Share

Jangan Pernah Berharap

Aditya membeku di tempatnya. Kata-kata Bima terdengar begitu menusuk telinganya. Tangannya pun mengepal. Bukan mencari sesuatu yang ingin ia pukul, namun lebih mengalirkan emosi yang perlahan menguasai dirinya. Tidak menolak tuduhan yang diberikan Bima padanya. 

"Apa lagi yang ingin kau lakukan pada Alleya? Masih belum cukup kamu mempermalukannya?"  Langkah Bima semakin mendekat ke arah Aditya. Tangannya terus saja mengepal.

"Bimaaa..." Suara Rita melembut berusaha meredakan emosi putra sulungnya. Ia melihat kedua tangan Bima yang sudah mengepal erat. Ia takut akan terjadi perkelahian di rumahnya, apalagi di sini ada Rudy yang jelas akan mengamuk jika melihat anaknya berkelahi, terlebih Aditya sudah meminta maaf sebelumnya kepada mereka.

"Ma! Mama tidak tahu seperti apa si brengsek ini. Ia tega berduaan, bermesraan di depan Alleya, dan itu tidak hanya sekali. Ia sudah berkali

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status