"Hai readers terkasih 👋👋 smoga kalian suka novel2ku ya. Ayo dukung author ya like, komen dan follow 👍 biar author tambah smangat nulisnya. Terimakasih 🙏🙏😘
“Ehemmm….ada penanggung jawab proyek diluar. Dia mengatakan bahwa Brand Ambassador telah tiba untuk tanda tangan kontrak. Jika anda masih sibuk saya akan mengatakan padanya.” kata asisten muda itu dengan suara lembut.Dia sudah melihat video Coffee Latte Art dan tahu betapa cantiknya Anastasya dan dia merasa iri sehingga dia tidak ingin Kenneth untuk menemuinya. Itulah alasan mengapa dia dengan sengaja menunda waktu sampai sekarang. Tapi satu hal yang dia tidak tahu bahwa Anastasya sangat penting bagi Kenneth.Asisten muda itu hendak beranjak pergi karena yang dia tahu biasanya sang CEO sering menolak tamu.“Tunggu!” suara Kenneth terdengar dingin. Asisten muda itu berhenti lalu membalikkan badan. “Tuan CEO apakah ada hal lain yang anda inginkan?”Namun dia kaget saat melihat Kenneth sudah berjalan dan berdiri tegak didepannya. Jantung si asisten muda itu berhenti sejenak, dia menatap wajah tampan Kenneth yang selalu membuatnya sulit tidur itu. Dia sangat dekat! Apakah dia ingin menciu
“Terimakasih, Ken.” ucapnya.“Kenapa kamu memanggil namanya? Kamu tidak sopan!” geram Danendra.“Tidak apa-apa. Dia bisa memanggil namaku sesukanya jika dia mau. Aku yang harus berterimakasih pada Anastasya karena bersedia bekerjasama dengan kami.” ujar Kenneth. “Aku ingin bicara berdua saja dengan Anastasya mengenai kerjasama kami. Anda bisa menunggu diruang sebelah bersama anak buahku sekalian menandatangani kontrak.“Baik...baik. Silahkan kalian bicara dengan santai. Aku akan menunggu diruang sebelah.” ucap Danendra kesenangan. Akhirnya apa yang diimpikannya berhasil didapat, setelah ini dia akan bebas keluar masuk gedung itu dan punya kesempatan untuk dekat dan berada dilingkungan bisnis kelas atas.Dengan senyum diwajahnya, danendra pergi keruang sebelah dengan seorang karyawan Kenneth. Kini hanya mereka berdua saja diruangan itu.“Ken...maafkan papaku. Dia sudah bertingkah konyol tadi.” kata Anastasya menggigit bibir bawahnya. Mata Ken menatap bibir gadis itu yang menarik dimat
Semua kru film saling menatap heran dan saling menggedikkan bahu, mereka tidak percaya ada orang seperti Natasha yang terlalu percaya diri. Eros Bratadikara adalah sosok yang tegas dan blak-blakan, dia tidak pernah peduli perasaan orang lain. “Tidak ada yang perlu diperbaiki.”Mata Natasha langsung berbinar semakin senang, padahal dia belum menunjukkan kemampuan lainnya tapi sepertinya sutradara itu sangat menyukai akting menangisnya. Kedua tanganya saling menggenggam dan digoyangkan saking senangnya.Tapi semua yang dibayangkannya, tiba-tiba buyar saat sutradara itu bicara dengan nada marah, “Jika kau memang benar-benar ingin nasihatku…..tinggalkan profesi ini! Kau tidak berbakat!”Mendengar ucapan itu, Natasha tertegun. “Apa…..apa kau bilang?”“Kau tidak cocok dengan profesi ini! Kau tidak berbakat, kau juga tidak berusaha maksimal. Pergilah dan carilah profesi lain yang tepat untukmu! Jangan pernah ikut audisi lagi!” ujar Eros.Jadi….Eros Bratadikara menghentikan aktingnya karena d
Natasha membayangkan saat dirinya menjadi aktris terkenal pasti Kenneth akan memandangnya, mengingatnya dan memperhatikannya lalu akan jatuh cinta. Jadi dia harus bersabar dan mengambil langkah tepat yang tidak terburu-buru toh semuanya butuh proses.Di sebuah cafe, dua pria sedang duduk berhadapan. “Tuan Muda Archilles, kita sudah bertemu beberapa kali dan aku tahu kalau kamu adalah orang yang tidak suka mencampur adukkan urusan pribadi dengan urusan bisnis. Jadi aku ingin mengatakan ini padamu, temanmu itu tidak berbakat sama sekali. Dia tidak akan membantu filmku ini, jika aku memakainya sebagai pemeran utama wanita maka film ini tidak akan laku. Aktingnya benar-benar buruk!”Kenneth sangat menghormati Eros, itulah alasan kenapa dia bersedia mengeluarkan banyak uang untuk film yang disutradrai oleh Eros Bratadikara. “Tasya adalah temanku, dia seseorang yang sangat penting bagiku. Meskipun dia tidak berbakat tapi aku tahu kalau dia adalah gadis yang rajin dan pintar. Berikan dia kes
“Oke,” suara Clarissa terdengar sangat lembut dan binar bahagia terpancar diwajahnya. Di usia yang sudah empat puluh lima tahun namun wajah dan tubuhnya terawat baik. Meskipun wajahnya tidak secantik Adelia kakaknya tapi penampilannya cantik dan dia adalah seorang wanita yang tahu cara merayu pria dan memuaskan mereka. Inilah alasan mengapa Danendra tidak pernah lagi mencari wanita diluaran setelah menikahinya sebagai istri kedua.Tapi Danendra tidak pernah tahu jika wanita itu tidak pernah mencintainya dengan tulus, bagi Clarissa suaminya itu hanyalah pion saja. Waktupun berlalu dengan cepat dan malam menjelang. Keluarga itupun pergi makan malam bersama di sebuah restoran terkenal.Danendra memesan meja di sudut restoran yang agak jauh dari meja lainnya. Clarissa memesan dua botol wine dan menungkan wine ke gelas lalu menyodorkan pada Danendra. Sedangkan satu botol wine dia berikan pada Natasha.Danendra merasa sangat bahagia malam itu dan merasa hari ini adalah hari baiknya. Dia pun
Luka tusukan itu tampak sangat dalam seolah pisau yang menusuknya tertusuk sampai ke tulang. Bekas jahitannya juga terlihat menakutkan. “Kau….” Anastasya tercekat karena kaget. Dia melihat luka itu kembali berdarah, kondisinya sangat mengenaskan.Anastasya langsung teringat sesuatu. Dia teringat kejadian diluar negeri beberapa waktu lalu. Saat dia berjalan-jalan keluar setelah makan malam dan saat itu dia melihat seorang pria yang dihajar sekelompok orang bersenjata tajam.Hal seperti itu jarang terjadi diluar negeri, saat Anastasya melihat seorang pria bersenjata tajam itu mengayunkan samurainya hendak menebas sesuatu, dia pun berlari mendekat. Kemampuan ilmu bela dirinya mumpuni tapi dia hanya seorang gadis melawan segerombolan pria.Karena keadaan terdesak, dia pun menyeret pria itu dan menyelamatkan diri. Bahu pria itu terluka parah, saat itu Anastasya memanggil taksi dan menyuruh taksi mengantar pria itu ke rumah sakit. Anastasya juga memberikan sejumlah uang pada pria itu.Kin
Raymond menggangguk, meskipun dia agak kesal dengan sikap tidak percaya Clarissa. “Aku sudah bertanya pada semua orang didesa itu. Anastasya cukup dikenal baik disana bahkan kepala sekolahnya bilang kalau Anastasya adalah murid berprestasi tapi hasil ujian di perguruan tinggi tidak bagus sehingga dia tidak lulus di perguruan tinggi pilihan. Dia masuk ke perguruan tinggi tidak terkenal bahkan sekarang tempat itu sudah tutup.”Clarissa berpikir ‘apakah aku terlalu berlebihan memikirkn anak itu? Apakah benar anak itu hanyalah gadis desa polos yang tida tahu apa-apa?Raymond yang paham jalan pikiran Clarissa hanya menatapnya sambil menggelengkan kepala, “Rissa, jangan pikirkan lagi soal gadis itu. Dia hanya gadis desa yang mungkin sedikit pintar tapi mana mungkin dia bisa mengalahkanmu?”“Danendra sangat mengaguminya dan mulai menyayanginya. Dia bahkan lebih menyayanginya dibandingkan Natasha. Itu alasan kenapa aku cemas! Selain itu dia juga punya hubungan dengan Kenneth Archilles yang bi
Sekarang waktunya untuk CEO memiliki seorang anak sebagai pewaris Archilles Corp. Bukankah itu lebih bernilai daripada proyek bernilai ratusan milyar? Matahari pagi memancarkan cahayanya, melalui jendela-jendela besar di villa keluarga Hilman. Seorang pelayan mengetuk pintu kamar Anastasya. “Nona, orang suruhan dari Archilles Corp sudah datang dan menunggumu dibawah. Cepatlah bangun dan bersiap-siap.”Anastasya yang pagi ini dalam suasana hati yang baik dan penuh semangat karena dia sudah mengetahui hubungan gelap Clarissa dan Raymond Xavier. Dia bangun dengan cepat masuk ke kamar mandi, setelah itu dia memilih pakaian di walk in closet.Saat dia turun, dia melihat diruang tamu ramai dengan orang-orang. Kenapa seramai ini? Anastasya langsung merasa pusing dan dia langsung bisa menebak jika syuting hari ini pasti sangat melelahkan.Dari arah belakangnya terdengar langkah kaki, saat dia menoleh dia melihat Natasha sedang berjalan kearahnya dengan riasan yang cantik. Natasha menggulung r