Share

MARAH DULUAN

Woaaaah, Mas Reiko menggandengku kenceng banget. Dan jalannya cepat banget. Dia juga nggak bicara apa-apa. Kenapa dia?

Aida jadi kepikiran. Tapi karena Reiko tidak memelankan langkahnya, dia hanya bisa diam saja dan mencoba mengikutinya sambil mempercepat langkah kecilnya. Maklum saja langkah Reiko itu lebar dan besar.

"Mas Reiko kita naik taksi, ya?"

Aida mencoba untuk mencairkan suasana dan bertanya saat sudah di luar lobi rumah sakit.

Tapi ndak dijawab, tuh! Kenapa ya? Dia marah padaku, bukan?

Ada bisikan dalam hati Aida sepert

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status