Melihat putri kesayangannya yang lemas dan berada dititik terendah dalam hidupnya membuat amarah Clarissa kembali memuncak. Dia memandang Anastasya lalu membentaknya, “Tasya! Semua ini gara-gara ulahmu. Kau membuat adikmu kehilangan kesempatan menjadi brand ambassador yang sudah lama diimpikannya! Berani sekali kau menyindirnya!”“Maafkan aku tante, aku tidak tahu jika ucapanku membuat adikku marah. Adikku, apakah kau baik-baik saja? Jangan masukkan kata-kataku tadi ke hati, ok?” ujar Anastasya dengan muka polosnya.Anastasya telah membuatnya kesal dan hampir pingsan akibat ulahnya. Danendra merasa malu lalu mengeryitkan dahi, “Ayo kembali ke hotel. Jangan membuat malu disini.”Clarissa menatap suaminya dengan penuh kebencian tapi dia lalu tersenyum berusaha menenangkan situasi. Diapun memanggil seorang pelayan untuk membawa Natasha kembali ke kamar hotelnya. Sponsor sama sekali tidak menyangka jika Natasha tadi hampir pingsan setelah pengumuman, saat dia hendak mendekati Natasha untuk
Clarissa menatap Anastasya tak percaya jika dia memiliki tenaga sekuat itu untuk mematahkan tangan putrinya. Wanita itu berusaha menggerakkan tangan Natasha tapi Natasha menjerit kesakitan. Barulah Clarissa percaya jika tangan putrinya benar-benar patah.Clarissa pun tak bisa menahan emosinya lagi, dia mengambil ponsel dan menelepon polisi. Menurutnya lebih baik menghubungi polisi daripada menghubungi suaminya yang ujung-ujungnya akan menyalahkannya. Biarlah polisi yang akan menindak Anastasya.Anastasya tetap bersikap tenang seolah dia sudah tahu apa yang akan dilakukan oleh Clarissa. Tak butuh waktu lama, polisi pun tiba bersama ambulans. Melihat itu Anastasya pun menghampiri Natasha untuk membantunya berdiri. Dia mengangkat tangannya untuk menopang Natasha.“Ahh…..sakit!” Natasha berteriak kesakitan dan mendorong Anastasya dengan tangan satunya agar menjauh. “Mama! Si jalang ini memukulku lagi!”Clarissa pun dengan cepat mengangkat tangan ingin menampar Anastasy tetapi tangannya ha
Dia berdiri dengan sabar di pinggir jalan besar, tiba-tiba sebuah mobil mewah warna hitam berhenti didepannya. Anastasya hanya mundur dua langkah dan mengacuhkan. Jendela dikursi belakang pun diturunkan dan memperlihatkan wajah Kenneth Archilles yang tersenyum tipis melihat Anastasya. Gadis itu agak ragu-ragu apakah harus menyapa duluan.“Apa yang kau lakukan dipinggir jalan? Apa kau amnesia?” tanya Kenneth.“A—aku tidak. Ah….aku sedang menunggung taksi.” kata Anastasya canggung.“Naiklah. Aku akan mengantarmu.” ucap Kenneth dengan nada memerintah.“Tidak usah. Aku naik taksi saja.” kata Anastasya menolak.“Kenapa tidak mau? Apa kau takut aku akan melakukan sesuatu padamu?” ujar Kenneth sambil menatapnya instens. Pria itu menatapnya dengan pandangan ragu-ragu. Anastasya hanya diam sejenak lalu tanpa membuang waktu lagi dia pun membuka pintu dari sisi lain dan masuk kedalam mobil.Setelah menutup pintu, Anastasya berkata “Tolong antar aku ke bank terdekat. Maaf sudah merepotkanmu. Terim
Natasha mengatakan pada Emma kalau Anastasya adalah gadis desa yang berpenampilan sederhana dan tidak menarik sama sekali. Tapi Natasha mengatakan kalau Anastasya sangat cantik tapi Emma merasa kalau dirinya adalah wanita tercantik di kota ini jadi dia sama sekali tak terpengaruh.Saat tiba dipintu gerbang dan Emma dapat melihat penampilan Anastasya dengan jelas. Anastasya memiliki alis tebal yang melengkung sempurna, gaunnya sederhana tapi dia nampak mempesona dengan aura yang kuat, wajahnya mulus, kulitnya halus dan glowing, dia terlihat indah seperti kupu-kupu yang paling cantik.Bibirnya tebal berisi berwarna merah muda, rambut coklat panjang terurai dan kaki jenjang miliknya yang ramping dan mulus. Anastasya memiliki mata besar yang mempesona dan tegas.Tak ada kata-kata yang bisa mengungkapkan kecantikan Anastasya, dia anggun dan elegan. Emma membelalakkan matanya tak percaya saking terkejutnya, sejenak dia lupa bernafas melihat gadis cantik bertubuh sempurna didepannya. Bagaima
Clarissa menatap horor melihat Emma yang dikejar anjingnya sendiri. Wanita itu bahkan tidak percaya pada apa yang dilihatnya, selama ini Roxy hanya patuh pada Emma tapi sekarang malah mengejar dan ingin menggigitnya.Emma yang terus berlari menghindari Roxy pun sudah kehabisan tenaga, langkah kakinya pun semakin melambat karena sudah tak sanggup berlari. Tiba-tiba Roxy menyerang lalu menggigit punggung Emma hingga bajunya koyak. “Tolong! Tolong aku!” teriak Emma ketakutan.Clarissa melirik kekiri dan kekanan lalu mengambil batu lalu melempar Roxy. Kepala Roxy menoleh lalu jatuh kesamping tapi tak lama kemudian Roxy bangkit lalu berlari cepat kearah Clarissa. Wanita itu ketakutan dan bersembunyi dibelakang pelayan. “Tolong! Usir anjing itu! Tolong!”Sementara pelayan itu pun ketakutan dan tak mempedulikan Clarissa lalu pelayan itu berlari ke arah Anastasya dan bersembunyi dibelakangnya.Clarissa yang terkejut dan ketakutan tak sempat lari. Dia menutup wajahnya dengan kedua tangan tapi
Keenan menarik Kenneth untuk duduk kembali, dia merasa senang karena berpikir jika Kenneth peduli pada perasaannya yang sedang bahagia. “Siapa gadis istimewa yang kau temui hari ini?” tanya Kenneth. Tangan Keenan memegang botol wine dan menungkan ke gelas milik Kenneth.Wajah Keenan berseri-seri mengingat wajah gadis yang ditemuinya tadi.”Gadis itu sangat istimewa, wajahnya cantik dan sikapnya tenang dan elegan.”Lalu Keenan menceritakan semua kejadian dirumah keluarga Hilman, Diego yang tadinya tak menaruh minat mendengar cerita Keenan pun langsung mengangkat kepalanya. “Apakah kau sedang menceritakan adegan film?“Aku menceritakan yang sebenarnya! Kalau aku bohong aku akan disambar petir!” ujar Keenan sambil mengangkat tiga jarinya.“Ha ha ha ha….jika seorang wanita tidak takut pada anjing galak maka kau harus berhati-hati padanya. Bisa saja suatu hari nanti kau akan ditindasnya.” ujar Brandon terkekeh.“Kalian tidak tahu, dia sangat cantik dan memiliki karakter yang baik. Wah…..waj
Clarissa menatap horor melihat Emma yang dikejar anjingnya sendiri. Wanita itu bahkan tidak percaya pada apa yang dilihatnya, selama ini Roxy hanya patuh pada Emma tapi sekarang malah mengejar dan ingin menggigitnya.Emma yang terus berlari menghindari Roxy pun sudah kehabisan tenaga, langkah kakinya pun semakin melambat karena sudah tak sanggup berlari. Tiba-tiba Roxy menyerang lalu menggigit punggung Emma hingga bajunya koyak. “Tolong! Tolong aku!” teriak Emma ketakutan.Clarissa melirik kekiri dan kekanan lalu mengambil batu lalu melempar Roxy. Kepala Roxy menoleh lalu jatuh kesamping tapi tak lama kemudian Roxy bangkit lalu berlari cepat kearah Clarissa. Wanita itu ketakutan dan bersembunyi dibelakang pelayan. “Tolong! Usir anjing itu! Tolong!”Sementara pelayan itu pun ketakutan dan tak mempedulikan Clarissa lalu pelayan itu berlari ke arah Anastasya dan bersembunyi dibelakangnya.Clarissa yang terkejut dan ketakutan tak sempat lari. Dia menutup wajahnya dengan kedua tangan tapi
Tapi kenapa semua orang mengatakan bahwa ibunya mati bunuh diri? Jika memang benar dia bunuh diri lantas mengapa dia mengucapkan kata-kata ‘Lari’ dan ‘Balaskan dendam mama?’ kepada putrinya sendiri? Bahkan Anastasya sudah menyelidiki tentang Danendra. Keluarga Hilman adalah keluarga kecil yang memiliki usaha batubara. Saat itu Sanari Corp adalah perusahaan besar yang sangat terkenal pada masanya.Jika melihat reputasi dan status ibunya saat itu, mengapa dia menikahi anak daris eorang pengusaha batubara yang hanya memiliki perusahaan kecil? Meskipun seandainya Danendra adalah pria yang berhati mulia tetapi karakter dan sifat Danendra sangat buruk.Apalagi berdasarkan informasi yang didapat Anastasya jika pernikahan ibunya dilaksanakan dalam waktu singkat dan terkesan terburu-buru. Mereka menikah seminggu setelah berkenalan dan ini sangat aneh apalagi disaat itu.Anastasya melihat ada empat laci, dia sudah memeriksa tiga laci namun tidak menemukan apa-apa. Saat dia ingin membuka laci ke