahak? Tetapi itu sih wajar ya jika si pelayan toko salah paham karena kau berasal dari pedesaan. Aku akan membelikan gaun ini untukmu! Pelayan, tagihan gaun ini masukkan saja ke rekeningku.” ujar Emma dengan sinis.Pelayan toko itu juga seorang yang licik, begitu dia mengetahui status Anastasya yang tidak biasa diapun terkejut. Tapi dia melihat sikap permusuhan diantara Emma dan Anastasya lalu si pelayan segera merapikan pakaiannya dan tersenyum. “Nona biar aku bungkuskan pakaian ini untukmu.”Anastasya tidak peduli pada kesombongan Emma. “Tidak perlu. Aku akan membayar sendiri.”Emma sangat membenci Anastasya didalam hatinya karena apa yang telah dikatakan Keenan padanya waktu itu. Melihat Anastasya yang tidak menunjukkan ekspresi baik, Emma pun tak la
“Tetapi…..”“Jangan lama-lama. Ayo cepat!” desak Kenneth tak sabar. Dia lalu keluar dari mobil dan menarik Brandon masuk kedalam mobilnya kemudian mengeluarkan asistennya dari dalam mobil. Anastasya memandang Kenneth dengan curiga.“Kenapa lihat-lihat? Tak bisakah orang lain yang menemanimu belanja? Apakah harus Brandon?”“Bukan begitu…..aku bisa belanja sendiri. Tidak butuh orang lain untuk menemaniku.”Sebelum Anastasya sempat menyelesaikan kalimatnya, kenneth sudah memerintahkan supirnya untuk melajukan mobil. Hembusan angin bertiup, hanya tersisa Anastasya dan asisten Kenneth yang berdiri disampingnya. Raut wajah asisten Kenneth berbeda 180 derajat dengan raut wajah Kenneth. Dia tampak ramah seolah-olah sedang tersenyum.“He he he Nona Anastasya, suatu kehormatan bagiku bisa menemanimu berbelanja. Pakaian apa yang kau suka? Chanel? LV? Gucci atau Prada?”Cahaya mata Anastasya tajam dan dingin, dibawah tatapan Anastasya yang datar suaranya semakin mengecil hampir seperti dengungan
Awalnya Brandon merasa sangat yakin bisa mendekati Anastasya bukan karena latar belakang keluarga Brandon yang kaya tapi karena dia juga memiliki bakat luar biasa. Ketika berada di ketentaraan dia adalah prajurit terbaik dan sekarang dia seorang pebisnis handal yang cukup ditakuti kemampuannya dalam bisnis.Keluarga Bagaskara adalah salah satu dari empat keluarga terpandang di ibukota. Satu ucapannya mampu membuat orang-orang tunduk padanya. Tetapi didepan Anastasya, dia merasa seperti anak kemarin sore. Brandon memaksakan senyum diwajahnya. “Aku mengerti. Tenanglah! Aku tidak akan membiarkan orang lain tahu bahwa namamu adalah Ana. Tetapi bolehkah aku mengenalmu sebagai Anastasya?”Gadis itu merasa ada yang salah dengan pria dihadapannya itu, dia memiringkan kepala dan bertanya. “Apa maksudmu?”Brandon menarik napas dalam-dalam sambil mengumpulkan keberanian. “Nona Anastasya, aku menyukaimu dan aku ingin mengenalmu lebih dekat.”“Kau….” Anastasya tertegun sejenak.Wajah Brandon pun m
Namun sang sutradara tak menyangka sama sekali saat kamera diarahkan, ekspresi lembut dan kasih sayang dimata Kenneth tampak nyata seolah-olah dia memang sangat mengagumi Anastasya dan begitu mencintainya. “Cut!: seru sutradara berjalan keluar dari belakang monitor dengan ekspresi sangat puas sambil bertepuk tangan.“Kemampuan akting nona Tasya didepan kamera sangat mengejutkanku tapi aku sama sekali tidak menyangka ternyata kemampuan akting Tuan muda Archilles bahkan lebih menakjubkan! Kalian berdua sangat berbakat. Sayang sekali jika kalian tidak menjadi aktris film….”Kenneth tidak tahu harus berkata apa, keterampilan akting apa? Bukankah barusan dia hanya menyesap kopi dan menatap Anastasya saja?Bahkan tidak ada plot percakapan sama sekali. Akting macam apa itu? Tetapi karena sutradara itu memujinya jadi dia tidak mengatakan apapun. “Jadi syutingnya sudah selesai?” tanya Kenneth setelah diam sejenak. Sutradara menjawab dengan anggukan kepaala.“Sudah selesai, syutingnya selesai.