Share

Bab 318: Atiqah, Si Penolak Gibran dan Masri

Tak lama mobil jemputan Aldi datang, Aldi lalu mendekati wanita ini. “Kalau jemputannya masih lama, mari ikut saya. Jangan khawatir, saya orang baik-baik kok, namaku Aldi…Aldi Harnady!” Aldi tawarkan jasanya.

Gara-gara nama Harandy itulah, wanita cantik yang awalnya manyun dan diam, berubah warna wajahnya.

Dia melepas kacamata hitamnya dan menatap tubuh tinggi besar Aldi.

“Namaku Atiqah…kamu siapanya tuan Gibran atau Masri Harnady..?” Atiqah bertanya.

“Anda kenal…ayah dan om aku…?” Aldi balik bertanya dan kini keduanya sudah masuk ke dalam mobil mewah jemputan Aldi.

“Hahh…jadi…kamu anaknya Gibran Harnady, usia kamu berapa sekarang? Maaf aku jadi kepo?” Atiqah balik bertanya.

“Baru jalan 26 tahun..! sahut Aldi kalem.

“Hmm…seingatku, ayahmu kini baru berusia…!” Atiqah menahan kalimatnya, karena Aldi lah yang menyahut.

“40 tahun…papaku memang masih muda dan belum tua, karena papa dan mama menikah saat papa berusia 13 tahun dan setahun kemudian aku lahir,” sahut Aldi kalem, hingga wajah A
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status