Sekarang waktunya untuk CEO memiliki seorang anak sebagai pewaris Archilles Corp. Bukankah itu lebih bernilai daripada proyek bernilai ratusan milyar? Matahari pagi memancarkan cahayanya, melalui jendela-jendela besar di villa keluarga Hilman. Seorang pelayan mengetuk pintu kamar Anastasya. “Nona, orang suruhan dari Archilles Corp sudah datang dan menunggumu dibawah. Cepatlah bangun dan bersiap-siap.”Anastasya yang pagi ini dalam suasana hati yang baik dan penuh semangat karena dia sudah mengetahui hubungan gelap Clarissa dan Raymond Xavier. Dia bangun dengan cepat masuk ke kamar mandi, setelah itu dia memilih pakaian di walk in closet.Saat dia turun, dia melihat diruang tamu ramai dengan orang-orang. Kenapa seramai ini? Anastasya langsung merasa pusing dan dia langsung bisa menebak jika syuting hari ini pasti sangat melelahkan.Dari arah belakangnya terdengar langkah kaki, saat dia menoleh dia melihat Natasha sedang berjalan kearahnya dengan riasan yang cantik. Natasha menggulung r
“Maaf Nona Agnes, jangan anda salahkan Anastasya karena dia tidak bersalah! Tadi ada kecelakaan mobil saat perjalanan kesini yang membuat jalanan macet. Jika tidak ada kecelakaan kami tadi pasti sudah tiba disini jauh lebih awal. Meskipun begitu kami tiba tepat waktu sebelum pemotretan dimulai.” ucap asisten bernama Amira Cahyani itu.Agnes yang hatinya dipenuhi kebencian pada Anastasya tidak peduli pada alasan sang asisten. “Seharusnya kalian berangkat lebih awal lagi. Kalau berangkat dua jam lebih awal pasti tidak akan telat, iyakan?” ucap Agnes dingin.Amira tertegun lalu menggelengkan kepala, heran dengan sikap permusuhan Agnes. Dia sama sekali tidak menyangka kalau orang yang bertanggung jawab untuk pemotretan bersikap buruk seperti itu.Saat dia ingin membalas ucapan Agnes, tangan Anastasya langsung memegang lengannya untuk menghentikan. “Maaf Nona Agnes, ini memang salahku karena telat. Aku sangat minta maaf dan aku juga akan meminta maaf pada seluruh kru.” ucap Anastasya tegas
Agnes menatap tak berkedip, hatinya mengerut menahan rasa cemburu melihat kecantikan Anastasya tanpa riasan. Dia malah lebih cantik tanpa riasa? Apa-apaan ini? Tuhan tidak adil menciptakan gadis secantik ini, protes Agnes dalam hati.Modal wajah saja dia bisa jadi terkenal! Mengapa bisa begini? Bukannya terlihat jelek kenapa dia malah terlihat jauh lebih cantik? Bagaimana mungkin dia masih cantik tanpa riasan? Saking kagetnya, ponsel ditangan Agnes terjatuh ke lantai. Dia semakin marah dan tubuhnya bergetar menahan kecemburuan.Dia sudah bersemangat ingin membuat Anastasya jelek sehingga kena tegus tapi yang terjadi malah sebaliknya. Semakin dia membenci Anastasya. Melihat reaksi Agnes membuat sudut bibir Anastasya terangkat dia merasa puas.Lalu dia dia membungkuk mengambil ponsel Agnes yang terjatuh. “Nona Agnes, mengapa kau menjatuhkan ponselmu? Apakah kau tidak membutuhkannya lagi?” ujar Anastasya tersenyum mengejek.“Cepat syuting! Jangan buang-buang waktu lagi! Kau sudah banyak
“Misalnya, pada adegan pertama saat kau mendorong pintu harusnya tidak langsung membentangkan payung untuk dirimu, kau harus langsung berlari menerobos hujan menjemput pelanggan. Kau harus berlari memegang payung lalu membuka payung setelah dekat dengan pelanggan. Saat berlari ekspresi wajahmu harus terlihat cemas.”“Ha ha….” tawa Anastasya pun lepas. Cuaca saat ini mendung dan suhu udara turun, hujan buatan itu akan lebih dingin. Anastasya saat ini sedang datang bulan jadi tubuhnya rentan pada cuaca dingin. Jika dia terkena hujan berulang kali maka dia pasti sakit. Agnes benar-benar berencana untuk membuatnya sakit.“Kenapa kau tertawa? Apa ada yang lucu dengan penjelasanku, ha? Jangan buang waktu lagi, ayo mulai lagi syutingnya.” perintah Agnes. Karena Agnes adalah penanggung jawab syuting hari ini maka para kru pun tidak bisa menolaknya. Mau tak mau mereka terpaksa meminta Anastasya mengulang syuting lagi untuk kedua kalinya.“Nona Tasya, harap maklum ya. Memang penanggung jawab ka
“Maaf….aku hanya bercanda. Bukan aku yang mengganti pakaianmu.” ujar Kenneth tak ingin membuat gadis itu marah dan membencinya karena mengiri dia sudah bertindak lancang.“Kalau bukan kamu, lalu siapa?”“Staf hotel, aku meminta seorang staf wanita untuk membersihkan tubuhmu dan mengganti pakaianmu, kalau kamu tidak percaya kamu boleh bertanya langsung pada mereka.”Anastasya pun menghela napas lega, dia tidak bisa membayangkan betapa malunya dia jika Kenneth yang mengganti pakaiannya. Dia melirik Kenneth yang sedang menatapnya.“Tasya makanlah dulu. Aku pesan semua makanan ini khusus untukmu. Setelah itu makan obatmu ya.”“Hem….apakah kamu sudah makan?”“Belum. Ayo kita makan, biar aku suapi.” tangan Kenneth bergerak cepat mengambil makanan sebelum Anastasya bisa menolaknya. Gadis itu terpana melihat perlakuan Kenneth padanya yang terkesan sangat perhatian dan baik, jauh dari sikap dingin dan angkuh yang biasa ditunjukkannya.“Aku bisa makan sendiri.” ujar Anastasya. Kenneth yang pura
“Suamiku! Lihat ini kelakuan gadis desa itu sangat memalukan! Semalam tidak pulang kerumah ternyata dia menginap dihotel dan tertangkap basah sama wartawan!”“Apa? Anastasya menginap dihotel dengan pria? Siapa pria itu?”“Siapa lagi, pa. Tuan Muda Archilles!”ujarnya kesal.“A—apa? Tuan Muda Archiles? Wah...bagus….bagus….ini sangat bagus.”“Bagus apanya? Ini sangat memalukan, beritanya sudah viral!”“Ini sungguh kabar bagus. Itu berarti hubungan Anastasya dan Tuan Muda Archiles sangat dekat. Dengan begitu aku akan mendapatkan keuntungan dari hubungan mereka. Putriku benar-benar hebat bisa menggaet pria kaya seperti itu.”Danendra tersenyum puas dan sangat bangga. Dalam pikirannya kini mulai dipenuhi berbagai macam keuntungan yang akan diperolehnya dengan hubungan Anastasya dan Kenneth. Pria paruh baya yang egois itu tak pernah memikirkan orang lain, dia hanya peduli pada dirinya sendiri dan keuntungannnya saja.Mendengar ucapan suaminya membuat Clarissa sangat marah, dia iri melihat
Setelah dua hari Anastasya pun akan kembali bekerja, pagi ini dia sedang bersiap-siap untuk pergi ke lokasi syuting. Pemotretan hari ini akan dilakukan outdoor, lokasinya disebuah villa mewah diluar kota.Saat dia berada didalam kamar mandi, seseorang mengetuk pintu kamar mandinya dan suara asisten muda memanggilnya, “Nona Tasya, pakaiannya sudah diantarkan kesini.”Mendengar bahwa itu bukan suara Kenneth akhirnya Anastasya menghela napas lega. Dia pun membuka pintu kamar mandi sedikit dan mengambil tas berisi pakaian yang dibawa asisten muda itu.Tak lama Anastasya keluar dari dalam kamar mandi dengan berbalut jubah mandi putih yang menutupi tubuhnya hingga sebatas lutut dan sebuah handuk putih yang melilit dikepalanya. Pakaian yang dibawakan asisten ini adalah gaun berwarna pink yang akan dia kenakan untuk syuting outdoor.Warna gaun ini sangat cerah dan modelnya akan terlihat sesuai jika dipakai oleh seseorang yang berkulit putih mulus dengan bentuk tubuh ideal. Kulit Anastasya put
Sebenarnya dia sadar jika dia sedikit egois mengenai Anastasya, dia tidak ingin banyak orang melihat Anastasya berpakaian seperti itu. Ada api kecemburuan yang muncul entah darimana dan sejak kapan setiap kali dia melihat Anastasya.Setelah menempuh perjalan selama satu jama, akhirnya mereka tiba di lokasi syuting. Terlihat sebuah bangunan villa yang megah dan artistik yang lebih terlihat seperti sebuah istana.Villa itu adalah bangunan tua berumur ratusan tahun dan sudah direnovasi sehingga terlihat perpaduan desain jaman kolonial dan modern sehingga tidak terkesan menyeramkan. Bangunan villa itu berada ditengah taman hutan pribadi, dan ada taman bunga yang indah dibagian depan dan belakang villa.Bangunan villa itu adalah gaya eropa abad pertengahan, meskipun bangunan lama tapi terlihat indah dan kokoh dengan modifikasi desain modern dibeberapa bagian dalam termasuk perabotan yang menggunakan konsep modern membuat villa itu terlihat sangat mewah. Dibawah jendela ada pot-pot berisi b
“Tuan Muda Archilles…..aku mohon jangan batalkan kerjasama dengan perusahaan ayahku. Ini semua adalah kesalahanku dan tidak ada hubungannya dengan ayahku. Jika aku ingin menghukum maka hukum aku saja. Tolong jangan libatkan ayahku dalam masalah ini, jangan libatkan perusahaannya juga. Aku mohon…..”Kenneth adalah orang yang tidak memiliki empati tapi saat dia melihat Natasha yang menangis terisak dengan napas terengah-engah membuatnya kesal. Dia memalingkan wajahnya enggan melihat Natasha.“Kalau sudah seperti ini baru kau sadar jika perbuatanmu itu salah. Tapi saat kau mencuri kartu nama itu apa kau tidak menyadari itu salah? Kau sangat menjengkelkan. Tak perlu memohon padaku!”Hati Natasha semakin sakit karena usahanya sia-sia, hal terakhir yang bisa dilakukannya hanyalah memohon pada Anastasya.“Kak, tolong maafkan aku. Aku sadar kalau aku berbuat salah dengan mencuri kartu nama itu dari tasmu. Tapi apakah kau akan membiarkan keluargamu kesulitan dengan dibatalkannya kerjasama itu?
Anastasya yang selalu cantik dengan dandanan sederhana, kulit putihnya seperti salju yang lembut dan halus. Dengan hanya berdiri saja tanpa mengucapkan sepatah katapun sudah membuat orang-orang diruangan itu mengalihkan perhatian.Wanita itu adalah Anastasya Sanari. Natasha membelalakkan matanya tak percaya, dalam sekejap tatapannya langsung lemas dan hancur.Saat Anastasya melihat ada pancaran ketakutan dimata Natasha, diapun tersenyum sedikit memahami situasi. “Wah jika bukan karena Tuan Muda Archilles, aku bahkan tidak tahu kalau aku sudah ikut main film sebagai pemeran utama wanita.""Tasha kau memang hebat! Bravo! Kau sengaja menyamar sebagai aku untuk mendapatkan peran itu? Apakah kau merasa senang? Mungkin bagimu sangat menyenangkan untuk bermain-main seperti ini, ya?” sindir Anastasya seraya menatap tajam Natasha.Natasha gemetar ketakutan dan merasa sangat malu. Dia mundur dua langkah dengan tangan memegang ujung bajunya. Mampus! Anastasya sudah mengetahui semuanya…...Natasha
Sementara itu dikediaman keluarga Bagaskara. Anastasya masih terjebak dengan antusiasme Keenan yang tidak paham mengapa Brandon menatapnya dengan tatapan tajam penuh permusuhan. Sedangkan Keenan malah menatap Brandon dengan ekspresi yang sulit diartikan.Niat Anastasya yang ingin meminjam mobil malah tidak punya kesempatan untuk berbicara karena situasi ambigu yang dihadapinya. Anastasya tidak tahu harus berbuat apa saat itu, tiba-tiba Kenneth berjalan menghampirinya dengan wajah berkerut.Kenneth meraih pergelangan tangannya lalu menariknya keluar dari rumah itu sambil berkata. “Kita pergi kesuatu tempat. Ada hal penting.”Anastasya belum sempat berekasi saat Kenneth menariknya keluar dari rumah itu.“Hei...mau kemana?”“Hei...”Brandon dan Keenan berteriak bersamaan menghentikan Kenneth tapi sebelum mereka sempat menghentikan Kenneth, keduanya sudah dihalangi oleh Diego. “Apa kalian sudah lupa dengan masalah yang seharusnya kita tangani? Ada apa dengan kalian ini?”Barulah keduanya
Sontak wajah Emma memucat setelah Rian menceritakan semuanya. Pria itu bahkan menyakinkan semua orang untuk memeriksa CCTV di mall untuk melihat kejadian sebenarnya.Emma mengepalkan tangannya lalu memasang wajah menyedihkan, menatap Keenan. “Bukan…...bukan seperti itu kejadiannya. Mereka ini mengarang cerita sembarangan. Mereka sengaja memfitnahku agar aku terlihat buruk dihadapan kalian.”Keenan menatap sinis Emma sambil mencibir, “Masalah anjing tempo hari juga kau bilang dia memfitnahmu, sekarang pun kau bilang dia memiftnahmu juga. Apakah kau seseorang yang selalu difitnah begitu mudahnya? Bahkan oleh seseorang yang tidak mengenalmu sama sekali?’“Aku----” wajah Emma semakin pucat tak mampu berkata-kata lagi. Sepertinya Keenan lebih membela Anastasya daripada dirinya.“CUKUP! Jangan bicara lagi!” ujar Keenan penuh amarah.“Apa kau lupa jika aku sudah memperingatkanmu! Jangan pernah anggap aku ini orang bodoh yang mudah terperdaya olehmu. Dan untuk kedua kalinya kau menganggapku o
Kenneth masih tak bergeming, hanya menatap Emma dengan dingin. Siapa Anastasya itu? Dia sama sekali tidak mengenal Anastasya dengan baik tapi dia pun tidak percaya sedikitpun dengan ucapan Emma.Jika Emma bukan tunangan Keenan mungkin Kenneth sudah mengusirnya sejak tadi dan tak memberinya peluang untuk bicara.“Kau sadar dengan apa yang kau ucapkan barusan? Kau tidak perlu mendikte bagaimana caraku mengatur asistenku. Dia bekerja untukku dan aku yang berhak.”Sebenarnya Kenneth hendak mengatakan “Anastasya” tapi dengan beberapa pertimbangan dia mengganti ucapannya menjadi “asisten utama”.Mendengar ucapan Kenneth sontak membuat wajah Emma pucat pasi. “Aku…..” dia hendak mengatakan sesuatu tapi tak ada satu kalimat pun yang bisa dia ucapkan.Dia sama sekali tak menyangka jika tak ada satu orangpun di ruangan itu yang membelanya padahal dia tunangan Keenan, setidaknya begitulah yang dia pikir.Yang satu lebih mempercayai asisten utamanya sedangkan yang lain malah lebih menyukai gadis u
Emma melirik kearah Keenan dan menyadari jika tunangannya itu menatapnya bahkan dia langsung memalingkan wajah dan ekspresinya tampak biasa saja. Keenan sama sekali tidak tertarik untuk menyapa Emma.Wanita itupun merasa sakit hati dengan sikap dingin tunangannya dan memaksakan tersenyum. “Ehm….ada hal yang ingin kubicarakan denganmu dan juga Tuan Muda Archilles. Aku tidak tahu jika Keenan juga ada disini.”Keenan mengeryitkan alisnya tak senang dengan ucapan Emma. “Kenapa emangnya kalau aku ada disini? Apa aku tidak boleh berada disini atau kau merasa tidak nyaman melihatku disini? Ada urusan apa kau ingin menemui teman-temanku?” ujar Keenan marah.Dia sangat membenci Emma, setelah melihat kekejaman tunangannya dirumah keluarga Hilman dan dia tak menyangka jika wanita itu ingin melakukan sesuatu pada teman-temannya tanpa sepengetahuannya. Benar-benar wanita sialan dan tak tahu malu! Sepertinya wanita ini perlu diberi pelajaran!Emma yang melihat ekspresi kemarahan diwajah Keenan hany
Tuan Muda Archilles memang memintanya untuk menunggu Anastasya dan mengantarnya pulang. Rian berpikir mungkin saja kelak Anastasya adalah nyonya Archilles, bagaimana mungkin dia membiarkan Nyonya Archilles yang terhormat pulang dengan naik.Anastasya tak berdaya melihat Rian. “Apakah Tuan Archilles yang terhormat tidak sibuk ya sehingga asistennya berada disini?”Rian hanya tertawa canggung dan mengatakan kalau dia memang sedang tidak sibuk. Dia sudah membuat jadwal kerja sementara untuk besok jadi dia bisa mengikuti Anastasya hari ini. Sambil menunggu gadis itu, Rian juga sudah selesai membaca tiga dokumen perusahaan dan mengirimkannya ke email Kenneth.Anastasya tak ingin menunda lagi, dia langsung masuk kedalam mobil. Tapi saat sedang dalam perjalanan, tiba-tiba mobil Rian mogok. Keduanya turun dari mobil dan berdiri disisi jalan saling menatap dan menunggu mobil derek.Rian tidak bisa lagi tersenyum, dia merasa sangat malu. “Nona Tasya, aku pikir mobil derek akan datang setengah ja
Dasar wanita tidak tahu malu! Dia benar-benar pandai memilih orang untuk mencapai tujuannya!’ kesalnya dalam hati.‘Pantas saja si Vera Wong desainer terkenal itu dapat mengenal Anastasya ternyata ini ada hubungannya dengan asisten utama bernama Rian Malik itu. Dia pernah mendengar dari Natasha bahwa Kenneth memiliki hubungan tidak jelas dengan Anastasya tetapi sepertinya Natasha salah paham. Orang yang berhubungan tidak jelas dengan Anastasya itu sebenarnya adalah asisten Kenneth.Emma tersenyum licik, dia ingin tahu bagaimana reaksi Kenneth jika dia tahu bahwa Anastasya berhubungan dengan asisten utamanya itu. Karena Emma sudah menyinggung asisten utama itu maka dia harus mencari cara agar Kenneth memecat asistennya itu. Dan sepertinya Anastasya telah memberinya sebuah ide cemerlang!Emma yang tadinya merasa ketakutan pun kini merasa tenang saat melihat Anastasya bersama asisten itu. Matanya menggelap lalu dia melangkah maju untuk memberi mereka ultimatum. Dia benar-benar tidak dapat
Emma menghampiri Anastasya dengan langkah lebar. Dia tak percaya bagaimana mungkin Anastasya bisa mengenal orang-orang ini? Vera Wong pasti sudah salah mengenali orang. Dia terus menerus memanggil Anastasya dengan sebutan Ana dan Anastasya pasti tahu hal itu karena namanya hampir sama jadi dia memanfaatkan kesempatan itu.“Anastasya!” seru Emma sambil berjalan dan berdiri didepan Anastasya lalu bertanya dengan kasar.“Bukankah kau berasal dari desa? Bagaimana bisa kau mengenal desainer terkenal seperti mereka? Jangan coba-coba menyamar sebagai orang lain ya, kau pikir disini tidak ada orang yang mengenalimu? Dasar udik tak tahu diri!”Tapi saat Anastasya hendak bicara, Vera Wong sudah mendahului. “Nona, apakah menurutmu mataku ini tidak berfungsi dengan baik dan salah mengenali orang? Semua pelanggan diterima di toko kami tapi pelanggan yang tidak sopan dan tidak terdidik seperti anda tidak diterima disini!”Emma menatap Vera Wong dengan tatapan tak percaya. ‘Apakah dia tidak salah de