Clarissa menatap horor melihat Emma yang dikejar anjingnya sendiri. Wanita itu bahkan tidak percaya pada apa yang dilihatnya, selama ini Roxy hanya patuh pada Emma tapi sekarang malah mengejar dan ingin menggigitnya.Emma yang terus berlari menghindari Roxy pun sudah kehabisan tenaga, langkah kakinya pun semakin melambat karena sudah tak sanggup berlari. Tiba-tiba Roxy menyerang lalu menggigit punggung Emma hingga bajunya koyak. “Tolong! Tolong aku!” teriak Emma ketakutan.Clarissa melirik kekiri dan kekanan lalu mengambil batu lalu melempar Roxy. Kepala Roxy menoleh lalu jatuh kesamping tapi tak lama kemudian Roxy bangkit lalu berlari cepat kearah Clarissa. Wanita itu ketakutan dan bersembunyi dibelakang pelayan. “Tolong! Usir anjing itu! Tolong!”Sementara pelayan itu pun ketakutan dan tak mempedulikan Clarissa lalu pelayan itu berlari ke arah Anastasya dan bersembunyi dibelakangnya.Clarissa yang terkejut dan ketakutan tak sempat lari. Dia menutup wajahnya dengan kedua tangan tapi
Tapi kenapa semua orang mengatakan bahwa ibunya mati bunuh diri? Jika memang benar dia bunuh diri lantas mengapa dia mengucapkan kata-kata ‘Lari’ dan ‘Balaskan dendam mama?’ kepada putrinya sendiri? Bahkan Anastasya sudah menyelidiki tentang Danendra. Keluarga Hilman adalah keluarga kecil yang memiliki usaha batubara. Saat itu Sanari Corp adalah perusahaan besar yang sangat terkenal pada masanya.Jika melihat reputasi dan status ibunya saat itu, mengapa dia menikahi anak daris eorang pengusaha batubara yang hanya memiliki perusahaan kecil? Meskipun seandainya Danendra adalah pria yang berhati mulia tetapi karakter dan sifat Danendra sangat buruk.Apalagi berdasarkan informasi yang didapat Anastasya jika pernikahan ibunya dilaksanakan dalam waktu singkat dan terkesan terburu-buru. Mereka menikah seminggu setelah berkenalan dan ini sangat aneh apalagi disaat itu.Anastasya melihat ada empat laci, dia sudah memeriksa tiga laci namun tidak menemukan apa-apa. Saat dia ingin membuka laci ke
Clarissa yang tanpa sengaja memandang wajah Anastasya yang duduk membelakangi jendela diruang makan, membuat sinar mentari pagi menyinari wajahnya yang lembut. Paras cantik Anastasya berkilau seperti dilapisi bubuk emas, canti sekali bagaikan lukisan dewi yunani.Wajah Anastasya terlihat persis seperti almarhun Adelia. Tangan Clarissa yang sedang memegang garpu langsung mengepal, dia sudah tidak sabar menunggu kabar dari orang yang dibayarnya untuk menyelidiki tentang Anastasya. Seharusnya nanti siang orang itu sudah kembali dengan hasil penyelidikan.Setelah mandi dan berganti pakaian, Anastasya merias wajahnya. Hari ini dia mengenakan terusan formal berwarna abu-abu. Baju terusan sebatas lutut itu memeprlihatkan bentuk kakainya yang sempurna. Rambutnya digerai dengan riasan mata smooky membuat matanya terlihat seperti boneka barbie, dia tampak sangat cantik sehingga orang-orang akan sulit mengalihkan perhatian mereka.Danendra telah menghabiskan banyak uang untuk pakain branded yang
“Ehemmm….ada penanggung jawab proyek diluar. Dia mengatakan bahwa Brand Ambassador telah tiba untuk tanda tangan kontrak. Jika anda masih sibuk saya akan mengatakan padanya.” kata asisten muda itu dengan suara lembut.Dia sudah melihat video Coffee Latte Art dan tahu betapa cantiknya Anastasya dan dia merasa iri sehingga dia tidak ingin Kenneth untuk menemuinya. Itulah alasan mengapa dia dengan sengaja menunda waktu sampai sekarang. Tapi satu hal yang dia tidak tahu bahwa Anastasya sangat penting bagi Kenneth.Asisten muda itu hendak beranjak pergi karena yang dia tahu biasanya sang CEO sering menolak tamu.“Tunggu!” suara Kenneth terdengar dingin. Asisten muda itu berhenti lalu membalikkan badan. “Tuan CEO apakah ada hal lain yang anda inginkan?”Namun dia kaget saat melihat Kenneth sudah berjalan dan berdiri tegak didepannya. Jantung si asisten muda itu berhenti sejenak, dia menatap wajah tampan Kenneth yang selalu membuatnya sulit tidur itu. Dia sangat dekat! Apakah dia ingin menciu
“Terimakasih, Ken.” ucapnya.“Kenapa kamu memanggil namanya? Kamu tidak sopan!” geram Danendra.“Tidak apa-apa. Dia bisa memanggil namaku sesukanya jika dia mau. Aku yang harus berterimakasih pada Anastasya karena bersedia bekerjasama dengan kami.” ujar Kenneth. “Aku ingin bicara berdua saja dengan Anastasya mengenai kerjasama kami. Anda bisa menunggu diruang sebelah bersama anak buahku sekalian menandatangani kontrak.“Baik...baik. Silahkan kalian bicara dengan santai. Aku akan menunggu diruang sebelah.” ucap Danendra kesenangan. Akhirnya apa yang diimpikannya berhasil didapat, setelah ini dia akan bebas keluar masuk gedung itu dan punya kesempatan untuk dekat dan berada dilingkungan bisnis kelas atas.Dengan senyum diwajahnya, danendra pergi keruang sebelah dengan seorang karyawan Kenneth. Kini hanya mereka berdua saja diruangan itu.“Ken...maafkan papaku. Dia sudah bertingkah konyol tadi.” kata Anastasya menggigit bibir bawahnya. Mata Ken menatap bibir gadis itu yang menarik dimat
Semua kru film saling menatap heran dan saling menggedikkan bahu, mereka tidak percaya ada orang seperti Natasha yang terlalu percaya diri. Eros Bratadikara adalah sosok yang tegas dan blak-blakan, dia tidak pernah peduli perasaan orang lain. “Tidak ada yang perlu diperbaiki.”Mata Natasha langsung berbinar semakin senang, padahal dia belum menunjukkan kemampuan lainnya tapi sepertinya sutradara itu sangat menyukai akting menangisnya. Kedua tanganya saling menggenggam dan digoyangkan saking senangnya.Tapi semua yang dibayangkannya, tiba-tiba buyar saat sutradara itu bicara dengan nada marah, “Jika kau memang benar-benar ingin nasihatku…..tinggalkan profesi ini! Kau tidak berbakat!”Mendengar ucapan itu, Natasha tertegun. “Apa…..apa kau bilang?”“Kau tidak cocok dengan profesi ini! Kau tidak berbakat, kau juga tidak berusaha maksimal. Pergilah dan carilah profesi lain yang tepat untukmu! Jangan pernah ikut audisi lagi!” ujar Eros.Jadi….Eros Bratadikara menghentikan aktingnya karena d
Natasha membayangkan saat dirinya menjadi aktris terkenal pasti Kenneth akan memandangnya, mengingatnya dan memperhatikannya lalu akan jatuh cinta. Jadi dia harus bersabar dan mengambil langkah tepat yang tidak terburu-buru toh semuanya butuh proses.Di sebuah cafe, dua pria sedang duduk berhadapan. “Tuan Muda Archilles, kita sudah bertemu beberapa kali dan aku tahu kalau kamu adalah orang yang tidak suka mencampur adukkan urusan pribadi dengan urusan bisnis. Jadi aku ingin mengatakan ini padamu, temanmu itu tidak berbakat sama sekali. Dia tidak akan membantu filmku ini, jika aku memakainya sebagai pemeran utama wanita maka film ini tidak akan laku. Aktingnya benar-benar buruk!”Kenneth sangat menghormati Eros, itulah alasan kenapa dia bersedia mengeluarkan banyak uang untuk film yang disutradrai oleh Eros Bratadikara. “Tasya adalah temanku, dia seseorang yang sangat penting bagiku. Meskipun dia tidak berbakat tapi aku tahu kalau dia adalah gadis yang rajin dan pintar. Berikan dia kes
“Oke,” suara Clarissa terdengar sangat lembut dan binar bahagia terpancar diwajahnya. Di usia yang sudah empat puluh lima tahun namun wajah dan tubuhnya terawat baik. Meskipun wajahnya tidak secantik Adelia kakaknya tapi penampilannya cantik dan dia adalah seorang wanita yang tahu cara merayu pria dan memuaskan mereka. Inilah alasan mengapa Danendra tidak pernah lagi mencari wanita diluaran setelah menikahinya sebagai istri kedua.Tapi Danendra tidak pernah tahu jika wanita itu tidak pernah mencintainya dengan tulus, bagi Clarissa suaminya itu hanyalah pion saja. Waktupun berlalu dengan cepat dan malam menjelang. Keluarga itupun pergi makan malam bersama di sebuah restoran terkenal.Danendra memesan meja di sudut restoran yang agak jauh dari meja lainnya. Clarissa memesan dua botol wine dan menungkan wine ke gelas lalu menyodorkan pada Danendra. Sedangkan satu botol wine dia berikan pada Natasha.Danendra merasa sangat bahagia malam itu dan merasa hari ini adalah hari baiknya. Dia pun