Share

Bab 338. Rahasia mulai terbongkar

Pagi itu, Kanaya tidak bisa menghilangkan perasaan cemas yang menggantung di benaknya. Telepon dari pamannya, Permadi, terus terngiang-ngiang di kepalanya. Ada sesuatu tentang pernikahannya yang tidak ia ketahui? Tapi apa? Kenapa hal itu begitu penting sehingga pamannya bersikeras membicarakannya secara langsung?

Sambil duduk di meja kerjanya, Kanaya mencoba fokus pada pekerjaannya, tetapi pikirannya terus melayang. Bayangan tentang pernikahannya yang misterius dengan pria yang tidak pernah ia temui membuatnya merasa terjebak. Di sisi lain, perasaan yang semakin dalam terhadap Kaisar juga membingungkannya. Bagaimana bisa ia terus merasakan cinta yang tumbuh untuk pria lain sementara ia terikat dengan pernikahan yang tidak pernah ia jalani?

Ketika jam makan siang tiba, Kanaya memutuskan untuk duduk di kantin bersama beberapa rekan kerjanya. Mereka bercanda dan berbincang tentang hal-hal ringan, tetapi Kanaya hanya tersenyum tipis dan lebih banyak diam. Pikirannya masih tertuju pada t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status