"Assalamualaikum, Mas Reiko!"
Ehm, tadi rasa kepalaku mau meledak waktu lihat dia bicara dengan mereka. Tapi saat dia masuk mobil sudah mengecup bibirku sebelum dia mengulurkan tangan dan menarik tanganku untuk Salim, api itu ke mana ya? Perasaanku jadi seger kayak habis mandi!
Dan inilah yang dilihat oleh Irsyad yang membuat dirinya berpikir tentang drama hati.
Aida cepat-cepat masuk ke pintu penumpang di samping driver dan mendekat pada suaminya tanpa malu-malu menunjukkan kemesraan mereka yang menyayat hati Irsyad tapi justru membuat hati seseorang yang ada di kursi driver itu mood-nya jadi bagus lagi.
"Mas Reiko, aku sudah bebas sama semua permasalahan di kampus. Aku udah lolos masa orientasi sebagai mahasiswa baru dan besok aku udah mulai belajar di kampus seperti biasa. Terus aku
"Udah Mas, ndak usah dibahas lagi.""Ai, aku cuma gak mau kalau nanti sakitmuuuumh.""Aku bilang ndak udah dibahas lagi."Tadi Reiko khawatir kalau Aida akan marah padanya makanya dia ingin menjelaskan alasan kenapa dirinya menolak.Tapi istrinya malah memberanikan diri membuka seatbelt dan mengecupnya padahal mereka sedang di jalan."Untung saja aku masih lihai berkendara. Kalau tidak tadi kita itu bisa kecelakaan. Kamu ini main-main aja.""Hihihi, habis Mas Reiko aku sudah bi
"Laper Mas...""Ssssh."Gemas mendengar jawaban dari istrinya makanya Reiko kembali mencubit hidungnya."Sebentar aku bikinkan makan untukmu."Reiko baru hendak membuka jasnya dan dia berniat keluar kamar untuk melihat apa bahan makanan yang ada di dalam kulkas dan memasaknya."Tadiminta makan tapi sekarang malah memelukku."Ya lah, karena minta makan itu hanya intrik yang kubuat,sebenarnya aku tidak lapar-laper banget dan rasa laparku ini tidak sebesarras
"Ai, aku cuman nggak mau kamu terlalu capek dan aku nggak mau liat kamu sakit. Jangan overthinking, ya! Mmuuuuah!"Reiko menyempatkan diri untuk mengecup dahi wanitanya berusaha menenangkan."Tapi Mas, aku mau ikut. Naik mobilnya Mas Reiko gak akan bikin cape kok. Aku bisa tidur lonjoran, kepalanya dipangku, Mas Reiko." Aida tetap memaksa. "Nanti kalo kakinya Mas Reiko kesemutan aku pijitin."Haduh, punya istri kaya punya anak bocah, bisik hati Reiko tapi mendengar permintaannya dia tak bisa menolak juga dan sudah terpaksa mengangguk."Ya sudah kalau mau begitu. Sekarang duduk sana, biar aku masak dulu!""Yesss! Makasih, Mas Reiko!"Barulah saat Reiko mengikuti keinginan Aida, dia bisa masak dengan tenang. Aida tak mem
"Pak Reiko, luar biasa sekali! Saya tidak menyangka bahwa Anda akan berhasil membuat kota Kudus bukan hanya terkenal sebagai kota santri dengan simbol Sunan Kudus dan tempat lahirnya kretek, tapi rencana Anda yang sudah membuka pabrik kretek untuk masyarakat umum ditambah dengan banyak sekali sarana hiburan berkonsep wisata edukasi sebagai tempat belajar bagi masyarakat terutama bagi generasi muda kita untuk mengenal lebih jauh tentang petanian, budaya, peternakan, sejarah kota dan semua dikemas tak membosankan bahkan sangat menarik sekali, saya rasa ini luar biasa sekali.""Terima kasih Pak Bupati, saya sangat mengapresiasikan pujian Anda dan semoga ini menjadi langkah awal saya bisa membangun kota ini menjadi sesuatu yang lebih dikenal lagi di Indonesia! Membantu warga kota juga selain untuk mendapatkan sarana hiburan yang mendidik untuk anak-anak mereka tapi bisa meningkatkan sumber perekonomian mereka saat Kudus m
Haduh, Mas Reiko kenapa membuatku malu sih! bukannya dia bilang dulu saat awal menikah, dia ndak mau menceritakan pada siapapun tentang hubungan kami tapi kenapa sekarang dia malah mengumumkan di depan mereka semua kalau aku adalah istrinya? Dan lihatlah! Di sekitar sini juga kan ada wartawan sih!Aida lemas sangat ketika mendengar pernyataan dari suaminya. Perasaannya serba salah dan campur aduk. Satu sisi ada rasa khawatir, satu sisi Aida juga merasa bahagia karena pengakuan Reiko. Tapi di sisi lain dia tak bisa berkata apapun untuk menyanggahnya padahal Aida juga tak tega pada Adiwijaya sebetulnya. Bukan saja karena mereka ada di muka publik alasannya.Tapi"Wah, luar biasa istrinya pPak Reiko, sudah cantik, imut-imut, manis wajahnya, masih muda dan pintar sekali memasaknya!"Pujian sudah diberika
"Reiko!""Kenapa Papa?" Mata Reiko mengarah pada Endra yang datang sendirian karena masih ada beberapa urusan yang tidak bisa ditinggalkan di Jakarta jadi Deni tidak ikut ke sana dan dia juga tidak mengajak istrinya karena khawatir masalah yang berhubungan dengan Reti masih membekas di benak Adiwijaya dan akan membuat suasana jadi tidak enak."Aku hanya mengatakan yang sebenarnya! Bukannya lebih baik kita berkata jujur saja daripada harus menyembunyikan sesuatu yang hanya akan menyesakkan diri sendiri?" tambah Reiko lagi."Dan terlalu banyak berpura-pura itu bukankah tidak baik?" Kini pria itu tersenyum sambil menaruh satu tangannya yang tidak merangkul Aida ke dalam sakunya.Di sini, Seno yang baru datang mendekat karena diberi kode oleh ayahnya dan tidak disadari oleh siapapun yang ada di sana juga merasaka
"Aida."Adiwijaya yang mendengar ucapan Aida yang langsung meletup begitu saja karena dia sudah meradang dan emosi refleks memanggil nama gadis itu dan membuat ekor mata Aida melirik pada pria paruh baya itu"Mohon maaf Romo, aku sudah ambil keputusan seperti itu dan aku sudah meminta Mas Reiko buat janji sama aku seperti tadi. Aku ndak main-main dengan apa yang tadi aku katakan. Mas Reiko cuma bisa milih antara perusahaan itu atau aku!" Aida menengok pada suaminya tegas sebelum kembali lagi pada Adiwijaya."Dan aku lihat Mas Reiko memang punya potensi di tempat lain. Kenapa juga dia harus mengurus perusahaan Adiwijaya grup yang hanya bisa membuat dirinya stress sangat? Terlalu banyak intrik dan membuatku lelah! Melihat Mas Reiko kerja dari jam tiga pagi sampe tengah malam, kok ya suamiku jadi kaya robot!" Aida makin berani.
"Nessay, hentikan!" Reyhan yang melihat ketakutan di wajah Hartono berusaha menghentikan istrinya."Di sini banyak orang jangan buat keributan!" Reyhan bicara perlahan, dia berusaha menenangkan istrinya."Bang Rey, ucapannya Mas Reiko tadi itu pasti nyindir sama Papaku sama Bang Rey juga! Aku nggak bisa lah biarin kayak gini aja! Kita juga dateng ke acara ini bukan untuk ngambil harta Adiwijaya Grup. Emang dikiranya kita kekurangan uang? Papa biar gak sekaya Pakde Endra juga ga kepengen kok ama harta Adiwijaya."Tak menginginkan harta Adiwijaya? Bahkan hasil design-ku yang masih di bawah kekayaan Adiwijaya grup juga dia pengen! seru hati Reiko yang memikirkan project-nya dengan Aurora corps.Reiko bahkan tersenyum simpul mendengar ucapan Vanessa yang sempat di lirik oleh istri Reyhan itu.