Semua kru film saling menatap heran dan saling menggedikkan bahu, mereka tidak percaya ada orang seperti Natasha yang terlalu percaya diri. Eros Bratadikara adalah sosok yang tegas dan blak-blakan, dia tidak pernah peduli perasaan orang lain. “Tidak ada yang perlu diperbaiki.”Mata Natasha langsung berbinar semakin senang, padahal dia belum menunjukkan kemampuan lainnya tapi sepertinya sutradara itu sangat menyukai akting menangisnya. Kedua tanganya saling menggenggam dan digoyangkan saking senangnya.Tapi semua yang dibayangkannya, tiba-tiba buyar saat sutradara itu bicara dengan nada marah, “Jika kau memang benar-benar ingin nasihatku…..tinggalkan profesi ini! Kau tidak berbakat!”Mendengar ucapan itu, Natasha tertegun. “Apa…..apa kau bilang?”“Kau tidak cocok dengan profesi ini! Kau tidak berbakat, kau juga tidak berusaha maksimal. Pergilah dan carilah profesi lain yang tepat untukmu! Jangan pernah ikut audisi lagi!” ujar Eros.Jadi….Eros Bratadikara menghentikan aktingnya karena d
Natasha membayangkan saat dirinya menjadi aktris terkenal pasti Kenneth akan memandangnya, mengingatnya dan memperhatikannya lalu akan jatuh cinta. Jadi dia harus bersabar dan mengambil langkah tepat yang tidak terburu-buru toh semuanya butuh proses.Di sebuah cafe, dua pria sedang duduk berhadapan. “Tuan Muda Archilles, kita sudah bertemu beberapa kali dan aku tahu kalau kamu adalah orang yang tidak suka mencampur adukkan urusan pribadi dengan urusan bisnis. Jadi aku ingin mengatakan ini padamu, temanmu itu tidak berbakat sama sekali. Dia tidak akan membantu filmku ini, jika aku memakainya sebagai pemeran utama wanita maka film ini tidak akan laku. Aktingnya benar-benar buruk!”Kenneth sangat menghormati Eros, itulah alasan kenapa dia bersedia mengeluarkan banyak uang untuk film yang disutradrai oleh Eros Bratadikara. “Tasya adalah temanku, dia seseorang yang sangat penting bagiku. Meskipun dia tidak berbakat tapi aku tahu kalau dia adalah gadis yang rajin dan pintar. Berikan dia kes
“Oke,” suara Clarissa terdengar sangat lembut dan binar bahagia terpancar diwajahnya. Di usia yang sudah empat puluh lima tahun namun wajah dan tubuhnya terawat baik. Meskipun wajahnya tidak secantik Adelia kakaknya tapi penampilannya cantik dan dia adalah seorang wanita yang tahu cara merayu pria dan memuaskan mereka. Inilah alasan mengapa Danendra tidak pernah lagi mencari wanita diluaran setelah menikahinya sebagai istri kedua.Tapi Danendra tidak pernah tahu jika wanita itu tidak pernah mencintainya dengan tulus, bagi Clarissa suaminya itu hanyalah pion saja. Waktupun berlalu dengan cepat dan malam menjelang. Keluarga itupun pergi makan malam bersama di sebuah restoran terkenal.Danendra memesan meja di sudut restoran yang agak jauh dari meja lainnya. Clarissa memesan dua botol wine dan menungkan wine ke gelas lalu menyodorkan pada Danendra. Sedangkan satu botol wine dia berikan pada Natasha.Danendra merasa sangat bahagia malam itu dan merasa hari ini adalah hari baiknya. Dia pun
Luka tusukan itu tampak sangat dalam seolah pisau yang menusuknya tertusuk sampai ke tulang. Bekas jahitannya juga terlihat menakutkan. “Kau….” Anastasya tercekat karena kaget. Dia melihat luka itu kembali berdarah, kondisinya sangat mengenaskan.Anastasya langsung teringat sesuatu. Dia teringat kejadian diluar negeri beberapa waktu lalu. Saat dia berjalan-jalan keluar setelah makan malam dan saat itu dia melihat seorang pria yang dihajar sekelompok orang bersenjata tajam.Hal seperti itu jarang terjadi diluar negeri, saat Anastasya melihat seorang pria bersenjata tajam itu mengayunkan samurainya hendak menebas sesuatu, dia pun berlari mendekat. Kemampuan ilmu bela dirinya mumpuni tapi dia hanya seorang gadis melawan segerombolan pria.Karena keadaan terdesak, dia pun menyeret pria itu dan menyelamatkan diri. Bahu pria itu terluka parah, saat itu Anastasya memanggil taksi dan menyuruh taksi mengantar pria itu ke rumah sakit. Anastasya juga memberikan sejumlah uang pada pria itu.Kin
Raymond menggangguk, meskipun dia agak kesal dengan sikap tidak percaya Clarissa. “Aku sudah bertanya pada semua orang didesa itu. Anastasya cukup dikenal baik disana bahkan kepala sekolahnya bilang kalau Anastasya adalah murid berprestasi tapi hasil ujian di perguruan tinggi tidak bagus sehingga dia tidak lulus di perguruan tinggi pilihan. Dia masuk ke perguruan tinggi tidak terkenal bahkan sekarang tempat itu sudah tutup.”Clarissa berpikir ‘apakah aku terlalu berlebihan memikirkn anak itu? Apakah benar anak itu hanyalah gadis desa polos yang tida tahu apa-apa?Raymond yang paham jalan pikiran Clarissa hanya menatapnya sambil menggelengkan kepala, “Rissa, jangan pikirkan lagi soal gadis itu. Dia hanya gadis desa yang mungkin sedikit pintar tapi mana mungkin dia bisa mengalahkanmu?”“Danendra sangat mengaguminya dan mulai menyayanginya. Dia bahkan lebih menyayanginya dibandingkan Natasha. Itu alasan kenapa aku cemas! Selain itu dia juga punya hubungan dengan Kenneth Archilles yang bi
Sekarang waktunya untuk CEO memiliki seorang anak sebagai pewaris Archilles Corp. Bukankah itu lebih bernilai daripada proyek bernilai ratusan milyar? Matahari pagi memancarkan cahayanya, melalui jendela-jendela besar di villa keluarga Hilman. Seorang pelayan mengetuk pintu kamar Anastasya. “Nona, orang suruhan dari Archilles Corp sudah datang dan menunggumu dibawah. Cepatlah bangun dan bersiap-siap.”Anastasya yang pagi ini dalam suasana hati yang baik dan penuh semangat karena dia sudah mengetahui hubungan gelap Clarissa dan Raymond Xavier. Dia bangun dengan cepat masuk ke kamar mandi, setelah itu dia memilih pakaian di walk in closet.Saat dia turun, dia melihat diruang tamu ramai dengan orang-orang. Kenapa seramai ini? Anastasya langsung merasa pusing dan dia langsung bisa menebak jika syuting hari ini pasti sangat melelahkan.Dari arah belakangnya terdengar langkah kaki, saat dia menoleh dia melihat Natasha sedang berjalan kearahnya dengan riasan yang cantik. Natasha menggulung r
“Maaf Nona Agnes, jangan anda salahkan Anastasya karena dia tidak bersalah! Tadi ada kecelakaan mobil saat perjalanan kesini yang membuat jalanan macet. Jika tidak ada kecelakaan kami tadi pasti sudah tiba disini jauh lebih awal. Meskipun begitu kami tiba tepat waktu sebelum pemotretan dimulai.” ucap asisten bernama Amira Cahyani itu.Agnes yang hatinya dipenuhi kebencian pada Anastasya tidak peduli pada alasan sang asisten. “Seharusnya kalian berangkat lebih awal lagi. Kalau berangkat dua jam lebih awal pasti tidak akan telat, iyakan?” ucap Agnes dingin.Amira tertegun lalu menggelengkan kepala, heran dengan sikap permusuhan Agnes. Dia sama sekali tidak menyangka kalau orang yang bertanggung jawab untuk pemotretan bersikap buruk seperti itu.Saat dia ingin membalas ucapan Agnes, tangan Anastasya langsung memegang lengannya untuk menghentikan. “Maaf Nona Agnes, ini memang salahku karena telat. Aku sangat minta maaf dan aku juga akan meminta maaf pada seluruh kru.” ucap Anastasya tegas
Agnes menatap tak berkedip, hatinya mengerut menahan rasa cemburu melihat kecantikan Anastasya tanpa riasan. Dia malah lebih cantik tanpa riasa? Apa-apaan ini? Tuhan tidak adil menciptakan gadis secantik ini, protes Agnes dalam hati.Modal wajah saja dia bisa jadi terkenal! Mengapa bisa begini? Bukannya terlihat jelek kenapa dia malah terlihat jauh lebih cantik? Bagaimana mungkin dia masih cantik tanpa riasan? Saking kagetnya, ponsel ditangan Agnes terjatuh ke lantai. Dia semakin marah dan tubuhnya bergetar menahan kecemburuan.Dia sudah bersemangat ingin membuat Anastasya jelek sehingga kena tegus tapi yang terjadi malah sebaliknya. Semakin dia membenci Anastasya. Melihat reaksi Agnes membuat sudut bibir Anastasya terangkat dia merasa puas.Lalu dia dia membungkuk mengambil ponsel Agnes yang terjatuh. “Nona Agnes, mengapa kau menjatuhkan ponselmu? Apakah kau tidak membutuhkannya lagi?” ujar Anastasya tersenyum mengejek.“Cepat syuting! Jangan buang-buang waktu lagi! Kau sudah banyak
Emma melirik kearah Keenan dan menyadari jika tunangannya itu menatapnya bahkan dia langsung memalingkan wajah dan ekspresinya tampak biasa saja. Keenan sama sekali tidak tertarik untuk menyapa Emma.Wanita itupun merasa sakit hati dengan sikap dingin tunangannya dan memaksakan tersenyum. “Ehm….ada hal yang ingin kubicarakan denganmu dan juga Tuan Muda Archilles. Aku tidak tahu jika Keenan juga ada disini.”Keenan mengeryitkan alisnya tak senang dengan ucapan Emma. “Kenapa emangnya kalau aku ada disini? Apa aku tidak boleh berada disini atau kau merasa tidak nyaman melihatku disini? Ada urusan apa kau ingin menemui teman-temanku?” ujar Keenan marah.Dia sangat membenci Emma, setelah melihat kekejaman tunangannya dirumah keluarga Hilman dan dia tak menyangka jika wanita itu ingin melakukan sesuatu pada teman-temannya tanpa sepengetahuannya. Benar-benar wanita sialan dan tak tahu malu! Sepertinya wanita ini perlu diberi pelajaran!Emma yang melihat ekspresi kemarahan diwajah Keenan hany
Tuan Muda Archilles memang memintanya untuk menunggu Anastasya dan mengantarnya pulang. Rian berpikir mungkin saja kelak Anastasya adalah nyonya Archilles, bagaimana mungkin dia membiarkan Nyonya Archilles yang terhormat pulang dengan naik.Anastasya tak berdaya melihat Rian. “Apakah Tuan Archilles yang terhormat tidak sibuk ya sehingga asistennya berada disini?”Rian hanya tertawa canggung dan mengatakan kalau dia memang sedang tidak sibuk. Dia sudah membuat jadwal kerja sementara untuk besok jadi dia bisa mengikuti Anastasya hari ini. Sambil menunggu gadis itu, Rian juga sudah selesai membaca tiga dokumen perusahaan dan mengirimkannya ke email Kenneth.Anastasya tak ingin menunda lagi, dia langsung masuk kedalam mobil. Tapi saat sedang dalam perjalanan, tiba-tiba mobil Rian mogok. Keduanya turun dari mobil dan berdiri disisi jalan saling menatap dan menunggu mobil derek.Rian tidak bisa lagi tersenyum, dia merasa sangat malu. “Nona Tasya, aku pikir mobil derek akan datang setengah j
Tuan Muda Archilles memang memintanya untuk menunggu Anastasya dan mengantarnya pulang. Rian berpikir mungkin saja kelak Anastasya adalah nyonya Archilles, bagaimana mungkin dia membiarkan Nyonya Archilles yang terhormat pulang dengan naik.Anastasya tak berdaya melihat Rian. “Apakah Tuan Archilles yang terhormat tidak sibuk ya sehingga asistennya berada disini?”Rian hanya tertawa canggung dan mengatakan kalau dia memang sedang tidak sibuk. Dia sudah membuat jadwal kerja sementara untuk besok jadi dia bisa mengikuti Anastasya hari ini. Sambil menunggu gadis itu, Rian juga sudah selesai membaca tiga dokumen perusahaan dan mengirimkannya ke email Kenneth.Anastasya tak ingin menunda lagi, dia langsung masuk kedalam mobil. Tapi saat sedang dalam perjalanan, tiba-tiba mobil Rian mogok. Keduanya turun dari mobil dan berdiri disisi jalan saling menatap dan menunggu mobil derek.Rian tidak bisa lagi tersenyum, dia merasa sangat malu. “Nona Tasya, aku pikir mobil derek akan datang setengah j
Emma menghampiri Anastasya dengan langkah lebar. Dia tak percaya bagaimana mungkin Anastasya bisa mengenal orang-orang ini? Vera Wong pasti sudah salah mengenali orang. Dia terus menerus memanggil Anastasya dengan sebutan Ana dan Anastasya pasti tahu hal itu karena namanya hampir sama jadi dia memanfaatkan kesempatan itu.“Anastasya!” seru Emma sambil berjalan dan berdiri didepan Anastasya lalu bertanya dengan kasar.“Bukankah kau berasal dari desa? Bagaimana bisa kau mengenal desainer terkenal seperti mereka? Jangan coba-coba menyamar sebagai orang lain ya, kau pikir disini tidak ada orang yang mengenalimu? Dasar udik tak tahu diri!”Tapi saat Anastasya hendak bicara, Vera Wong sudah mendahului. “Nona, apakah menurutmu mataku ini tidak berfungsi dengan baik dan salah mengenali orang? Semua pelanggan diterima di toko kami tapi pelanggan yang tidak sopan dan tidak terdidik seperti anda tidak diterima disini!”Emma menatap Vera Wong dengan tatapan tak percaya. ‘Apakah dia tidak salah de
Anastasya berjalan kembali masuk kedalam toko, simanajer toko yang melihatnya kembali lagi langsung memelototi pelayan toko yang tampak berdiri dibelakang Anastasya. “Hei kenapa kau kembali lagi dasar pembuat onar! Aku sudah katakan tadi jika kau sengaja mencari masalah disini maka aku akan langsung memanggil polisi.” ujar manajer toko dengan angkuh.“Anastasya, mengapa kau tidak tahu malu, ha? Kau tidak diterima di toko ini! Mengapa kau masih kembali lagi dan mengganggu bisnis orang? Dasar udik tidak tahu malu!” ujar Emma menambahkan sengaja memperkeruh suasana.Tak disangaka disaat bersamaan Vera justru berjalan mendekati Anastasya dengan ekspresi terkejut. “Nona Ana? Apakah ini benar-benar kau? Apakah aku tidak salah orang?”Anastasya pun tak kalah kagetnya.”Apakah ini kau?”Vera mengangguk-angguk dengan senang dan wajahnya berbinar. “Kau benar-benar ingat denganku?”Si manajer toko dan Emma terkejut melihat mereka saling menyapa. ‘Apakah desainer itu mengenal Anastasya?” gumam Emm
“Wah aku tidak menyangka seorang nona besar dari keluarga Sanari yang bermartabat malah dicurigai sebagai pencuri oleh seorang pelayan toko...ckckck….jika sampai ketahuan orang lain, apakah menurutmua semua orang akan tertawa terbahak-bahak? Tetapi itu sih wajar ya jika si pelayan toko salah paham karena kau berasal dari pedesaan. Aku akan membelikan gaun ini untukmu! Pelayan, tagihan gaun ini masukkan saja ke rekeningku.” ujar Emma dengan sinis.Pelayan toko itu juga seorang yang licik, begitu dia mengetahui status Anastasya yang tidak biasa diapun terkejut. Tapi dia melihat sikap permusuhan diantara Emma dan Anastasya lalu si pelayan segera merapikan pakaiannya dan tersenyum. “Nona biar aku bungkuskan pakaian ini untukmu.”Anastasya tidak peduli pada kesombongan Emma. “Tidak perlu. Aku akan membayar sendiri.”Emma sangat membenci Anastasya didalam hatinya karena apa yang telah dikatakan Keenan padanya waktu itu. Melihat Anastasya yang tidak menunjukkan ekspresi baik, Emma pun tak la
“Tetapi…..”“Jangan lama-lama. Ayo cepat!” desak Kenneth tak sabar. Dia lalu keluar dari mobil dan menarik Brandon masuk kedalam mobilnya kemudian mengeluarkan asistennya dari dalam mobil. Anastasya memandang Kenneth dengan curiga.“Kenapa lihat-lihat? Tak bisakah orang lain yang menemanimu belanja? Apakah harus Brandon?”“Bukan begitu…..aku bisa belanja sendiri. Tidak butuh orang lain untuk menemaniku.”Sebelum Anastasya sempat menyelesaikan kalimatnya, kenneth sudah memerintahkan supirnya untuk melajukan mobil. Hembusan angin bertiup, hanya tersisa Anastasya dan asisten Kenneth yang berdiri disampingnya. Raut wajah asisten Kenneth berbeda 180 derajat dengan raut wajah Kenneth. Dia tampak ramah seolah-olah sedang tersenyum.“He he he Nona Anastasya, suatu kehormatan bagiku bisa menemanimu berbelanja. Pakaian apa yang kau suka? Chanel? LV? Gucci atau Prada?”Cahaya mata Anastasya tajam dan dingin, dibawah tatapan Anastasya yang datar suaranya semakin mengecil hampir seperti dengungan
Awalnya Brandon merasa sangat yakin bisa mendekati Anastasya bukan karena latar belakang keluarga Brandon yang kaya tapi karena dia juga memiliki bakat luar biasa. Ketika berada di ketentaraan dia adalah prajurit terbaik dan sekarang dia seorang pebisnis handal yang cukup ditakuti kemampuannya dalam bisnis.Keluarga Bagaskara adalah salah satu dari empat keluarga terpandang di ibukota. Satu ucapannya mampu membuat orang-orang tunduk padanya. Tetapi didepan Anastasya, dia merasa seperti anak kemarin sore. Brandon memaksakan senyum diwajahnya. “Aku mengerti. Tenanglah! Aku tidak akan membiarkan orang lain tahu bahwa namamu adalah Ana. Tetapi bolehkah aku mengenalmu sebagai Anastasya?”Gadis itu merasa ada yang salah dengan pria dihadapannya itu, dia memiringkan kepala dan bertanya. “Apa maksudmu?”Brandon menarik napas dalam-dalam sambil mengumpulkan keberanian. “Nona Anastasya, aku menyukaimu dan aku ingin mengenalmu lebih dekat.”“Kau….” Anastasya tertegun sejenak.Wajah Brandon pun m
Namun sang sutradara tak menyangka sama sekali saat kamera diarahkan, ekspresi lembut dan kasih sayang dimata Kenneth tampak nyata seolah-olah dia memang sangat mengagumi Anastasya dan begitu mencintainya. “Cut!: seru sutradara berjalan keluar dari belakang monitor dengan ekspresi sangat puas sambil bertepuk tangan.“Kemampuan akting nona Tasya didepan kamera sangat mengejutkanku tapi aku sama sekali tidak menyangka ternyata kemampuan akting Tuan muda Archilles bahkan lebih menakjubkan! Kalian berdua sangat berbakat. Sayang sekali jika kalian tidak menjadi aktris film….”Kenneth tidak tahu harus berkata apa, keterampilan akting apa? Bukankah barusan dia hanya menyesap kopi dan menatap Anastasya saja?Bahkan tidak ada plot percakapan sama sekali. Akting macam apa itu? Tetapi karena sutradara itu memujinya jadi dia tidak mengatakan apapun. “Jadi syutingnya sudah selesai?” tanya Kenneth setelah diam sejenak. Sutradara menjawab dengan anggukan kepaala.“Sudah selesai, syutingnya selesai.